Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM MANAJEMEN KONSTRUKSI

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Manajemen Konstruksi

Dosen Pengajar: Pungky Dharma Saputra, S.T., M.Si.

Sanju Yedo Oksa

1801413002

Jurusan Teknik Sipil

Program Studi Perancangan Jalan dan Jembatan

Konsentrasi Jalan Tol

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2019

i
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan mengucapkan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME


karena Rahmat dan Karunia-Nya kami bisa menyelasaikan Tugas Makalah
yang berjudul “SISTEM MANAJEMEN KONSTRUKSI “ ini dengan lancar
pada mata kuliah Dasar- dasar Manajemen Konstruksi. Kehidupan yang layak
dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap
masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan
cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk. Penulis
mengucapkan banyak terimakasih atas doa restu dan dorongan dari berbagai
pihak - pihak yang telah membantu penulis memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut
berperan besar dalam pembuatan makalah ini sehingga membuat makalah ini
selesai dengan tepat waktu, guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar – dasar
Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil Perancangan Jalan dan Jembatan
– Konsentrasi Jalan Tol, PNJ.

Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini, oleh karena itu Penulis sangat menghargai akan saran
dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan
wawasan bagi kita semua.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Manajemen ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Sistem Manajemen ................................................................................. 2
2.2 Manajemen, Penjadwalan, dan Pengendalian Biaya di lndustri Konstruksi ............. 2
2.3 Tahapan Proyek Konstruksi ....................................................................................... 3
2.4 Tipe-Tipe Organisasi dalam Poyek Konstruksi .......................................................... 3
2.5 Hubungan Keria dalam Proyek Konstruksi ................................................................ 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 7
3.2 Saran ........................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa manajemen sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti dalam mengatur waktu, kapan kita harus
tidur, bermain, belajar. Mengatur bagaimana cara kita bisa mengoperasikan
segala kegiatan agar bisa berjalan sesuai rencana. Semua itu diperlukan
manajemen. Sadar atau tidak sadar bahwa semua yang kita lakukan sangat
berkaitan dengan manajemen, dan manajemen tidak memandang harus siapa
yang melakukannya dan dari kalangan apapun, semua bisa melakukan
manajemen. Kita juga mengikuti organisasi juga diperlukan manajemen. Maka
dari itu, kita semua perlu tahu apa itu system manajemen? apa fungsi sistem
manajemen itu? Saya akan menguraikan dalam makalah berikut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sistem manajemen ?
2. Apa saja sumber daya dalam sistem manajemen ?
3. Siapa saja tahapan dalam sistem manajemen ?
4. Apa saja tipe-tipe dalam sistem manajemen ?
5. Apa saja hubungan kerja dalam sistem manajmemen ?

1.3 Tujuan Manajemen

1. Mengetahui tentang sistem manajemen secara umum.


2. Memahami tahapan/siklus, sumber daya, tipe-tipe dan hubungan dalam
sistem manajemen.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Manajemen


Secara luas, proyek-proyek konstruksi dapat dibagi atau diklasifikasikan
menjadi 3 (tiga) bagian (Halpin, 1998), yaitu konstruksi gedung, konstruksi teknik,
dan konstruksi industri. Konstruksi Gedung adalah bangunan yang digunakan
sebagai fasilitas umum, misalnya bangunan institusional, pendidikan, industri
ringan (seperti gudang), bangunan komersial, sosial, dan tempat rekreasi. Jenis
bangunan pada konstruksi ini, misalnya gedung perkantoran, pusat perbelanjaan,
apartemen/ rumah susun, dan sekolah. Konstruksi gedung biasanya direncanakan
oleh arsitek dan insinyur sipil, sementara material yang dibutuhkan lebih
ditekankan pada aspek-aspek arsitektural.
Konstruksi teknik melibatkan struktur yang direncanakan dan didesain secara
khusus oleh para ahli dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
berhubungan dengan infrastruktur. Jenis konstruksi ini dibagi lagi menjadi dua
bagian, yaitu konstruksi jalan dan konstruksi berat.
Konstruksi lndustri Konstruksi ini biasanya melibatkan proyek-proyek teknik
tingkat tinggi dalam manufaktur dan proses produksi. Dalam beberapa kasus,
kontraktor dan arsitek menjadi berada pada satu pemsahaan untuk mendesain dan
melaksanakan pembangunan pabrik bagi pemilik/klien. Konstruksi industry terbagi
menjadi konstruksi berat, konstruksi bangunan gedung, konstruksi perumahan,
konstruksi industrial
Pelaksanaan industri konstruksi membutuhkan perencanaan maksimal yang
berguna bagi kelancaran pembangunan, baik perencanaan desain, organisasi,
waktu, biaya, dan sebagainya. Untuk itu, dibutuhkan keilmuan dalam hal
pengaturan atau manajemen yang saling berkesinambungan dan melengkapi dalam
dunia proyek dan konstruksi.

2.2 Manajemen, Penjadwalan, dan Pengendalian Biaya di lndustri


Konstruksi
Biasanya, pada saat kita berbicara mengenai sumber daya untuk konstruksi,
maka yang teringat adalah lima M, yaitu: 1. Manpower (tenaga kerja); 2. Machiners
(alat dan peralatan); 3. Material (bahan bangunan); 4. Money (uang); 5. Method
(metode). Manajemen melibatkan waktu dan pengaplikasian kelima sumber daya
di atas untuk membangun suatu proyek konstruksi. Banyak hal yang harus
dipetimbangkan pada saat mengatur suatu proyek dan secara sukses
mengaplikasikan kelima M tersebut. Keterlibatan perencanaan yang baik dari segi
waktu, biaya, dan lingkup proyek mempakan hal penting dalam menyukseskan
pembangunan suatu proyek. Tugas seorang manajer pada suatu proyek konstruksi

2
adalah memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin dengan efektif dan efisien
dalam kerangka perencanaan waktu, biaya, dan mutu untuk pencapaian tujuan
pemilik proyek. Konsep dasar yang menjadi esensi suatu pembangunan proyek
konstruksi adalah kemampuan manajer dalam menempatkan sumber daya manusia,
peralatan, dan material dengan biaya terbatas, waktu yang telah ditentukan, dan
mutu yang seslrai dengan perencanaan awal, Sehingga hal ini menjadi tantangan
utama seorang manajer proyek konstruksi.
Pekerjaan sebuah proyek konstruksi selalu dimulai dengan tiga hal, yaitu
penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal, dan pengendalian untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana.

2.3 Tahapan Proyek Konstruksi

Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang memiliki tujuan dan sasaran
yang jelas, berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya
tertentu.
Proyek konstruksi merupakan proyek yang berkaitan dengan pembangunan
suatu bangunan dan infrastruktur yang umumnva mencakup pekerjaan pokok yang
termasuk dalam bidang teknik sipil dan arsitektur. Selain itu, juga melibatkan
bidang ilmu lainnya, seperti teknik industri, mesin , elekltro, geoteknik, lanskap.
Tahapan Proyek (Sumber : PMBOK) Tahapan tersebut adalah tahap awal,
tahap menengah, tahap akhir. Tahap awal (initial phase)dimulai dari pembentukan
ide, lingkup pekerjaan, tim manajemen proyek. Tahap menengah (intermediate
phase) terdiri dari kegiatan perencanaan, acuan dasar, progres kegiatan, dan hasil.
Sementara tahap akhir (final phase) melingkupi persetujuan dan penyerahterimaan
proyek sebagai hasil akhir produk kepada pemilik atau penyandang dana.
Tahapan dalam proyek Konstruksi dibagi menjadi beberapa tahap yaitu
Tahap Konseptual atau Tahap Kelayakan, Taharp Perencanaan dan Desain, Tahap
Produksi/Pelaksanaan Konstruksi, Tahap Serah Terima/Operasional

2.4 Tipe-Tipe Organisasi dalam Poyek Konstruksi

Bentuk-bentuk organisasi proyek pada umumnya menurut PMBOK adalah


sebagai Organisasi Fungsional, Organisasi proyek Murni, Organisasi Matrik.
Organisasi fungsional merupakan organisasi klasik yang setiap staf/tenaga
kerjanya memiliki satu atasan. Anggota staf dikelompokkan dalam spesialisasi,
seperti bagian produksi, pemasaran, teknik, akunting, dan setiap staf memiliki
wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Menurut Iman Soeharto (1997),
organisasi fungsional memiliki keuntungan dalam kemudahan pengawasan dan
penyeliaan karena setiap anggota./staf hanya melapor ke satu pimpinan.

3
Organisasi Poyek (Projectized Organization) Pada bentuk organisasi ini,
terdapat beberapa manajer proyek yang membawahi staf-staf dan merupakan satu
koordinasi. Sebagian besar sumber daya organisasi terserap pada pekerjaan proyek
dan manajer proyek memiliki kekuasan penuh dalam pengambilan keputusan. Jenis
organisasi ini sering juga memiliki unit-unit kecil organisasi yang disebut
departemen, tetapi kelompok unit ini tetap memberikan laporan langsung ke proyek
manajer.
Organisasi matrik merupakan bentukan baru dari organisasi fungsional dan
organisasi proyek. Bentukan organisasi baru yang beranggotakan staf dari setiap
fungsi yang ada disebut organisasi matrik lemah. organisasi matrik lemah mengatur
banyak karakteristik dari organisasi fungsional dan manajer proyek lebih bersifat
sebagai koordinator daripada sebagai manajer. Bentukan baru ini nantinya akan
menjadi sebuah tim proyek yang ditugaskan untuk mengelola proyek konstruksi di
lapangan. Kelemahan bentuk organisasi ini adalah tim yang dibentuk semuanya
memiliki kualifikasi staff bukan manajer sehingga kemampuan manajeriaheya
sangat terbatas. Sebagai kebalikan dari organisasi matrik lemah, maka organisasi
matrik kuat memiliki banyak karakteristik dari organisasi proyek dan dapat
memiliki manajer proyek secara penuh dengan otoritas yang dapat
dipertimbangkan, dan juga memiliki staf administrasi proyek sendiri.
Pada hakikatnya bentuk-bentuk organisasi proyek konstruksi ini
dikelompokkan menjadi empat jenis (Barrie, dkk. 1995), yaitu Organisasi
Tradisional (traditional/clasisical organization), Organisasi Pembangun-Pemilik,
Organisasi Proyek putar kunci (turnkey project), Organisasi Manajemen
Konstruksi.
Dalam struktur organisasi tradisional pihak pemilik mempekerjakan seorang
pendesain dengan tugas merancang rencana dan spesifikasi proyek. Tugas pemilik
selanjutnya adalah memonitor dan mengawasi implementasi proyek. Pembangunan
konstruksi dilakukan oleh kontraktor utama yang memberikan jasa kepada pemilik
melalui kesepakatan kontrak. Jenis-jenis kontrak dalam struktur organisasi
tradisional adalah harga tetap (fixed cost), harga satuan (unit price), maksimum
bergaransi, kontrak biaya tambah-upah tetap (Barrie, 1995).
Organisasi Pembangun-Pemilik Bentuk organisasi ini merupakan turunan
dari org:rnisasi tradisional. Dalam organisasi ini, pemilik bekerja clcngan
kemampuan sendiri, baik di bidang perencanaan atatr clcsain maupun pelaksanaan
konstmksinya sehingga tugas pemilik adalah sebagai desainer dan kontraktor.
Meskipun pemilik juga bertindak sebagai kontraktor, beberapa pekerjaan
konstnrksi clapat diberikan kepada kontraktor/subkontraklor, dan biasanya jenis
kontrak yang mengikat adalah harga tetap, harga satuan, atau kontrak tertentu yang
dinegosiasikan.
Organisasi proyek putar Kunci Pada, kegiatan perencanaan, perancangan, dan
pelaksanaan pembangunan proyek dilakukan oleh satu perusahaan. Beberapa
pekerjaan yang dilakukan oleh divisi kontraktor dapat dilakukan oleh

4
subkontraktor-subkontraktor spesialis. Jenis kontrak yang digunakan pada
organisasi ini adalah harga tetap, harga maksimum, atau putar kunci dengan biaya
upah (Barry, l995).
Organisasi Manaiemen Konstruksi organisasi ini merupakan bentuk
organisasi yang mempersatukan tiga unsur dalam pembangunan suatu proyek, yaitu
pemilik, konsultan, dan manajer konstruksi dalam suatu hubungan yang tidak saling
bertentangan. Manajer konstruksi bertindak sebagai tangan kanan atau wakil dari
pemilik. Keuntungan bentuk organisasi ini antara lain adarah keterampilan
konstruksi .yang khusus dapat dimanfaatkan pada semua tahap proyek tanpa
menimbulkan perselisihan antara pemilik dan perancang proyek . Di sisi larin,
kelemahan pada struktur organisasi ini adalah keberhasilan proyek utama
ditentukan pada perencanaan dan penjadwzrlan bcrgantung pada keterampilan
manajer konstruksi. (Barry, 1995).

2.5 Hubungan Keria dalam Proyek Konstruksi

Orang-orang atau instansi yang terlibat disebut dengan Pemangku


Kepentingan Proyek atau Stake Holders Proyek.
Jasa Ahli Konstruksi, pada masa-masa awal, pemilik atau pemberi tugas
menyampaikan keinginan untuk membangun suatu proyek kepada kontraktor
sebagai pemberi jasa yang bertugas mewujudkan gagasan pemilik. Hubungan
antara pemilik dan kontraktor dituangkan dalam suatu bentuk kontrak di mana
pemilik membayarkan sejumlah uang kepada kontraktor yang memberikan jasa
pembangunan proyek.
Jasa Konsultan Perencana Konsultan Perencana diharapkan menghasilkan
perencanaan rancangan bangunan dan estimasi biaya yang akurat dan tepercaya.
Biaya yang dibutuhkan untuk konsultan perencana pada umumnya adalah sekitar
1,6% - 7% dari biaya total proyek. Lebih lanjut, Konsultan Perencana juga ditugasi
untuk melakukan pengawasan jalannya pelaksanaan konstmksi.
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan, Konsultan Pengawas pada tahap
pelaksanaan konstruksi dan tidak dilibatkan dalam proses perencanaan serta
dituntut pula agar dapat memberikan masukan kepada pemilik apabila terjadi
perubahan-perubahan ataupun penyimpangan pelaksanaan. Termasuk di dalamnya
adalah mengawasi metode Pelaksanaan, mengoordinasikan perubahan-perubahan
pekerjaan yang diperluka, melakukan monitoring, dan pengukuran hasil pekerjaan.
(Dipohusodo, 1996).
Jasa Konsultan Manajemen Konstruksi, tugas Konsultan Manajemen
Konstruksi adalah selaku pengendali dan koordinator dalam keseluruhan sistem
produksi konstruksi, mulai dari tahap persiapan perencanaan hingga peiaksanaan
konstruksi berakhir

5
Jasa Konsultan Value Engineering (VEI),tugas VEI adalah mengurangi biaya
proyek dengan cara meninjau pembiayaan yang tidak dibutuhkan berkaitan dengan
masalah teknis yang teramati pada tahap pelaksanaan termasuk persiapannya tanpa
mengurangi mutu, keandalan, serta fungsi proyek itu sendiri (Dipohusodo, 1996)

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Secara luas, proyek-proyek konstruksi dapat dibagi atau diklasifikasikan
menjadi 3 (tiga) bagian (Halpin, 1998), yaitu konstruksi gedung, konstruksi
teknik, dan konstruksi industri.
2. Konstruksi gedung biasanya direncanakan oleh arsitek dan insinyur sipil,
sementara material yang dibutuhkan lebih ditekankan pada aspek-aspek
arsitektural.

3.2 Saran
Penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga masih diperlukan
tambahan perbaikan – perbaikan untuk menghasilkan makalah yang lebih baik lagi
dan lengkap. Adapun saran dari penyusun adalah perlu adanya perbaikan –
perbaikan tambahan dari pembaca untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah
ini, selain itu pula hendaknya pembaca perlu mengetahui manajemen serta
mengimplementasikannya di setiap organisasi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Barry, Donald S., and Paulson. 1998. Manajemen Proyek Profesional.


Jakarta: Erlangga.
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manaiemen Proyek dan Konstruksi. Jakarta:
Kanisius.
Dipohusodo, Istimawan . 1996. Manaiemen Proyek. Jakarb: Erlangga.
Halpin, Daniel and Woodstock. 1998.Construction Management. New York:
John Wiley
Project Manajement Book of Knowledge 3rd Ed., 2004.
Soeharto, Iman. 1998. Manajemen Proyek, dari Konseptual hingga
Operasional. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai