Perkerasan Aspal
Perkerasan Aspal
DIVIS) 6
PERKERASAN ASPAL
SEKSI6.1
6.1.1 UMUM
I)
Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspaJ pada
permukaan yang teJah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspaJ
berikutnya. Lapis Resap Pcngikat harus dihampar di3taS pennukaan pandasi tanpa
bahan pcngikat Lapis Pandasi Agregat, sedangkan Lapis Perekat harus dihampar di
atas permukaan berbahan pengikat (seperti : Lapis Penetrasi Macadam, Laslon,
Lataston dan diatas Semen Tanah, RCC, eTB, Pcrkerasan Bcton, dll).
3) Standar Rujukan
6· I
SPESIFIKASI UMU/If 10/0 (Rel/isi J)
AASflTO:
AASHTO M20-70 (2004) Penetration Graded Asphalt Cemenl
AASfiTO T59-01 (2005) Testing Emulsified Asphalts
British Standards:
BS 3403 Industrial Tachometers
Lapisan Resap Pengikat harus disemprot hanya pada permukaan yang kering atau
mcndckati kering, dan Lapis Pcrckat harus disemprot hanya pada pennukaan yang
bcnar-benar kering. Penyemprotan Lapis Resap Pengikat alau Lapis Perekal tidak
boleh dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau akan turun hujan.
5) Mutu Pckerjaan dan Perbaikan dari Pckcrjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
Lapisan yang telah selesai harus menutup keseluruhan pennukaan yang dilapisi dan
tampak mcrala, lanpa adanya bagian-bagian yang beralur alau kclcbihan aspal.
Untuk Lapis Perekat, harus mcJckat dcngan cukup kuat di alas pennukaan yang
disemprot. Untuk penampilan yang kelihatan berbintik-bintik, sebagai akibal dad
bahan aspal yang didistribusikan sebagai bUlir-butir tersendiri dapal ditcrima asalkan
penampilannya kelihatan rata dan keseluruhan takaran pemakaiannya memenuhi
ke!cntuan.
Untuk Lapis Resap Pengikat. sctclah proses pengcringan, bahan aspal harus sudah
meresap ke dalam lapis pondasi, meninggalkan sebagian bahan aspal yang dapa!
ditunjukkan dengan pennukaan bc"'Iama hitam yang mera!a dan tidak berongga
(porous). Tekstur untuk pennukaan lapis pondasi agregat haros rapi dan tidak boleh
ada genangan atau lapisan tipis aspal atau aspal tercampur agregat halus yang cukup
lebal sehingga Illlldah dikupas dcngan pisau.
Perbaikan dad Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perckat yang tidak memenuhi
ketentuan harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, tem18suk
pembuangan bahan yang berlebihan, pcnggunaan bahan pcnycrap (blotter material),
alau penyemprotan tambahan seperlunya. Setiap kerusakan kecil pada Lapis Resap
Pcngikat harus segera diperhaiki mcnurut Seksi 8.1 dan Seksi 8.2 dari Spesifikasi
ini. Direksi Pekerjaan dapat mcmcrintahkan agar lubang yang besar atau kerusakan
lain yang terjadi dibongkar dan dipadatkan kembali alau pcnggantiall lapisall
pondasi diikuti oleh pengerjaan kembali Lapis Resap Pengikat.
Pcnycdia Jasa harus mengajukan hal-hal bcrikut ini kepada Dircksi Pckerjaan :
a) Lima liter contoh dari setiap hahan aspal yang diusulkan oleh Penyedia Jasa
untuk digunakan dalam pckerjaaan dilcngkapi sertifikat dari pabrik
pembuat-nya dan hasil pengujian sepeni yang disyaratkan dalam Pasal
1.11.1.(3).(c), discrahkan sebclum pelaksanaan dimulai. Sertifikat tersebut
harus mcnjclas-kan bahwa bahan aspal tcrsebut mcmcnuhi kctenluan dar;
Spesifikasi dan jenis yang sesllai untuk bahan Lapis Resap Pengikat atau
Lapis Perekat, sepcrti yang ditentukan pada PasaI6.1.2 dad Spesifikasi ini.
6-2
t
SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revis; 3)
b) Catatan kalibrasi dari semua inslrumen dan meteran pengukur dan tongka!
cclup ukur uotuk distributor aspal, seperti diuraikan dalam Pasal 6.1.3.(3)
dan 6.1.3.(4) dari Spesifikasi ini, yang harus diserahkan paling lambal 30
hari sebelum pciaksanaan dirnulai. Tongkat cclup ukur, alaI instrumen dan
meteran pengukur harus dikalibrasi sampai memenuhi akurasi, toleransi
kctelitian dan kctcntuan scpcrti diuraikan dalam Pasal 6.1.3.(4) dari
Spesifikasi ini dan tanggal pelaksanaan kalibrasi harus tidak melebihi satu
tahun sebelum pclaksanaan dimulai.
d) Contoh-contoh bahan yang dipakai pada seliap hari kerja harus dilaksanakan
sesuai dengan Pasal 6.1.6 dari Spesifikasi ini. Laporan harian unluk
pckerjaan pelaburan yang lelah dilakukan dan lakaran pemakaian bahan
harus memenuhi ketentuan PasaI6.1.6 dari Spesifikasi ini.
b) I)enyedia Jasa harus bertanggung jawab tcrhadap dampak yang tcrjadi bila
lalu lintas yang dijinkan lewal di atas Lapis Resap Pcngikat alau Lapis
Pcrckat yang bani dikerjakan,.
6.1.2 BAHAN
a) Bahan aspal untuk Lapis Rcsap Pengikal haruslah salah salu dari berikul ini
i) Aspal emu lsi reaksi sedang (medium setting) al'au reaksi lambat
(slow setting) yang memcnuhi SNI 03-4798-1998. Umumnya hanya
aspal emulsi yang dapa! menunjukkan peresapan yang baik pada
6-3
I
SPESIFIKASI VMVM 2010 (Rel'l'si 3)
b) Pemilihan jenis aspal emulsi yang digunakan, katianik atau anionik, harus
sesuai dengan muatan baluan lapis pandasi. Gunakan aspal emulsi kationik
bila agrcgat untuk lapis pondasi adalah agregat basa (bcrmuatan negalif) dan
gllnakan aspal emulsi anionik bila agregat untuk lapis pondasi adalah
agregat asam (bcnnuatan positif). Bila ada keraguan atau bila hila aspal
emulsi anionik sulit didapatkan, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan
untuk menggunakan aspal emulsi kationik.
c) Bilamana lalu lintas diijinkan lewat di alas Lapis Rcsap Pcngikat maka
harus digunakan banan penyerap (blotter materia!) dari hasil pengayakan
kerikil atau batu pecah, terhebas dari blltiran-butiran bemlinyak atau lunak,
bahan kohesif atau bahan organik. Tidak kurang dari 98 persen harus lolos
ayakan ASTM 3/8" (9,5 mm) dan tidak lebih dari 2 persen harus lolos
ayakan ASTM No.8 (2,36 mm).
a) Aspal emulsi reaksi cepat (rapid setting) yang rnernenuhi ketentuan SNI 03-
6932-2002 atau SNI 03-4798-1998. Direksi Pekerjaan dapat mengijinkan
penggunaan aspal emulsi yang diencerkan dengan perbandingan I bagian air
bersih dan I bagian aspal emulsi dengan syarat tersedia alai pcngaduk
mekanik yang disetujlli oleh Direksi Pekerjaan..
c) Aspal emulsi modifikasi reaksi cepat (rapid setting) harus bahan styrene
butadiene rubber latex atau polycholoprene latex sesuai dengan AASHTO
M316-99 (2003) Tabel I CRS-2L dengan kandungan kare! kering minimum
60%. Kadar bahan Illodifikasi (polymer padat) dalam aspal emulsi haruslah
min 2,5% lerhadap beral residu aspal. Dalam kondisi apapun, aspal emulsi
modifikasi tidak boleh diencerkan di lapangan. Aspal emulsi modifikasi
reaksi cepat (rapid setting, CRS-l) yang digunakan harus memenuhi Tabel
6.1.2.(\).
SPESIFIKASI VMUM 2010 (Revis! 3)
M'h.
� % homt
i
Mi".40
i
�
. I I
. 5, SNI i
��
, 5 , SNI om
Catalan.
•
Jika kclarutan rcsidu kurang daTi 97.50/0, aspaJ pcngikat dasar untuk emulsi yang harus diuji.
Kelarutan aspal pcngikat dasar hanls Icbih bcsar daTi 99%.
d) Bila lapis perekat dipasang di atas lapis bcraspal atau berbahan pengikat
aspaJ, gunakan aspal cmuls! kationik. Bila lapis perekat dipasang di atas
perkerasan betan atau berbahan pengikat semen, gunakan aspa! emulsi
anionik. Bila ada keraguan atau bila hila aspal emulsi anionik sulit
didapatkan, Dircksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk menggunakan
aspal emulsi kationik.
6.1.3 PERALATAN
1) Ketentuan Umum
Penyedia Jasa harus melengkapi peralatannya tcrdiri dari penyapu mekanis dan atau
kompresor, distributor aspal, peralatan untuk memanaskan bahan aspal dan peralatan
yang sesuai untuk menyebarkan kelebihan bahan aspal.
a) Distributor aspal harus berupa kendaraan beroda ban angin yang bermesin
penggcrak sendiri, mcmenuhi peraturan keamanan jalan. Bilamana dimuati
penuh maka tekanan ban pada pengoperasian dengan kecepatan pcnuh tidak
boleh melampaui tekanan yang direkomendasi pabrik pembuatnya.
6·5
I
SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revis; 3)
3) Perlcngkapan
Toleransi ketclitian dan kctentuan jarum baca yang dipasang pada distributor aspal
dengan batang semprot harus memenuhi ketentuan berikut ini :
Tachometer pengukur ±1,5 persen dari skala putaran pcnuh sesuai ketentuan
kccepatan kendaraan BS 3403
Tachometer pengukur ±1,5 persen dari skala putaran penuh sesuai ketenluan
kccepatan putaran pompa BS 3403
Pcngukur volume atau ± 2 persen dari total volume tangki, nilai maksimum
tongkat celup garis skala Tongkat Celup 50 liter.
Distributor aspal harus dilcngkapi dcngan Grafik Penyemprotan dan Buku Petunjuk
Pelaksanaan yang harus disertakan pada alat semprot, dalam kcadaan baik, sctiap
saal.
Buku petunjuk pelaksanaan harus menunjukkan diagram aliran pipa dan semua
petunjuk untuk cara kerja alai distributor.
Pcrlcngkapan ulama pcralatan pcnyemprol aspal tangan hanls selalu dijaga dalam
kondisi baik, terdiri dari :
Agar diperolch hasil pcnyemprotan yang Illcrata maka Penyedia Jasa harus
menyediakan tcnaga operator yang tcrampil dan diuji eoba dahulu kemampuannya
sebelum disclujui oleh Dircksi Pekerjaan.
6-7
I
SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3)
c) Unluk lapis resap pcngikat, jenis aspal emuisi yang digunakan harus
mengacu pada Pasal 6.1.2.(1). dan Untuk lapis perekat, jenis aspal emulsi
yang digunakan harus mengacu pada Pasal 6.1.2.(2).
d) Permukaan yang akan disemprot itu harus dipelihara mcnurut standar butir
(a) dan butir (b) di atas scbelum pckerjaan pclaburan dilaksanakan.
6· 8
I
SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revis; 3)
Lapis Rcsap Pcngikat 0,4 sampai 1, 3 liter per meter persegi untuk Lapis
Pandasi Agrcgat tanpa bahan pcngikat
3) Pelaksanaan Penyemprotan
b) Agar bahan aspal dapa! mcrata pada seliap titik maka bahan aspal harus
discmprotkan dengan batang penyemprol dcngan kadar aspal yang
diperintahkan, kecuali jika penyemprotan dengan distributor tidaklah praktis
unluk lakasi yang scmpit, Dircksi Pekerjaan dapat menyetujui pemakaian
penyemprat aspal tangan (hand !.prayer).
6-9
f
SPESIPIKASI VidUAl 20/0 (Revisi 3)
d) Lokasi awal dan akhir penycmprotan harus dilindungi dcngan bahan yang
cukup kedap. Pcnyemprotan hanls dimulai dan dihentikan sampai seluruh
batas bahan pelindung tersemprot, dengan demikian scluruh noscl bekcrja
dengan benar pada sepanjang bidang jalan yang akan disemprot.
e) Sisa aspal dalam tangki distributor harus dijaga tidak boleh kurang dari 10
persen dari kapasitas tangki untuk mencegah udara yang terperangkap
(masuk angin) dalam sistem penyemprotan.
f) Jumlah pcmakaian bahan aspal pada setiap kali linlasan penyemprotan harus
segera diukur dari volume sisa dalam tangki dengan meteran tongkat eelup.
6,10
I
SPES/FIKASI UMUM 2010 (Revisi 3)
harus diratakan dengan mcnggunakan alat pcmadat roda karel, sikat ijuk
atau alat penyapu dari karel.
k) Tempat-tempat bekas kcrtas resap untuk pengujian kadar bahan aspaJ harus
dilabur kembali dengan bah an aspal yang sejenis secara manual dengan
kadar yang hampir 53m3 dcngan kadar eli sckitamya.
a) Penyedia Jasa harus tetap memclihara pennukaan yang telah diberi Lapis
Resap Pengikat atau Lapis Perckat sesuai standar yang ditctapkan dalam
Pasal 6.1.1.(5) dari Spcsifikasi ini sampai lapisan bcrikutnya dihampar.
Lapisan bcrikutnya hanya dapat dihampar sctelah bahan resap pengikat telah
meresap sepcnuhnya ke dalam lapis pondasi dan telah mengeras dalam
waktu paling sedikit 48 jam setelah penyemprotan atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Unluk Lapis Resap Pengikat yang akan dilapisi Buttu atau Burda, waktu
pcnundaan harus sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan
minimum dua hari dan tak boleh lebih dari empal belas hari, tergantung dari
lalu lintas, cuaca, bahan aspal dan bahan lapis pondasi yang digunakan.
b) Lalu lintas tidak diijinkan lewat sampai bahan aspal telah meresap dan
mengering serta tidak akan terkclupas akibat dilcwati roda lalu linlas. Dalam
keadaan khusus, lalu lintas dapal diijinkan lewat sebelum waktu tersebut,
tetapi tidak boleh kurang dari empat jam setelah penghamparan Lapis Resap
Pengikal tersebut. Agregat penulup (bloller material) yang bersih, yang
sesuai dengan ketentuan Pasal 6.1.2.(1 ).(b) dari Spesifikasi ini harus
dihampar sebclum lalu lintas diijinkan lewat. Agregal penutup harus
disebar dari truk sedemikian rupa sehingga roda tidak rnelindas bahan aspal
yang belum tertutup agregat. Bila penghamparan agregal penutup pada lajur
yang sedang dikerjakan yang bcrsebelahan dengan lajur yang belurn
dikerjakan, sebuah alur (strip) yang lebamya paling sedikit 20 em sepanjang
tepi sambungan harus dibiarkan tanpa tertlltup agregal, atau jika sarnpai
tertutup harus dibuat tidak tertutup agregat bila lajur kedua sedang
dipersiapkan untuk ditangani, agar memungkinkan tumpang tindih (overlap)
bahan aspal sesuai dengan PasaI 6.1.4.(3).(d) dari Spesifikasi ini. Pemakaian
agregat penutup harus dilaksanakan scminimum mungkin.
6· 11
I
SPES/FIKAS! UMUM 1010 (Revisi 3)
harus melindunginya dari kerusakan dan mcnccgahnya agar tidak berkontak dcngan
lalu lintas. Pemberian kembali lapis perekat (retackcoating) harus dilakukan bila
lapis perekat tclah mengering sehingga hilang atau berkurang kelengketannya.
Pengcringan lapis perekat yang basah akibat hujan turun dcngan tiba-tiba dcngan
menggunakan udara bertekanan (compressor) dapa.. dilakukan sebelum lapis
bcraspal dihampar hanya bila lamanya durasi hujan kurang dari 4 jam. Pembcrian
kembali lapis perekat (rerackcoating) harus dilakukan bila lapis perekal terkena
hujan lebih dari 4 jam.
b) Dua liter contoh bahan aspal yang akan dihampar harus diambil dari
distributor aspal, masing-masing pada saat awal penyemprotan dan pada saat
menjelang akhir penyemprotan.
c) Distributor aspal harus diperiksa dan diuji, sesuai dengan ketentuan Pasal
6.1.3.(6) dari Spesifikasi ini scbagai berikut :
a) Kuanlitas dari bah an aspal yang diukur untllk pembayaran adalah nilai
terkecil di antara berikut ini : jurnlah liter pada l 5°C untuk aspat caif dan
l 5,6"C untuk aspal emulsi dan aspal emu lsi modifikasi mcnurut takaran
yang diperlukan sesuai dengan Spesifikasi dan ketentuan Direksi Pekerjaan,
atau jumlah liter aktual pada 15°C untuk aspal cair dan 15,6°C untuk aspal
emulsi dan aspal emulsi modifikasi yang terharnpar dan diterima. Gunakan
Lampiran 6.1 untuk konversi suhu pelaksanaan di lapangan ke suhu standar
15°C Pcngukuran berdasarkan volume harus diambil saat bahan berada
6· 12
I
SPESIFIKASI UMU!tf 2010 (Revisi 3)
pada temperatur keseluruhan yang merata dan bebas dari gelembung udara.
Air yang ditambahkan kedalam aspal emulsi atau kandungan air yang sudah
ada dalam aspal emulsi yang diencerkan (1:1) tidak akan diukur untuk
pembayaran. Kuantitas dad aspal yang digunakan harus diukur setelah
seliap lintasan penyemprotan ulltuk distributor aspal atau setiap hari
produksi untuk penyemprot aspal tangan (hand sprayer).
d) Pembersihan dan persiapan akhir pada permukaan jalan sesuai dengan Pasal
6.1.4.(3).(d) sampai 6.1.4.(3).(g) dad Spesifikasi ini dan pemeliharaan
pennukaan Lapis Resap Pengikat atau Lapis Perekat yang telah selesai
menurut Pasa] 6.1.5 dari Spesifikasi ini harus dianggap merupakan satu
kesatuan dengan pekerjaan Lapis Resap Pengikat alau Lapis Perekat yang
memenuhi ketentuan dan tidak boleh diukur atau dibayar secara terpisah.
Bila perbaikan pckerjaan Lapis Resap Pcngikat alau Lapis Pcrekat yang tidak
memenuhi kelentuan lelah dilaksanakan sesuai perintah Direksi Pekerjaan menurul
Pasa! 6.1.1.(5) di atas, maka kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah
merupakan pekerjaan yang seharusnya dibayar jika pekerjaan yang semula diterima.
Tidak ada pembayaran tambahan yang akan dilakukan untuk pekerjaan tambahan,
kuantitas maupun pcngujian yang diperlukan oleh pcrbaikan ini.
3) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang sebagaimana ditetapkan di atas harus dibayar menurut Harga Satuan
Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang tercantum di bawah
ini dan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana pembayaran tcrsebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan dan penyemprotan seluruh bahan,
termasuk bahan penyerap (blotter material), penyemprotan ulang, tcrmasuk seluruh
pekerja, peralatan, perlengkapan, dan setiap kegiatan yang diperlllkan untllk
menyelesaikan dan memelihara pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.
6· 13
I
SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revis; 3)
6·14
I
SPESIFIKASf UMUM 2010 (Revis; 3)
SEKSI6.2
6.2
. 1 UMUM
1)
3) Siandar Rujukan
6· 15
I
SPESlFlKASf VA/UM 2010 (Revis, J)
SN12433; 201 1 Cars Uji Pcngujian Titik nyala dan Tilik Bakar dengan alat
Cleveland Open Cup
SN12434;2011 Cara Uji Titik Lcmbek Aspal dengall AlaI Cincin dan Bola
(Ring and Ball)
ASTM;
Pelaburan aspal harus discmprol haoya pada pennukaan yang kcring dan bcrsih,
serta tidak balch dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau akan turnn hujan.
Pelaburan aspal harus dilaksanakan hanya selama musim kemarsu dan bilamana
cuaca diperkirakan baik paling sedikit 24 jam sctelah pcngerjaan.
BURTU alau lapisan pertama BURDA lidak bolch Icbih lebal dari satu balu dan
bcbas dad bahan-bahan yang lepas setclah penggilasan yang dikuti oleh penyapuan.
Lapisan kedua BURDA lidak boleh lebih tebal dari salu batu dan bebas dad bahan·
bahan yang lepas setelah penggilasan yang dikuti olch pcnyapuan. Lapisan kcdua
BURDA lidak bolch dimulai sebelum mendapal pcrselujuan tertulis dari Direksi
I)ekcrjaan.
Pckcrjaan OURTU dan BURDA yang telah selesai, pennukaannya harus lerlihal
seragam, dan bentuknya menerus, tcrkunci rapat, harus kedap air tanpa ada lubang·
lubang alau tanpa memperlihatkan adanya bagian yang kelebihan aspal. Pennukaan
pekerjaan pelaburan aspal yang telah sclesai harus dipelihara olch Penyedia Jasa
paling sedikit selama 3 had agar lidak tcrdapal agrcgal yang lepas.
Pekerjaan BURTU dan BURDA yang tidak memenuhi ketentuan, harus diperbaiki
sebagaimana diperinlahkan olch Direksi Pekerjaan dapat mencakup pembuangan
alau penambahan bahan, pembuangan seluruh bahan dan pekerjaan pcnggantian alau
pclaburan dengan BURTU alau BURDA untuk mcnghasilkan pckcrjaan yang
memenuhi ketentuan.
6 - 16
SPESIFIKASI UMUM 20/0 (Revisi 3)
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Dircksi Pekcrjaan hal berikut ini :
a) 5 liter contoh dari setiap bahan aspal yang diusulkan oleh Penyedia Jasa
untuk dipakai dalam pekerjaan dilampiri dengan sertifikat dari pabrik
pembuatnya, dan hasil pcngujian scpcrti yang disyaratkan dalam Pasal
1 . 1 1 . 1 .(3).(c), harus diserahkan sebelum pclaksanaan pckerjaan dimlilai.
Sertifikat terscbllt harus mcnyatakan bahwa bahan aspal tcrscbut sesuai
dengan Spesifikasi dan jenis yang disyaratkan untuk pclaburan aspal, sepcrti
diberikan dalam PasaI 6.2.2.(2) dari Spesifikasi ini;
b) Scrtifikat Kalibrasi dari scmua instrumen dan meteran pengukur dan tongkat
celup unluk distributor aspal, scperti diuraikan dalam Pasal 6.1 .3.(3) dan
Pasal 6 . 1 .3.(4) dari Spesifikasi ini harus diserahkan paling lambat 30 hari
sebelum pelaksanaan dimulai. Tongkal cclup. instrumcn dan mcteran harus
dikalibrasi sampai toleransi ketelitian dan kelenluan sepcrti diuraikan dalam
Pasal 6.1 .3.(4) dari Spesifikasi ini dan tanggal pclaksanaan kalibrasi harus
tidak boleh melebihi salll lahun sebelum pelaksanaan dimulai;
f) Contoh-contoh bahan yang telah digunakan pada setiap hari kerja dan
cal'3lan harian pckerjaan pelaburan aspal yang telah dilaksanakan dan
lakaran penggunaan bahan harus mcmenuhi Pasnl 6.2.6 dari Spesifiknsi ini
6 - 17
I
SPESIFIKASI UAlUAI 2010 (Re\'isi J)
b) Aspal atau bahan lainnya yang bolch dibuang ke semua selokan, saluran
alau bangunan yang bcrdekatan.
c) Penyedia Jasa harus mclcngkapi dan mcmclihara rasilitas pencegahan dan
pcngendalian kebakaran yang memadai, dan juga pengadaan serta
pertolongan pertama di tempal pemanasan aspaJ.
b) Segala jenis lalu linlas tidak diperkenankan melewati pennukaan yang banI
disemprot sampai permukaan tcrsebut telah terlapisi olch agregat.
c) Lalu lintas umllm tidak diijinkan melintasi pcrmukaan yang baru diberi
agregat sampai seluruh lokasi telah digilas dengan alat pemadat yang cocok
(minimum 6 lintasan) dan bahan yang Icpas tclah disapu sampai bersih.
Rambu peringatan untuk membatasi kecepatan kcndaraan scbesar 1 5
km/jam harus dipasang bila dipcrlukan. Barikade harus discdiakan unluk
mencegah tcrbawanya agregat penulup yang belum dipadatkan atau
dilintasinya tempat yang belum tcrtutup aspal.
e) Sclama periode tunggu yang ditentukan dalam (d) di atas, permukaan jalan
harus disapu bersih seluruhnya dari agregat yang tepas dan diawasi oleh
Oireksi Pekerjaan. Jika Direksi Pekerjaan mendapatkan bahwa pennukaan
tampak kokoh, seluruh rambu dan pcmisah lalu lintas dapal disingkirkan.
Bilamana tidak, maka Direksi Pckerjaan dapat memerimahkan untuk
melanjutkan pellgcndalian lalu lint'as sampai pennukaan jalan menjadi
kokoh dan seluruh pcrbaikan yang dipcrlukan telah dikerjakan.
6.2.2 BAHAN
1) Agrcgat Penutup
a) Agregat penulup harus terdiri dari bUliran yang bersih, keras, kerikil pecah
atau batu pecah dari bahan yang awet, bebas dari kOloran, lempung, debu
atau benda lainnya yang dapal mcnghalangi penyclimutan yang menyeluruh
olch aspa!.
(SNI2417 : 2008)
•
Kelekatan Agregat Tcrhadap Aspal Min. 95 %
(SNI03-2439-1991)
c) Agregat penulup hams dijaga agar telap dalam keadaaan kering dan bebas
dari debu dan kotoran, dan hams memenuhi ketentuan beriklll :
•
Persentase beral kerikil pecah yang tertahan ayakan Min. 90 %
4,75 mm yang mempunyai dua bidang pecah.
d) Balas ukuran partikel agrcgat untuk BURTU dan untuk lapisall pertama
BURDA ditentukan dalam ukuran agrcgat terkccil, mcnurut Tabel 6.2.2.(1)
di bawah ini.
f) Agregat lapis kedua untuk BURDA juga harus mempunyai ukuran yang
scsuai sehingga dapa! saling mcngunci ke dalam rongga-rongga permukaan
dalam agregal lapisan pertama yang lelah dipadatkan.
2) Bahan AspaJ
a) Aspal yang dapal digunakan adalah aspaJ keras. aspaJ cair, aspal emulsi dan
aspaJ modifiasi jenis emulsi. Seliap jenis aspal non modifikasi yang
digunakan hanls memenuhi persyaratan sesuai dengan yang ditunjllkkan
dalam Tabel 6.2.2.(3) atau aspal modifikasi jcnis elastomer scsuai Tabel
6.3.2.(5). Pengambilan conloh aspal hanls dilaksanakan sesuai dcngan SNI
06-6399-2000.
SI'£SIFIKASI UMUM 10/0 (Revis; 3)
Bahan tambah (addi/ive) yang dipakai harus dari jenis yang tclah disetujui
Dircksi Pekerjaan dan proporsi yang diperlukan harus dicampur da!am
bahan aspal sampai merata scsuai dengan pabrik pembuatnya. Campuran ini
harus disirkulasikan dalam distributor minimum sclama 30 men it pada
kecepalan penuh pompa untuk mcmpcrolch campuran yang homogen.
6 20
-
SPESIFIKASI VA/V},! 2010 (Revis; J)
Jcnis pckcrjaan pclaburan yang akan dipakai pada seliap ruas pckcrjaan
diperlihatkan pada Gambar dan istilahnya disingkat dalam TabeI 6.2.3 .( 1 ) di bawah
In!.
6.2.4 PERALATAN
I) Ketentuan Umum
Peralatan yang akall digunakan haruslah distributor aspal yang mempunyai mcsin
penggerak sendiri, dua alat pcmadat roda karel, alat pcncbar agregal, paling sedikit 2
(dua) dump truck, sikal mekanis, sapu lidi, sikal dan perlcngkapan untuk
menuangkan drum dan unluk memanaskan bahan aspa!.
2) Distributor Aspal
Distributor aspal harus memenuhi kelcntuan Pasa1 6.1.3 dari Spesifikasi ini. Tangki
distributor harus bcnar-bcnar tersckat sempuma dalam menahan aliran panas,
dengan demikian apabila diisi penuh oleh bahan aspal, turunnya panas tidak bolch
melal1lpaui 2,5 °C per jam dalal1l kondisi tidak sirkulasi.
3) Alat Pcmadat
Alai pel1ladat roda karet harus I1lcmpunyai lebar total tidak kurang dari 1,5 metcr,
dan harus mCl1lpunyai mcsin penggcrak scndiri.
Peralatan penghampar agregat harus dilcngkapi dengan ulir pembagi (auger) dan
harus mampu mcnghampar agregat sccara mcrata dalam lakaran yang tcrkendali
dengan Icbar ha1l1paran minimum 2,4 meier. Suatu perJengkapan khusus hams
dipasang pada sisi badan Imk schingga Icbar hamparan dapal disete!. Rancangan alat
penghampar agregat dan kecepatan penghamparan harus scdemikian rupa schingga
mcnjamin tidak Icrjadinya penumpukan agregat pada permukaan yang telah
disemprot aspa!. Paling sedikil hams disiapkan 2 Iruk penghampar agregat atau
paling tidak disiapkan satu alai penghampar agregat berupa mesin penebar agregat
dengan penggcrak cmpat roda (four wheel dril'e bell spreader). Pcncbaran agregat
secara manual hanya baleh dilakukan bilamana digunakan peralatan sikat hela.
Sapu ijuk kasar untuk mendistribusi utang agregat dan sebuah peralatan sikat hela
atau mekanis untuk mcnyingkirkan kelebihan agregat harus disiapkan.
6 21
-
f
SPES/FIKASI UA/UM 1010 (Revjs; 3)
6) Peralatan Lain
Peralatan lain yang bolch dipakai oleh Penyedia Jasa untuk meningkatkan kinerja
dapa! ditambahkan bilamana telah mendapat pcrsctujuan tcrlcbih dahulu dari Dircksi
Pekerjaan.
a) Takaran pemakaian bahan aspal, untuk seliap lapis peJaburan aspaJ dan
untuk seliap ruas jalan, harus ditentukan oleh Dircksi Pekerjaan, tergantung
pada ukuran terkeci] rata-rata agregat penutup, jenis alau komposisi aspal,
kondisi dan tckstur dari pemlUkaan aspal lama dan jenis scrta kepadatan dari
lalu lintas yang akan melewati jalan, sesuai dengan eara yang d iuraikan
dalam Lampiran 6.2.C dari Spcsifikasi ini. Selanjutnya Direksi Pckerjaan
dapal memod ifikasi !akaran pemakaian, terganlung pada hasil pereobaan di
lapangan yang dilaksanakan otch Pcnyedia Jasa sesuai pclunjuk Dircksi
Pekerjaan.
a) Sebclum pcrmukaan aspal lama dilabur, maka semua koloran dan bahan
t idak d ikehendaki lainnya harus dibersihkan dengan alat penyapu mekanis
atau kompresor alau kedua-duanya. Bilamana hasil pembersihan lidak
memberikan hasil yang merala, maka bagian-bagian yang belum bersih
hams d ibersihkan seeara manual dengan sapu yang lebih kaku.
e) Pcrmukaan jalan lama tanpa pcnutup aspal, scbelum dilapisi BURTU atau
B U R D A harus terlebih dahulu d iberi Lapis Rcsap Pengikat, scsuai ketcntuan
dalam Seksi 6 .1 dari Spcsifikasi ini. Bagian pennukaan jalan yang sudah
diberi Lapis Resap Pengikat, harus dipcriksa kembali kesempumaannya.
B ilamana dilemui adanya lokasi- Iokasi yang belum tertutup Lapis Resap
Pcngikat harus dilabur ulang sesuai pclunjuk Dircksi Pckerjaan. Pckerjaan
semaeam ini harus dilaksanakan dan d ibayar scsuai dengan kClentuan Seksi
6. 1 dari Spcsifikasi ini. Lapis Resap Pengikat harus dibiarkan sampai kering
seluruhnya dengan waktu pa ling sedikil 48 jam atau lebih scsuai pctunjuk
Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan pelaburan aspal dimulai.
6 - 22
I
SPFSIFIKASI UAfUM 2010 (Revisi 3)
d) Lokasi awal dan akhir penycmprotan harus dilindungi dengan bahan yang
cukup kedap (kertas kerja). Penycmprotan haws dimulai dan dihentikan
sampai seluruhbahan pelindung tersemprot, dengan demikian semua nosel
bekerja dengan benar pada seluruh panjangjatan yang akan ditabur.
6 - 23
SPFSIFIKASI UMUM 1010 (Revisi 3)
i) Luas lokasi yang akan dilabur aspal dengan manual harus diukur dan
luasnya dihitung segera setelah pcnyemprotan selcsai.
a) Contoh aspal dan scrtifikatnya, scsuai dcngan ketentuan Pasal 6.2.1 .(7).(a)
dari Spesifikasi ini, harus disediakan pada setiap pengangkutan aspal ke
lapangan.
b) Dua liter contoh aspal yang akan dihampar harus diambil dari distributor,
masing-masing pada saat awal pcnyemprotan dan pada saat menjeJang akhir
penycmprotan.
c) Jumlah data pendukung yang diperlukan untuk persetujuan awal atas mutu
sumber bahan agregat penutup harus meliputi senlUa pengujian seperti
disyaratkan dalam Pasal 6.2.2.( I ).(b) dari Spcsifikasi ini dengan minimum
liga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan, dipilih sedemikian
hingga mewakili rentang Illutu bahan yang mungkin diperolch dari sumber
bahan tersebut. Setelah persetujllan mengenai mutu bahan agregat penutup,
selanjutnya penguj ian ini harus diulangi lagi, scsuai pclunjuk Dircksi
Pckcrjaan, bilamana menurut hasH pcngamatan terdapat pcrllbahan mutu
pada bahan atau sumbemya.
d) Distributor aspal harus diperiksa dan diuji sesuai dengan Pasal 6.1 .3.(6) dari
Spesifikasi ini sebagai berikut :
e) Semua jenis pengujian dan analisa saringan agrcgat tercantum dalam tabel
Pasal 6.2.2.( I ).(e), (d) dan (e) dari Spesifikasi ini harus dilakukan pada
setiap tUlllpukan persediaan bahan sebelum sctiap bahan tcrsebut dipakai.
Minimum satu contoh harus diambil dan diuji untuk setiap 75 meter kubik
agregat di dalam tumpukan perscdiaan bahan.
6 · 25
I
SPfSlFlKASI UMUM 2010 (Revisi 3)
a) Untuk pembayaran, hahan aspal precoaled haws diukur dalam satuan liter
sebagai volume nominal yang telah terpakai dan te[ah ditcrima, dikoreksi
sesuai dcngan faktor yang terdapat dalam Lampiran 6.1 terhadap pemuaian
akibat temperatur dcngan volume yang setara pada suhu ] SoC untuk aspaJ
cair dan pada suhu IS,6°C untuk aspaJ emulsi.
b) Untuk pembayaran, bahan aspal pelaburan harus diukur dalam saluan liter
scbagai volume nominal yang telah tcrpakai dan tclah diterima pada sCliap
lintasan penyemprotan alau penyemprotan secara manual, dikoreksi sesuai
dengan faktor yang terdapat dalam Lampiran 6.1 tcrhadap pcmuaian akibat
temperatur dengan volume yang setara pada suhu 15°C untuk aspal cair dan
pada suhu 15,6°C untuk aspaJ emulsi.
ii) Takaran rata-rata pemakaian yang telah disemprot dan diukur scsuai
dengan PasaI 6.2.5.(3).(f) sampai 6.2.5.(3).(i) dari Spesifikasi ini.
d) Bahan anti pengelupasan diukur dalam satuan liter bahan yang Icrpakai
Agrcgal BURTU yang diukur untuk pcmbayaran harus dalam satuan meter pcrsegi
permukaan jalan yang telah dibcri BURTU, dan tclah sclesai dan diterima scsuai
Spesifikasi ini dan Gambar dalam Dokumen Kontrak.
Agregat BURDA yang diukur llntuk pembayaran hams dalam satuan meter persegi
permukaan jalan yang telah dibcri BURDA dan telah selesai dan diterima sesuai
Spesifikasi ini dan Gambar dalam Dokumcn Kontrak.
6 - 26
I'
SPfSlFIKASI UMVM 2010 (Revisi J)
seharusnya dibayar jika pckcrjaan yang scmula diterima. Tidak ada pcmbayaran
tambahan untuk suatu pekerjaan tambahan atau kuantitas tambahan atau pengujian
ulang karena pekcrjaan perbaikan tersebut.
5) Dasar Pembayaran
6 2 (3a)
. . Bahan Aspal untuk Pekerjaan Pelaburan Liter
6 2 (4a)
. . Aspal Cair untuk Precoal'ed Liter
6 2.(4 b)
. AspaJ Emulsi unluk Prccoated Liter
6 2 (4 c)
. . Aspal Emulsi Modifikasi untuk Prccoated Liter
6 2 (4 d)
. . Bahan Anti J>engclupasan Kg
6·27
&/
SPESIFIKASI UMUAf 10/0 (Revis; 3)
SEKSI 6.3
6.3.1 UMUM
I)
Pckerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet berupa lapis perala,
lapis pondasi, lapis antara alau lapis aus campuran bcraspal panas yang terdiri dari
agregat dan bahan aspal yang dicampur secara panas di pusat instalasi pencampuran,
serta mcnghampar dan memadatkan campuran tcrsebut di alas pondasi alau
pennukaan jalan yang tclah disiapkan scsuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi
garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam Gamhar.
Semua campuran dirancang dalam Spesifikasi ini uotuk menjamin bahwa asumsi
rancangan yang berkenaan dcngan kadar aspal, rongga udara, slabilitas, kelenluran
dan keawctan sesuai dengan lalu-lintas rencana.
Jcnis campuran dan ketebalan lapisan harus seperti yang ditelltukan pada Gambar.
Lapis Tipis Aspal Pasir (Lalasir) yang sclanjumya disebul SS, terdiri dari
dua jenis campuran, SS-A dan SS -B. Pemilihan SS-A dan SS-B tergantung
pada tebal nominal minimum. Latasir biasanya memcrlukan pcnambahan
filler agar memenuhi kebutuhan sifat-sifat yang disyaratkan.
Lapis Tipis Aspal Belon (Lataston) yang sclanjutnya disebut HRS, terdiri
dari dua jenis campuran, '-IRS Pondasi (I-IRS-Base) dan HRS Lapis Aus
(I-IRS Wearing Course, !-IRS-WC) dan ukuran maksimum agrcgat masing
masing campuran adalah 19 mm. HRS-Base mempunyai proporsi fraksi
agregat kasar lcbih bcsar daripada !-IRS-We.
ii) Sisa rongga udara pada kepadatan mcmbal (refusal density) harus
memenuhi ketentuan yang ditunjukkan dalam Spesifikasi ini.
6 28
-
I
SPESIFIKASI UMUM 1010 (Revisi 3)
Lapis Aspal Beton (Laston) yang selanjutnya disebul AC, terdiri dari liga
jenis campuran, AC Lapis Aus (AC-WC), AC Lapis Antara (AC-Binder
Course, AC-BC) dan AC Lapis Pondasi (AC-Base) dan ukuran maksimum
agregat masing-masing campuran adalah 19 mm, 25,4 mm, 37,5 mm. Setiap
jenis campuran AC yang menggunakan bahan Aspal Polimer atau Aspal
dimodifikasi dengan Aspal Alam disebut masing-masing sebagai AC-WC
Modified, AC-BC Modified, dan AC-Base Modified.
a) Tebal setiap lapisan campuran beraspaJ bukan perala harus diperiksa dengan
benda uji "inti" (core) perkerasan yang diambil olch Penyedia Jasa sesuai
petunjuk Direksi Pekerjaan. Benda uji inti (core) paling sedikit harus
diambil dua titik pengujian per penampang mclinmng per lajur dcngan jarak
memanjang antar penampang mclintang yang diperiksa tidak lebih dari 100
m.
c) Segmcn adalah panjang hamparan yang dilapis dalam salu hari produksi
AMP.
d) Tebal aktual hamparan lapis beraspal bukan perata, harus sama atau lebih
bcsar dari {cbal rancangan yang ditenlukan dalam Gamba. Bilamana tebal
lapisan beraspal dalam sualu scgmen Icrdapat benda uj i inti yang lidak
mcmcnuhi persyaratan sebagaimana yang disebutkan diatas maka sub
segmcn yang lidak memenuhi syarat harus dibongkar atau dilapis kembali
dengan lebal nominal minimum yang dipersyaratkan dalam Tabel 6.3.1.(1)
dan harus 111cmenuhi ketentuan kerataan yang disyaratkan dalam Pasal
6.3.7.(I ).(c). Tebal seliap lilik dari masing-masingjcnis campuran beraspal
bukan perala lidak boleh kurang dari tebal rancangan scperti yang
dilunjukkan dalam Galllbar dengan toleransi masing-masingjenis campuran
yang disyaralkan dalam Pasal 6.3.1 .(4).(f).
6 · 29
Sf>l.;5IFIKASI UMUAf 1010 (Revisi 3)
e) Tebal aktual hamparan campuran bcraspaJ perala dapal kurang alau lebih
tebal dari lebal perkiraan yang ditunjukkan dalarn Gambar karena adanya
perbaikan bentuk.
Tebal Nominal
Jenis Campuran Simbol
Minimum (em)
Latasir Kelas A SS-A 1,5
Latasir Kelas B SS-B 2,0
Lataston Lapis Aus !-IRS-WC 3,0
Lapis I)ondasi I -I RS·Base 3,5
Laston Lapis Aus AC-WC 4,0
Lapis Antara AC-BC 6,0
Lapis Pondasi AC-Base 7,5
6- 30
I
SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3)
•
Pengukur tekanan ban .
I) Kcmajuan Pekerjaan
Kecuali uotuk pckcrjaan manual atau penambalan, campuran beraspal tidak bolch
diproduksi bilamana tidak cukup tersedia peralatan pengangkutan, penghamparan
atau pembentukan, atau pekcrja, yang dapal menjamin kemajuan pckcrjaan dcngan
tingkat kecepatan minimum 60 % kapasitas instalasi pencampuran.
Bahan aspal harus dipanaskan dengan temperatur sampai dcngan 160 °c di dalam
suatu tangki yang dirancang sedemikian fupa schingga dapal mencegah terjadinya
pemanasan langsung setcmpal dan mampu mengalirkan bahan aspaJ secara
berkesinambungan ke alai pencampur secara terus mencrus pada temperatur yang
merata setiap saal. Pada setiap hari sebelum proses pencampuran dirnulai, kuantitas
aspal minimum harus mencukupi untuk perkerjaan yang direncanakan pada hari itu
yang siap untuk dialirkan ke alaI pencampllr.
3) Penyiapan Agregat
b) Bila agregat akan dicampur dengan bahan aspal, maka agregat harus kcring
dan dipanaskan terlebih dahulu dengan temperatur dalam rentang yang
disyaratkan untuk bahan aspal, tetapi tidak melampaui 10 "C di atas
temperatur bahan aspal.
4) Penyiapan Pencampuran
a) Agregat kering yang tclah disiapkan seperti yang dijelaskan di alas, harus
dicampur di instalasi pencampuran dengan proporsi tiap fraksi agregat yang
tepa! agar memenuhi rumusan campuran kerja (JMF). Proporsi takaran ini
harus ditenlukan dengan mencari gradasi secara basah dari contoh yang
diambil dari tumpukan agregat (stockpile) segera sebelum produksi
campuran dimulai dan pada interval waktu tertentu sesudahnya,
sebagaimana ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, untuk menjamin
pengendalian penakaran. Bahan aspal harus ditimbang atau diukur dan
6 - 53
S/'ESWIKASI UMUM 20/0 (Revis; 3)
SEKSI 6.6
6.6.1 UMUM
I)
Pekcrjaan ini lerdiri dari pellyediaan lapis perrnukaan alau lapis pondasi terhuat dari
agregat yang distabilisasi oleh aspal. Pckerjaan ini dilaksanakan dimana biaya uotuk
menggunakan campuran aspaJ panas tidak mencukupi dan/atau pcnycdiaan instalasi
campuran aspal sulit dilaksanakan akibat situasi lingkungan.
3) Siandar Rujukan
Standar Nasionallndonesia(SNI):
AASHTO:
Briti�h Standards:
Lapis Penctrasi Macadam tidak bolch dilaksanakan pada pcnnukaan yang basah,
sclama hujan atau hujan akan turun. Aspal emulsi tidak bolch discmprotkan sctclah
jam 15.00. Bilamana digunakan aspal panas maka tcmpcratur pcrkcrasan saal aspal
discmprolkan tidak bolch kurang dari 25 °C.
6 - 77