Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN MENURUT MC GREGOR

TEORI Y

Disusun oleh :

Triutami D.N.I Yani 1301013

Marsella lahope 1301040

Jeis magu 1301005

Dian Masuku 1301038

Deysi Mooduto 1301037

Arfiudin Soamole

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) MUHAMMADIYAH


MANADO

2016
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I ( PENDAHULUAN )

a) Latar belakang
b) Tujuan
c) Manfaat

BAB II (PEMBAHASAN)

BAB III ( PENUTUP )

a) Kesimpulan
b) Saran
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt, karena hanya dengan izin dan kuasa-
Nyalah sehingga saya bisa menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh Dosen mata Kuliah
MANAJEMEN KEPERAWATAN tentang MAKALAH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
MENURUT MC GREGOR TEORI Y

Demikian pengantar yang dapat saya sampaikan dimana kami pun sadar bahwasanya saya
hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun akan senantiasa kami nanti dalam
upaya evaluasi diri. Akhirnya kami hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan
dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan
hikmah bagi kami, pembaca, dan bagi seluruh mahasiswa-mahasiswi STIKES Muhammadiyah
Manado.

PENULIS

KELM. 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada
seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai
bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif
mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke
depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang
heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan
sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah
mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

B. TUJUAN

Adapun tujuan makalah kami ini adalah sebagai berikut.

1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Ibu Kristin dareda s,kp m.kes

2. Menjelaskan Defenisi Kepemimpinan dan majemen

3. Menjelaskan teori kepemimpinan dan manajemen

4. Menjelaskan gaya kepemimpinan dan manajemen

5. Menjelaskan memimpin dan mengelola lingkungan kerja khusus

6. Menjelaskan keterampilan kepemimpinan untuk peserta didik keperawatan

C. MANFAAT

Untuk menambah pengetahuan tentang pengertian pemimpinan dan manajemen.


BAB II

PEMBAHASAN

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN

Karena adanya perubahan situasi di lingkungan perawatan kesehatan dan makin beragamnya
jenis-jenis penyakit, kemampuan dalam kepemimpinan dan manajemen bagi perawat menjadi
kebutuhan. Dengan adanya keterampilan kepemimpinan dan manajemen, maka seorang perawat dapat
memenuhi syarat dalam melakukan praktik professional.

DEFINISI KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, yang berarti seseorang yang menunjukkan cara
dan menggerakkan orang lain untuk maju dengan dasar suatu visi. Dengan kata lain, kepemimpinan
adalah upaya dari seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan
berkaitan erat dengan manajemen. Sebuah organisasi sukses memerlukan manajemen dan
kepemimpinan, sebab terdapat konsep yang menyatakan bahwa “manajemen mendorong ketepatan
dan menaiki tangga kesuksesan; kepemimpinan menentukan apakah tangga yang dinaiki bersandar
pada dinding yang kokoh”(Covey, 1989).

Lingkungan keperawatan saat ini memerlukan perawat yang mengatur tujuan medis klien
sekaligus melakukan peran kepemimpinan untuk mencapai tujuan organisasi. Lingkungan
keperawatan di masa depan akan lebih mengarah kepada pengaturan tim kerja secara mandiri. Hal ini
menyebabkan perkembangan kepemimpinan dan manajemen sama pentingnya dengan perkembangan
keterampilan klinia, yang dikembangkan dengan cara, teori, praktik, dan penerapan.

TEORI KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

Awal dari teori kepemimpinan dan manajemen ditandai dengan revolusi industry di awal abad
20. Pada awalnya, kajian tentang karakteristik kepemimpinan lebih focus pada karakteristik pribadi
seseorang dan “mengisolasinya” sebagai kriteria pemimpin yang efektif. Akan tetapi, beberapa
karakteristik bersifat tidak konsisten, saling tumpang tindih, dan tidak terbukti untuk menjadi syarat
sebagai seorang pemimpin. Dan pada pertengahan tahun 1960-an, Douglas McGregor
menggambarkan karakteristik manajer lewat keyakinan yang dianut oleh manajer tersebut(Hersey dan
Blanchard, 1988), yang digambarkan dari 2 pandangan yang berbeda, yaitu teori “X” dan teori “Y”.
Berikut daftar asumsi teori X dan teori Y:
TEORI X TEORI Y

Bekerja merupakan hal yang tidak Bekerja merupakan hal yang menyenangkan
menyenangkan layaknya bermain

Orang cenderung lebih memilih dikontrol, Control diri adalah suatu keharusan dalam mencapai
mempunyai ambisi yang kecil, dan tujuan organisasi
menghindari tanggung jawab sendiri

Kebebasan untuk berkreasi dalam Masing-masing orang memiliki kreatifitas yang luas
memecahkan masalah dalam organisasi dan merata
dibatasi

Motivasi hanya pada kebutuhan fisiologis Tumbuhnya motivasi dalam kebutuhan fisiologis
dan keamanan keamanan, harga diri, dan aktualisasi diri

Orang harus di ingatkan dalam mencapai Orang dapat mengatur diri sendiri dan lebih kreatif
tujuan organisasi dan harus dikontrol jika termotivasi dengan baik

McGregor tidak menyarankan untuk memandang keyakinan seperti ini sebagai sesuatu yang
baik ataupun buruk, tapi lebih menekankan pada kebutuhan dalam menyusun situasi kerja baik tujuan
pribadi maupun tujuan organisasi. Teori yang dicetuskan oleh Frederick Taylor pada tahun 1800-an
lebih menekankan teknologi sebagai dasar peningkatan produktifitas. Ia mempercayai bahwa
peningkatan kinerja pada tugas berbanding lurus dengan peningkatan efisiensi organisasi.

Pengkajian ilmiah Taylor ini dijadikan sebagai dasar bagi analisis kerja yang digunakan pada
beberapa rumah sakit yang menghasilkan system klasifikasi klien berdasarkan tingkat keparahan dan
tipe pemberian perawatan yang dibutuhkan. Pada tahun 1950-an, Henri Fayol melihat ada kesamaan
di setiap manajer, dimana pada dasarnya mempunyai tugas yang sama, yang disebut sebagai proses
manajemen, yaitu: perencanaan, organisasi, pengarahan, ketenagaan, koordinasi, pendanaan, dan
pelaporan. Manajemen hubungan manusia menekankan bahsa lingkungan social sama halnya dengan
lingkungan fisik di dalam pengaruh produktifitas yang dihasilkan.

Awal tahun 1960-an, segala usaha dilaksanakan untuk menyatukan berbagai disiplin ilmu
menjadi suatu teori terpadu, yaitu teori system. Teori ini menganggap bahwa seluruh bagian dari
organisasi saling bergantung satu sama lain, sehingga dibutuhkan adanya komunikasi dan kerja sama
antara anggota organisasi untuk membentuk suatu kesatuan (Bernhard dan Walsh, 1990).
GAYA KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

Gaya kepemimpinan merupakan cara-cara dari seorang pemimpin dalam mempengaruhi


orang lain. Biasanya gaya kepemimpinan berkaitan langsung dengan banyaknya control dan
kebebasan yang diberikan kepada kelompok. Berikut gaya kepemimpinan yang umum:

a. Gaya Autokratik: tipe ini lebih bersifat kaku, tetap & dominan, dan inisiatif & kreatifitas
individu terabaikan, sehingga orang-orang cenderung takut pada tipe ini. Gaya ini cocok diterapkan
dalam situasi yang mendesak, sebab disaat situasi genting, pemimpin dapat mengambil keputusan
dengan cepat (tanpa menentukan keputusan kelompok).Selain itu, gaya ini dapat diterapkan pada
pekerja baru yang masih membutuhkan bimbingan dan arahan.

b. Gaya Demokrasi: tipe ini membolehkan tenaga kerjanya untuk mengontrol & berpartisipasi
secara individu dalam pembuatan keputusan.Pemimpin hanya berfungsi sebagai fasilitator dalam
pencapaian tujuan sekaligus menekankan nilai dari setiap individu. Gaya ini cocok diterapkan pada
tenaga kerja yang telah mandiri, dapat bekerja dengan baik secara bersama-sama sebagai kelompok.

c. Gaya Laissez- Faire: tipe ini bersifat lebih bebas & “lepas kendali” dan cenderung melimpahkan
tanggung jawab dalam pengambilan keputusan kepada kelompok. Gaya ini cocok diterapkan pada
kelompok yang sudah professional yang mempunyai motivasi yang tinggi, semisalnya kelompok
penelitian, tetapi gaya ini kurang tepat digunakan dalam lingkungan kesehatan, karena dapat
mengakibatkan kompleksitas dalam lingkungan kerja.

Teori kepemimpinan situasional lebih mempertimbangkan pada tipe pemimpin, maturitas


kelompok dan situasi yang terjadi dalam melakukan pendekatan yang komprehensif terhadap gaya
manajemen. Teori ini menyatakan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik, tetapi gaya yang
dipakai oleh seorang pemimpin harus sesuai dengan tingkat kemandirian kelompok dan situasi yang
dihadapi. Teori ini di identififikasikan menjadi 4 tipe gaya pemimpin, yaitu:

· Mengarahkan: memberikan instruksi secara spesifik dan terinci dalam penyelesaian tugas.

· Melatih: memantau pencapaian tugas, melatih keputusan, dan meminta saran.

· Mendukung: memfasilitasi pencapaian tugas dan membagi tanggung jawab dalam pengambilan
keputusan.

· Mendelegasikan: memberikan tanggung jawab dalam pembuatan keputusan dan pemecahan


masalah kepada stafnya.

Dasar dari teori teori ini adalah fleksibilitas manajer dalam beradaptasi dalam memenuhi
kebutuhan individu dan kelompok. Seorang manajer harus melakukan pendekatan dengan para
stafnya dengan tujuan meningkatkan pengembangan gaya kepemimpinan yang berkaitan dengan
peningkatan produktifitas manajer dan stafnya. Seorang manajer yang mengetahui kemampuan dari
stafnya dapat meningkatkan kemampuan dalam mempertahankan kompetensi, dan kemampuan pada
staf. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pendekatan situasional ini merupakan kunci dari
kesuksesan sebagai manajer.

MEMIMPIN DAN MENGELOLA LINGKUNGAN KERJA KHUSUS

Pada tempat perawatan khusus, perawat biasanya melakukan “laporan pergantian tugas”,
yaitu tugas untuk melakukan tinjauan terhadap kondisi dan kebutuhan klien secara bersamaan dengan
perawat lain yang akan bertugas. Hal ini dapat memungkinkan perawat akan membuat perencanaan
pekerjaan yang akan dilakukan, menetapkan hal yang dijadikan prioritas dan mencatat tugas yang
akan diberikan kepada perawat lain.

Setiap harinya, perawat bertugas mengoordinasi kan aktifitas perawatan yang berhubungan
dengan departemen ( laboratorium,dll) dan menyerahkan laporan kepada tenaga medis lain tentang
kemajuan kesehatan klien. Selain itu, perawat juga bertugas untuk merefleksikan kegiatannya yang
telah dilakukan dalam sehari dan melaporkan hal yang perlu diperhatikan, dan kejadian penting
kepada perawat yang akan bekerja selanjutnya untuk perawatan berkesinambungan.

Perbedaan jam kerja pada perawat hanya berdampak pada pengalaman yang didapat, tetapi
perilaku tidak terpengaruh oleh jam kerja. Berbeda dengan tugas pagi yang lebih banyak prosedur
tindakan yang akan dilakukan, tugas sore lebih menekankan pada hubungan kontak social dengan
keluarga klien maupun klien sendiri. Sedangkan tugas malam lebih membutuhkan keterampilan dalam
bidang manajemen, banyaknya perawatan yang harus dilakukan, dan mengevaluasikan situasi secara
seksama. Pada manajer, hari-hari di isi dengan kegiatan penerimaan & pengorientasian anggota staf
baru tentang pengoordinasian kegiatan dengan departemen lain, dan bertemu dengan tenaga medis
lain untuk menyiapkan departemen pelayanan baru.

Peran seorang perawat manajer adalah bertanggung jawab dalam mengevaluasi &
mengembangkan kemampuan stafnya, mengemban & mengatur anggaran tahunan, dan memantau
kualitas perawatan. Penerapan teknik mendengar dan penindak lanjutan dalam memecahkan masalh
merupakan kunci peran dari manajer. Perawat manajer lebih berperan dalam mengembangkan sikap
dalam melayani dan praktik dalam mempertahankan standar perawatan.

Peran manajer yaitu harus mengatur dan memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam
memenuhi kebutuhan klien dengan pendanaan yang efektif. Manajer juga harus berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan berkaitan dengan pengadaan alat baru dan pengembangan pelayanan baru,
dimana staf perawat juga terlibat dalam penggunaan anggaran unit sehari-hari.
Karena organisasi kesehatan beradaptasi terhadap perubahan di setiap saat, staf perawat
mulai melaksanakan beberapa aspek “peran manajemen” secara bertahap. Dan di beberapa tempat,
perawat menyusun jadwalnya sendiri, berperan memimpin komite, ikut berpartisipasi dalam
mengevaluasi rekan kerja sekaligus memantau kualitas perawatan.

KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN UNTUK PESERTA DIDIK KEPERAWATAN

Dengan adanya perubahan dalam perawatan kesehatan, dapat mempengaruhi staf perawat.
Oleh karena itu, peserta didik keperawatan wajib menyiapkan diri dalam menjalankan peran
kepemimpinan. Beberapa tindakan dapat yang dikembangkan, yaitu keterampilan dalam pengumpulan
data,penetapan prioritas, dan pengembangan rencana tindakan dalam mengoordinasi aktifitas dari
tenaga kerja lain dalam perawatan klien.

Akibat dari perubahan di tempat kerja ialah kemampuan dalam bekerja sebagai suatu
kelompok dan berfungsi sebagai bagian dari kelompok. Secara rinci, pengembangan komitmen umum
bertujuan untuk peningkatan kualitas perawatan, pengenalan pencapaian anggota lainnya, dan saling
memberikan dukungan antar anggota. Membangun sebuah tim/ kelompok yang efektif dan terciptanya
suasana kerja yang saling menghargai adalah suatu proses yang menguntungkan untuk pengembangan
hasil terhadap staf dan menjadi dasar dari kesuksesan sebuah organisasi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bekerja merupakan hal yang menyenangkan layaknya bermain

Control diri adalah suatu keharusan dalam mencapai tujuan organisasi

Masing-masing orang memiliki kreatifitas yang luas dan merata

Tumbuhnya motivasi dalam kebutuhan fisiologis keamanan, harga diri, dan aktualisasi diri

Orang dapat mengatur diri sendiri dan lebih kreatif jika termotivasi dengan baik

B. SARAN
“ TULIS YANG ANDA KERJAKAN, KERJAKAN APA YANG ANDA TULIS “
DAFTAR PUSTAKA

Diringkas oleh Kadek Dwiyani Novi Taman Sari dari buku Potter, P.A. &Pery, A.G. 1999. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih,
Made Sumarwati, Dian Eviriyani, laily Mahmudah, Ellen Pangagabean, Kusrini, Sari Kurnianingsih,
Enie Novieastari. Jakarta: EGC. (halaman 386 - 393).

https://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan

Anda mungkin juga menyukai