RESTYYY
RESTYYY
KB 4: HUKUM-HUKUM NEWTON
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN .............................................................................. 1
SUB CP ................................................................................................................... 1
URAIAN MATERI ................................................................................................. 2
PENGANTAR ............................................................................................. 2
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK ................................................. 2
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI ....................................... 22
RANGKUMAN .................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38
TES FORMATIF .................................................................................................. 39
- -
iv
- -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
v
A. Pendahuluan
Modul ini berbicara mengenai konsep Hukum Newton tentang gerak
dan gravitasi. Adapun modul ini dibuat dengan tujuan supaya para bapakibu
guru lebih memahami dan menguasai konsep Hukum Newton tentang gerak
dan gravitasi. Isi modul ini meliputi ketiga Hukum Newton tentang gerak:
diawali dengan konsep gaya, Hukum Pertama Newton, Hukum Kedua
Newton, Hukum Ketiga Newton, gaya gesek, kasus pada bidang miring,
kemudian masuk ke Hukum Gravitasi Newton dan Hukum Kepler.
Modul Hukum Newton ini menjadi prasyarat untuk mempelajari Modul
Usaha dan Energi, Modul Tumbukan dan Impuls, dan Modul Benda Tegar.
Cara penggunaan modul ini adalah silakan baca capaian dan sub
capaian pembelajaran, kemudian silakan pahami uraian materi. Di dalam
uraian materi terdapat beberapa tugas silakan dikerjakan. Selain itu juga
terdapat video pembelajaran silakan diputar. Apabila dirasa sudah
memahami seluruh uraian materi silakan kerjakan tes formatif.
B. Capaian pembelajaran
Menguasai konsep teoretis fisika klasik.
C. Sub CP
1. Mengetahui perubahan konsep keadaan alamiah benda dari zaman Aristoteles
hingga Newton.
2. Mampu menerapkan ketiga Hukum Newton tentang gerak.
3. Mengetahui perubahan pandangan mengenai gerakan planet.
4. Menguasai Hukum Newton tentang gravitasi.
5. Memahami Hukum Kepler.
D. Uraian Materi
1. Pengantar
-1-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
2.1 Gaya
Apa itu gaya? Gaya dalam bahasa sehari-hari sering disebut tarikan atau
dorongan. Namun, definisi gaya yang lebih tepat adalah sebuah interaksi
antara dua benda atau antara benda dengan lingkungannya. Terdapat dua
tipe gaya, yaitu:
a) Gaya kontak
Gaya yang timbul apabila terjadi kontak atau sentuhan antara dua benda
atau benda dengan lingkungannya, seperti tarikan atau dorongan yang
dikerjakan oleh tangan kepada benda. Terdapat tiga tipe gaya kontak
yang umum, yaitu: i) Gaya normal
Gaya normal adalah gaya yang dikerjakan oleh permukaan bidang sentuh
terhadap benda yang menyentuh bidang tersebut. Kata
‘normal’ memiliki arti bahwa gaya normal arahnya selalu tegak lurus
(membentuk sudut 90o) dengan bidang sentuh.
Gambar 2. Gaya normal arahnya sejajar dengan bidang sentuh dan melawan
arah gerak benda (Gambar: Young and Freedman, 2016)
bumi disebut gaya berat. Oleh karena itu arah gaya berat selalu menuju
pusat bumi. Hati-hati bapak ibu, arah gaya berat bukan ke bawah,
melainkan ke pusat bumi. Gaya berat dapat dituliskan sebagai berikut
w mg= (1)
Gambar 4. Gaya gravitasi, gaya listrik dan gaya magnet merupakan contoh gaya jarak
jauh
(Gambar: Young and Freedman, 2016)
1. Letakkan benda pada meja. Benda itu tidak anda tarik atau
dorong. Apa yang akan terjadi pada benda itu setelah lima
detik, 30 detik, dan satu menit? Mengapa demikian?
2. Coba sekarang benda tersebut anda dorong sesaat pada arah
mendatar, apa yang terjadi pada benda itu setelah waktu lima
detik, 30 detik dan satu menit? Mengapa demikian?
-5-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
F=0 (2)
Harus diperhatikan bahwa dalam modul ini, benda yang dikenai gaya diasumsikan
sebagai benda titik. Perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh 1:
Sebuah benda didorong ke kanan oleh Budi dengan gaya sebesar 𝐹1 = 10 N
dan didorong ke kiri oleh Tono sebesar 𝐹2 = 2 N. Apa yang harus dilakukan
supaya benda bergerak dengan laju tetap?
Jawab :
-6-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Sesuai dengan Hukum pertama Newton, benda akan bergerak dengan laju
tetap jika resultan gaya yang bekerja sama dengan nol. Ingat, gaya adalah
besaran vektor. Arah gaya 𝐹1 ke kanan dan 𝐹2 ke arah kiri. Sesuai konvensi,
arah kanan memiliki tanda positif sedangkan arah kiri negatip. Kemudian
ditambahkan gaya 𝐹3. Gunakan Hukum Pertama Newton:
F=0
F1 − F2 + F3 = 0 10−
2+ F3 = 0
F3 =−8N
-7-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Gambar 7. Grafik hubungan kecepatan terhadap waktu dan hubungan posisi terhadap
waktu untuk benda yang mengalami GLB
-8-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Ya betul, jika ada resultan gaya yang bekerja pada benda. Ingat bahwa gaya
adalah besaran vektor dan percepatan juga besaran vektor! Oleh karena itu
arah dari percepatan akan sama dengan arah dari resultan gaya yang bekerja
pada benda.
Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana hubungan antara resultan
gaya dengan percepatan? Apakah sebanding atau berbanding terbalik? Hasil
eksperimen menunjukkan bahwa hubungan antara resultan gaya dengan
percepatan adalah sebanding.
a F (3)
Namun, percepatan berbanding terbalik dengan suatu besaran fisis lain yang
disebut massa. Secara definisi massa adalah derajad kelembaman atau
inersia dari suatu benda. Sehingga Hukum Kedua Newton secara lengkap
berbunyi:
“Percepatan dari suatu benda sebanding dengan resultan
gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan massa benda tersebut.
Arah percepatan sama dengan arah resultan gaya.”
-9-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Gambar 8. Mobil yang awalnya bergerak menjadi diam karena adanya gaya yang dikerjakan
oleh tiang listrik (sumber: thebatavian.com)
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan Hukum Kedua
Newton, yaitu:
1. Percepatan dan resultan gaya merupakan besaran vektor sehingga dapat
dituliskan dalam komponen vektor
- 10 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
satuan cgs untuk gaya adalah dyne. Satu dyne berarti gaya yang diperlukan
untuk memberi percepatan 1 cm/s2 kepada benda bermassa 1 g. Sehingga 1
dyne = 1 g.cm/s2. Maka 1 dyne = 10-5 N.
Contoh 2:
Sebuah mobil bermassa 1000 kg awalnya bergerak dengan kelajuan 20 m/s.
Lampu lalu lintas terlihat menyala merah 100 m di depan mobil. Berapa
besar gaya yang diperlukan untuk menghentikan mobil tepat pada garis
tanda berhenti? Asumsikan garis tanda berhenti sejajar dengan lampu lalu
lintas.
Jawab :
Gambar 9. Contoh 2.
Mengingat kembali persamaan GLBB yang telah anda pelajari pada Modul
Kinematika yaitu
=F ma
= (1000)( 2)− =−2000N
Sehingga besar gaya minimal yang dibutuhkan untuk menghentikan laju mobil
adalah 2000 N yang arahnya berlawanan dengan gerak mobil.
- 11 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Apabila resultan gaya yang bekerja pada benda bernilai tidak nol,
maka terjadi percepatan pada benda tersebut. Ingat, percepatan dan gaya
merupakan besaran vektor. Dari Pers. (3) dan (4) ditunjukkan bahwa arah
dari percepatan sama dengan arah gaya. Hal ini memiliki arti: jika gaya
bekerja searah dengan gerak benda, maka benda akan dipercepat.
Sebaliknya, jika gaya bekerja berlawanan arah dengan gerak benda maka
benda akan diperlambat. Namun, yang perlu diingat adalah posisi,
kecepatan, percepatan, dan gaya merupakan besaran vektor.
Gambar 10. (kiri) menunjukkan gaya yang bekerja melawan arah gerak benda sehingga
percepatan bernilai negatif; (kanan) menunjukkan gaya yang bekerja searah dengan gerak
benda sehingga percepatan bernilai positif.
- 12 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Saat anda menendang bola gaya yang anda kerjakan kepada bola
menyebabkan bola tersebut melaju, namun anda juga merasakan gaya yang
dikerjakan oleh bola kepada kaki anda.
Maka dalam bukunya, Hukum ketiga Newton berbunyi
“Untuk setiap aksi akan ada reaksi yang besarnya sama namun
berlawanan arah”
Secara matematis Hukum ketiga Newton dapat dituliskan sebagai berikut:
Prinsip aksi-reaksi ini berlaku untuk semua gaya baik itu gaya kontak maupun
gaya jarak jauh. Contoh prinsip aski-reaksi pada gaya kontak:
Misalkan anda menendang bola. Sebut saja kaki adalah benda A dan bola
adalah benda B. Sehingga dengan menggunakan konvensi gaya yang
dikerjakan A pada B ditulis 𝐹 AB sedangkan gaya yang dikerjakan B pada A
dituliskan 𝐹 BA.
Nah, kemudian muncul pertanyaan, jika gaya aksi reaksi itu arahnya
berlawanan dan besarnya sama, mengapa bola yang awalnya diam lalu
ditendang maka bola itu melaju? Bukannya hukum pertama Newton
menunjukkan seharusnya tidak ada perubahan gerak pada bola itu karena
resultan gaya sama dengan nol.
- 13 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Jadi, bola tetap melaju karena bola mendapat gaya aksi dari kaki. Sedangkan
kaki mendapatkan gaya reaksi dari bola yang artinya pasangan gaya
aksireaksi bekerja pada benda yang berlainan. Ingat, Hukum Pertama dan
Kedua Newton hanya meninjau resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda.
Contoh 3:
Gaya apa yang menyebabkan mobil melaju ke depan?
Jawab :
Jawaban yang masuk akal adalah mesin membuat mobil melaju ke depan.
Namun penjelasannya tidak sesederhana itu. Mesin mobil menyebabkan
roda berputar. Karena adanya gaya gesek, maka roda mendorong aspal jalan
ke belakang. Sebagai reaksinya, aspal jalan memberi dorongan roda mobil
ke depan sehingga mobil dapat melaju ke depan. Misalkan mobil terperosok
ke tanah yang berlumpur, roda hanya berputar di tempat tidak dapat
membuat mobil melaju ke depan. Hal ini dikarenakan tidak adanya atau
sangat kecilnya gaya gesek pada lumpur. Akibatnya lumpur tidak
memberikan reaksi berupa dorongan kepada roda.
- 14 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
a) Buatlah suatu sketsa yang menggambarkan keadaan yang ada pada soal setelah
membaca soal tersebut beberapa kali.
b) Gambarkan gaya apa saja yang bekerja pada benda yang akan dianalisis. Ingat,
gaya adalah besaran vektor sehingga perhatikan arah dan panjang dari gaya.
c) Apabila lebih dari satu benda yang ditinjau, maka buatlah diagram benda bebas
masing-masing benda secara terpisah.
d) Hukum kedua Newton melibatkan vektor sehingga akan lebih mudah jika
diuraikan menjadi komponen misal ke sumbu-x dan sumbu-y.
e) Kemudian selesaikan sesuai dengan yang dicari.
fk = kN (9)
- 16 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Gambar 13. Terjadi penurunan gaya gesek secara tiba-tiba setelah mencapai gaya gesek
statis maksimal. Itulah yang menyebabkan mendorong benda yang bergerak lebih ringan
dibanding saat mulai menggerakkan benda.
Koefisien gesek statis lebih besar dari pada koefisien gesek kinetik.
Pada tabel 1 ditunjukkan beberapa nilai koefisien gesek statis dan kinetik
pada suatu benda.
- 17 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Video
Saksikan juga video dalam tautan berikut ini untuk menambah informasi
mengenai gaya gesek.
https://www.youtube.com/watch?v=7fk9a2C3bCw
Dari video tersebut dapat dilihat bahwa gaya gesek statis besarnya
akan sama dengan gaya yang kita berikan. Namun saat gaya gesek statis
sudah mencapai maksimalnya, gaya gesek “meloncat” menjadi lebih kecil
nilainya dan menjadi gaya gesek kinetik.
Contoh 5:
Sebuah balok bermassa 6 kg diletakkan pada suatu permukaan lantai kasar yang
memiliki koefisien gesk statis dan kinetik berturut-turut 0,5 dan 0,3.
Asumsikan besar percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2,
a) Apabila benda didorong dengan gaya sebesar 25 N, apa yang terjadi dengan
balok tersebut? Berapa percepatan balok?
b) Apabila benda didorong dengan gaya sebesar 36 N, apa yang terjadi dengan
balok tersebut? Berapa percepatan balok?
Jawab :
a) Untuk mengerjakan soal seperti di atas, akan lebih baik jika dicari gaya
gesek statis maksimal. Hal ini dikarenakan apabila gaya yang diberikan
pada balok lebih kecil dibanding gaya gesek statis maksimal maka balok
belum bergerak.
( fs)maks = sN
Kita cari nilai gaya normal yang bekerja pada balok. Dengan menggunakan
Hukum pertama Newton untuk sumbu tegak (sumbu-y),
- 18 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Fy =0
N w− =0
N mg= =(6)(10)
N=60N
Untuk soal a), gaya yang diberikan lebih kecil daripada gaya gesek
statis maksimal sehingga benda belum bergerak yang tak lain
percepatan benda adalah 0 m/s2.
b) Karena gaya lebih besar dari gaya gesek statis maksimal, maka benda
bergerak dipercepat. Apabila benda bergerak, maka gaya gesek yang
bekerja adalah gaya gesek kinetik.
fk = kN
fk = (0,3)(60) =18N
Fx = ma
F − fk = ma
a F − fk 36−18 18 3m/s2
= = = =
m 6 6
Contoh 6:
Sebuah balok bermassa 10 kg dilepaskan dari ujung tertinggi bidang miring
yang memiliki kemiringan 37o. Asumsikan besar percepatan gravitasi bumi
adalah 10 m/s2 dan nilai sin 37o = 3 ; cos 37o = 4 ; tan 370 = 3:
5 5 4
Jawab :
- 20 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
v2 =v02 +2a sx
v2 = +0 2(6)(5)
v= 60 7,74m/s
- 21 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Fy = 0
Fx = 0
mg sin37 = smg cos37
s = tan37 = = 0,75
3.1 Pengantar
Para ahli fisika atau astronomi pada zaman kuno sangatlah tertarik
dengan benda-benda angkasa. Namun ada beberapa hal yang belum mampu
dijelaskan pada saat itu ssebagai contoh adalah gerak retrograde yaitu
gerakan “aneh” dari planet Mars. Maka Ptolomeus membuat model tata
surya dengan Bumi sebagai pusat tata surya dan planet lain bergerak
mengelilingi Bumi namun dengan lintasan berupa epicycles.
Teori ini bertahan hingga sekiranya 2000 tahun sampai seorang
ilmuwan bernama Copernicus beranggapan bahwa gerak retrograde
merupakan konsekuensi dari gerak relatif antara Bumi dengan planet
lainnya namun dengan model matahari sebagai pusat tatasurya. Namun
argumen yang diberikan oleh Copernicus belum terlalu kuat. Hingga
akhirnya Johannes Kepler mampu mendeskripsikan gerakan planet-planet
menggunakan pendekatan matematis yang sempurna. Hanya saja, Kepler
- 22 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Video
Saksikan juga video dalam tautan berikut ini untuk menambah informasi
mengenai model tata surya yang diusulkan oleh
Ptolomeus, Kepler, dan Tycho Brahe
https://www.youtube.com/watch?v=Ws23KlB-JGA
- 23 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Contoh 7:
Bulan mengitari bumi dengan bentuk orbit mendekati lingkaran. Jarak bulan
terhadap bumi sekitar 384.000 km dan waktu yang diperlukan untuk sekali
mengitari bumi adalah 27,3 hari. Hitunglah percepatan sentripetal yang
dialami bulan terhadap bumi.
Jawab :
Gunakan persamaan mengenai hubungan percepatan sentripetal (𝑎⃗𝑠) dengan
kelajuan linear (𝑣).
2
2 r
v2
as = r = Tr = 4 T22r
Diketahui periode bulan T = 27,3 hari= 2,36 106 s dan jari-jari gerak melingkar
r = 384.000km = 3,84 108m, sehingga
- 24 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
abulan = g
Jarak bulan ke bumi adalah 384.000 km, sedangkan jari-jari bumi adalah
6380 km sehingga apabila dilakukan pendekatan, jarak bulan ke bumi 60
kali lebih jauh dibanding jarak benda yang ada di permukaan bumi. Namun,
60 =60 3600! Maka Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
1
F r2
Selain itu, Newton juga beranggapan bahwa besar gaya gravitasi sebanding
dengan massa kedua benda. Pertanyaan selanjutnya, apakah gaya gravitasi
hanya berlaku bagi planet atau bintang yang masif? Newton dengan berani
mengusulkan Hukum Gravitasi Universal yang berbunyi:
m1m2 (10)
Fgrav =G r2
Contoh 8:
Suatu planet X memiliki massa 16 kali massa bumi dan jarak planet X
dengan matahari 4 kali jarak bumi dengan matahari. Apabila gaya gravitasi
- 25 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
yang dialami bumi akibat matahari adalah F, berapa gaya gravitasi yang
dirasakan oleh planet X dinyatakan dalam F?
Jawab:
Bentuk soal seperti di atas merupakan soal perbandingan. Oleh karena itu
F G m mrS 2 B G mS m2 B r1B2
B rB
Maka, 𝐹𝑥 = 𝐹 artinya gaya yang dialami oleh planet X sama dengan gaya
yang dialami Bumi akibat matahari.
Tugas
Ingat, gaya gravitasi merupakan besaran vektor, maka persamaan (10) dapat
ditulis
mm (11)
- 26 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
F12
=−G r1 2122 r12
dengan 𝑟⃗ 12
adalah vektor
𝑚1
dari 𝑚1 menuju
𝐹21
𝑚2, sedangkan
𝑟⃗12̂ = 𝑟⃗𝑟⃗ 1212 adalah vektor satuan dari massa 𝑚1 menuju 𝑚2. Untuk lebih
𝑚2
𝐹 12
(a) (b)
Gambar 15. (a) Massa 𝑚1 yang terletak pada posisi 𝑟⃗ 1 dan massa 𝑚2 yang terletak pada
posisi 𝑟⃗ 2. (b) Sesuai hukum ketiga Newton bahwa gaya berupa pasangan aksi-reaksi
termasuk gaya gravitasi.
Contoh 9:
Benda A, B, dan C bermassa 1 kg, 4 kg, dan 16 kg berturut-turut terletak
pada bidang x-y. Benda A terletak di titik (0,0), benda B terletak di titik
(0,2), dan benda C terletak di titik (2,0). Apabila bidang x-y dalam satuan
meter, hitunglah besar dan arah resultan gaya gravitasi yang dialami benda
A.
Jawab:
Perhatikan gambar yang menjelaskan posisi benda yang ada pada contoh di
bawah ini.
- 27 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
m mrC A
Untuk sumbu-y:
m mrB A
- 28 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
= tan−1(0,25) =14,03
M mB (12)
w F= grav =G RB2
MB (13)
g G= RB2
- 29 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Beberapa hal yang perlu dicatat bahwa Pers (12) dan (13) berlaku pada
benda yang tepat berada permukaan bumi. Apabila benda berada pada
ketinggian h di atas permukaan bumi, maka berat dan percepatan gravitasi
yang dialami benda tersebut adalah
M mB (14) w
G= 2
(R hB + )
M (15)
B
g G= 2
(R hB + )
Tugas
Coba anda kerjakan :
dengan 𝐹 adalah gaya yang bekerja pada partikel (di sini adalah gaya
gravitasi) dan 𝑑𝑠 adalah vektor perpindahan. Kita gunakan simetri dan
- 30 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
r r G M mB2 dr
= dU =− = − r
r r
sehingga diperoleh
M mB (17)
U( )r =−G
r
Persamaan (17) merupakan energi potensial gravitasi benda bermassa m
yang terletak sejauh r dari pusat Bumi. Persamaan (17) dapat juga
digunakan untuk menghitung energi potensial gravitasi dari planet selain
bumi dan matahari dengan cara mengganti 𝑀𝐵 dengan massa planet atau
matahari.
Selama berabad-abad, para ilmuwan mencari cara supaya dapat
“lepas” dari energi potensial gravitasi bumi. Dengan menggunakan Hukum
Kekekalan Energi Mekanik kita dapat menghitung berapa kecepatan
minimal yang dibutuhkan supaya dapat lepas dari energi potensial gravitasi
Bumi. Untuk mengetahui lebih detail mengenai Hukum Kekekalan Energi
dapat dipelajari pada modul selanjutnya. Misalkan 𝐾1 dan 𝑈1 adalah energi
kinetik dan energi potensial di permukaan bumi dan 𝐾2 dan 𝑈2 adalah energi
kinetik dan energi potensial di titik tak hingga, maka gunakan Hukum
Kekekalan Energi Mekanik
K U1 + = +1 K U2 2
- 31 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
1 2M mB 0
mv G− =
2 RB
yang sama sekali tidak bergantung pada massa benda yang diluncurkan
(misal pesawat luar angkasa atau satelit). Kecepatan lepas juga berlaku
secara umum untuk planet selain Bumi. Perhitungan dapat dilakukan
dengan mengganti massa dan jari-jari dari planet lain.
Fs =mas
M mB mv2
G r2 = r
- 32 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
v= GMB (19)
r
Ingat, 𝑟⃗ = 𝑅𝐵 + ℎ yaitu jari-jari Bumi ditambah dengan ketinggian satelit
dari permukaan Bumi.
- 33 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
Gambar 18 . Ketika planet berapa pada posisi yang dekat dengan matahari, dia akan
bergerak cepat. Sebaliknya apabila terletak pada posisi yang jauh dengan matahari.
- 34 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
T1 r1 (20)
=
T2 r2
dengan 𝑇1 dan 𝑟⃗1 adalah periode mengelingi matahari dan jari-jari
orbit planet satu dan 𝑇2 dan 𝑟⃗2 periode mengelingi matahari dan
jarijari orbit planet dua.
E. RANGKUMAN
Gaya secara harafiah adalah tarikan atau dorongan. Melalui
perkembangan selama berabad-abad, Newton mengemukakan pendapatnya
bahwa gaya merupakan penyebab perubahan gerakan.
Hukum Pertama Newton berbunyi “Setiap benda akan
mempertahankan keadaan diam atau bergerak pada lintasan lurus
apabila resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut nol.” Secara
matematis dapat dituliskan
F=0
- 35 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
a= F
m
Hukum Ketiga Newton berbunyi “Untuk setiap aksi akan ada reaksi
yang besarnya sama namun berlawanan arah.” Secara matematis dapat
dituliskan
Faksi =−Freaksi
Gaya gesek adalah gaya yang melawan arah gerak benda. Terdapat dua
jenis gaya gesek yaitu gaya gesek statis dan kinetik. Gaya gesek statis (𝑓𝑠)
adalah gaya gesek yang bekerja melawan gaya yang diberikan. Benda tepat
akan bergerak apabila gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan
gaya gesek statis maksimum. Secara matematis dapat dituliskan
( fs)maks = sN
Gaya gesek kinetik (𝑓𝑘) adalah gaya gesek yang bekerja pada suatu
benda yang bergerak pada suatu permukaan. Besarnya gaya gesek kinetik
lebih kecil dibandingkan gaya gesek statis. Secara matematis dapat
dituliskan
fk = kN
Gaya gravitasi merupakan salah satu jenis gaya jarak jauh yang
diusulkan oleh Sir Isaac Newton yang berbunyi “Setiap partikel bermassa
di alam semesta menarik partikel lain dengan gaya yang sebanding
dengan hasil kali massa partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya.” Secara matematis dapat besar gaya gravitasi dituliskan
m1m2
Fgrav =G r2
- 36 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
MB
g G= 2
(R hB + )
Energi potensial gravitasi dapat dituliskan sebagai
M mB
U( )r =−G
r
2GM B
RB =
2 gRB
ve =
GMB v=
r
T1 = r1 T2 r2
- 37 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton
F. DAFTAR PUSTAKA
Fowle s R and Cassiday G L. (2005). Analytical Mechanics 7th Edition
(Connecticut: Thomson Learning Inc.)
Giancoli, D. (2014). Physics: Priciples with Applications (London: Pearson)
Rosyid, M.F., Firmansyah, E., dan Prabowo, Y.D. (2015). Fisika Dasar Jilid
1: Mekanika (Yogyakarta: Penerbit Periuk)
Serway, R.A and Jewett, J.W.(2008). Physics for Scientists and Engineers
with Modern Physics 7th Edition (Connecticut: Thomson Learning
Inc.)
Tipler, P.A and Mosca, G. (2003). Physics for Scientists and Engineers 5th
Edition (New York: W.H. Freeman)
Young, D.Y. and Freedman, R.A. (2016). University Physics with Modern
Physics (London: Pearson Education)
- 38 -