Anda di halaman 1dari 12

menu-icon

Soal Kelas X Semester 1

menu-icon

Animalia

menu-icon

Annelida

menu-icon

Archaebacteria dan Eubacteria

menu-icon

ARTHROPODA

menu-icon

COELENTERATA

menu-icon

Coelenterata (latihan)

menu-icon

E-MODUL KELAS XI

menu-icon

E-MODUL KELAS X

menu-icon

ECHINODERMATA

menu-icon

EKOSISTEM

menu-icon

Fungi

menu-icon
Kegiatan Manusia dan Keanekaragaman Hayati

menu-icon

KELAS X Sem 2

menu-icon

Kelas X Semester 1

menu-icon

KERJA EKOLOGI

menu-icon

Latihan Archaebacteriadan Eubacteria

menu-icon

Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2014

menu-icon

MATERI

menu-icon

MATERI BIO XI

menu-icon

Mollusca (latihan)

menu-icon

MOLUSCA

menu-icon

Nematoda (latihan)

menu-icon

Obyek dan Permasalahan yang Dikaji dalam Biologi

menu-icon

PEMBELAJARAN BIOLOGI
menu-icon

PENCEMARAN LINGKUNGAN

menu-icon

PERANGKAT PEMBELAJARAN

menu-icon

PLATYHELMINTHES

menu-icon

Platyhelminthes (latihan)

menu-icon

PORIFERA

menu-icon

Porifera (latihan)

menu-icon

Protista

menu-icon

RUANG LINGKUP BIOLOGI

menu-icon

Soal Kelas X Semester 2

menu-icon

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

menu-icon

VIDEO

menu-icon

Virus

menu-icon
PROFILKU

menu-icon

SILABUS

menu-icon

PROGRAM

menu-icon

RPP

menu-icon

LATIHAN

menu-icon

ULANGAN

menu-icon

LOMBA

BIOLOGI DAN KEHIDUPAN

Virus

Virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun.

Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain.

Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter)

Ilmu tentang Virus disebut Virologi

A.SEJARAH PENEMUAN VIRUS


– Penemuan virus dimulai oleh penelitian Dimitri Ivanowsky (1892) dari Rusia tentang penyakit
tembakau yang disebut mozaik tembakau. Penyakit ini memiliki tanda berupa bercak kuning pada daun
tembakau. Ivanowsky menduga penyebab penyakit tersebut adalah bakteri

– M. Beyerinck dari Belanda (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu meneliti penyakit
mozaik daun tembakau. Dari percobaan yang dilakukannya Beyerinck menduga bahwa “bakteri”
penyebab mozaik tembakau berukuran sangat kecil

– Wendell M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab
penyakit mozaik daun tembakau (virus TMV = Tobacco Mozaic Virus).

B. CIRI-CIRI VIRUS

Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel (bersifat aseluler) karena tidak memiliki protoplasma
dan organel sel

Virus hanya tersusun dari selubung protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN atau ADN) di bagian
dalamnya.

Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN dan virus ARN.

Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan,
jaringan tumbuhan).

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel
yang diinfeksi

Jika berada diluar organism virus akan membentuk Kristal

Memiliki ukuran ultra mikroskopik dan lebih kecil dari bakteri, yaitu sekitar 20 – 300 milimikron
Beberapa ahli masih berbeda pendapat tentang virus, apakah virus termasuk benda mati ataukah
makhluk hidup.

Virus dianggap benda mati karena dapat dikristalkan dan bersifat aseluler (bukan sel)

Virus dianggap makhluk hidup karena dapat bereproduksi di dalam organisme.

C. BENTUK VIRUS

Bentuk virus bermacam-macam, ada yang memanjang (batang), oval, bulat, dan seperti huruf T (virus T).

D. STRUKTUR VIRUS

Satu unit lengkap virus yang mampu menginfeksi organism disebut Virion.

Virus terdiri 2 bagian yaitu:

Bagian dalam yang terdiri atas asam nukleat DNA atau RNA

Bagian luar atau selubung yang disebut kapsid berupa protein.

Unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer

Berdasarkan asam nukleat yang dikandungnya, virus dibedakan menjadi virus DNA dan Virus RNA.

Virus yang menyerang manusia umumnya merupakan virus RNA, contohnya virus influenza

Di dalam isi virus terdapat beberapa enzim


Virus yang menyerang bakteri disebut Bacteriofag (disingkat FAGE) dan berbentuk T.

Virus T memiliki bagian-bagian:

Kepala, yang terdiri atas DNA di dalam dan kapsid di bagian luar

Leher

Selubung ekor

Serabut ekor, yang berfungsi untuk melekatkan diri pada inangnya

Bagian dasar ( Baseplate)

Agar lebih jelas, perhatikan gambar berikut:

E. REPRODUKSI VIRUS

Virus dapat berkembang biak jika berada di dalam tubuh makhluk hidup. Hal ini karena virus tidak dapat
melakukan metabolism menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan untuk menghasilkan virus baru.
Oleh karena itu virus harus mengambil senyawa-senyawa tersebut dari tubuh inangnya. Jika
dianalogikan, ketika menyerang inangnya maka virus seperti penjajah yang akan menguasai tubuh inang
tersebut dan mengambil senyawa-senyawa yang dibutuhkan dalam membentuk virus-virus baru.
Berdasarkan tahap-tahapannya, reproduksi virus dibedakan menjadi 2 yaitu:

Daur Litik

Daur Lisogenik

Daur Litik

Tahap pada daur litik yaitu:

Fase Adsorbsi

Virus melekatkan diri pada inang dengan menggunakan serabut ekornya

Fase Penetrasi/Injeksi

Virus menyuntikkan isi berupa DNA ke dalam sel inang, selubung virus tertinggal diluar

Fase Eklipase

Setelah DNA virus masuk ke dalam inang, DNA akan mengambil alih fungsi DNA baktri (inang)

Fase Sintesis

DNA virus mengontrol inang dan mengambil senyawa-senyawa inang untuk membentuk komponen
tubuh (kepala, ekor)

Fase Perakitan/Assembling

Komponen yang telah dibentuk dirakit menjadi virus-virus baru


Fase Lisis

Virus-virus baru semakin menekan dinding bakteri sehingga dinding bakteri pecah (lisis) dan viru-virus
tersebut keluar dari tubuh inangnya

Untuk lebih jelas tentang daur litik, perhatikan animasi berikut:

(dapat juga KLIK DISINI )

Daur lisogenik

Tahap pada daur lisogenik yaitu:

Fase Adsorbsi

Virus melekatkan diri pada inang dengan menggunakan serabut ekornya

Fase Injeksi/Penetrasi

Virus menyuntikkan isi berupa DNA ke dalam sel inang, selubung virus tertinggal diluar

Fase Penggabungan

DNA virus bergabung denganDNA bakteri /Plasmid membentuk Profage, DNA virus menjadi tidak aktif

Fase Pembelahan
DNA bakteri melakukan replikasi, dilanjutkan pembelahan sel bakteri. DNA virus yang bergabung dengan
DNA bakteri juga ikut melakukan replikasi. Dua sel baktri hasil pembelahan akan memiliki profage
(Gabungan DNA bakteri danDNA virus)

Fase Sintesis

DNA virus menjadi aktif dan mengontrol inang. Virus mengambil senyawa-senyawa inang untuk
membentuk komponen tubuh (kepala, ekor)

Fase Perakitan

Komponen yang telah dibentuk dirakit menjadi virus-virus baru

7. Fase Lisis

Virus-virus baru semakin menekan dinding bakteri sehingga dinding bakteri pecah (lisis) dan viru-virus
tersebut keluar dari tubuh inangnya

Untuk lebih jelasnya perhatikan animasi berikut:

(dapat dilihat juga dengan KLIK DISINI )

F. PERANAN VIRUS BAGI KEHIDUPAN

1. PERAN YANG MERUGIKAN


Pada Bakteri :

1.1. Bakteriofage (virus yang menyerang bakteri, contohnya bakteri Eschericia coli)

Pada Tumbuhan :

2.1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun

tembakau.

2.2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus

ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.

2.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman

jeruk

Pada Hewan :

3.1. Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada ayam dan itik.

3.1 FMD (Foot and Mouth Disease)

Pada Manusia :

4.1. Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling

berbahaya adalah virus Hepatitis B.

4.2. Virus Rabies >> penyebab rabies

4.3. Virus Polio >> penyebab polio

4.4. Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air

4.5. Virus Influenza >> penyebab influensa

4.6. Virus Dengue >> penyebab demam berdarah

4.7. Virus HIV >> penyebab AIDS


2. PERAN MENGUNTUNGKAN

a. Pembuatan vaksin

Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner
(1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab
polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon,
meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak
dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.

b. Pembuatan antitoksin

c. Melemahkan bakteri

Back to top

MobileDesktop

Anda mungkin juga menyukai