Anda di halaman 1dari 12

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yang harus kita mengerti

yaitu pemahaman dan konsep, dua kata tersebut yang harus kita pahami

terlebih dahulu sebelum kita mengartikan kata pemahaman konsep.

Berkaitan dengan istilah kata tersebut banyak para pakar yang

mengartikannya, meskipun penjelasannya berbeda-beda tetapi memiliki

tujuan yang sama. Perbedaan penjelasan yang ada didasarkan dari sudut

pandang masing-masing para ahli dalam melihat pemahaman tersebut.

Menurut Aziz dan Rahmat (2009:195) mengartikan pemahaman dalam

konteks terapan adalah proses atau hasil dari upaya seseorang untuk

mendapatkan makna dari teks tertulis atau lisan. Sedangkan dalam

kurikulum adalah proses atau hasil dari upaya siswa untuk menguasai

materi yang ada dalam suatu pengajaran.

Menurut Purwanto (2010:44) pemahaman atau komprehensi adalah

tingkat kemampuan yang mengharapkan testee mampu memahami arti

atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini testee

tidak hanya hafal secara verbalistis, tetapi memahami konsep dari

masalah atau fakta yang ditanyakan. Dari pengertian pemahaman

menurut beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemahaman

7
Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016
8

merupakan suatu proses kemampuan untuk menangkap makna dan arti

dari bahan atau materi yang dipelajari.

Istilah konsep menurut Poerwadarminta (2007:611) adalah sebuah

rancangan. hasil abstraksi yang diperoleh melalui pengamatan terhadap

sejumlah gejala. Sedangkan menurut Aziz dan Rahmat (2009:141)

konsep adalah penggambaran abstrak tentang kejadian, keadaan,

kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.

Menurut beberapa pendapat para ahli tersebut peneliti dapat

menyimpulkan konsep adalah suatu gambaran dari beberapa objek atau

kejadian yang sesungguhnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa arti dari

pemahaman konsep adalah suatu proses untuk menangkap makna

gambaran dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya.

2. Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut H.W Fowler (Laksmi Prihantoro, 1986:13) IPA adalah

pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan

gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama dan dedukasi.

Adapun menurut Wahyana (Triyanto,2013:136) mengatakan bahwa

IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan

dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta,

tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu

kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016


9

pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah

seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa

ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

a. Nilai-nilai IPA

Menurut Triyanto (2013:138) IPA mengandung nilai-nilai

tertentu yang berguna bagi masyarakat. Yang dimaksud nilai disini

adalah sesuatu yang dianggap berharga yang terdapat dalam IPA dan

menjadi tujuan yang akan dicapai. Nilai- nilai yang dimaksud

bukanlah nilai nonkebendaan. Nilai- nilai nonkebendaan yang

terkandung dalam IPA antara lain sebagai berikut.

1) Nilai Praktis

Nilai praktis IPA adalah sesuatu yang bermanfaat dan

berharga dalam kehidupan sehari- hari. Contoh: penemuan

listrik oleh Faraday diterapkan dalam teknologi hingga

melahirkan alat- alat listrik yang bermanfaat bagi kehidupan.

2) Nilai Intelektual

Metode ilmiah telah melatih keterampilan, ketekunan, dan

melatih mengambil keputusan dengan pertimbangan yang

rasional dan menuntut sikap-sikap ilmiah bagi penggunanya.

Keberhasilan memecahkan masalah tersebut akan memberikan

kepuasan intelektual. Dengan demikian, metode ilmiah telah

memberikan kepuasan intelektual, Inilah yang dimaksud dengan

nilai intelektual.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016


10

3) Nilai Sosial, budaya, ekonomi, politik

4) Nilai Kependidikan

Dengan makin berkembangnya IPA dan teknologi serta

diterapkannya psikologi belajar pada pembelajaran IPA, maka

IPA diakui bukan hanya sebagai suatu pelajaran melainkan juga

sebagai alat pendidikan. Artinya, pelajaran IPA dan pelajaran

lainnya merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Nilai- nilai tersebut antara lain sebagai berikut:

a) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan

sistematis menurut metode ilmiah.

b) Ketrampilan dan kecakapan dalam mengadakan

pengamatan, dan mempergunakan peralatan untuk

memecahkan masalah.

c) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan

masalah.

Dengan demikian jelaslah bahwa IPA memiliki nilai-

nilai kependidikan karena dapat menjadi alat untuk

mencapai tujuan pendidikan.

5) Nilai Keagamaan

Suatu pandangan yang naif apabila dengan pembelajaran

IPA akan mengurangi kepercayaan kepada Tuhan. Karena

secara empiris orang yang mendalami mempelajari IPA, makin

sadarlah dirinya akan adanya kebenaran hukum- hukum alam,

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016


11

sadar akan adanya keterkaitan di dalam alam raya ini dengan

Maha Pengaturnya. Walau bagaimanapun dengan membaca

mempelajari/menerjemahkan alam, manusia makin sadar akan

keterbatasan ilmunya.

b. Tujuan IPA

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan

keteraturan alam ciptaan-Nya

b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-

konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat

d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki

alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam

memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016


12

g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan

IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke

SMP/MTs.

c. Ruang Lingkup IPA

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-

aspek berikut.

a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia,

hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan,

serta kesehatan

b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,

padat dan gas

c) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas,

magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana

d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

dan benda-benda langit lainnya.

3. Materi Kenampakan Bumi dan Benda Langit

Menurut Wahyono & Nurachmandani (2008:113) Perubahan

Kenampakan Bumi dapat disebabkan oleh peristiwa alam dan tindakan

manusia. Perubahan ini ada yang menguntungkan dan merugikan.

Contoh penyebab penampakan permukaan bumi adalah pengaruh pasang

surut air laut dan kebakaran hutan.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016


13

a. Pengaruh Pasang Surut Air Laut

Penyebab utama peristiwa pasang dan surut adalah gaya

gravitasi bulan pada bumi. Walaupun gaya gravitasi matahari juga

mempengaruhi, namun pengaruhnya tidak begitu besar karena

jaraknya lebih jauh dari pada jarak bulan dengan bumi. Peristiwa

pasang dan surut dapat dimanfaatkan oleh manusia. Contoh

keuntungan adanya peristiwa pasang surut adalah sebagai sarana

berlabuh dan berlayar kapal pada dermaga yang agak dangkal. Untuk

bahan membuat garam. Saat terjadi pasang, air laut mengisi petak

petak tempat pembuatan garam. Setelah surut, air laut yang

mengandung garam tertinggal dalam petak-petak tersebut.

b. Pengaruh Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dapat mempengaruhi bentuk daratan. Daratan

yang pada mulanya menghijau karena ditumbuhi pepohonan akan

menjadi hitam kelam karena bekas-bekas kebakaran. Perubahan ini

juga dapat menyebabkan perubahan lingkungan.

Perubahan Kenampakan Langit, kenampakan langit yang umumnya

dapat diamati dari bumi adalah bintang, matahari, dan bulan.

a. Kenampakan Bintang

Benda langit yang banyak terlihat jelas saat langit cerah di

malam hari adalah bintang. Sebenarnya bintang bersinar setiap saat.

Namun, karena letaknya sangat jauh, lebih jauh dari letak matahari

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016


14

maka cahaya bintang pada siang hari kalah kuat dengan cahaya

matahari. Oleh karena itu bintang tidak terlihat pada siang hari.

b. Kenampakan Matahari

Matahari merupakan salah satu contoh bintang karena dapat

menghasilkan cahaya sendiri. Matahari merupakan bola gas yang

sangat panas serta berukuran sangat besar. Matahari adalah bintang

yang paling terang apabila dilihat dari bumi.

c. Kenampakan Bulan

Saat langit cerah di malam hari tidak hujan dan tidak berawan,

ada benda langit yang terlihat terang tetapi tidak seterang matahari.

Kedudukan bulan selalu berubah-ubah selama satu bulan bergantung

pada kedudukan bulan saat mengelilingi matahari.

4. Model Belajar Numbered Head Together

Menurut Trianto (2009: 82) model NHT atau penomoran berpikir

bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap

struktur kelas tradisional. Numbered Head Together (NHT) pertama kali

dikembangkan oleh Spenser Kagan (1993) untuk melibatkan lebih

banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu

pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran

tersebut. Sedangkan menurut Hamdani (2011:89) metode Numbered

Head Together adalah metode belajar dengan cara setiap siswa diberi

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016


15

nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak, guru

memanggil nomor dari siswa.

a. Langkah-langkah Model Numbered Head Together

Menurut Trianto (2009:82) membagi metode NHT ke dalam

beberapa fase sebagai berikut:

1) Fase 1: Penomoran

Dalam fase ini, guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5

orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara

1 sampai 5 (menyesuaikan jumlah anggota).

2) Fase 2: Mengajukan Pertanyaan

Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa.

Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan

dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya, “Berapakah jumlah gigi

orang dewasa?” atau berbentuk arahan, misalnya “Pastikan

setiap orang mengetahui 5 ibu kota provinsi yang terletak di

Pulau Sumatera”.

3) Fase 3: Berpikir Bersama

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban

pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya

mengetahui jawaban tim.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016


16

4) Fase 4: Menjawab

Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa

yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba

untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

b. Kelebihan dan Kelemahan Model NHT

Menurut Hamdani (2011:90) Metode Numbered Head Together

mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti berikut:

Kelebihan metode NHT adalah:

1) Setiap siswa menjadi siap semua.

2) Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

3) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang

pandai.

Kelemahan metode NHT adalah:

1) Kemungkinan nomor yang dipanggil, akan dipanggil lagi

oleh guru.

2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT telah banyak dilakukan.

1. Penelitian oleh I Gede Budi Astrawan (2014) Penerapan Model

Kooperatif Tipe NHT Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SDN 3 Tonggolobibi.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016


17

Mengungkap bahwa Tes hasil tindakan siklus I diperoleh persentase

ketuntasan klasikal sebesar 53,57% dan pada siklus II diperoleh

persentase ketuntasan klasikal sebesar 85,71% meningkat dari siklus I ke

siklus II.

2. Penelitian oleh Yulisa Dewi, dkk (2014) Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa.

Mengungkap bahwa penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman

konsep.

Dari hasil penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan pemahaman konsep.

C. Kerangka Pikir

Dari latar belakang yang penulis uraikan dan masalah yang sering

dijumpai guru dalam mengajarkan IPA adalah guru sering merasa kesulitan

pada saat penyampaiannya. Kelemahan pada guru adalah kurang tepat

memilih model pembelajaran. Anak-anak yang kurang mempunyai sikap

partisipasi belajar dan siswa kurang antusias untuk mengikuti pembelajaran

sehingga menyebabkan siswa tidak memahami konsep materi yang diberikan.

Agar siswa tidak bosan, antusias siswa mengikuti pembelajaran

meningkat, sehingga siswa aktif dalam pembelajaran dan juga siswa

memahami konsep materi yang diberikan maka cara guru dalam mengajar

perlu menggunakan model yang tepat dan mendukung. Seperti menggunakan

model belajar Numbered Head Together sehimgga dapat menciptakan

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016


18

pembelajaran yang efektif dan efisien bermakna yang menjadikan

pemahaman konsep materi siswa meningkat.

Kerangka Pikir yang diterapkan pada penelitian ini sebagai berikut:

Guru mengajar Pemahaman


Kondisi belum Konsep belajar
awal menggunakan siswa masih
model Numbered rendah
Head Together

Siklus I Siklus II

Penggunaan Penggunaan
Tindakan
model model
Numbered Head Numbered Head
Together Together

Pemahaman Konsep dalam belajar siswa Hasil


meningkat.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Burhan Anafi, FKIP UMP, 2016

Anda mungkin juga menyukai