BAB 6
SKENARIO PENANGANAN DAN KONSEP
BAB - 6 1
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
BAB - 6 2
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
BAB - 6 3
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
BAB - 6 4
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
BAB - 6 5
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
BAB - 6 6
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
Gambar 6.1
Struktur Peruntukan Lahan Desa Tongging
BAB - 6 7
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
BAB - 6 8
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
BAB - 6 9
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
BAB - 6 10
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) atau Floor Area Ratio (FAR) adalah jumlah
luas lantai bangunan dibagi luas persil suatu bangunan, untuk setiap blok
peruntukkan dan dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal. Untuk hunian susun,
maka diupayakan aturan KLB mengikuti aturan pada bangunan perdagangan
dan jasa, dimana keunggulan hunian susun adalah pada pemanfaatan lahan
seoptimal mungkin dengan perwujudan bangunan vertikal, sehingga daya
tampung lebih banyak dari jenis hunian biasa.
Rencana Koefisien Lantai Bangunan untuk kawasan Koridor jalan Baru
Gajah Bobok dan kawasan Desa Tongging adalah :
- Perdagangan : 2,0
- Perkantoran : 2,0
- Hunian : 1,0 – 2.0
- Terminal : 1,0
- Pompa bensin dan fasilitasnya : 1,0
Ketinggian maksimum pada kawasan Jalan Baru Gajah Bobok ini
maksimal 1 - 3 lantai baik untuk fungsi permukiman maupun komersial, dengan
jarak antar lantai 3 – 4 m. Pengaturan ketinggian ini dirancang sesuai dengan
kerangka rancang kota sebagai pendukung dan penguat daerah wisata, dan
mengatur agar view kawasan tidak terhalang oleh tingginya bangunan.
Ketinggian maksimum pada kawasan Jalan Baru Gajah Bobok ini maksimal 1 - 3
lantai, dengan jarak antar lantai 3 – 4 m. Pengaturan ketinggian ini dirancang
sesuai dengan kerangka rancang Kota, yaitu pada jalan utama yang terletak di
sekitar Kawasan Desa Tongging diarahkan untuk bangunan tinggi (1 - 3 lantai)
sebagai penguat koridor utama Kawasan. Kemudian pada dua bagian ujung
koridor utama juga diarahkan untuk dibentuk bangunan tinggi sebagai titik pusat
kawasan sebagai penanda simpul dan pembentuk landmark kawasan, sehingga
dapat memberikan karakter kawasan sebagai kawasan gerbang kota.
BAB - 6 11
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
4-5
80 2
2-3
70 2 Keterangan
1
Tinggi Bgnn
60 2
KDB KLB
Gambar 6.2
Intensitas bangunan Desa Tongging
BAB - 6 12
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
3) Sirkulasi Kawasan
Sebagai Connecting, aktifitas kawasan perlu membetuk sirkulasi, dimana
sirkulasi kawasan Desa Tongging dibedakan antara kendaraan bermotor
dengan pejalan kaki (pedestrian). Sirkulasi ini difasilitasi oleh :
- Jalan utama kawasan ( Jalan Primer )
- Jalur pejalan kaki ( pedestrian )
- Jalur Sepeda
Zona pejalan kaki (pedestrian) dibagi menjadi, zona lintasan pejalan kaki
dan zona penyangga (lampu hias pohon, shalter dan tempat duduk/sitting
area).
4) Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian)
Jalur pejalan kaki (pedestrian) dimulai dari kantong parkir atau simpul
pergerakan menuju pusat-pusat kegiatan kawasan. Jalur pejalan kaki
yang menghubungkan secara “linked” antar magnet/titik generator
memiliki jarak efektif maksimal 200 meter. Pada jarak tertentu didesain
ruang melebar untuk mengurangi linieritas dan mendapatkan fleksibilitas
gerak dan pada titik jenuh terdapat sitting area.
5) Transportasi Publik
Konstelasi Kawasan Desa Tongging dan koridor Gajah Bobok terjadi
antar kawasan secara internal maupun secara eksternal, sehingga perlu
diakses oleh transportasi publik untuk mendukung pengembangan masa kini
dan mendatang. Transportasi publik diarahkan kepada kendaraan
bermotor yang menghubungkan antar kegiatan dalam kawasan dan
dengan kota-kota di sekitar berupa angkutan mikro bus dan jenis lainnya.
BAB - 6 13
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
BAB - 6 14
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
Gambar 6.3
Ssitem Pencapaian dan Sirkulasi
BAB - 6 15
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
Gambar 6.4
Ruang Terbuka Kawasan Desa Tongging
Gambar 6.5
Ruang Terbuka Kawasan Koridor Gajah Bobok
BAB - 6 16
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
Blok 4
Blok 3
Blok 5
Blok 2 Blok 1
Gambar 6.6
Morfologi Blok Desa Tongging
BAB - 6 17
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
Blok 3
Blok 2
Blok 1
Gambar 6.7
Morfologi Blok Koridor Gajah Bobok
Blok 4
Blok 3
Blok 5
Blok 2 Blok 1
BAB - 6 18
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
Kecamatan Merek Kabupaten Karo
Blok 3
Blok 2
Blok 1
BAB - 6 19