Anda di halaman 1dari 44

DAR 2/Profesional/184/004/2018

PENDALAMAN MATERI FISIKA

KB 4: HUKUM-HUKUM NEWTON

Penulis: Albertus Hariwangsa Panuluh, M.Sc.

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN NKEBUDAYAAN


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
TINGGI
2018
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN .............................................................................. 1
SUB CP ................................................................................................................... 1
URAIAN MATERI ................................................................................................. 2
PENGANTAR ............................................................................................. 2
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK ................................................. 2
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI ....................................... 22
RANGKUMAN .................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38
TES FORMATIF .................................................................................................. 39

- -
iv
- -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

v
A. Pendahuluan
Modul ini berbicara mengenai konsep Hukum Newton tentang gerak
dan gravitasi. Adapun modul ini dibuat dengan tujuan supaya para bapakibu
guru lebih memahami dan menguasai konsep Hukum Newton tentang gerak
dan gravitasi. Isi modul ini meliputi ketiga Hukum Newton tentang gerak:
diawali dengan konsep gaya, Hukum Pertama Newton, Hukum Kedua
Newton, Hukum Ketiga Newton, gaya gesek, kasus pada bidang miring,
kemudian masuk ke Hukum Gravitasi Newton dan Hukum Kepler.
Modul Hukum Newton ini menjadi prasyarat untuk mempelajari Modul
Usaha dan Energi, Modul Tumbukan dan Impuls, dan Modul Benda Tegar.

Cara penggunaan modul ini adalah silakan baca capaian dan sub
capaian pembelajaran, kemudian silakan pahami uraian materi. Di dalam
uraian materi terdapat beberapa tugas silakan dikerjakan. Selain itu juga
terdapat video pembelajaran silakan diputar. Apabila dirasa sudah
memahami seluruh uraian materi silakan kerjakan tes formatif.

B. Capaian pembelajaran
Menguasai konsep teoretis fisika klasik.

C. Sub CP
1. Mengetahui perubahan konsep keadaan alamiah benda dari zaman Aristoteles
hingga Newton.
2. Mampu menerapkan ketiga Hukum Newton tentang gerak.
3. Mengetahui perubahan pandangan mengenai gerakan planet.
4. Menguasai Hukum Newton tentang gravitasi.
5. Memahami Hukum Kepler.

D. Uraian Materi

1. Pengantar
-1-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Selamat pagi/siang/sore/malam semuanya. Kita berjumpa lagi pada kuliah


daring PPG Fisika. Anda telah mempelajari dalam modul sebelumnya
bagaimana kinematika dapat mendeskripsikan gerak benda, baik gerak lurus
dalam satu dimensi maupun gerak benda dalam dua dimensi. Kemudian
muncul pertanyaan, apa yang menyebabkan benda dapat bergerak?
Sebagai contoh: tubuh anda terdorong maju ke depan saat mobil yang anda
tumpangi direm mendadak. Jawaban dari pertanyaan di atas dapat
dijelaskan menggunakan konsep dinamika yang mendeskripsikan
hubungan antara gerak benda dengan ‘sesuatu’ yang menyebabkan benda
itu bergerak. Menurut anda, apa ‘sesuatu’ itu? Ya, sesuatu itu adalah gaya.

2. Hukum Newton Tentang Gerak

2.1 Gaya
Apa itu gaya? Gaya dalam bahasa sehari-hari sering disebut tarikan atau
dorongan. Namun, definisi gaya yang lebih tepat adalah sebuah interaksi
antara dua benda atau antara benda dengan lingkungannya. Terdapat dua
tipe gaya, yaitu:
a) Gaya kontak
Gaya yang timbul apabila terjadi kontak atau sentuhan antara dua benda
atau benda dengan lingkungannya, seperti tarikan atau dorongan yang
dikerjakan oleh tangan kepada benda. Terdapat tiga tipe gaya kontak
yang umum, yaitu: i) Gaya normal
Gaya normal adalah gaya yang dikerjakan oleh permukaan bidang sentuh
terhadap benda yang menyentuh bidang tersebut. Kata
‘normal’ memiliki arti bahwa gaya normal arahnya selalu tegak lurus
(membentuk sudut 90o) dengan bidang sentuh.

Gambar 1. Gaya normal arahnya tegak lurus dengan bidang sentuh


-2-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

(Gambar: Young and Freedman, 2016)

ii) Gaya gesek


Gaya gesek adalah gaya yang dikerjakan oleh permukaan bidang
sentuh terhadap benda yang arahnya berlawanan dengan arah gerak
benda. Misalkan benda bergerak ke kanan pada permukaan lantai
yang kasar, maka gaya gesek yang bekerja pada benda arahnya ke
kiri.

Gambar 2. Gaya normal arahnya sejajar dengan bidang sentuh dan melawan
arah gerak benda (Gambar: Young and Freedman, 2016)

iii) Gaya tegangan tali


Gaya tegangan tali adalah gaya tarikan oleh tali terhadap benda yang
terikat pada tali tersebut.

Gambar 3. Gaya tegangan tali yang terjadi


(Gambar: Young and Freedman, 2016)

b) Gaya jarak jauh


Berbeda dengan gaya kontak, gaya jarak jauh adalah gaya yang bekerja
benda meskipun terdapat jarak antar benda tersebut. Sebagai contoh
adalah gaya gravitasi, gaya coulomb, gaya magnet, dan gaya inti. Secara
khusus, gaya gravitasi yang dikerjakan oleh bumi terhadap objek di
-3-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

bumi disebut gaya berat. Oleh karena itu arah gaya berat selalu menuju
pusat bumi. Hati-hati bapak ibu, arah gaya berat bukan ke bawah,
melainkan ke pusat bumi. Gaya berat dapat dituliskan sebagai berikut
w mg= (1)

dengan w, m, dan g berturut-turut adah gaya berat, massa dan percepatan


gravitasi bumi.

Gambar 4. Gaya gravitasi, gaya listrik dan gaya magnet merupakan contoh gaya jarak
jauh
(Gambar: Young and Freedman, 2016)

2.2 Hukum Pertama Newton


Setelah mempelajari gaya secara definisi seperti pada sub modul di atas,
maka sekarang kita akan mencari tahu bagaimana gaya yang bekerja pada
suatu benda dapat mempengaruhi gerak benda tersebut.
Tugas
Coba anda lakukan percobaan sederhana berikut ini:

1. Letakkan benda pada meja. Benda itu tidak anda tarik atau
dorong. Apa yang akan terjadi pada benda itu setelah lima
detik, 30 detik, dan satu menit? Mengapa demikian?
2. Coba sekarang benda tersebut anda dorong sesaat pada arah
mendatar, apa yang terjadi pada benda itu setelah waktu lima
detik, 30 detik dan satu menit? Mengapa demikian?

Setelah melakukan tugas di atas, apa jawaban dari masing-masing


ilustrasi? Ya, untuk kasus (1) benda akan tetap diam setelah pada waktu
kapan pun. Benda (2) akan bergerak kemudian akan berhenti. Kapan benda
-4-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

tersebut berhenti tergantung pada beberapa faktor. Apa saja kira-kira?


Secara nalar atau akal sehat karena: seberapa kuat anda mendorong benda
tersebut, seberapa berat benda, dan seberapa kasar permukaan di mana
benda bergerak.
Dari kedua tugas di atas, secara nalar atau intuisi kita bisa simpulkan
bahwa keadaan alamiah dari benda adalah keadaan diam. Pendapat ini sama
seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles sekitar 3 abad sebelum masehi.
Gaya memiliki peran untuk mempertahankan gerak benda. Contohnya tugas
(2) misalkan anda mau mempertahankan gerak benda supaya benda tetap
bergerak maka anda harus mendorong benda secara terus menerus. Masuk
akal bukan? Aristoteles menambahkan bahwa semakin besar gaya yang
bekerja pada suatu benda maka benda akan melaju semakin cepat. Sehingga
menurut Aristoteles gaya adalah penyebab gerak.
Pendapat Aristoteles yang bertahan hampir selama 2000 tahun
dibantah oleh Galileo Galilei. Ia berpendapat bahwa keadaan alamiah dari
benda adalah benda bergerak dengan kecepatan tetap. Berikut skema
eksperimen yang dilakukan oleh Galileo menggunakan bidang miring yang
saling berhadapan.

Gambar 5. Skema eksperimen yang dilakukan oleh Galileo


(Gambar: Rosyid dkk, 2015)

-5-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Bola akan menggelinding kemudian berhenti sesaat pada ketinggian yang


sama dengan ketinggian awalnya. Jika bidang miring kanan dibuat lebih
landai maka benda juga akan berhenti sesaat pada ketinggian yang sama
namun jarak mendatarnya lebih jauh. Kondisi paling ekstrim adalah lintasan
sebelah kanan tidak lagi berupa bidang miring melainkan lintasan mendatar.
Benda akan terus bergerak dengan kecepatan tetap (asumsi tanpa gesekan).
Pendapat dari Galileo kemudian dijadikan dasar oleh Sir Isaac
Newton dalam membangun teorinya mengenai gerak dan gravitasi.
Sehingga terjadi pergeseran definisi dari gaya yang awalnya merupakan
penyebab gerakan menjadi gaya adalah penyebab perubahan gerakan.
Hukum pertama Newton berbunyi
“Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau
bergerak pada lintasan lurus apabila resultan
gaya yang bekerja pada benda tersebut nol”
Kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaan awalnya, baik diam
atau bergerak lurus dengan kecepatan tetap, disebut inersia atau
kelembaman. Maka Hukum Pertama Newton sering disebut Hukum
Inersia. Secara matematik, Hukum Pertama Newton dapat dituliskan
sebagai berikut

F=0 (2)

Harus diperhatikan bahwa dalam modul ini, benda yang dikenai gaya diasumsikan
sebagai benda titik. Perhatikan contoh di bawah ini.

Contoh 1:
Sebuah benda didorong ke kanan oleh Budi dengan gaya sebesar 𝐹1 = 10 N
dan didorong ke kiri oleh Tono sebesar 𝐹2 = 2 N. Apa yang harus dilakukan
supaya benda bergerak dengan laju tetap?
Jawab :

-6-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Gambar 6. Contoh Soal 1

Sesuai dengan Hukum pertama Newton, benda akan bergerak dengan laju
tetap jika resultan gaya yang bekerja sama dengan nol. Ingat, gaya adalah
besaran vektor. Arah gaya 𝐹1 ke kanan dan 𝐹2 ke arah kiri. Sesuai konvensi,
arah kanan memiliki tanda positif sedangkan arah kiri negatip. Kemudian
ditambahkan gaya 𝐹3. Gunakan Hukum Pertama Newton:

F=0
F1 − F2 + F3 = 0 10−

2+ F3 = 0

F3 =−8N

Sehingga dapat disimpulkan supaya benda bergerak dengan laju tetap,


benda harus diberi gaya ke kiri sebesar 8 N.

Hati-hati! Hukum pertama Newton tidak berlaku untuk semua kerangka


acuan. Sebagai contoh, anda berdiri di ujung depan gerbong kereta
menggunakan papan selancar beroda (skateboard). Saat kereta mulai
bergerak ke kanan dipercepat, maka anda akan bergerak ke kiri. Saat kereta
diperlambat, anda akan bergerak ke kanan. Lho kok bisa? Padahal tidak ada
gaya yang bekerja pada anda tetapi kok anda bergerak (terjadi perubahan
kecepatan). Apa yang salah?
Kuncinya adalah kereta yang bergerak dipercepat terhadap tanah
bukanlah kerangka acuan dimana Hukum Pertama Newton berlaku.
Kerangka acuan dimana Hukum Pertama Newton berlaku disebut

-7-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Kerangka Acuan Inersia. Coba sebutkan beberapa contoh kerangka acuan


inersia!
Apabila resultan gaya yang bekerja pada benda diam adalah nol, maka
benda akan tetap diam. Sedangkan resultan gaya yang bekerja pada benda
yang bergerak dengan kelajuan v akan menyebabkan benda tetap melaju
dengan kelajuan v (memiliki kelajuan konstan) artinya benda mengalami
Gerak Lurus Beraturan (GLB). Grafik benda yang mengalami GLB dapat
dilihat pada Gambar 7. Sehingga apabila resultan gaya yang bekerja pada
benda adalah 0 N, maka kecepatan benda adalah konstan (membentuk garis
mendatar).

Gambar 7. Grafik hubungan kecepatan terhadap waktu dan hubungan posisi terhadap
waktu untuk benda yang mengalami GLB

2.3 Hukum Kedua Newton


Baik rekan-rekan sekalian, kita akan masuk ke dalam hukum kedua Newton.
Apa kira-kira perbedaan antara Hukum Kedua dan Hukum Pertama
Newton?

Ya betul, adanya perubahan kecepatan. Apa istilah yang sering digunakan


untuk mengganti istilah perubahan kecepatan? Ya, percepatan atau
biasanya orang otomotif sering menyebutnya akselerasi. Percepatan adalah
suatu besaran fisis yang penting dalam Hukum Kedua Newton ini. Kira-kira
benda akan dipercepat jika apa ya?

-8-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Ya betul, jika ada resultan gaya yang bekerja pada benda. Ingat bahwa gaya
adalah besaran vektor dan percepatan juga besaran vektor! Oleh karena itu
arah dari percepatan akan sama dengan arah dari resultan gaya yang bekerja
pada benda.
Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana hubungan antara resultan
gaya dengan percepatan? Apakah sebanding atau berbanding terbalik? Hasil
eksperimen menunjukkan bahwa hubungan antara resultan gaya dengan
percepatan adalah sebanding.

a F (3)

Namun, percepatan berbanding terbalik dengan suatu besaran fisis lain yang
disebut massa. Secara definisi massa adalah derajad kelembaman atau
inersia dari suatu benda. Sehingga Hukum Kedua Newton secara lengkap
berbunyi:
“Percepatan dari suatu benda sebanding dengan resultan
gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan massa benda tersebut.
Arah percepatan sama dengan arah resultan gaya.”

Secara matematis, Hukum Kedua Newton dapat dituliskan sebagai berikut: F


(4) a=
m
dengan 𝑎⃗ , Σ𝐹 , dan 𝑚 adalah percepatan, resultan gaya dan massa benda berturut-
turut.

-9-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Gambar 8. Mobil yang awalnya bergerak menjadi diam karena adanya gaya yang dikerjakan
oleh tiang listrik (sumber: thebatavian.com)

Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan Hukum Kedua
Newton, yaitu:
1. Percepatan dan resultan gaya merupakan besaran vektor sehingga dapat
dituliskan dalam komponen vektor

Fx =max, Fy =may , Fz =maz (5)

Apabila benda hanya bergerak lurus maka cukup ditulis Σ𝐹 = 𝑚𝑎⃗.


2. Resultan gaya yang dimaksud pada Hukum Newton adalah gaya dari luar
benda atau gaya eksternal.
3. Persamaan (3) dan (4) hanya akan berlaku apabila massa konstan. Sebagai
contoh truk tangki yang bocor akan berubah massanya. Kasus seperti ini akan
anda pelajari lebih detail pada modul Momentum.
4. Hukum Newton hanya berlaku pada kerangka acuan inersia seperti yang
sudah disampaikan sebelumnya.

Satuan Standar Internasional dari Gaya adalah newton (N). Satu


newton adalah gaya yang diperlukan untuk memberi percepatan 1 m/s2
kepada benda bermassa 1 kg. Oleh karena itu 1 N = 1 kg.m/s2. Sedangkan

- 10 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

satuan cgs untuk gaya adalah dyne. Satu dyne berarti gaya yang diperlukan
untuk memberi percepatan 1 cm/s2 kepada benda bermassa 1 g. Sehingga 1
dyne = 1 g.cm/s2. Maka 1 dyne = 10-5 N.

Contoh 2:
Sebuah mobil bermassa 1000 kg awalnya bergerak dengan kelajuan 20 m/s.
Lampu lalu lintas terlihat menyala merah 100 m di depan mobil. Berapa
besar gaya yang diperlukan untuk menghentikan mobil tepat pada garis
tanda berhenti? Asumsikan garis tanda berhenti sejajar dengan lampu lalu
lintas.
Jawab :

Gambar 9. Contoh 2.

Mengingat kembali persamaan GLBB yang telah anda pelajari pada Modul
Kinematika yaitu

vt2 =v02 + 2as

Kelajuan akhir mobil 𝑣𝑡 = 0 m/s. Maka percepatan mobil adalah

0 = 202 +2( )(100)a


0 = 400+200a
a=−2m/s2
Tanda negatif menunjukkan bahwa mobil diperlambat. Kemudian kita gunakan
Hukum Kedua Newton, sehingga diperoleh

=F ma
= (1000)( 2)− =−2000N
Sehingga besar gaya minimal yang dibutuhkan untuk menghentikan laju mobil
adalah 2000 N yang arahnya berlawanan dengan gerak mobil.
- 11 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Apabila resultan gaya yang bekerja pada benda bernilai tidak nol,
maka terjadi percepatan pada benda tersebut. Ingat, percepatan dan gaya
merupakan besaran vektor. Dari Pers. (3) dan (4) ditunjukkan bahwa arah
dari percepatan sama dengan arah gaya. Hal ini memiliki arti: jika gaya
bekerja searah dengan gerak benda, maka benda akan dipercepat.
Sebaliknya, jika gaya bekerja berlawanan arah dengan gerak benda maka
benda akan diperlambat. Namun, yang perlu diingat adalah posisi,
kecepatan, percepatan, dan gaya merupakan besaran vektor.

Gambar 10. (kiri) menunjukkan gaya yang bekerja melawan arah gerak benda sehingga
percepatan bernilai negatif; (kanan) menunjukkan gaya yang bekerja searah dengan gerak
benda sehingga percepatan bernilai positif.

2.4 Hukum Ketiga Newton


Bapak/Ibu sekalian, Hukum kedua Newton menjelaskan kepada kita
mengenai pengaruh gaya terhadap percepatan benda. Lalu timbul
pertanyaan, dari manakah asal gaya itu?
Dalam kehidupan sehari-hari maupun eksperimen menunjukkan
bahwa gaya saling berpasangan. Sebagai contoh: kita tidak bisa menarik
pintu supaya terbuka tanpa adanya dorongan dari pintu kepada tangan kita.

- 12 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Saat anda menendang bola gaya yang anda kerjakan kepada bola
menyebabkan bola tersebut melaju, namun anda juga merasakan gaya yang
dikerjakan oleh bola kepada kaki anda.
Maka dalam bukunya, Hukum ketiga Newton berbunyi
“Untuk setiap aksi akan ada reaksi yang besarnya sama namun
berlawanan arah”
Secara matematis Hukum ketiga Newton dapat dituliskan sebagai berikut:

Faksi =−Freaksi (6)

Prinsip aksi-reaksi ini berlaku untuk semua gaya baik itu gaya kontak maupun
gaya jarak jauh. Contoh prinsip aski-reaksi pada gaya kontak:
Misalkan anda menendang bola. Sebut saja kaki adalah benda A dan bola
adalah benda B. Sehingga dengan menggunakan konvensi gaya yang
dikerjakan A pada B ditulis 𝐹 AB sedangkan gaya yang dikerjakan B pada A
dituliskan 𝐹 BA.

FAB =−FBA (7)

Gambar 11. Contoh hukum ketiga Newton


(Gambar: Young and Freedman, 2016)

Nah, kemudian muncul pertanyaan, jika gaya aksi reaksi itu arahnya
berlawanan dan besarnya sama, mengapa bola yang awalnya diam lalu
ditendang maka bola itu melaju? Bukannya hukum pertama Newton
menunjukkan seharusnya tidak ada perubahan gerak pada bola itu karena
resultan gaya sama dengan nol.

- 13 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Penjelasan dari pertanyaan di atas dapat dijawab dengan adanya tiga


syarat pasangan gaya aksi-reaksi sebagai berikut: • Gaya aksi dan reaksi
bekerja pada benda yang berbeda
• Besarnya sama
• Arahnya berlawanan

Jadi, bola tetap melaju karena bola mendapat gaya aksi dari kaki. Sedangkan
kaki mendapatkan gaya reaksi dari bola yang artinya pasangan gaya
aksireaksi bekerja pada benda yang berlainan. Ingat, Hukum Pertama dan
Kedua Newton hanya meninjau resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda.

Contoh 3:
Gaya apa yang menyebabkan mobil melaju ke depan?

Jawab :
Jawaban yang masuk akal adalah mesin membuat mobil melaju ke depan.
Namun penjelasannya tidak sesederhana itu. Mesin mobil menyebabkan
roda berputar. Karena adanya gaya gesek, maka roda mendorong aspal jalan
ke belakang. Sebagai reaksinya, aspal jalan memberi dorongan roda mobil
ke depan sehingga mobil dapat melaju ke depan. Misalkan mobil terperosok
ke tanah yang berlumpur, roda hanya berputar di tempat tidak dapat
membuat mobil melaju ke depan. Hal ini dikarenakan tidak adanya atau
sangat kecilnya gaya gesek pada lumpur. Akibatnya lumpur tidak
memberikan reaksi berupa dorongan kepada roda.

2.5 Diagram Gaya atau Diagram Benda Bebas


Dalam menganalisis permasalahan mengenai Hukum Newton,
terdapat cara supaya dalam mengerjakannya menjadi mudah. Berikut
langkah-langkah yang bisa dilakukan:

- 14 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

a) Buatlah suatu sketsa yang menggambarkan keadaan yang ada pada soal setelah
membaca soal tersebut beberapa kali.
b) Gambarkan gaya apa saja yang bekerja pada benda yang akan dianalisis. Ingat,
gaya adalah besaran vektor sehingga perhatikan arah dan panjang dari gaya.
c) Apabila lebih dari satu benda yang ditinjau, maka buatlah diagram benda bebas
masing-masing benda secara terpisah.
d) Hukum kedua Newton melibatkan vektor sehingga akan lebih mudah jika
diuraikan menjadi komponen misal ke sumbu-x dan sumbu-y.
e) Kemudian selesaikan sesuai dengan yang dicari.

2.6 Gaya Gesek


Pada topik ini kita akan membahas salah satu jenis gaya kontak, yaitu
gaya gesek. Gaya gesek sering kita jumpai sehari-hari, baik keuntungan atau
kerugian adanya gaya gesek. Salah satu contoh keuntungan gaya gesek
adalah mobil dapat bergerak dengan aman pada lintasan melingkar. Salah
satu contoh kerugian gaya gesek adalah dapat menyebabkan komponen
mesin aus sehingga dibutuhkan oli untuk mengurangi gesekan. Bisakah
anda menyebutkan contoh gaya gesek yang lain?
Saat kita mendorong suatu meja yang terletak pada lantai kasar, maka
meja tidak akan bergerak sampai kita mendorong dengan suatu gaya dengan
besar tertentu. Setelah meja tersebut bergerak, kita bisa tetap membuat meja
bergerak dengan gaya yang lebih kecil dibandingkan saat kita memulai
menggerakkan meja. Fenomena yang lain, saat kita hendak mendorong
lemari buku, secara nalar kita akan mengurangi jumlah buku yang ada pada
lemari supaya gaya yang kita berikan tidak terlalu banyak supaya lemari
dapat bergerak.
Seperti yang sudah disebutkan pada topik mengenai jenis-jenis gaya,
gaya gesek adalah gaya yang terjadi akibat sentuhan antara dua permukaan
benda dan arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Gesekan akan
selalu ada, meskipun permukaan benda sangat halus namun secara
mikroskopis pastilah kasar seperti yang ditunjukkan pada gambar 10.
- 15 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Gambar 12. Permukaan benda apabila diperbesar.

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa terdapat hubungan


kesebandingan antara gaya gesek dengan gaya normal. Itulah alasannya
mengapa dibutuhkan lebih banyak gaya untuk mendorong lemari yang
penuh dengan buku dibandingkan dengan lemari kosong.
Gaya gesek statis (𝑓𝑠) adalah gaya gesek yang bekerja melawan gaya
yang diberikan. Saat anda mula-mula mendorong lemari buku, gaya gesek
statis mulai muncul untuk mengimbangi gaya dorong anda. Kemudian anda
menambah kekuatan dorongan anda, maka gaya gesek statis pun ikut
bertambah. Hingga pada suatu waktu gaya dorong anda tepat pada suatu
nilai gaya gesek statis maksimal dimana lemari buku tepat akan bergerak.
Menurut hasil eksperimen, gaya gesek statis maksimal sebanding dengan
gaya normal. Tetapan kesebandingannya disebut koefisien gesek statis (𝜇𝑠).
fs N
s (8) Setelah balok bergerak, gaya gesek berkurang
sehingga terasa lebih ringan saat memberikan gaya supaya balok tetap
bergerak. Gaya gesek kinetik (𝑓𝑘) adalah gaya gesek yang bekerja pada
suatu benda yang bergerak pada suatu permukaan. Apabila 𝑓𝑘 dan 𝑁 adalah
besar gaya gesek kinetik dan gaya normal berturut-turut, maka secara
matematis hubungan gaya gesek dengan gaya normal dapat dituliskan
sebagai berikut:

fk = kN (9)

- 16 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

dengan 𝜇𝑘 adalah suatu tetapan kesebandingan yang sering disebut koefisien


gesek kinetik.

Gambar 13. Terjadi penurunan gaya gesek secara tiba-tiba setelah mencapai gaya gesek
statis maksimal. Itulah yang menyebabkan mendorong benda yang bergerak lebih ringan
dibanding saat mulai menggerakkan benda.

Koefisien gesek statis lebih besar dari pada koefisien gesek kinetik.
Pada tabel 1 ditunjukkan beberapa nilai koefisien gesek statis dan kinetik
pada suatu benda.

Tabel 1. Beberapa koefisen gesek statis dan kinetik permukaan benda


No. Permukaan 𝝁𝒔 𝝁𝒌

1. Baja pada baja 0,74 0,57

2. Aluminium pada baja 0,61 0,47

3. Es pada es 0,1 0,03

4. Kayu pada kayu 0,4 0,2

5. Tembaga pada baja 0,53 0,36

6. Kaca pada kaca 0,94 0,40

7. Tembaga pada kaca 0,68 0,53

- 17 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Video

Saksikan juga video dalam tautan berikut ini untuk menambah informasi
mengenai gaya gesek.
https://www.youtube.com/watch?v=7fk9a2C3bCw

Dari video tersebut dapat dilihat bahwa gaya gesek statis besarnya
akan sama dengan gaya yang kita berikan. Namun saat gaya gesek statis
sudah mencapai maksimalnya, gaya gesek “meloncat” menjadi lebih kecil
nilainya dan menjadi gaya gesek kinetik.

Contoh 5:
Sebuah balok bermassa 6 kg diletakkan pada suatu permukaan lantai kasar yang
memiliki koefisien gesk statis dan kinetik berturut-turut 0,5 dan 0,3.
Asumsikan besar percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2,
a) Apabila benda didorong dengan gaya sebesar 25 N, apa yang terjadi dengan
balok tersebut? Berapa percepatan balok?
b) Apabila benda didorong dengan gaya sebesar 36 N, apa yang terjadi dengan
balok tersebut? Berapa percepatan balok?

Jawab :
a) Untuk mengerjakan soal seperti di atas, akan lebih baik jika dicari gaya
gesek statis maksimal. Hal ini dikarenakan apabila gaya yang diberikan
pada balok lebih kecil dibanding gaya gesek statis maksimal maka balok
belum bergerak.

( fs)maks = sN
Kita cari nilai gaya normal yang bekerja pada balok. Dengan menggunakan
Hukum pertama Newton untuk sumbu tegak (sumbu-y),

- 18 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Fy =0
N w− =0

N mg= =(6)(10)
N=60N

Sehingga diperoleh gaya gesek statis maksimal

( fs)maks = (0,5)(60) = 30N

Untuk soal a), gaya yang diberikan lebih kecil daripada gaya gesek
statis maksimal sehingga benda belum bergerak yang tak lain
percepatan benda adalah 0 m/s2.

b) Karena gaya lebih besar dari gaya gesek statis maksimal, maka benda
bergerak dipercepat. Apabila benda bergerak, maka gaya gesek yang
bekerja adalah gaya gesek kinetik.

fk = kN
fk = (0,3)(60) =18N

Untuk mencari nilai percepatan benda, kita gunakan hukum kedua


Newton,

Fx = ma
F − fk = ma

a F − fk 36−18 18 3m/s2
= = = =
m 6 6

2.7 Bidang Miring


Dari topik pertama, kasus-kasus yang kita bahas berupa kasus pada
bidang datar. Bagaimana jika balok kita letakkan pada bidang miring?
Berapa percepatan balok tersebut? Berapa kelajuan balok saat mencapai
dasar bidang miring? Dan masih banyak permasalahan-permasalahan yang
- 19 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

berkaitan dengan bidang miring. Percepatan gravitasi menjadi “sumber”


percepatan dari benda pada bidang miring, hanya saja benda tidak bergerak
vertikal ke bawah melainkan searah dengan permukaan bidang miring. Oleh
karena itu, akan lebih mudah jika menyelesaikan kasus bidang miring
dengan membuat sumbu-x searah dengan bidang miring dan sumbu-y tegak
lurus dengan permukaan bidang miring.

Contoh 6:
Sebuah balok bermassa 10 kg dilepaskan dari ujung tertinggi bidang miring
yang memiliki kemiringan 37o. Asumsikan besar percepatan gravitasi bumi
adalah 10 m/s2 dan nilai sin 37o = 3 ; cos 37o = 4 ; tan 370 = 3:
5 5 4

a) Berapa percepatan yang dialami balok ketika menuruni bidang miring?


b) Apabila lintasan yang ditempuh balok sampai dasar bidang miring
adalah 5 m, berapa kelajuan balok saat di dasar bidang miring?
c) Asumsikan bidang miring kasar, berapa nilai koefisien gesek statis
supaya balok tidak bergerak?

Jawab :

- 20 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Gambar 14. Contoh 6.

a) Gunakan sumbu dengan membuat sumbu-x searah dengan bidang


miring dan sumbu-y tegak lurus dengan permukaan bidang miring, gaya
yang bekerja pada komponen sumbu-x adalah mgsin37 dan gunakan
Hukum Kedua Newton sehingga diperoleh percepatan

ax = Fx = mgsin37 =(10) 3 =6m/s2 m m 5

b) Gunakan persamaan GLBB sehingga diperoleh

v2 =v02 +2a sx

v2 = +0 2(6)(5)
v= 60 7,74m/s

c) Untuk menganalisis kasus dimana balok tidak bergerak maka digunakan


Hukum Pertama Newton. Gunakan Persamaan (2) untuk mencari nilai
gaya gesek statis maksimum. Bagaimana dengan mencari gaya Normal.
Ingat, gaya normal adalah gaya yang tegak lurus dengan bidang sentuh

- 21 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

benda. Karena tidak ada pergerakan ke arah sumbu-y, maka gunakan


Hukum Pertama Newton untuk mencari nilai gaya normal

Fy = 0

N mg= cos37 = (10)(10)=80N

Kemudian gunakan Hukum Pertama Newton untuk arah sumbu-x


sehingga diperoleh

Fx = 0
mg sin37 = smg cos37

s = tan37 = = 0,75

3. Hukum Newton Tentang Gravitasi

3.1 Pengantar
Para ahli fisika atau astronomi pada zaman kuno sangatlah tertarik
dengan benda-benda angkasa. Namun ada beberapa hal yang belum mampu
dijelaskan pada saat itu ssebagai contoh adalah gerak retrograde yaitu
gerakan “aneh” dari planet Mars. Maka Ptolomeus membuat model tata
surya dengan Bumi sebagai pusat tata surya dan planet lain bergerak
mengelilingi Bumi namun dengan lintasan berupa epicycles.
Teori ini bertahan hingga sekiranya 2000 tahun sampai seorang
ilmuwan bernama Copernicus beranggapan bahwa gerak retrograde
merupakan konsekuensi dari gerak relatif antara Bumi dengan planet
lainnya namun dengan model matahari sebagai pusat tatasurya. Namun
argumen yang diberikan oleh Copernicus belum terlalu kuat. Hingga
akhirnya Johannes Kepler mampu mendeskripsikan gerakan planet-planet
menggunakan pendekatan matematis yang sempurna. Hanya saja, Kepler

- 22 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

belum mampu membuktikan ketiga hukum yang ia buat secara matematis


(karena pada saat itu kalkulus belum berkembang).
Barulah sekiranya tiga generasi kemudian, Sir Isaac Newton berhasil
menjelaskan gerakan planet-planet serta membuktikan ketiga Hukum
Kepler menggunakan Hukum yang ia bangun di Bumi yang tak lain adalah
Ketiga Hukum Newton tentang gerak. Pada masa itu, ilmuwan sejawatnya
beranggapan bahwa Hukum yang berlaku di Bumi tidak dapat dipakai untuk
menjelaskan hal-hal yang di luar Bumi. Namun, dengan sangat elegan
Newton mampu menjelaskannya.

Video

Saksikan juga video dalam tautan berikut ini untuk menambah informasi
mengenai model tata surya yang diusulkan oleh
Ptolomeus, Kepler, dan Tycho Brahe
https://www.youtube.com/watch?v=Ws23KlB-JGA

3.2 Hukum gravitasi Newton


Menurut legenda, ada sebuah apel yang jatuh di kepala Newton
dimana setelah itu Newton mampu merumuskan Hukum Gravitasi dikaitkan
dengan Hukum tentang gerak. Newton berpikir apabila gravitasi bekerja
pada apel yang ada di pohon maka seharusnya bulan yang ada di langit juga
mengalaminya! Newton berpendapat bahwa gaya gravitasi bumilah yang
menjaga bulan tetap pada orbitnya. Akan tetapi, banyak ilmuwan yang
menentangnya karena “gaya” haruslah bersentuhan alias gaya kontak.
Newton mencari besar gaya gravitasi yang dikerjakan bumi kepada
bulan dengan cara membandingkan gaya gravitasi yang bekerja pada

- 23 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

bendabenda di permukaan bumi dengan percepatan sentripetal bulan.


Perhitungan percepatan sentripetal bulan ada di contoh 7 berikut ini:

Contoh 7:
Bulan mengitari bumi dengan bentuk orbit mendekati lingkaran. Jarak bulan
terhadap bumi sekitar 384.000 km dan waktu yang diperlukan untuk sekali
mengitari bumi adalah 27,3 hari. Hitunglah percepatan sentripetal yang
dialami bulan terhadap bumi.

Jawab :
Gunakan persamaan mengenai hubungan percepatan sentripetal (𝑎⃗𝑠) dengan
kelajuan linear (𝑣).
2

2 r
v2

as = r = Tr = 4 T22r

Diketahui periode bulan T = 27,3 hari= 2,36 106 s dan jari-jari gerak melingkar
r = 384.000km = 3,84 108m, sehingga

as = = 2,72 10−3 = 0,00272m/s2

Sehingga perbandingan antara percepatan yang dirasakan bulan dengan


percepatan benda-benda yang di permukaan bumi adalah

- 24 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

abulan = g

Jarak bulan ke bumi adalah 384.000 km, sedangkan jari-jari bumi adalah
6380 km sehingga apabila dilakukan pendekatan, jarak bulan ke bumi 60
kali lebih jauh dibanding jarak benda yang ada di permukaan bumi. Namun,
60 =60 3600! Maka Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
1
F r2

Selain itu, Newton juga beranggapan bahwa besar gaya gravitasi sebanding
dengan massa kedua benda. Pertanyaan selanjutnya, apakah gaya gravitasi
hanya berlaku bagi planet atau bintang yang masif? Newton dengan berani
mengusulkan Hukum Gravitasi Universal yang berbunyi:

“Setiap partikel bermassa di alam semesta menarik partikel lain


dengan gaya yang sebanding dengan hasil kali massa partikel dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”

secara matematis besar gaya gravitasi dituliskan

m1m2 (10)
Fgrav =G r2

dengan G adalah tetapan gravitasi umum yang nilainya ditentukan secara


eksperimen yang bernilai 6,67 10−11Nm2/kg2 .

Contoh 8:
Suatu planet X memiliki massa 16 kali massa bumi dan jarak planet X
dengan matahari 4 kali jarak bumi dengan matahari. Apabila gaya gravitasi

- 25 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

yang dialami bumi akibat matahari adalah F, berapa gaya gravitasi yang
dirasakan oleh planet X dinyatakan dalam F?

Jawab:
Bentuk soal seperti di atas merupakan soal perbandingan. Oleh karena itu

kita akan membandingkan FB (gaya gravitasi yang dialami bumi akibat

matahari) dengan FX (gaya gravitasi yang dialami planet X akibat matahari).

Dari soal diketahui bahwa rX = 4rB dan MX =16MB sehingga

FX = G m mSrx2 X = G m(4S 16rB)m2 B = 1616rB2 =1

F G m mrS 2 B G mS m2 B r1B2

B rB

Maka, 𝐹𝑥 = 𝐹 artinya gaya yang dialami oleh planet X sama dengan gaya
yang dialami Bumi akibat matahari.

Tugas

Coba anda pikirkan :

1. Semua benda bermassa mengalami gaya gravitasi. Mengapa anda dan


benda- benda di sekitar anda tidak saling tarik menarik?
2. Mengapa cahaya yang tak bermassa juga mengalami gaya tarik
gravitasi?

Ingat, gaya gravitasi merupakan besaran vektor, maka persamaan (10) dapat
ditulis

mm (11)

- 26 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

F12
=−G r1 2122 r12

dengan 𝑟⃗ 12

adalah vektor
𝑚1
dari 𝑚1 menuju
𝐹21
𝑚2, sedangkan

𝑟⃗12̂ = 𝑟⃗𝑟⃗ 1212 adalah vektor satuan dari massa 𝑚1 menuju 𝑚2. Untuk lebih

detailnya dapat dilihat pada Gambar (15).

𝑚2
𝐹 12

(a) (b)

Gambar 15. (a) Massa 𝑚1 yang terletak pada posisi 𝑟⃗ 1 dan massa 𝑚2 yang terletak pada
posisi 𝑟⃗ 2. (b) Sesuai hukum ketiga Newton bahwa gaya berupa pasangan aksi-reaksi
termasuk gaya gravitasi.

Contoh 9:
Benda A, B, dan C bermassa 1 kg, 4 kg, dan 16 kg berturut-turut terletak
pada bidang x-y. Benda A terletak di titik (0,0), benda B terletak di titik
(0,2), dan benda C terletak di titik (2,0). Apabila bidang x-y dalam satuan
meter, hitunglah besar dan arah resultan gaya gravitasi yang dialami benda
A.

Jawab:
Perhatikan gambar yang menjelaskan posisi benda yang ada pada contoh di
bawah ini.

- 27 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Gambar 16. Diagram gaya contoh 9.

Gaya merupakan besaran vektor sehingga akan lebih mudah apabila


diuraikan ke sumbu-x dan sumbu-y.
Untuk sumbu-x:

m mrC A

(6,67 10−11) (16)(1)2 = 2,67 10−10N


Fx =FCA =G 2 = 2
CA

Untuk sumbu-y:

m mrB A

(6,67 10−11) (4)(1)2 = 6,67 10−11N


Fy =FBA =G 2 = 2
BA

Maka besar resultan gaya:

FR = Fx2 + Fy2 = (2,67 10−10)2 +(6,67 10−11)2 = 2,75 10 −10 N

Arah resultan gaya:

- 28 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Fy 6,67 10−11 tan = Fx =


2,67 10−10 = 0,25

= tan−1(0,25) =14,03

3.3 Percepatan Gravitasi


Selanjutnya kita akan membahas mengenai gaya berat atau cukup
disingkat menjadi berat. Saat kita membahas Hukum Newton tentang gerak,
kita membatasu definisi berat sebagai gaya tarik yang dirasakan oleh benda
akibat gaya gravitasi bumi. Namun, sekarang kita perluas definisi berat
sebagai gaya gravitasi total yang dikerjakan pada suatu benda oleh benda
lain di alam semesta. Apabila kita berada di dekat permukaan bumi, maka
kita dapat mengabaikan gaya gravitasi dari benda lain sehingga berat kita
hanya berasal dari gaya gravitasi bumi. Demikian juga apabila kita berada
dekat dengan bulan, maka berat kita hanya berasal dari gaya gravitasi bulan.
Apabila kita modelkan bumi sebagai sebagai benda berbentuk bola
dengan jari-jari 𝑅𝐵 dan massa 𝑀𝐵, maka berat dari benda bermassa 𝑚 yang
berada tepat di permukaan bumi adalah

M mB (12)
w F= grav =G RB2

Dengan menyamakan Pers (12) dengan Persamaan (1), maka diperoleh


besar percepatan gravitasi di permukaan bumi bernilai

MB (13)
g G= RB2

- 29 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

Beberapa hal yang perlu dicatat bahwa Pers (12) dan (13) berlaku pada
benda yang tepat berada permukaan bumi. Apabila benda berada pada
ketinggian h di atas permukaan bumi, maka berat dan percepatan gravitasi
yang dialami benda tersebut adalah

M mB (14) w
G= 2

(R hB + )
M (15)
B
g G= 2

(R hB + )

Tugas
Coba anda kerjakan :

1. Hitunglah perkiraan besar percepatan gravitasi pada permukaan


Bumi.
2. Apabila massa bulan 0,012 kali massa bumi dan jari-jari bulan
0,27 kali jari-jari bumi, hitunglah percepatan gravitasi di
permukaan bulan.

3.4 Energi Potensial Gravitasi


Pada topik ini kita akan memahami energi potensial gravitasi secara
umum tidak hanya terbatas di dekat permukaan bumi (yang bernilai mgh).
Bagaima energi potensial gravitasi saat kita berada sangat jauh dari
permukaan Bumi? Definisi dari energi potensial (U) adalah sebagai berikut:
(16)
dU = −F ds

dengan 𝐹 adalah gaya yang bekerja pada partikel (di sini adalah gaya
gravitasi) dan 𝑑𝑠 adalah vektor perpindahan. Kita gunakan simetri dan

- 30 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

koordinat bola untuk memudahkan. Selain itu, energi potensial sering


disebut juga usaha yang dilakukan untuk membawa benda dari suatu titik
acuan ke suatu titik. Titik acuan yang kita gunakan adalah titik dimana
letaknya sangat jauh dari sumber gravitasi yaitu 𝑟⃗ = ∞ dan memiliki energi
potensial gravitasi nol (𝑈(∞) = 0). Gaya gravitasi yang digunakan
hanyalah yang komponen radial, sehingga dengan memasukkan Persamaan
(10) ke Persamaan (16)

r r G M mB2 dr

= dU =− = − r
r r

sehingga diperoleh

M mB (17)
U( )r =−G
r
Persamaan (17) merupakan energi potensial gravitasi benda bermassa m
yang terletak sejauh r dari pusat Bumi. Persamaan (17) dapat juga
digunakan untuk menghitung energi potensial gravitasi dari planet selain
bumi dan matahari dengan cara mengganti 𝑀𝐵 dengan massa planet atau
matahari.
Selama berabad-abad, para ilmuwan mencari cara supaya dapat
“lepas” dari energi potensial gravitasi bumi. Dengan menggunakan Hukum
Kekekalan Energi Mekanik kita dapat menghitung berapa kecepatan
minimal yang dibutuhkan supaya dapat lepas dari energi potensial gravitasi
Bumi. Untuk mengetahui lebih detail mengenai Hukum Kekekalan Energi
dapat dipelajari pada modul selanjutnya. Misalkan 𝐾1 dan 𝑈1 adalah energi
kinetik dan energi potensial di permukaan bumi dan 𝐾2 dan 𝑈2 adalah energi
kinetik dan energi potensial di titik tak hingga, maka gunakan Hukum
Kekekalan Energi Mekanik

K U1 + = +1 K U2 2

- 31 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

1 2M mB 0
mv G− =
2 RB

Sehingga diperoleh kecepatan lepas dari Bumi adalah


2GM B (18)
RB =
2 gRB
ve =

yang sama sekali tidak bergantung pada massa benda yang diluncurkan
(misal pesawat luar angkasa atau satelit). Kecepatan lepas juga berlaku
secara umum untuk planet selain Bumi. Perhitungan dapat dilakukan
dengan mengganti massa dan jari-jari dari planet lain.

3.5 Gerak Satelit


Jutaan satelit saat ini sedang mengorbit Bumi termasuk beberapa
satelit yang sudah rusak. Pertanyaannya adalah, berapa kecepatan minimal
satelit supaya dapat mengorbit bumi dengan bentuk orbit berupa lingkaran?
Jika terlalu tinggi kecepatannya (Persamaan 18), nanti satelit malah akan
lepas dari gravitasi Bumi sehingga tidak akan mengorbit. Akan tetapi
apabila terlalu kecil kecepatannya maka satelit akan jatuh lagi ke Bumi.
Suatu benda yang bergerak melingkar akan mengalami adanya
percepatan sentripetal. Demikian pula satelit yang mengorbit bumi dengan
lintasan berbentuk lingkaran. Dengan menggunakan Hukum Kedua
Newton, di mana ditinjau arah pusat

Fs =mas
M mB mv2

G r2 = r

sehingga diperoleh kecepatan supaya satelit mengorbit bumi adalah sebagai


berikut

- 32 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

v= GMB (19)
r
Ingat, 𝑟⃗ = 𝑅𝐵 + ℎ yaitu jari-jari Bumi ditambah dengan ketinggian satelit
dari permukaan Bumi.

3.6 Hukum Kepler


Beberapa ratus tahun sebelum Newton mengerjakan Hukum tentang
gerak dan Gravitasi, Johannes Kepler, seorang ilmuwan berkebangsaan
Jerman, mengajukan tiga buah Hukum mengenai gerak planet yang saat ini
dikenal dengan Hukum Kepler tentang Gerak Planet.
• Hukum Pertama Kepler : “Orbit planet yang mengitari matahari
berbentuk elips dengan matahari berada pada salah satu titik
fokusnya.”

Gambar 17. Planet mengorbit matahari dengan lintasan berbentuk elips.


Matahari terletak pada salah satu titik fokusnya

Pada gambar 17 ditunjukkan planet P yang mengitari matahari S


dengan orbit berbentuk elips. Beberapa hal yang perlu diketahui

- 33 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

mengenai elips antara lain, a adalah garis semimayor, b adalah garis


semiminor dan e adalah eksentrisitas. Bisa dikatakan eksentrisitas
adalah derajat “kelonjongan” atau “kepipihan” dari elips. Apabila 𝑒
= 1 maka elips berubah menjadi garis lurus sedangkan apabila 𝑒 =
0 maka elips menjadi lingkaran. Planet Venus, Mars dan Bumi
memiliki nilai eksentrisitas 0,007, 0,206, dan 0,017 berturut-turut.
Titik pada orbit planet yang paling dekat dengan matahari disebut
perihelion. Sedangkan titik pada orbit planet yang paling jauh dari
matahari disebut aphelion. Pembuktian dari Hukum Pertama Kepler
berhasil dilakukan oleh Newton dengan menyelesaikan Persamaan
Gaya Sentral dimana gaya yang berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak orbit yang bisa terbentuk berupa elips atau lingkaran
(Pembahasan lebih detail pada kuliah Mekanika Analitik).

• Hukum Kedua Kepler : “Sebuah garis yang ditarik dari matahari


ke planet akan menyapu pada luasan yang sama dan waktu yang
sama”

Gambar 18 . Ketika planet berapa pada posisi yang dekat dengan matahari, dia akan
bergerak cepat. Sebaliknya apabila terletak pada posisi yang jauh dengan matahari.

Gerakan planet semacam ini, baik dititik A, B, C atau D hanya


dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang dikerjakan oleh matahari dan
arahnya selalu menuju matahari. Secara cepat dapat disimpulkan

- 34 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

bahwa kecepatan juring konstan mengakibatkan momentum sudut


juga kekal. Hal inilah yang menyebabkan orbit planet terletak pada
bidang datar.

• Hukum Ketiga Kepler : “Periode kuadrat suatu planet sebanding


dengan pangkat tiga dari jarak rerata planet ke matahari” Dengan
cara yang hampir sama dengan mencari kecepatan satelit dalam
mengorbit Bumi, maka diperoleh persamaan
2 3

T1 r1 (20)
=
T2 r2
dengan 𝑇1 dan 𝑟⃗1 adalah periode mengelingi matahari dan jari-jari
orbit planet satu dan 𝑇2 dan 𝑟⃗2 periode mengelingi matahari dan
jarijari orbit planet dua.
E. RANGKUMAN
Gaya secara harafiah adalah tarikan atau dorongan. Melalui
perkembangan selama berabad-abad, Newton mengemukakan pendapatnya
bahwa gaya merupakan penyebab perubahan gerakan.
Hukum Pertama Newton berbunyi “Setiap benda akan
mempertahankan keadaan diam atau bergerak pada lintasan lurus
apabila resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut nol.” Secara
matematis dapat dituliskan

F=0

Hukum Kedua Newton berbunyi “Percepatan dari suatu benda


sebanding dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massa benda tersebut. Arah percepatan sama
dengan arah resultan gaya.” Secara matematis dapat dituliskan

- 35 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

a= F
m

Hukum Ketiga Newton berbunyi “Untuk setiap aksi akan ada reaksi
yang besarnya sama namun berlawanan arah.” Secara matematis dapat
dituliskan

Faksi =−Freaksi

Gaya gesek adalah gaya yang melawan arah gerak benda. Terdapat dua
jenis gaya gesek yaitu gaya gesek statis dan kinetik. Gaya gesek statis (𝑓𝑠)
adalah gaya gesek yang bekerja melawan gaya yang diberikan. Benda tepat
akan bergerak apabila gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan
gaya gesek statis maksimum. Secara matematis dapat dituliskan

( fs)maks = sN

Gaya gesek kinetik (𝑓𝑘) adalah gaya gesek yang bekerja pada suatu
benda yang bergerak pada suatu permukaan. Besarnya gaya gesek kinetik
lebih kecil dibandingkan gaya gesek statis. Secara matematis dapat
dituliskan

fk = kN
Gaya gravitasi merupakan salah satu jenis gaya jarak jauh yang
diusulkan oleh Sir Isaac Newton yang berbunyi “Setiap partikel bermassa
di alam semesta menarik partikel lain dengan gaya yang sebanding
dengan hasil kali massa partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya.” Secara matematis dapat besar gaya gravitasi dituliskan

m1m2
Fgrav =G r2

dan secara vektor dapat dituliskan

- 36 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

mm1 2 r12 F12 =−G


r122

Percepatan gravitasi atau medan gravitasi dapat dituliskan

MB
g G= 2

(R hB + )
Energi potensial gravitasi dapat dituliskan sebagai

M mB
U( )r =−G
r

Dengan menggunakan Hukum Kekekalan Energi, maka dapat diketahui


kecepatan lepas dari suatu medan gravitasi Bumi adalah

2GM B
RB =
2 gRB
ve =

Kecepatan satelit supaya dapat mengorbit bumi adalah

GMB v=
r

Hukum Pertama Kepler berbunyi “Orbit planet yang mengitari matahari


berbentuk elips dengan matahari berada pada salah satu titik fokusnya.”
Hukum Kedua Kepler berbunyi “Sebuah garis yang ditarik dari matahari
ke planet akan menyapu pada luasan yang sama dan waktu yang sama”.
Hukum Ketiga Kepler berbunyi “Periode kuadrat suatu planet sebanding
dengan pangkat tiga dari jarak rerata planet ke matahari” yang secara
matematis dapat dituliskan
2 3

T1 = r1 T2 r2

- 37 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 4: Hukum-Hukum Newton

F. DAFTAR PUSTAKA
Fowle s R and Cassiday G L. (2005). Analytical Mechanics 7th Edition
(Connecticut: Thomson Learning Inc.)
Giancoli, D. (2014). Physics: Priciples with Applications (London: Pearson)
Rosyid, M.F., Firmansyah, E., dan Prabowo, Y.D. (2015). Fisika Dasar Jilid
1: Mekanika (Yogyakarta: Penerbit Periuk)
Serway, R.A and Jewett, J.W.(2008). Physics for Scientists and Engineers
with Modern Physics 7th Edition (Connecticut: Thomson Learning
Inc.)
Tipler, P.A and Mosca, G. (2003). Physics for Scientists and Engineers 5th
Edition (New York: W.H. Freeman)
Young, D.Y. and Freedman, R.A. (2016). University Physics with Modern
Physics (London: Pearson Education)

- 38 -

Anda mungkin juga menyukai