Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS

KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK MENGIDENTIFIKASI


LAPISAN AKUIFER DI DESA SLAMPAREJO KECAMATAN JABUNG
KABUPATEN MALANG

Oleh : Dwi Wahyu Pujomiarto

Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang

Abstrak

Desa Slamparejo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang merupakan


daerah rawan kekurangan air bersih. Air bersih diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan warga. Identifikasi adanya sumber air bersih dapat menggunakan
metode geolistrik tahanan jenis. Metode geolistrik tahanan jenis memiliki
keunggulan untuk mengadakan eksplorasi dangkal yang tidak bersifat merusak
dalam pendeteksiannya.
Pendeteksian geolistrik dilakukan atas dasar sifat fisika batuan terhadap
arus listrik, dimana setiap batuan yang berbeda akan mempunyai harga tahanan
jenis yang berbeda. Tujuan penelitian mengidentifikasi lapisan akuifer untuk
mengetahui potensi air tanah menggunakan metode geolistrik konfigurasi
schlumberger tipe sounding. Identifikasi akuifer menggunakan konfigurasi
schlumberger dengan 4 lintasan: Lintasan 1 panjang 140 meter, arus yang
diinjeksikan sebesar 20 mA; Lintasan 2 panjang 160 meter, arus yang diinjeksikan
sebesar 20 mA; Lintasan 3 panjang 150 meter, arus yang diijeksikan sebesar 20 –
60 mA; Lintasan 4 panjang 210 meter, arus yang diijeksikan sebesar 20 - 120 mA.
Berdasarkan hasil pengolahan data, interpretasi software Ip2Win, dan peta
geologi diketahui diidentifikasi sebaran akuifer di Desa Slamparejo Kecamatan
Jabung Kabupaten Malang. Pada lintasan 1 memiliki nilai resistivitas 18 – 60
Ωm, kedalaman lapisan 10 – 16 meter dengan jenis air dalam akuifer alluvial.
Pada lintasan 2 memiliki nilai resistivitas 11,8 – 16,4 Ωm, kedalaman 6,6 – 13
meter dengan jenis air dalam akuifer alluvial. Pada lintasan 4 memiliki nilai
resistivitas 25,1 – 39,8 Ωm, kedalaman 6,5 – 25 meter dengan jenis air dalam
akuifer alluvial. Hasil analisis yang dilakukan disimpulkan bahwa lapisan akuifer
yang diteliti merupakan zona tak jenuh yang merupakan akuifer tidak tertekan.
Lapisan akuifer tidak tertekan mempunyai batas atas dengan muka air tanah dan
aquitard pada lapisan bawah.

Kata Kunci : Geolistrik, Konfigurasi Schlumberger, Akuifer, Resistivitas

1
Pendahuluan Konsep Resistivitas Semu

Desa Slamparejo, Kecamatan Pengukuran geolistrik


Jabung, Kabupaten Malang merupakan dilakukan dengan menginjeksikan arus
salah satu daerah rawan kekeringan listrik ke bumi, kemudian mengamati
(Prakiraan curah hujan jawa timur pengaruhnya dipermukaan bumi (Todd,
bulanan, 2013). Pencarian tentang D. K, 1980). Pengukuran geolistrik ini
potensi keberadaan air tanah untuk menggunakan metode resistivitas.
kebutuhan sehari-hari sangat menolong Pada metode resisitivitas, arus yang
warga sekitar. Identifikasi lapisan masuk dapat diasumsikan bahwa bumi
penyusun akuifer dalam tanah dapat homogen isotropis.
dilakukan melalui metode geolistrik Asumsi tersebut dapat
resistivitas (Todd, D.K, 1980). memberikan gambaran bahwa pada
Identifikasi ini bertujuan untuk saat melakukan pengukuran, besaran
mengetahui jenis lapisan batuan resistivitas menunjukkan besaran
dibawah permukaan bumi dengan resistivitas yang tidak bergantung pada
informasi kedalaman, ketebalan, dan jarak elektroda potensial yang dipakai.
jenis batuan lapisan akuifer. Pengukuran tersebut tidak berlaku pada
Pendeteksian dilakukan kondisi bumi yang sesungguhnya, pada
berdasarkan sifat fisika batuan terhadap kondisi bumi yang sesungguhnya bumi
arus yang diinjeksikan kedalam tanah, terdiri atas lapisan-lapisan dengan
dimana setiap batuan mempunyai sifat resistivitas yang berbeda-beda,
harga hambatan jenis yang berbeda perbedaan lapisan bumi tersebut
(Astawa, 2009:57). Berdasarkan hal menyebabkan resistivitas yang terukur
tersebut, apabila arus listrik searah bergantung pada jarak elektroda
(DC) dialirkan melalui dua buah potensial. Besar resistivitas yang
elektroda arus A dan B, kemudian terukur merupakan resistivitas semu
diukur beda potensialnya pada titik MN atau apparent
(Todd, D.K, 1980). resistivity (Todd, D.K, 1980).

Metode Geolistrik Akuifer

Metode geolistrik adalah Formasi-formasi yang berisi/


metode geofisika yang dapat menyimpan air tanah disebut sebagai
menginterprestasi jenis batuan atau akuifer (Indarto, 2012). Jumlah air
mineral di bawah permukaan tanah yang dapat diperoleh di setiap
berdasarkan sifat kelistrikan dari daerah tergantung pada sifat-sifat
batuan penyusunnya (Yulianto & akuifer yang ada di bawahnya. Akuifer
Widodo, 2008:2). Tujuan dari metode atau lapisan pembawa air atau lapisan
ini adalah untuk menetahui sifat permeabel adalah batuan yang
kelistrikan medium batuan di bawah mempunyai susunan yang dapat
permukaan yang berhubungan dengan mengalirkan air (Indarto, 2012: 44).
kemampuannya untuk menghantarkan
listrik atau resistivitas (Todd, D.K,
1980). Metode geolistrik dapat
digunakan untuk mendeteksi adanya
akuifer dalam tanah.

2
Konfigurasi Elektroda Schlumberger Instrumen Penelitian

Terdapat beberapa konfigurasi Alat yang digunakan dalam


atau cara menyusun elektroda untuk penelitian ini adalah geolistrik
melakukan pengukuran bawah (resistivity meter) McOHM-EL Model
permukaan dalam metode geolistrik, 2119 dengan spesifikasi sebagai
seperti konfigurasi Wenner, berikut:
Schlumberger, Pole-Pole, Pole- 1. Resistivity meter with borehole
Dipole, Dipole-Dipole. Pada logging function
pengukuran sounding yaitu 2. 24 bit Delta-Sigma A/D converter
pengukuran bawah permukaan dengan 3. High resolution thermal printer
tujuan untuk mengetahui sebaran titik 4. Floppy Disk storage 720KB
geolistrik secara vertikal ke bawah /1.2MB /1.44MB
dengan kedalaman yang cukup dalam, 5. High transmitting voltage 400 V
konfigurasi yang cocok digunakan 6. Low power-external 12 VDC
adalah konfigurasi Schlumberger. 7. Light weight 8Kg
Dengan menggunakan
konfigurasi Schlumberger pemindahan
elekroda tidak semuanya dipindahkan,
elektroda arus saja yang dipindahkan
secara logaritmik sedangkan elektroda
potensial tetap (Todd, D.K, 1980).
Selain itu dengan menggunakan
konfigurasi Schlumberger pemindahan
elektroda tidak terlalu sulit dan tidak
terlalu jauh untuk mengetahui hingga
ke kedalaman 100 m.
McOHM Model 2119
Metodologi Penelitian
Alat tersebut dilengkapi dengan:
Penelitian dilakukan dengan 1) Patok untuk mengetahui penempatan
pengambilan data secara langsung elektroda yang akan dipasang.
(primer). Daerah penelitian adalah di 2) Palu digunakan untuk menancapkan
Kabupaten Malang, tepatnya di Desa elektroda potensial dan elektroda
Slamparejo, Kecamatan Jabung, arus di tanah.
Kabupaten Malang. 3) Accu (elemen kering) sebagai
Konfigurasi elektroda dalam sumber arus.
pengambilan data menggunakan 4) Elektroda (elektroda potensial dan
konfigurasi Schlumberger sounding. elektroda arus)
Prosessing data dilakukan dengan 5) Meteran digunakan untuk mengukur
menggunakan software Ip2Win dengan panjang lintasan yang akan diteliti.
tujuan menginterpestasikan nilai 6) Kabel listrik digunakan sebagai
resistivitas bawah permukaan secara 1 kabel penghubung.
dimensi. 7) Tabel data untuk menulis data hasil
pengukuran.
8) Alat tulis menulis digunakan untuk
menulis data dari hasil pengukuran.

3
9) GPS (Global Positioning System) penampang 1D. Software Ipi2Win
digunakan untuk menentukan posisi menggambarkan harga resistivitas dari
tempat penelitian. hasil perhitungan di lapangan sehingga
dihasilkan gambaran pelapisan batuan,
Pengambilan Data Lapangan berupa nilai resistivitas.
Data berupa ketinggian
Penelitian ini menggunakan pengukuran dan koordinat survei dari
teknik pengukuran dilakukan secara GPS (Global Position Satelite ) di
sounding (1D). Teknik pengukuran transfer ke komputer menggunakan
secara sounding (1D) digunakan kabel usb dan di terjemahkan
untuk mengetahui sebaran harga menggunakan software basecamp dan
resistivitas pada suatu areal tertentu. navigasi navnet_Garmin_v247-NT.

Hasil Dan Pembahasan

Dari hasil pengolahan data


tersebut, selanjutnya di interpretasikan
dan di analisis untuk mendapatkan nilai
Perpindahan Elektroda Secara Sounding resistivitas sebenarnya, ketebalan
lapisan, kedalaman lapisan, jenis
Tahap-tahap pengambilan data di batuan dan ketinggian titik geolistrik.
lapangan adalah sebagai berikut: Nilai resistivitas hasil
1. Menancapkan elektroda pada pengolahan, di interpretasi untuk
permukaan tanah dengan spasi mengetahui jenis batuannya sesuai
yang teratur. dengan tabel acuan dan peta geologi.
2. Membentangkan kabel yang Setelah di dapat nilai resistivitas
digunakan sebagai penghantar arus sebenarnya, ketebalan lapisan,
dan potensial yang kedalaman lapisan, jenis batuan, dan
menghubungkan antar elektroda ketinggian titik geolistrik kemudian
dengan alat resistivitymeter. dianalisis untuk mengetahui potensi
3. Memasang kabel ke elektoda akuifer pada tiap lintasan.
untuk menghubungkan kabel
dengan elektroda agar arus atau Interpretasi Geolistrik
potensial dapat terhubung pada
elektroda. Penampang Lintasan 1
4. Menghubungkan terminal kabel,
dan kabel sudah terhubung dengan
resistivitimeter
5. Langkah selanjutnya mentransfer
data dari manual dengan komputer.

Metode Pengolahan Data Penampang pada Lintasan 1

Pengolahan data geolistrik Hasil pengolahan data lapangan


menggunakan sistem komputerisasi untuk lintasan 1 menggunakan software
yang diawali dengan pengolahan data Ipi2Win terdiri dari: Air dalam akuifer
untuk mencari resistivitas semu, alluvial dengan resistivitas 18 – 60
kemudian diolah menggunakan Ωm, kedalamannya 25 – 30 meter;
software Ipi2Win untuk memperoleh Lapisan Skis berlempung dengan

4
resistivitas 600 – 600 Ωm, kedalaman Penampang Lintasan 4
16 – 25 meter; Batu pasir berkwarsa
dengan resistivitas 600 – 1800 Ωm,
kedalaman > 40 meter

Penampang Lintasan 2

Penampang pada Lintasan 4

Hasil pengolahan data lapangan


untuk lintasan 4 menggunakan software
Ipi2Win terdiri dari: Air dalam akuifer
Penampang pada Lintasan 2 alluvial dengan resistivitas 25,1 – 39,8
Ωm, kedalamannya 6,5 – 25 meter;
Hasil pengolahan data lapangan Pasir tufa dengan resistivitas 63,1 –
untuk lintasan 2 menggunakan software 100 Ωm, kedalaman 25 – 40 meter;
Ipi2Win terdiri dari: Lapisan tufa Batupasir berlempung dengan
lempung dengan resistivitas 16,4 – 22,8 resistivitas100 – 158 Ωm, kedalaman >
Ωm, kedalamannya 6,5 – 40 meter; Air 40 meter.
dalam akuifer alluvial dengan
resistivitas 11,8 – 16,4, Ωm, kedalaman Penutup
> 40 meter; Lapisan tufa pasiran
dengan resistivitas 31,6 – 43,9 Ωm, Berdasarkan hasil interpretasi
kedalaman > 40 meter. software Ipi2win diketahui identifikasi
titik akuifer di Desa Slamparejo,
Penampang Lintasan 3 Kecamatan Jabung, Kabupaten
Malang. Pada lintasan 1 memiliki nilai
resistivitas 16 – 60 Ωm, kedalaman
lapisan 10 – 16 meter dengan jenis air
dalam akuifer alluvial. Pada lintasan 2
memiliki nilai resistivitas 11,8 – 16,4
Ωm, kedalaman 6,6 – 13 meter dengan
jenis air dalam akuifer alluvial. Pada
Penampang pada Lintasan 3 lintasan 4 memiliki nilai resistivitas
25,1 – 39,8 Ωm, kedalaman 6,5 – 25
Hasil pengolahan data lapangan meter dengan jenis air dalam akuifer
untuk lintasan 3 menggunakan software alluvial.
Ipi2Win terdiri dari: Lapisan pasir dan Dari hasil analisis yang telah
kerikil terendam air tawar dengan dilakukan, disimpulkan bahwa lapisan
resistivitas 160 – 400 Ωm, akuifer yang diteliti merupakan zona
kedalamannya 6,5 – 25 meter; tak jenuh yang merupakan akuifer tidak
Batupasir berkwarsa dengan resistivitas tertekan. Lapisan akuifer tidak tertekan
1000 – 2500 Ωm, kedalaman 25 – 40 mempunyai batas atas dengan muka air
meter; Batupasir berkwarsa dengan tanah dan aquitard pada lapisan bawah
resistivitas 2500 – 6500 Ωm, Secara umum, dalam
kedalaman > 40 meter. menentukan potensi akuifer dibawah
permukaan tanah lebih akurat
menggunakan analisis penampang

5
lintasan 2D dan 3D dibandingkan
hanya menggunakan analisis Kiswara, B.Y. 2013. PMI Kabupaten
penampang 1D. Metode yang mampu Malang Pasok Air Bersih,
menggambarkan hasil interprestasi (online).
secara 2D dan 3 D adalah metode (http://beritajatim.com), diakses
sounding-mapping . Konfigurasi yang tanggal 6 November 2013.
akurat untuk mendapatkan sebaran
akuifer dalam penelitian sebaiknya Telford, G. and Sheriff.1976. Applied
menggunakan konfigurasi Geophysics Edition 2. New
Schlumberger-Wenner. York: Cambridge Unversity
. Press.
Daftar Pustaka
Todd, D.K. 1980. Groundwater
Afifah, R. S, 2008. Pengolahan Data Hydrology Second Edition:
Geolistrik dengan Metode New York: John Wiley & Sons,
Schlumberger. Jurnak Teknik , Inc.
Volume 29, nomor 2,
2008:0852-1697 (Online, Prakiraan curah hujan jawa timur
diakses 27 April 2014). bulanan (online),
(http://staklimkarangploso.info/
Arisandi, S. 2011. Penentuan Akuifer bmkg/ index.php/prakiraan-
Air Tanah Dengan curah-hujan-jawa-timur-
Menggunakan Metode bulanan#axzz2eYed4X3)
Geolistrik Konfigurasi Wenner diakses tanggal 11 September
di RT 29/RW 07 Desa 2013.
Glanggang Kecamatan Pakisaji
Kabupaten Malang. Skripsi Restian, M.A.H. 2009. Interpretasi
tidak diterbitkan. Malang: Nilai resistivitas Batuan Bawah
Jurusan Fisika Universitas Permukaan Untuk Mengetahui
Negeri Malang. Keberadaan Lapisan Akuifer di
Kota Bengkulu dan Sekitarnya.
Astawa, I Nyoman. 2009. Indikasi Jurusan Pendidikaan Fisika
Keberadaan gas Biogenik, Fakultas FPMIPA Universitas
Berdasarkan Hasil Pendugaan Pendidikan Indonesia. Dari
Geolistrik di Delta Cimanuk, repository.upi.edu, (Online).
Indramayu, Jawa Barat. Buletin Tersedia:
Sumber Daya Geologi, 4 (I): (http://repository.upi.edu/skripsi
54-65. view.php?no_skrip), diakses 7
Juli 2013.
Astier, J.L. (1971). Geophysique
appliquee a l' hydrogeologie. Santoso, Djoko. 2002. Pengantar
Masson & Cie, Geofisika. Institut Teknologi
Editeurs, Paris. Bandung. Bandung.

Indarto, 2012. Hidrologi dasar teori Sufajar. 2011. Analisis Profil Bawah
dan contoh aplikasi model Permukaan dalam Menentukan
hidrologi. Jakarta: PT Bumi Potensi Akuifef di Daerah
Aksara. Warukin (Kalimantan Selatan).

6
Jurusan Fisika Fakultas Geolistrik Resistivitas, Berkala
FPMIPA Universitas Fisika, 11(2):59-66.
Pendidikan Indonesia. Dari
repository.upi.edu, (Online).
Tersedia:
(http://repository.upi.edu/skripsi
view.php?no_skrip), diakses 12
Juni 2013.

Suyono. 2006. Hidrologi untuk


Pengairan. Jakarta: PT Pradnya
Paramita.
Telford, G. and Sheriff. 1976. Applied
Geophysics Edition 2. New
York: Cambridge University
Press.

Universitas Negeri Malang. 2010.


Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Malang:UM.

Vesk, Nation Defense UGM 1997.


Peta Ketersediaan Pangan di
Kabupaten Malang diolah
berdasarkan data BPS
Kabupaten Malang dalam
Angka Tahun 2005 s.d. 2009.
(http://evaniomappers.blogspot.
com/2010/07/ketersedian-
pangan-di-kab-malang.html).
Diakses tanggal 13 November
2013.

Wuryantoro, 2007. Aplikasi metode


geolistrik tahanan jenis untuk
menentukan letak dan
kedalaman aquifer air tanah
(Studi kasus di desa tempera
kecamatan sarang kabupaten
rembang Jawa Tengah). Skripsi
tidak diterbitkan. Semarang.
Program Sarjana Universitas
Negeri Semarang.

Yulianto, Toni & Widodo, Sugeng.


2008. Indentifikasi Penyebaran
dan Ketebalan Batu Bara
Menggunakan Metode

Anda mungkin juga menyukai