Idhaa Edit
Idhaa Edit
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
di era global. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 1 UU Republik Indonesia nomor
20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk megingat dan menimbun berbagai
kemampuan berpikir. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka
Pembelajaran (RPP), bahan ajar (handout), media powerpoint, dan Lembar Kerja
Siswa (LKS) merupakan sesuatu yang sangat penting yang harus dibuat serta
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa, salah satunya adalah
dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong peserta didik untuk dapat
berbantuan lembar kegiatan siswa (LKS). LKS merupakan panduan siswa yang
kegiatan siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif
sebagian besar siswa mengatakan mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang
karakteristik yang multi kompleks dari materi ini menjadikan siswa beranggapan
bahwa materi tersebut merupakan materi yang cukup sulit di pahami.Kendala ini
di sebabkan karena pada umumnya sebagian besar siswa belajar dengan pola
menghafal tetapi tidak memahami konsep.Hal ini berdampak pada hasil belajar
siswa dimana rata-rata nilai IPA pada ulangan pemanasan global siswa masih
kelas yang masih rendah dimana, dikelas VIII A dengan jumlah siswa 32
60,59%, dan dikelas VIII B dengan jumlah siswa 32 orang yang tuntas ialah 8
dan tanya jawab atau berpusat pada guru,menyebabkan sebagian besar siswa
B. Rumusan Masalah
Sumbawa Besar?
Sumbawa Besar ?
C. Tujuan Penelitian
konsep sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kabupaten Sumbawa
Besar.
terhadap pemahaman konsep sains siswa kelas VIII Smp Negeri 1 Lape
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
terhadap pemahaman konsep sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lape
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siwa
memecahkan masalah.
b. Bagi Guru
c. Bagi Peneliti
d. Bagi Sekolah
6
1. Lokasi Penelitian
Sumbawa Besar.
2. Subjek Penelitian
Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kab Sumbawa besar tahun
pelajaran 2019/2020.
3. Objek Penelitian
F. Definisi Operasional
1. Pengaruh
2. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual atau biasa disebut dengan CTL menurut
situasi dunia nyata siswa dan juga mendorong siswa membuat hubungan
tujuannya serta bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru sesuatu
yang baru itu datang dari cara berpikir siswa tersendiri bukan dari apa kata
di sekolah.
LKS menurut Indrianto dalam Alan (2012) adalah lembar kerja siswa
LKS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar cetak yang
kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan tepat. Hal
pikiran. Oleh sebab itu, belajar harus mengerti secara makna dan filosofinya,
9
kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Sejalan dengan pendapat di
kata pemahaman dan konsep. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, paham
berarti mengerti dengan tepat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sadiman
diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Oleh sebab itu, belajar harus
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Belajar
Menurut Skinner (2002), belajar adalah suatu prilaku. Pada saat orang
belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar
2. Respons si pembelajar,
belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada individu yang belajar
penyesuaian diri siswa terjadi pada lingkungan edukatif yang diciptakan oleh
proses pengukuran dan penilaian terhadap tingkah laku yang dihasilkan dari
kegiatan pembelajaran.
sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk
2. Pembelajaran Kontekstual
proses terjadi yang bersifat umum. Oleh karenanya strategi dan metode
yang terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang
berpengalamandankehidupannyata.Haltersebutberartidalam menggunakan
yang holistic dan bertujuan memotivasi peserta didik untuk memahami makna
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik
guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia
belajar.
bahwa LKS adalah lembaran kertas yang berisi informasi, petunjuk kerja serta
soal-soal yang harus dijawab oleh siswa baik itu secara individu maupun
kelompok.
15
Pengembangan LKS Mata Pelajaran Sains Kimia SMP oleh Rohaeti (2010)
sebagai bahan acuan pokok guru dalam mengajar.LKS tidak hanya bermanfaat
bagi siswa tetapi juga bagi guru.Manfaat LKS bagisiswa menurut Irawan
b. Sebagai alat belajar untuk petunjuk, teori maupun konsep dan evaluasi.
mengerjakan latihan-latihan.
kelas.
proses pembelajaran.
pengembangan LKS IPA menurut Devi et al. (2009) adalah sebagai berikut:
f. Menguji coba LKS apakah sudah dapat digunakan siswa untuk melihat
kekurangan-kekurangannya.
g. Merevisi kembaliLKS.
c. Segi materi
lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai
18
(BSNPdalamDevi (2009).
1. Cakupan materi.
2. Akurasi sajian.
3. Kemutakhiran.
4. Merangsang keingintahuan.
b. Komponen kebahasaan
1. Teknik penyajian.
2. Pendukungpenyajian materi.
3. Komponen kegrafikan
6. Desain tampilan.
7. Keterbacaan.
oleh peneliti akan dinilai oleh beberapa ahli yang memberikan penilaian
instructional development).
Selanjutnya desain ini setelah melalui proses revisi dan pengembangan dalam
tugas (task analysis); (4) analisis konsep (concept analysis); dan (5) tujuan-
selection); (3) pemilihan format (format selection); dan (4) desain awal (initial
design). Tahap pengembangan (develop) meliputi dua fase: (1) penilaian ahli
(validating testing); (2) pengemasan (packaging); dan (3) difusi dan adopsi
5. Konsep Sains
konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai
Amien (dalam Ali Nugraha, 2005: 3), mendefinisikan sains sebagai bidang
ilmua lamiah, dengan ruang lingkup zat dan energi, baikyang terdapat pada
makhluk hidup maupun tak hidup, lebih banyak mendiskusikan tentang alam
(natural science) seperti fisika, kimia, dan biologi. Senada dengan Amien, Conant
dalam (Ali Nugraha, 2005: 3) mengatakan sains sebagai suatu deretan konsep
sertaskema konseptualyang berhubungan satu sama lain, yang tumbuh sebagai hasil
serangkaian percobaan dan pengamatan serta dapat diamati dan diujicobakan lebih
lanjut.
sebagai berikut:
a. Sains adalah bangunan atau deretan konsep dan skema konseptual yang
c. Sains adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui data yang
d. Sains adalah aktivitas pemecahan masalah oleh manusia yang termotivasi oleh
22
yang terjadi di alam yang didapatkan atau dilakukan melalui serangkaian proses
ilmiah dengan percobaan dan pengamatan untuk dapat memecahkan masalah dalam
sesuatu yang dipelajari (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 234).Di dalam percobaan ini
percobaan yang dimaksud dalam hal ini bukanlah suatu proses rumit yang harus
bagaimana mereka mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu, dan mengapa sesuatu
dapat terjadi.
mendapat kesempatan untuk melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil yang
aktivitas yang telah dilakukan. Suatu usaha atau upaya melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan baik fisika , kimia , atau biologi untuk
menemukan hubungan dan konsep ilmu pengetahuan tersebut melalui benda- benda
Aktivitas Belajar Siswa Sd” Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai
berikut. (1) Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I dengan materi
energy panas dan energy bunyi yaitu 18,92dengan kategori cukup aktif dan
materi energi alternatif dan perubahan energi gerak adalah 21,95 dengan
IPA pada siklus I yaitu 48,89 dengan kategori sangat rendah dan
pemahaman konsep siswa yaitu 76,29 dengan kategori sangat tinggi dan
yaitu pra siklus (41,66%), siklus I (66,66%), siklus II (86,11%) dan siklus
III (97,22%) dengan nilai rata-rata pada pra siklus adalah 6,19, sikus I adalah
6,69 pada siklus II adalah 7,31 sedangkan pada siklus III adalah 9,72.
siswa yang terjadi setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan II yaitu aspek
peningkatan sebesar 11%. Pada aspek ikut serta dalam bertanya mengalami
pada keaktifan terjadi peningkatanya itu pada kegiatan oral (a) terjadi
(a) terjadi peningkatan sebesar 18%, kegiatan visual (b) terjadi peningkatan
sebesar 19%. Pada kegiatan listening (a) terjadi peningkatan sebesar 15% ,
kegiatan listening (b) terjadi peningkatan sebesar 8%. Terakhir pada kegiatan
writing (a) terjadi peningkatan sebesar 25%, dan kegiatan writing (b) terjadi
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tindakan
Kondisi
1. Penjelasan proses
1. Proses pembelajaran
pembelajaran
masih bersifat
2. Pelatihan
konvesional
penggunaan model
2. Belum menggunakan
pembelajaran
model pembelajran
berbasis konstektual
berbasis konstektual
3. Simulasi penggunaan
3. Nilai siswa relatif
model pembelajara
rendah
berbasis konstektual
D. Hipotesis penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara
B. Pendekatan Penelitian
yang tidak menggunakan angka dalam pengumpulan data dan dalam memberikan
penafsiran terhadap hasilnya yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk
ataupun menguatkan suatu gambaran yang ada seperti nilai afektif dan
C. Rancangan Penelitian
rumusan masalah. Adapun rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pre-test post-tes control group desigen rancangan ini mempunyai kelas kontrol,
perlakuan, ke dua kelas diberi tes awal (pre-test) untuk mengukur kondisi awal
(Y1) dengan model soal pilihan ganda.Selanjutnya pada kelas eksperimen diberi
perlakuan (X1) dan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan (X0).
Eksperimen Y1 X1 Y3
Kontrol Y2 X0 Y4
Keterangan :
talking stick
ini adalah 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974) terdiri dari define,
penelitian ini terbatas pada tahap define, design, and development berdasarkan
development.
1. Populasi
seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kabupaten Sumbawa besar
2. Sampel
akan diambil 2 kelas untuk menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol.
31
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel sehingga yang menjadi kelas ekperimen yaitu kelas VIII A
sebanyak 24 orang dan siswa kelas VIII B sebanyak 25 orang tepilih menjadi
kelas kontrol.
E. Instrumen Penelitian
fenomena alam maupun sosial yang diamati.Secara spesifik semua penomena ini
Penelitian adalah.
1. Lembar observasi
pembelajaran untuk setiap sub konsep yang dikaji, yang berisi lembar
benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang
mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Mardapi : 2008).
untuk mengetahui sama tidaknya dua kelas yang diambil sebagai kelas
tes hasil belajar. Tes hasil belajar dapat dilakukan dengan memberikan soal
3. Validasi LKS
dikembangkan akan di validasi oleh 3 dosen ahli, yaitu ahli bahasa, ahli isi,
dengan tujuan memperoleh data respon siswa dan Tanggapan guru terhadap
adalah:
antara lain :
a. Validasi
validitas LKS yang dikembangkan, data didapatkan dari penilaian para ahli
bidang pembelajaran.
b. Angket
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang biasa
c. Teknik Tes
adalah tes yang berbentuk soal pilihan ganda sebanyak 30 item yang
bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes dilaksanakan dua kali
d. Observasi
G. Prosedur Penelitian
dan pengembangan oleh Thiagarajan (1974) atau model 4D, namun dalam
penelitian ini, peneliti tidak sampai pada tahap dissemination sebab adanya
keterbatasan waktu dan biaya maka peneliti hanya sampai pada tahap
untuk penelitian dan pengembangan ini. Maka proses penelitian yang dilakukan
Analisis Awal
D
Analisis Siswa e
f
Analisis Tugas Analisis Konsep i
n
e
Penyusunan LKS
Pemilihan Format
Rancangan Awal
Validasi Ahli
Develop
Implementasi
Pembelajaran
Pelaporan
Langkah yang akan ditempuh dalam prosedur penelitian ini antara lain :
a. Analisis Awal
kurikulum yang digunakan sekolah yakni di SMP Negeri 1Lape saat ini
di dapat dari analisis awal ini adalah proses pembelajaran yang cukup
monoton khususnya di bidang mata pelajaran IPA yakni, maka dari itu
b. Analisis Siswa
belakang siswa. Subyek yang akan dipilih dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VIII A dan B SMP Negeri 1Lape .Masalah yang sering
muncul pada siswa ialah seringkali siswa kehilangan minat untuk belajar
maka dari itu dibutuhkan suatu media belajar yang menarik agar hasil
c. Analisis Tugas
dianutnya.
pandang/teori.
d. Analisis Konsep
Gambar 3.2.Peta Konsep Materi Sistem pernapasa pada manusia (Buku IPA
SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, 2016).
40
a. Pemilihan Media
Media yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah media LKS
b. Penyusunan LKS
c. Pemilihan Format
dimaksudkan agar bahan ajar yang dibuat sesuai dengan materi yang
masing ahli yakni tahap uji kelayakan hasil pengembangan. Validasi ahli
dilakukan melalui kajian kritis oleh para ahli bidang isi/materi dan oleh ahli
pembelajaran.
41
Hasil penilaian oleh para ahli, maka akan didapatkan data kuantitatif
saran dari ahli bidang isi/materi dan ahli bidang pembelajaran. Dari hasil
analisis data kuantitatif dan data kualitatif penialaian dari para ahli akan
Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa uji,
∑A
𝑝= × 100%
∑N
Keterangan:
heterogen yang lebih lanjut digunakan sebagai dasar dalam menentukan jenis
uji t yang akan digunakan untuk uji hipotesis. Uji homogenitas dicari dengan
2
X X
S2
n 1
Keterangan:
X = Nilai rata-rata kelas
n= jumlah sampel
Data dikatakan homogen jika F hitung < F tabel dan data tidak homogen
3. Uji Normalitas
(𝑓𝑜−𝑓ℎ)2
χ2hitung = ∑𝑘𝑖=1 𝑓ℎ
Keterangan :
χ2 = Chi-kuadrat
Kaidah keputusan:
data tersebut diolah dengan menggunakan rumus uji-t (uji beda) pada uji dua
pihak dengan taraf signifikan 5%. Terdapat dua alternatif rumus uji-t yang
akan digunakan dalam menguji hipotesis, yaitu Separated Varians dan Polled
Varians.
X1 X 2
t
S12 S 22
1
n n2
X1 X 2
t
n1 1S12 n2 1S 22 1 1
n
n1 n2 2 1 n2
Keterangan:
X1 = rata-rata sampel 1
X2 = rata-rata sampel 2
S 22 = varians sampel 2
n1 = jumlah sampel 1
45
n2 = jumlah sampel 2
Setelah uji hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu hipotesis
Pemahaman Konsep Sains Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kabupaten
Pemahaman Konsep Sains Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kabupaten
Kriteria pengujian jika thitung < ttabel dengan taraf signifikan 5% maka
sebagai berikut:
2. Bila n1≠n2 dan varians homogen maka dapat digunakan rumus Polled
4. Bila n1≠n2 dan varians tidak homogen maka digunakan rumus Separated
Varians, harga t sebagai pengganti ttabel dihitung dari selisih harga ttabel
dengan dk (n1-1) dan dk (n2-1) dibagi dua dan ditambahkan dengan harga t
DAFTAR PUSTAKA
Aqib. 2009., Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional. Bandung: Yrama Widya
Alan (2012)
Daryanto (2002)
JhonsonE.B ,2002 Contextual Teaching & Learning.What It S And Why It’s Here To
Stay.California : Corwin Press,Inc.
Syaiful bahri , Djamarah., 2002: 234). Psikologi Belajar . Pt. Rhineka Cipta : Jakarta.2005.
Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis
Psikologis. Rhineka Cipta : Jakarta
Wina sanjaya., 2006 strategi pembelajaran . Jakarta .Kencana Prenada Media Group.