PROPOSAL
PROPOSAL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73
Juta orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai- nilai
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan
untuk mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Saat
ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 baik dari sekolah negeri, swasta maupun
sekolah agama.
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman
penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak
juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di
sekolah yaitu mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun,
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan
sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di
sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang
sampah pada tempatnya.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan kebersihan dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai sumber penyakit.
Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit,
hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi pembawa mikroorganisme dan
menyebabkan mikroorganisme berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak
langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti
handuk, gelas, dan lain sebagainya).
Selain mencuci tangan, menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan
kepada anak-anak sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat.
Menggosok gigi merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga kebersihan
gigi dan gusi dari plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan
benar agar debris atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi
(Karinta, 2011).
World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka
kejadian karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2009) .Berdasarkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi karies di Indonesia mencapai
90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.
Jumlah penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12
tahun sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi
berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah (Dumiyani, 2012).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo (2011) kebiasaan menyikat gigi 90%
berpengaruh terhadap risiko kejadian karies gigi. Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil Dep
Kes Tahun 2005), Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-
10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai
PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara menggosok gigi yang benar?
2. Bagaimanakah cara mencuci tangan yang benar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan pengetahuan kepada siswa/i TKtentang cara menggosok gigi yang
benar.
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada siswa/i TK tentang cara mencuci tangan yang
benar.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pembaca
Memberikan gambaran umum tentang pentingnya menggosok gigi dan mencuci
tangan untuk anak usia sekolah (TK).
2. Bagi Penulis
Dapat melatih kemampuan diri dalam bidang menulis secara sistematis.
3. Bagi Pengajar
Sebagai referensi dan wujud nyata dari evaluasi atau materi yang diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menggosok Gigi
1. Pengertian gigi sehat
Gigi sehat yaitu gigi yang bersih tak ada plak apa lagi karang gigi, tak ada keluhan
sakit atau ngilu, dan tidak terdapat adanya tanda karies gigi.
2. Pengertian menggosok gigi
Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi.
b. Mencegah timbulnya caries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya.
a. Sesudah makan
b. Sebelum tidur
5. Cara merawat gigi, gusi dan mulut agar tetap bersih dan sehat
krim, permen, coklat dsb. Kandungan gula inilah yang menyebabkan gigi cepat
keropos. Demikian juga dengan makanan-makanan yang lengket, dan tak perlu
proses pengunyahan yang cukup, seperti fast food, yang membuat plak gigi mudah
terbentuk.
c. Sikat gigi setiap hari pada pagi hari sesudah sarapan dan sesudah makan malam/
d. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor terbukti bisa
e. Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, supaya
kalau ada gigi yang mulai bermasalah/berlubang dapat segera ditangani sebelum
terlanjur menjadi besar (deteksi dini). Hendaknya dipahami bahwa sekali gigi
mulai berlubang, karies ini tidak bisa mengecil lagi tetapi secara pelan tapi pasti
Pasta gigi
b. Cara kerja
1) Cuci tangan.
3) Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi.
6) Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat
setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan
dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat
dibersihkan.
8) Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.
Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan
tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat
10) Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi
tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.
c. Perhatian
Mencuci tangan yang benar adalah membersihkan serta menggosok tangan, jari-jemari
dan seluruh kulit permukaan tangan menggunakan air sabun kemudian dibilas di bawah
air mengalir agar tangan menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
b. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun
kotoran masih tertinggal di tangan.
b. Infeksi cacing
Air mengalir
Handuk
Sabun
2) Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun
mengandung antiseptic.
4) Telapak tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-
jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-
sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.
5) Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.
6) Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar.
Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
7) Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya, gerakan ke depan, ke
belakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
8) Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan
memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
10) Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunakan kran, tutup
kran dengan tissue.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GOSOK GIGI DAN CUCI TANGAN
A. TOPIK
B. PERMASALAHAN
World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka
kejadian karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2009) .Berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi karies di Indonesia mencapai 90,05%
dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Jumlah
penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12 tahun
sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi berlubang
yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah (Dumiyani, 2012). Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo (2011) kebiasaan menyikat gigi 90% berpengaruh
terhadap risiko kejadian karies gigi. Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil Dep Kes Tahun
2005), Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-
10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS
di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran mengenal secara dini cara
menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar.
2. Tujuan Khusus
a. Sasaran mengerti dan dapat melakukan cara menggosok gigi dan mencuci tangan
dengan benar serta dapat menerapkannya dalam kebiasaan sehari-hari.
b. Sasaran dapat menyebutkan kapan saja harus melakukan gosok gigi dan mencuci
tangan.
c. Sasaran mengerti tentang keuntungan dari menggosok gigi dan mencuci tangan
dengan benar.
d. Sasaran dapat mempraktekkan gosok gigi dan mencuci tangan dengan benar
D. SASARAN
E. MATERI
Terlampir
F. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Demonstrasi
G. MEDIA
LCD
Laptop
Alat dan Bahan untuk Gosok Gigi dan Cuci Tangan
H. PELAKSANAAN DAN KONTRAK WAKTU PENYULUHAN
Terlampir
I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Siswa/i peserta penyuluhan hadir di tempat penryuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan gosok gigi dan cuci tangan dilaksanakan di ruang kelas
dan lapangan sekolah.
c. Pelaksanaan penyuluhan sudah dikonsulkan dengan pembimbing.
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
e. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana.
f. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan rencana.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
c. Peserta berperan aktif selama pertemuan.
d. Penyaji menguasai materi yang akan disampaikan.
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
a. Pre: Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Pos: Peserta memahami dengan baik materi penyuluhan yang disampaikan oleh
penyaji.
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 90% peserta penyuluhan mampu mengerti dan
memahami penyuluhan yang diberikan dan sasaran mampu melaksanakan cara gosok gigi dan
Promosi Kesehatan digunakan sebagai sarana pemeliharaan kesehatan melalui sistem edukasi
pembelajaran secara pasif dan aktif. Contoh mudahnya seperti sikat gigi dan cuci tangan. Kedua
hal ini adalah contoh sederhana yang bisa dilakukan sejak dini. Sikat gigi dan cuci tangan
merupakan hal yang sepele, namun keduanya sangat penting bagi kesehatan trerutama bagi anak-
anak. Oleh karena itu kita sebagai tenaga kesehatan harus gencar mempromosikan tentang hidup
sehat seperti cuci tangan dan gosok gigi sejak dini.