Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum KI3261

Metabolisme dan Informasi Genetika


Percobaan 1
Penyiapan Larutan Buffer, Media, dan Larutan Pendukung
Eksperimen

Nama : Ahmad Kushay


NIM : 10515053
Tanggal Percobaan : 6 Februari 2020
Tanggal Pengumpulan: 13 Februari 2020
Asisten : Siwi

LABORATORIUM BIOKIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
Penyiapan Larutan Buffer, Media, dan Larutan Pendukung Eksperimen

I. Tujuan Percobaan
Membuat larutan 50 mM buffer fosfat pH 7,0, larutan glukosa 1 mg/mL, Nutrient
Broth cair, Nutrient Agar, larutan etanol 70%, larutan EDTA 0,5 M pH 8,0, TAE 50X.

II. Teori Dasar


Berbagai percobaan biokimia memerlukan larutan-larutan dan media pendukung agar
dapat berlangsung dengan baik. Beberapa diantaranya adalah larutan buffer fosfat pH
7,0 yang dipilih karena memiliki nilai pH yang mirip dengan pH manusia dan
mikroorganisme yang akan diteliti pada percobaan-percobaan selanjutnya. Selain itu,
larutan etanol untuk metode aseptik, larutan EDTA, TAE sebagai fasilitator agar
proses analisis seperti elektroforesis dapat berlangsung, dan juga larutan nutrisi
seperti Nutrient Broth dan Nitrient Agar sebagai sumber nutrisi untuk
mikroorganisme yang akan dikembangkan pada percobaan-percobaan selanjutnya
juga dibuat.

Teknik aseptik adalah metode untuk mencegah masuknya mikroorganisme dari


mahluk hidup atau benda mati yang tidak diinginkan pada instrumen eksperimen, dan
beberapa larutan yang dipersiapkan pada percobaan ini perlu berada dalam keaadaan
aseptik agar percobaan-percobaan selanjutnya dapat berjalan dengan baik. Metode
yang digunakan untuk mencapai kondisi tersebut adalah dengan menggunakan
autoklaf, dimana alat dimasukkan dalam kondisi suhu dan tekanan yang terus
meningkat sehingga mikroorganisme yang mendiami alat tersebut akan mati.
III. Data Pengamatan

Massa atau
Larutan Komposisi
Volume
250 mL larutan buffer fosfat K2HPO4 1,742 g
50 mM pH 7,0 KH2PO4 1,360 g
25 mL larutan glukosa 1
Glukosa 25 mg
mg/mL
Beef extract 0,09 g
30 mL Nutrient Broth cair NaCl 0,15 g
Pepton 0,09 g
Agar 1,5 g
Beef extract 0,3 g
100 mL Nutrient Agar
NaCl 0,5 g
Pepton 0,3 g
100 mL larutan etanol 70% Etanol 95% 72,916 mL
Tris base
50 mL TAE 10X Asam asetat glasial
EDTA

IV. Pembahasan

Larutan penyangga atau buffer adalah larutan yang mengandung asam lemah dan basa
konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya pada komposisi yang
sedemikian rupa sehingga larutan tahan terhadap perubahan pH secara signifikan
sampat suatu titik tertentu.

Ketika suatu larutan mengalami penambahan asam atau basa, pada umumnya pH
larutan tersebut akan berubah dengan drastis, namun dengan adanya larutan
penyangga ini penambahan asam atau basa ke dalam larutan hanya akan mengubah
sedikit pH larutan tersebut. Oleh karena itu, larutan penyangga banyak digunakan
sebagai larutan untuk menjaga suatu larutan supaya memiliki pH yang cenderung
tetap dengan berbagai perlakuan kimia.

Pada aplikasinya, pemilihan larutan buffer untuk mempertahankan pH larutan


didasarkan pada rentang pH yang dapat dinetralkan oleh larutan itu sendiri. Rentang
pH itu adalah jumlah asam atau basa maksimum yang dapat ditambahkan ke dalam
larutan sebelum mengubah pH atau disebut dengan kapasitas buffer. Pada percobaan
ini, dipilih larutan fosfat sebagai buffer karena pKa1 pada kesetimbangan protonasi
nya bernilai sekitar 7,21, yang mendekati nilai pH larutan buffer yang diinginkan
yaitu 7,0. Penggunaan larutan yang lain akan memerlukan rasio antara asam dan
garam basa konjugat nya yang bernilai sangat besar sehingga tidak praktis digunakan
dalam percobaan.

Selain itu, dibuat juga larutan etanol 70% untuk metoda antiseptis. Etanol banyak
digunakan dalam peralatan medis dan dalam produk umum sebagai pembersih karena
kemampuan senyawa ini sebagai antibakteri anti-jamur. Etanol dapat membunuh
suatu mikroorganisme dengan mendenaturasi protein mikroorganisme tersebut dan
melarutkan lemaknya, dan karena etanol menyebabkan dehidrasi sel dengan
mengganggu keseimbangan osmotik melintasi membran sel, sehingga air
meninggalkan sel yang menyebabkan kematian sel. efek ini cukup efektif terhadap
sebagian besar bakteri dan jamur, serta banyak virus.

70% etanol adalah konsentrasi yang paling sering digunakan, karena memiliki
keseimbangan terbaik antara konsentrasi yang tepat untuk membunuh (Etanol absolut
hanya dapat menonaktifkan mikroba karena alkohol tidak dapat sepenuhnya meresap
ke dalam membran mikroba) dan harga yang relatif murah.

Nutrient Agar digunakan sebagai media tempat bakteri berkembang. Nutrient Agar
terdiri dari pepton, ekstrak daging sapi dan agar-agar. Ekstrak daging sapi
mengandung berbagai nutrisi yang termasuk karbohidrat, vitamin, nitrogen organik,
dan garam. Pepton adalah sumber utama nitrogen organik, terutama asam amino dan
peptida rantai panjang. NaCl berfungsi sebagai penyedia elektrolit dalam medium,
dan agar berfungsi sebagai media padat yang mengikat semua bahan-bahan yang lain.

Satu hal yang mirip dengan Nutrient Agar adalah Nutrient Broth cair. Secara garis
besar, keduanya merupakan medium yang digunakan untuk menumbuhkan bakteria.
Bedanya adalah Nutrient Broth cair berfasa cair, yang digunakan untuk mengkultivasi
bakteri pada tabung reaksi, botol kultur, dan alat sejenisnya sementara Nutrient Agar
juga dapat digunakan pada cawan petri.

V. Kesimpulan

Telah dibuat larutan 50 mM buffer fosfat pH 7,0, larutan glukosa 1 mg/mL, Nutrient
Broth cair, Nutrient Agar, larutan etanol 70%, larutan EDTA 0,5 M pH 8,0, TAE
50X.
VI. Pustaka

[1] US Environmental Protection Agency (1983). Method 365.3: Buffer Solutions.

Anda mungkin juga menyukai