Anda di halaman 1dari 7

Dea Gratia Putri Saragih dan Ade Yonata | Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular

Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular

Ade Yonata1, Dea Gratia Putri Saragih2


1
Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Kafein merupakan bahan dasar yang terdapat dalam berbagai jenis makanan, minuman, dan obat-obatan. Kafein selama
bertahun-tahun banyak didiskusikan, apakah memiliki dampak positif atau dampak buruk pada kesehatan. Kafein
merupakan stimulan sistem saraf pusat yang baik dan karena itu menyebabkan kafein sering digunakan sebagai zat
psikoaktif di dunia. Efek fisiologis kafein dan kurangnya nilai gizi menyebabkan hal ini sangat berdampak terhadap
kesehatan, terutama dengan mengacu pada risiko penyakit kardiovaskular. Hasil penelitian ilmiah tidak jelas. Pengaruh
kafein pada tubuh manusia bergantung pada metabolisme kafein pada setiap individu yang juga tergantung pada banyak
faktor endogen dan lingkungan individu. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif bagi
kesehatan seperti agitasi psikomotor, insomnia, sakit kepala, dan keluhan gastrointestinal. Belum terdapat hasil penelitian
yang sesuai dengan studi epidemiologi dan klinis yang dapat menunjukkan bahwa karena konsumsi kopi perkembangan
toleransi tubuh terhadap efek negatif menurun. Namun, pada tekanan darah, efek kafein tergantung pada kebiasaan
seseorang mengonsumsinya, terkhusus kopi. Meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular pada konsumsi kafein dengan
cara peningkatan konsentrasi kolesterol total, peningkatan LDL, penurunan kolesterol HDL, dan peningkatan konsentrasi
homosistein.

Kata kunci:kafein, kardiovaskular, kopi, penyakit jantung

The Effect of Caffeine Consumption on Cardiovascular System


Abstract
Caffeine is a basic ingredient contained in various types of foods, beverages, and pharmaceuticals. Caffeine for years is
under discussion, whether has positive whether adverse impact onhealth. Caffeine isa stimulant ofcentral nervoussystem
and thereforeisprobablythemostcommonlyusedpsychoactivesubstanceintheworld. Thephysiologicaleffectofcaffeine and the
lack of nutrition value causes a great interest its impact on health, especially with reference to the risk of
cardiovasculardiseases.Resultsofscientificresearcharenotclear. Effects of caffeine on the human body depend on the
metabolism of caffeine in each individual and also depends on many endogenous factors and individual environment.
Excessive caffeine consumption can cause adverse health effects such as psychomotor agitation, insomnia, headaches, and
gastrointestinal complaints. There has been no research results in accordance with epidemiological and clinical studies to
show that coffee consumption may develop the body's tolerance to the negative effects. But the effect of caffeine on blood
pressure depends on one's habits to consume them, especially those of coffee. Increased cardiovascular disease risk in
consumption of caffeine by increasing the concentration of total cholesterol, increased LDL, decreased HDL cholesterol, and
an increase in the concentration of homocysteine.

Keywords: caffeine, cardiovascular, coffee, heart disease

Korespondensi:Dea Gratia Putri Saragih, alamat Jl. Pulau Pasir IV, no 170 Perumnas Way Kandis, Tanjung Senang,Bandar
Lampung,082282042440, e-mail deagpss@gmail.com

Pendahuluan Dosis maksimum yang dapat diterima manusia


Kafein adalah bahan makanan alami dan adalah sekitar 400 mg per hari secara oral.
yang berasal dari daun dan buah beberapa Karena tidak begitu tingginya kandungan kafein
tanaman seperti teh, kopi dan kokoa, atau dari pada beberapa produk makanan, FDA (Food
minuman bersoda dan beberapa obat-obatan. and Drug Administration) memasukkan kafein
Olahan dari beberapa tanaman tersebut ke dalam daftar GRAS.2Diperkirakan lebih dari
menjadi populer sehingga konsumsi kafein 80 persen orang dewasa di Amerika Serikat
setiap harinya mencapai 90% padaorang mengonsumsi kafein secara teratur, dan di
dewasa.1 seluruh dunia, konsumsi kafein terintegrasi
Di Amerika Serikat kafein terdaftar dengan baik dalam praktik kebudayaan harian.
sebagai makanan yang aman dalam GRAS Seorang dewasa di Amerika Serikat
(Generally Recognized as Save). Hal ini karena mengonsumsi sekitar rata-rata 200 mg kafein
asupan kafein yang tidak terlalu tinggi tidak per hari, meski 20 sampai 30 persen
begitu memengaruhi sistem tubuh manusia. mengonsumsi lebih dari 500 mg per

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |43


Dea Gratia Putri Saragih dan Ade Yonata | Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular

hari.3Begitu juga dengan kebiasaan minum kopi Isi


di Indonesia, konsumsi kopi di Indonesia secara Kafein merupakan senyawa kimia yang
nasional naik 20% pada tahun 2011 bila berasaldari tanaman. Kafein (1,3,7-
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. trimethylxanthine) merupakan golongan
Indonesiapun merupakan produsen kopi ketiga methylxanthine seperti theophylline (1,3-
terbesar di dunia, setelah Brazil dan Vietnam. dimethylxanthine) dan theobromine (3,7-
Hal ini dibuktikan dengan produksi kopi yang dimethylxanthine). Dalam bentuk murni, kafein
terus meningkat hingga mencapai 748 ribu ton berbentuk bubuk putih yang tidak berbau
atau 6,6% dari produksi kopi dunia pada tahun dengan rasa sedikit pahit. Kafein larut dalam
2012.4 air mendidih tetapi pada suhu ruang pelarut
Sebuah penelitian telah dilakukan dan terbaik adalah chlorofoam. Kafein termasuk
dilaporkan bahwa 250 mg kafein, diberikan alkaloid membuat buah dan bji kopi menjadi
secara oral di unit penelitian klinis pada orang sangat digemari, mengandung antijamur
dewasa dengan mengonsumsi kafein secara phytotoxin dan merupakan chemosterilant
tidak teratur dapat mengangkat plasma renin beberapa serangga.8
57%, plasma norepinefrin 75%, plasma Saat ini ada 63 spesies berbeda yang
normetanephrine 207%, dan tekanan darah berasal dari tanaman diketahui mengandung
14/10 mmHg.5Tekanan darah tinggi atau kafein. Sumber makanan paling umum yang
hipertensi adalah salah satu penyakit utama mengandung kafein adalah kopi (dari tanaman
yang dapat menyebabkan mortalitas dan kopi, Coffea sp.), teh (dari tanaman teh,
morbiditas di Indonesia dan merupakan faktor Camellia sinensis), dan cokelat (dari tanaman
risiko utama untuk berkembang menjadi kakao, Theobroma cacao).Sejumlah kafein juga
penyakit kardiovaskular. Prevalensi hipertensi terdapat pada Cassine (Ilex vomitoria), Yoco
meningkat seiring bertambahnya usia ke titik di (Paullinia yoco), mate’ (dari Yerba mate, Ilex
mana lebih dari setengah masyarakat usia 60- paraguariensis), dan guarana (Paullinia
69 tahun, dan sekitar tiga perempat cupana) namun hanya sedikit. Belakangan
masyarakat usia 70 tahun bahkan ini,beberapa minuman mengandung bahan
lebih.6Berdasarkan hasil pengukuran tekanan tambahan kafein seperti pada minuman cola
darah, prevalensi hipertensi pada dan minuman berenergi dan beberapa obat
pendudukumur 18 tahun ke atas tahun 2007 di psikoaktif yang banyak dikonsumsi di dunia.8
Indonesia adalah sebesar 31,7%. Kandungan kafein dalam teh setengah
Menurutprovinsi, prevalensi hipertensi kali lebih banyak dari kafein yang dikandung
tertinggi di Kalimantan Selatan (39,6%) dan kopi. Beberapa tipe teh seperti teh hitam
terendah diPapua Barat (20,1%). Selanjutnya mengandung lebih banyak kafein dibandingkan
gambaran di tahun 2013 dengan menggunakan jenis teh yang lain. Teh mengandung sedikit
unit analisis individumenunjukkan bahwa theobromine dan sedikit lebih tinggi
secara nasional 25,8%penduduk Indonesia theophyline dari kopi. Kafein dalam kopi
menderita penyakithipertensi.7 berbeda bergantung jenis pengolahan dan
Berkembangnya hipertensi sangat penyaringan kopinya. Kafein juga merupakan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor bahan yang dipakai untuk minuman non-
tersebut antara lain kurangnya aktivitas fisik alkohol seperti cola, yang semula dibuat dari
dan obesitas, kebiasaan merokok, keadaan kacang kola. Soft drinks khususnya terdiri dari
stres, riwayat keluarga, dan kebiasaan 15-65 mg kafein. Cokelat terbuat dari sedikit
mengonsumsi makanan tinggi lemak hewani, kafein seperti terlihat pada tabel 1. Efek
kurangnya serat, tinggi natrium, dan rendah stimulan yang lemah daricokelat dapat
kalium.7Kebiasaan gaya hidup yang semakin merupakan kombinasi dari theobromine dan
berubah terutama dalam meningkatnya jumlah theophyline sebagai kafein.9
makanan dan minuman yang mengandung
kafein kemungkinan dapat memengaruhi
peningkatan tekanan darah yang dapat
meningkatkan terjadinya penyakit
kardiovaskular.

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |44


Dea Gratia Putri Saragih dan Ade Yonata | Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular

Tabel 1. Jumlah Kafein dari Produk Makanan, Minuman, dan Obat-obatan10


No Jenis produk Ukuran Jumlah Kafein (mg)
Berbagai jenis Kopi
1 Kopi tubruk 8 oz. (237 mL) 95-200
2 Kopi tubruk, decaffeinated 8 oz. (237 mL) 2-12
3 Kopi tubruk, instan 8 oz. (237 mL) 75-150
4 Kopi tubruk, instan, decaffeinated 8 oz. (237 mL) 2-4
5 Espresso, ala restaurant 1 oz. ( 30 mL) 47-75
6 Espresso, ala restaurant, decaffeinated 1 oz. ( 30 mL) 0-15
7 Kopi instan 8 oz. (237 mL) 27-173
8 Kopi instan, decaffeinated 8 oz. (237 mL) 2-12
9 Kopi khusus (latte atau mocha) 8 oz. (237 mL) 63-175
Berbagai jenis teh
1 Teh hitam 8 oz. (237 mL) 14-70
2 Teh hitam, decaffeinated 8 oz. (237 mL) 0-12
3 Teh hijau 8 oz. (237 mL) 24-45
4 Teh instan dingin, dihidangkan dengan air 8 oz. (237 mL) 11-47
5 Es teh siap minum, dalam botol 8 oz. (237 mL) 5-40
Berbagai jenis soft drinks
1 A&W Root Beer 12 oz. (355 mL) 0
2 Coca-Cola 12 oz. (355 mL) 23-35
3 Diet Coke 12 oz. (355 mL) 23-47
4 Diet Pepsi 12 oz. (355 mL) 27-37
5 7UP 12 oz. (355 mL) 0 mg
6 Pepsi 12 oz. (355 mL) 32-39
7 Sprite, regular, dan diet 12 oz. (355 mL) 0 mg
Berbagai jenis minuman berenergi
1 Amp, regular atau sugar-free 8 oz. (237 mL) 71-74
2 Red Bull, regular atau sugar-free 8.4 oz. (248 mL) 75-80
3 Rockstar, regular atau sugar-free 8 oz. (237 mL) 79-80
Obat
1 Excerdin Extra Strength 1 tablet 65
2 NoDoz Max Strength 1 tablet 200
Permen
1 Cokelat chips 1 tablet 104
2 Cokelat hitam dilapisi biji kopi 28 buah 336
3 Energy mints 2 buah 95-200

Kafein cepat diserap pada saluran dalamurin dalam bentuk yang tidak diubah.
pencernaan, mencapai kadar puncak setelah Waktu paruh kafein pada orang dewasa
30-120 menit setelah dikonsumsi, tergantung berkisar antara 3 sampai 7 jam.2 Bayi usia 6-9
pada keadaan individual tubuh dan keadaan isi bulan memiliki kemampuan terbatas untuk
lambung.11Setelah kafein mencapai darah akan memetabolisme kafein karena rendahnya
didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. jumlah enzim dalam hati, maka sekitar 85%
Mkafein dapat menembus sawar darahotak, kafein yang diekskresikan dalam urin dalam
melewati plasenta ke janin, cairan ketuban, bentuk tidak diubah.12 Metabolisme kafein
ASI, dan juga dapat ditemukan dalam cairan tergantung pada genetik, kondisi fisiologis,
sperma.2Kafein tidak menumpuk di dalam serta faktor lingkungan. Pada wanita hamil
tubuh. Pada orang dewasa, hampir waktu paruh kafein 2-3 kali lebih lama dari
sepenuhnya dimetabolisme oleh hati. Produk biasanya, hal ini terjadi kerena perubahan
pertama hasil pemecahannya adalah hormonal yang terjadi dalam tubuh.13Merokok
Paraxanthine, yang merupakan mayoritas (67- mempercepat pemecahan kafein hampir
82%) metabolit dari kafein, teofilin, dan setengahnya, sedangkan penggunaan
teobromin.Metabolit utama menghasilkan1- kontrasepsi oral dapat meringankannya.
methyluric.2,11 Metabolisme kafein juga dapat dipengaruhi
Pada orang dewasa, hanya 1-5% dari jenis makanan. Hal ini terjadi pada beberapa
kafein yang dikonsumsi diekskresikan sayuran, seperti peterseli, seledri, dan wortel

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |45


Dea Gratia Putri Saragih dan Ade Yonata | Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular

dapat menurunkan aktivitas enzim yang Prehipertensi bukan kategori penyakit.


mengurangi tingkat metabolisme, sementara Sebaliknya, itu adalah sebutan yang dipilih
brokoli dan kembang kol memperburuk hal ini. untuk mengidentifikasi individu yang berisiko
Metabolisme kafein dapat berubah jika tinggi terkena hipertensi, sehingga kedua
bersamaandengan minum obat tertentu pada pasien dan dokter disiagakan untuk risiko ini
suatu periode waktu.11 dan didorong untuk campur tangan dan
Sejumlah besar studi tentang efek kafein mencegah atau menunda penyakit
27
pada kesehatan manusia tidak memberikan berkembang. Faktor risiko hipertensi adalah
hasil dan jawaban yang jelas. Menurut umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik
beberapa penulis mungkin karena banyak (faktor resiko yang tidak dapat
faktor endogen dan faktor lingkungan yang diubah/dikontrol), kebiasaan merokok,
memengaruhi metabolisme kafein pada konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh,
individu.14 penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi
Mekanisme kafein yang memengaruhi minum-minuman beralkohol, obesitas, kurang
tubuh terutama dengan memblokir reseptor aktifitas fisik, stres, dan penggunaan estrogen.7
adenosin, yang menyebabkan peningkatan Adapun klasifikasi hipertensi terbagi
sekresi katekolamin: adrenalin, dopamin dan menjadi:
serotonin. Efek dari ini adalah untuk 1. Berdasarkan penyebab
merangsang sistem saraf pusat, percepatan a. Hipertensi Primer/Hipertensi Esensial
denyut jantung, dan vasodilatasi darah.12,15 Hipertensi yang penyebabnya tidak
Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan diketahui (idiopatik), walaupun dikaitkan
kafein moderat (100-300 mg per hari) dengan kombinasi faktor gaya hidup
memberikan efek menguntungkan pada seperti kurang bergerak (inaktivitas) dan
ketahanan mental dan fisik berpikir, pola makan. Terjadi pada sekitar 90%
konsentrasi, dan juga mengurangi kelelahan penderita hipertensi.
dan kantuk.1,13 Kafein merangsang sekresi asam b. Hipertensi Sekunder/Hipertensi Non
lambung, bertindak diuretik dan menurut Esensial
beberapa data dapat memengaruhi proses Hipertensi yang diketahui
metabolisme dalam tubuh, mengintensifkan penyebabnya. Pada sekitar 5-10%
lipolisis lemak, dan termogenesis tubuh.16,17 penderita hipertensi penyebabnya adalah
Salah satu efek kardiovaskuler kafein penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%,
adalah hipertensi. Hipertensi atau tekanan penyebabnya adalah kelainan hormonal
darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah atau pemakaian obat tertentu (misalnya
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan pil KB).
darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua 2. Berdasarkan bentuk Hipertensi
kali pengukuran dengan selang waktu lima a. Hipertensi diastolik (diastolic
menit dalam keadaan cukup hypertension)
7
istirahat/tenang. Seventh Report of the Joint b. Hipertensi campuran (sistol dan diastol
National Committee on Prevention, Detection, yang meninggi)
Evaluation, and Treatment of High Blood c. Hipertensi sistolik (isolated systolic
Pressure (JNC7) mengklasifikasikan tingkat hypertension).2
tekanan darah pada orang dewasa menjadi 4 Hubungan kafein dan kopi yang
bagian, seperti yang terdapat pada Tabel 2. dapatmemengaruhi tekanan darah, kolesterol,
dan homocysteine merupakan subyek dari
Tabel 2. Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa27 banyak penelitian tentang hubungan dengan
Kalsifikasi TD SBP (mmHg) DBP (mmHg) penyakit jantung. Hasil penelitian di bidang ini
Normal <120 dan <80 tidak konklusif. Beberapa studi menunjukkan
Prehipertensi 120-139 atau 80-89 bahwa konsumsi rutin dalam jumlah besar
Hipertensi
kafein meningkatkan risiko kardiovaskular,
Stage 1 140-159 atau 90-99
yang lain tidak menunjukkan hubungan.17,18,19,20
Hipertensi
Stage 2 ≥160 atau ≥100 Kafein merupakan golongan
TD: Tekanan Darah; SBP: Sistolic Blood Pressure; DBP: Diastolic methylxanthines.Mekanisme kerja seluler
Blood Pressure methylxanthines cukup kompleks dan
pengaruhnya tergantung pada konsentrasi

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |46


Dea Gratia Putri Saragih dan Ade Yonata | Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular

yang diberikan. Menurut pandangan yang beberapa pertentangan. Pada metaanalisis


paling konvensional, methylxanthines yang dipublikasikan dari studi prospektif
menghambat enzim phosphodiesterase dan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
menginduksi mobilisasi kalsium dari retikulum antara konsumsi kopi dan risiko penyakit
sarkoplasma. Sudah jelas bahwa arus utama jantung kronik (PJK), sementara dua
tindakan dari methylxanthines adalah reseptor metaanalisis independen dari studi kasus-
adenosin, paling sedikit, dalam konsentrasi kontrol menunjukkan adanya hubungan
terapi yang relevan antara 20-50μm.28 tersebut.25,26Tidak ada hasil yang sesuai dengan
Methylxanthines telah terbukti antagonis studi epidemiologi dan klinis yang dapat
reseptor adenosin yang efektif dalam batas menunjukkan bahwa karena perkembangan
konsentrasi terapeutik. Oleh karena itu, dapat efek negatif toleransi tubuh dari konsumsi kopi
dibayangkan bahwa aktivitas jantung dari menurun. Selain itu, kopi berkafein berisi
methylxanthines dapat berhubungan dengan sejumlah komponen lainnya yang memiliki efek
tindakan antagonis yang diarahkan ke menguntungkan pada kesehatan.
sinyalisasi adenosinergik endogen. Adenosin
merupakan nukleosida purin yang endogen Ringkasan
dan penting dalam memberikan sinyal dan juga Kafein yang merupakan bahan makanan
memainkan peran penting dalam pengaturan alami yang berasal dari daun dan buah
fungsi kardiovaskular, dan berperan penting beberapa tanaman seperti teh, kopi, dan kokoa
dalam patogenesis berbagai penyakit telah banyak diolah menjadi berbagai macam
kardiovaskular. Adenosin sangat terlibat dalam produk makanan, minuman, bahkan obat-
pengontrolan aliran darah lokal berbagai obatan dan dikonsumsi oleh masyarakat secara
organ, meregulasi aktivitas pacu jantung, luas. Mekanisme kafein yang memengaruhi
konduksi AV, kontraksi niokarf, dan tubuh terutama dengan memblokir reseptor
cardioprotection.29 adenosine yang menyebabkan peningkatan
Dampak kopi pada tekanan darah sekresi katekolamin: adrenalin, dopamin dan
tergantung pada kebiasaan seseorang minum serotonin. Efek dari ini adalah untuk
kopi. Bagi orang yang sering minum kopi merangsang sistem saraf pusat, percepatan
efeknya lebih kecil dari peminum denyut jantung, dan vasodilatasi darah.
22
sesekali. Literatur menekankan bahwa setelah Beberapa penelitian metaanalisis pada studi
beberapa hari minum kopi menyangkut epidemiologi mengenai hubungan hipertensi
peningkatan toleransi tubuh dan efeknya akan dan konsumsi kafein tidak menunjukan hasil
melemahkan tekanan darah.20,23 Dengan yang postif, namun beberapa penilitian
metaanalisis dari penelitian di bidang ini menunjukan bahwa minum kopi dapat
menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara meningkatkan konsentrasi homosistein yang
teratur sedikit meningkatkan tekanan darah dapat menunjukan meningkatnya resiko
sistolik sekitar 1,2-2,4 mmHg dan tekanan penyakit kardioaskular.
darah diastolik 1,2-0,5 mmHg.23
Studi menunjukkan bahwa minum kopi Simpulan
dapat meningkatkan penyakit kardiovaskular Konsumsi kafein dalam jumlah yang
dengan peningkatan konsentrasi kolesterol banyak dan konsisten dapat memengaruhi
total, peningkatan LDL, penurunan kolesterol sistem kardiovaskular.
HDL, dan peningkatan konsentrasi
2,24,25
homosistein. Dalam metaanalisis dari Daftar Pustaka
percobaan acak menunjukkan bahwa 1. Temple J.L. Caffeine use in children: what
konsentrasi penanda ini meningkat seiring we know, what we have left to learn and
mengonsumsi kopi tanpa filter, dan hal why we should worry.
tersebut hanya untuk sebagian kecil kopi yang NeuroscienceandBehavioralReviews.2009;
telah diseduh menggunakan filter. Menurut 33(1):793-806.
Riksen et al. Pengaruh konsumsi kopi pada 2. Nawrot P, Jordan S, Eastwood J, Rotstein J,
kolesterol dan homocysteine mungkin Hugen-
19
bergantung pada genetik. Data mengenai holtzA,FeeleyM.Effectsofcaffeineonhuman
hubungan antara minum kopi dan risiko health. FoodAddit [internet]. 2003;
penyakit jantung koroner menunjukan

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |47


Dea Gratia Putri Saragih dan Ade Yonata | Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular

20(1):1-30. Tersedia dari: neas


http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed markersforreportedcaffeineintakeinpregn
3. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan, Sadock’s. ancy.Ann. Epidemiol. 1998; 8(1):107-11.
Synopsis of psychiatry:behavior 14. SmithA.Effectsofcaffeineonhumanbehavio
sciences/clinical psychiatry. Edisi ke-10. r.Food Chem.Toxicol. 2002; 40(1):1243-55.
Philadelphia: Lippincott Williams & 15. SatelS.Iscaffeineaddictive?:AReviewoftheli
Wilkins; 2007. hlm.527-30. terature.Am.J.DrugandAlcoholAbuse.2006
4. Hartono. Produksi kopi nusantara ketiga ;32(1):493-502.
terbesar di dunia [internet]. Indonesia: 16. Roehrs T, Roth T. Caffeine: sleep and
Kementrian Perindustrian; 2013 [diakses daytime sleepiness. Sleep Medicine
tanggal 6 April 2016]. Tersedia dari: Reviews. 2008; 12(1):153-62.
http://www.kemenperin.go.id/ 17. HigdonJV,FreiB.Coffeeandhealth:
5. Robertson D, Frolich JC, Carr RK, Watson areviewof
JT, Hollifield JW, Shand DG, Oates JA. recenthumanresearch.CriticalReviewinFoo
Effects of caffeine on plasma renin dScience and Nutrition. 2006; 46(1):101-
activity, catecholamines and blood 23.
pressure. N Engl J Med [internet]. 1978 18. BrezovaV,SlebodovaA,StaskoA.Coffeeasaso
[diakses tanggal 24 Juni 2016]; 298(1):181- urce
186. Tersedia dari: http://www.nejm.org/ ofantioxidants:anEPRstudy.FoodChemistry
6. Franklin SS, Gustin W, Wong ND, Larson .2009;114(1): 859-68.
MG, Weber MA, Kannel WB, et al. 19. RiksenNP,RongenGA,SmitsP.Acuteandlong-
Hemodynamicpatterns of age-related term
changes in blood pressure. The cardiovasculareffectsofcoffee:implicationsf
Framingham Heart Study. Circulation orcoronaryheartdisease.Pharmacologyand
1997;96(1):308-15. Therapeutics.2009; 121(1):185-91.
7. InfoDatin Pusat Data dan Informasi. 20. StrandhagenE,ThelleDS.Filteredcoffeeraise
Hipertensi. Jakarta: Kementerian sserum cholesterol: resultsfroma
Kesehatan RI; 2014. controlled study.EurJ Clin Nutr. 2002;
8. Caffeine [internet]. USA: New World 57(1):1164-8.
Encyclopedia; 2008 [disakses tanggal 10 21. NurminenML,NiittynenL,KorpelaR,Vapaata
April 2016]. Tersedia dari: loH. Coffee,caffeineandbloodpressure: a
http://www.newworldencyclopedia.org/ criticalreview. Eur J Clin Nutr. 1999;
9. Casal S, Oliveira MBPP, Alves MR, Ferreira 53(1):831-9.
MA. Discriminate analysis of roasted 22. vanDamBM.Coffeeconsumptionandcorona
coffee varieties for trigonelline, nicotinic ryheart disease:paradoxicaleffectson
acid and caffein content. J Agric Food biologicalriskfactors
Chem. 2000; 48(1):3420-4. versusdiseaseincidence.Clin.Chem.2008;5
10. Mayo Clinic Staff. Healthy Lifestyle: 4(9):1418-20.
Nutrition and healthy eating [internet]. 23. NoordzijM,UiterwaalCS,ArendsLR,KokFJ,Gro
USA: Mayo Foundation for Medical bbeeDE,GeleijnseJM.Blood
Education and Research; 2014 [diakses pressureresponse
tanggal 10 April 2016]. Tersedia dari: tochronicintakeofcoffeeandcaffeine:ameta
http://www.mayoclinic.org/ -analysis
11. Grosso L.M., Bracken M.B.Caffeine ofrandomizedcontrolledtrials.JHypertens2
metabolism, genetics and perinatal 005;23(1):921-8.
outcomes: a review of exposure 24. Nygard O,Refsum H,Ueland P, Stensvold I,
assessmentconsiderationsduringpregnanc NordrehaugJE,KvaleG,et
y.Ann.Epi- demiol. 2005; 15(1): 460-6. al.Coffeeconsumptionand
12. GladeMJ. plasmatotalhomocysteine:thehordalandho
Caffeine:notjustastimulant.Nutrition. mocysteine study.Am. J Clin. Nutr. 1997;
2010; 26(1):932-8. 65(1):136-43.
13. Klebanoff MA, Levine RJ, Der Simonian R, 25. SofiF,ContiAA,GoriAM,ElianaLuisiML,Casini
Clemens A,AbbateR,GensiniGF.Coffeeconsumptiona
JD,WilkinsDG.Serumcaffeineandparaxanthi ndrisk ofcoronaryheartdisease:ameta-

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |48


Dea Gratia Putri Saragih dan Ade Yonata | Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular

analysis.NutrMetabol. Cardiovasc Dis. Dalam: Bertil B Fredholm, editor. Hanbook


2007; 17(1):209-23. of Experimental Pharmacology.Berlin:
26. KawachiI,ColditzGA,StoneC.B.Doescoffeed Springer Berlin Heidelberg;2011. hlm. 413-
rinkingincreasetheriskofcoronaryheartdise 437.
ase?:Results from a meta-analysis. Br. 29. AJ Szentmiklósi, Á Cseppent, R Gesztelyi, J
Heart J. 1994; 2(1):269-75. Zsuga, Kortvely A, Harmati G, et al.
27. National Heart, Lung, and Blood Institute. Xanthine derivatives in the heart: blessed
The seventh report of the joint national or cursed?. current medicinal chemistry.
committee on prevention, detection, 2011; 18(1):3695-706.
evaluation, and treatment of high blood
pressure. Washington: U.S. Department of
Health and Human Services; 2004.
28. Riksen NP, Smits P, Rongen G.A. The
cardiovascular effects of methylxanthines.

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |49

Anda mungkin juga menyukai