Anda di halaman 1dari 26

CRITICAL BOOK REVIEW

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

OLEH :

Fitri Sun Anjelika Sihombing (4163121006)

Ofra Lewi Br. Hombing (4163121009)

Rhisna Febriani Batubara (4161121020)

Sindy Puspita (4161121023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelaesaikan
tugas mata kuliah IPBA ini yang berjudul “Critical Book Report”. Penulis
berterima kasih kepada Ibu dosen yang bersangkutan yang sudah
memberikan bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan


oleh karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan
penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat


dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR I

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan…………………………………………………………….…..….. 1
1.3 Manfaat………………………………………………….………………. 1

BAB II PEMBAHASAN………….…………………………………………….... 2
2.1 Identitas Buku..………………………………...……………....……….. 2
2.2 Ringkasan Isi Buku…………………………………………………........ 3
2.3 Penilaian Terhadap Buku………………………………………………... 8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………

Kesimpulan………………………………………………………………....
Saran………..……………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit
alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid,
komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan
Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil
itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh:
Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi
oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui system tata surya
2. Untuk menambah wawasan tentang tata surya

1.3 MANFAAT
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah IPBA
2. Untuk menambah pengetahuan tentang tata surya

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Identitas Buku
1. Judul buku : Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
2. Pengarang : Yosaphat sumardi
3. Penerbit :UT
4. Tahun terbit : 2014
5. Kota Terbit : Jakarta
6. ISBN : 9789790115330

Buku 2
1. Judul buku : Fisika Tata Surya
2. Pengarang : suryadi siregar
3. Penerbit :ITB
4. Tahun terbit : 2017
5. Kota Terbit : Bandung
6. ISBN : 978-602-74668-6-9

2.2 Ringkasan Isi Buku


A. Sistem Tata Surya
1. Asal Usul Tata Surya

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya.
Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui
dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet
kerdil/katai,dan satelit alami.

Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar
2,6x1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun
cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi bima sakti
dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu sekitar 226 juta
tahun untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang
sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat
galaksi sebanyak 18 kali dari semenjak terbentuk.

2
a. Hipotesis Nebula

Hipotesi ini mengemukakan bahwa pada tahap awal tata surya masih
berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es dan gas yang disebut
nebula, serta unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang
dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah
tertentu, suhu kabut memanas dan akhirnya mejadi bintang raksasa atau
biasanya disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan berputar
semakin cepat. Cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari.
Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan
suhunya dan membentuk planet-planet.

b. Hipotesis Planetisimal

Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton mengemukakan


hipotesis ini pertama kali pada tahun 1900. Hipotesis ini mengatakan tata
surya terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan
matahari, pada masa pembentukan matahari. Karena jarak yang dekat
tersebut, kemudian terjadi benjolan pada permukaan matahari, dan bersama
dengan proses internal matahari, bintang lain tersebut manarik materi
berulang-ulang dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan
tebentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara
sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain tetap berada di orbit,
mendingin dan memadat, menjadi benda-benda berukuran kecil yang
disebut planetesimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-
objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan
bulan, sedangkan sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

c. Hipotesis Pasang Surut Bintang

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James


Jeans pada tahun 1917. Menurut hipotesis ini, planet terbentuk karena
mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir
bertabrakan ini menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari
matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka,
yang kemudain terkondensasi menjadi planet. Akan tetapi, astronom Harold
Jeffreys tahun 1929 menyebutkan bahwa tabrakan itu tidak mungkin terjadi.
Demikian astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas
hipotesis tersebut.

d. Hipotesis Kondensasi

3
Hipotesis kondensasi dikemukakan tahun 1950 oleh astronom
Belanda, G.P. Kuiper. Menurutnya, tata surya terbentuk dari bola kabut
raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

e. Hipotesis Bintang Kembar

Fred Hoyle pada tahun 1956 mengemukakan bahwa dahulu tata surya
berupa dua bintang yag hampir sama ukurannya dan letaknya pun
berdekatan, kemudian salah satunya meledak menjadi serpihan-serpihan
kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak
dan mulai mengelilinginya.

2. Bintang dan Matahari

Bintang adalah benda langit yang memiliki ukuran besar dan


memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Hipparchus, astronom Yunani
untuk petama kalinya dengan mata telanjang mengklasifikasikan tingkat
kecemerlangan bintang. Dari bintang Magnitudo 1 dan Magnitudo 6,
perbedaan tingkat kecemerlangan 100 kali lipat. Dengan melihat tingkat
kecemerlangan warna bintang, kita juga bisa mengetahui usia bintang. Saat
lahir, bintang mengeluarkan warna biru muda, semakin lama bintang
berubah menjadi merah. Semakin tinggi suhu sebuah bintang, maka
warnanya akan semakin biru, yang suhunya sedang warnanya putih dan
kuning, sedangkan bintang yang suhunya rendah berwarna merah.

Bintang terlahir dari nebula raksasa. Partikel-partikel yang terdiri dari


gas dan debu dalam nebula tersebut, pelan-pelan saling tarik dan merapat
selama milyaran tahun. Ketika makin rapat, gaya tarik menarik akan
semakin kuat, sampai suatu saat akan terjadi tarikan yang cepat kearah pusat
gravitasi nebula tersebut. Gerakan serentak materi nebula tersebut ke satu
titik menimbulkan ledakan dan panas di pusat gravitasinya dan dari sinilah
lahir sebuah bintang.

Matahari merupakan bintang besar yang menjadi pusat tata surya,


karena semua planet dan benda-benda di tata surya beredar mengelilinginya.
Matahari berotasi, sedangkan planet-planet melakukan rotasi dan revolusi.
Jarak rata-rata matahari dengan Bumi dinamakan satu satuan astronomi, dan
besarnya kira-kira 150.000.000 km. Suhu permukaan matahari kira-kira
6.0000C, dengan diameter 109 kali diameter Bumi atau sekitar
1.400.000km.

Prominensa adalah pancaran gas berbentuk kembang api merah yang


menyembur dari dalam matahari. Prominensa terjadi karena matahari terdiri
dari gas hidrogen. Hidrogen terus-menerus meledak dan berubah menjadi

4
unsur yang lain, namun karena gravitasinya terlalu besar, unsur tersebut
tidak terlepas keluar melainkan kembali tersedot kedalam inti.

Pada permukaan matahari terdapat bintik hitam. Sebenarnya bintik


hitam ini merupakan daerah permukaan matahari yang yang suhunya lebih
rendah dibandingkan dengan suhu permukaan lainnya. Sehingga warnya
menjadi lebih gelap, namun sebenarnya suhunya masih lebih dari 4.000OC.
Bintik hitam ini terkadang mengalami ledakan yang biasa disebut sunflare
(semburan matahari). Pada saat terjadi ledakan bintik hitam, sunflare
memancarkan energi, seperti sinar ultraviolet, sinar x dan sebagainya. Sinar-
sinar inilah yang kemudian dapat mengacaukan lapisan ionosfer yang
dianggap sebagai cermin gelombang elektromagnetik maka muncul lah
fenomena Dellinger. Selain fenomena dellinger, terjadi pula fenomena
aurora. Saat masuk ke lapisan ionosfer, partikel yang dipancarkan oleh flare
bertabrakan dengan atom yang ada di atmosfer Bumi. Peristiwa ini
menimbulkan sinar yang indah di daerah kutub.

3. Planet

Pada tanggal 24 Agustus 2006 di Praha Ceko, pertemuan International


Astronomical Union dikeluarkan definisi baru mengenai planet:

1) Benda antariksa yang mengorbit mengelilingi bintang, sementara benda


tersebut bukan bintang.
2) Memiliki massa yang cukup besar lebih dari 5x1020 kg
3) Berdiameter lebih dari 800 km
4) Memiliki gravitasi cukup berat sehingga bentuknya mendekati bulat
serta membebaskan lingkungan sekitar orbit (tidak memotong orbit
planet lain).

Berdasarkan posisinya, planet di tata surya dibagi atas planet dalam


dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang bila dibandingkan dengan
Bumi, lebih dekat dengan matahari, yaitu Merkurius dan Venus. Sedangkan
planet luar, adalah planet yang jaraknya dengan matahari lebih jauh bila
dibandingkan dengan Bumi, yaitu Mars, Jupiter, Satrunus, Uranus dan
Neptunus.

Berdasarkan besar dan massa jenisnya planet dibagi menjadi


Terrestrial Planet dan Giant Planet/Jovian Planet. Planet yang ukurannya
kecil dan massa jenisnya tinggi disebut Planet Terrestrial atau Keluarga
Bumi. Planet-planet yang termasuk dalam Keluarga Bumi adalah planet
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Giant atau Jovian Planet biasa juga
disebut Planet Keluarga Jupiter merupakan kelompok planet yang

5
ukurannya besar namun massa jenisnya rendah, planet-planet ini adalah
Jupiter, Satrunus, Uranus dan Neptunus.

Sejak ditetapkannya definisi planet yang baru, Pluto tidak berhak


menyandang nama planet. Berkat perkembangan teknologi observasi
astronomi, diketahui bahwa ternyata ukuran Pluto lebih kecil dibandingkan
Bulan dan orbitnya oval tidak beraturan. Status Pluto mulai diragukan pada
tahun 2003, hingga akhirnya Pluto resmi dikeluarkan dari daftar planet pada
tahun 2006 dan kemudian nama Pluto dirubah menjadi 134340, sedangkan
Charon, yang dulunya dikenal sebagai satelitnya Plutomenjadi 134340 I.
Dan kini, 134340 termasuk kedalam daftar Planet Kerdil atau Planet Katai,
yaitu planet yang gravitasinya lemah dibandingkan dengan kedelapan planet
yang lainnya. Namun, standar definisi planet kerdil dan benda-benda langit
lainnya sampai sekarang masih belum ditetapkan. Sedangkan anggota planet
katai yang lainnya adalah Ceres, Haumea, Makemake, dan Eris.

a. Merkurius

Merkurius adalah planet yang paling dekat jaranknya dengan


Matahari. Jarak antara Merkurius dan Matahari kira-kira 57.900.000
kilometer atau 0,39 SA. Hal ini mengakibatkan suhu di Merkurius pada
siang hari bisa mencapai 430oC, sedangkan pada malam hari suhunya turun
menjadi -180oC.

Diantara Planet Keluarga Bumi, Merkurius lah yang ukurannya paling


kecil, yaitu 38% diameter Bumi dengan massa 1/18 massa Bumi dengan
periode revolusi kurang lebih 88 hari dan periode rotasinya kira-kira 59 hari.
Merkurius tidak memiliki atmosfer dan satelit. Sedangkan penampakan
permukaan planet ini berupa kawah-kawah yang diduga hasil dari
pengerutan pada periode wala sejarah planet ini. Atmosfer Merkurius yang
hampir bisa diabaikan terdiri atas atom-atom yang terlepas dari
permukaannya karena semburan angin Matahari.

b. Venus

Venus (0,7 SA) adalah planet yang terlihat paling terang, dilihat dari
Bumi. Venus nampak paling jelas dari Bumi, karena sebagian besar
atmosfer tebal di Venus terbentuk dari karbondioksida dan Venus
memantulkan 75% sinar Matahari yang diterimanya. Karena atmosfer
Venus yang tebal, maka panas terperangkap dalam atmosfer, sehingga
muncullah efek rumah kaca. Selain efek rumah kaca yang kuat, permukaan
Venus juga tertutup oleh banyak gunung berapi dengan asap yang pekat
dengan lava yang panas, hingga mahluk hidup sulit untuk hidup disana. Hal

6
ini pula lah yang menyebabkan Venus menjadi planet yang terpanas di tata
surya dengan suhu permukaan mencapai 465oC.

Venus juga sering dijuluki Bintang Fajar atau Bintang Kejora karena
tampak menjelang matahari terbit atau beberapa saat sesudah matahari
terbenam. Setelah bulan, Venus adalah benda langit yang paling terang
dilihat dari Bumi. Venus juga dianggap sebagai kembarannya Bumi karena
massanya yang hampir mirip dengan Bumi, yaitu 0,815 dari massa Bumi,
ukurannya pun hampir sama dengan Bumi, yaitu 12.100 km. sedangkan
gravitasinya kira-kira 0,88 kalinya Bumi. Namun Venus memiliki arah
rotasi yang berbalikkan dengan Bumi, sehingga di Venus Matahari terbit
dari sebelah barat dan tenggelam dari sebelah timur. Dengan waktu tempuh
rotasi 243,2 hari dan revolusi 224,7 hari.

c. Bumi

Bumi merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mendukung


kehidupan. Kombinasi cairan air, atmosfer yang terdiri atas oksigen dan
nitrogen, dan pola cuaca yang dinamis memberikan unsur-unsur dasar untuk
beraneka ragam kehidupan mahluk hidup didalamnya. Bumi memiliki bualn
sebagai satelit alami. Jarak Bumi ke Matahari adalah 1 AU, dengan diameter
Bumi 12.760 km dan rotasi 23,56 menit serta revolusi 365,26 hari. Suhu
terendah di Bumi adalah -70oC dan tertinggi mencapai 55oC.

d. Mars

Planet Mars atau yang biasa dipanggil “si planet merah” ini memang
tampak merah bila dilihat pada malam hari. Hal ini disebabkan karena
permukaan tanah di Mars yang berupa batu-batuan dan tanah liat banyak
mengandung oksida besi. Sedangkan unsur penting di atmosfer di Mars
yang tipis adalah karbondioksida dan karena hampir tidak ada uap air
menjadikan Mars sangat kering. Pemukaan Mars juga terdapat banyak
gunung, yang salah satunya merupakan gunung terbesar di tata surya, yaitu
Gunung Olympus dengan diameter permukaan bawannya 500-600 km.
selain gunung, juga terdapat Ngarai (canyon) Marineris.

Suhu terendah dipermukaan Mars -120oC dan suhu tertingginya


mencapai 25o C. Jarak rata-rata Mars dari Matahari adalah 1,5 AU dengan
ukuran lebih kecil dari Venus dan Bumi (0,107 massa Bumi) dan diameter
ekuatorialnya 6.790 km. Dengan diameter Mars yang hampir separuhnya
Bumi, satu harinya lebih panjang 41 menit daripada Bumi, sedangkan satu
tahun di Mars sama dengan 687 hari.

Di kutub Mars juga terdapat es seperti es yang terdapat di kutub Bumi,


es ini sebagian besar merupakan campuran air dan karbondioksida beku.

7
Mars memiliki dua satelit, Phobos dan Deimos. Satelit Mars ini diduga
merupakan asteroid yang terjebak oleh gravitasi Mars, karena bentuk
Phobos terlihat seperti batu hitam gelap berukuran 15x12x11 km, dengan
lubang-lubang kecil dipermukaannya. Sedangkan Deimos, berukuran
27x21x19 km dengan lebih banyak lagi lubang pada permukaannya bila
dibandingkan dengan Phobos.

e. Jupiter

Jupiter (5,2 AU) merupakan planet terbesar di tata surya dengan


diameter 11 kalinya Bumi dengan massa 318 massa Bumi. Unsur
pembentuk utama lapisan atmosfernya adalah hidrogen dan sedikit helium.
Jupiter berotasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, yaitu sekitar 10 jam.
Hal inilah yang mengakibatkan permukaan di planet Jupiter tampak seperti
belang-belang. Bintik merah raksasa dipermukaan planet Jupiter sendiri
merupakan pusaran raksasa yang sangat besar. Namun, revolusi planet ini
memakan waktu yang cukup lama, yaitu 11,86 tahun. Sedangkan planet ini
memiliki cukup banyak satelit, sekitar lebih dari 60 satelit. Tapi ini masih
bisa berubah lagi, karena satelit-satelit planet yang ditemukan akan semakin
banyak seiring dengan kemajuan teknologi observasi astronomi. Io, Europa,
Ganymede dan Callisto adalah satelit Jupiter yang ditemukan oleh astronom
Italia, Galileo Galilei pada tahun 1610. Karena itulah keempat satelit ini
dikenal sebagai empat satelit Galileo. Ganymede adalah satelit terbesar
ditata surya dengan ukuran yang lebih besar dari pada Merkurius.

f. Saturnus

Saturnus (9,5 AU), adalah planet yang dikenal dengan cincinnya yang
terbentuk dari debu luar angkasa, batu, es dan lain-lain. Planet ini memiliki
beberapa kesamaan dengan Yupiter, antara lain komposisi atmosfernya.
Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, berat planet ini
kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa Bumi, sehingga menjadi
planet yang paling tidak padat di tata surya. Satu hari di Saturnus sama
dengan 10 jam 40 menit dengan masa revolusi 29,5 tahun. Dengan diameter
ekuatorialnya 120.540 km dan suhu di puncak awannya -180oC.

Sejauh ini, Saturnus memiliki 60 satelit (dan tiga yang belum


dipastikan). Kecuali Titan, kesemua satelit Saturnus tersusun atas
bongkahan es, sebagian bercampur dengan batu disana-sini. Satelit-satelit
yang memiliki gravitasi sama seperti planet ini mengitari Saturnus dan
menarik cincin Saturnus. Makanya, interval jarak cincin juga berubah.
Beberapa satelit Saturnus adalah Mimas, Enceladus, Dione, Iapetus, Rhea
dan Titan. Titan berukuran lebih besar daripada Merkurius dan merupakan
satu-satunya satelit yang memiliki atmosfer yang cukup berarti, berupa

8
hidrogen dan makromolekul organik yang kompleks. Sedangkan permukaan
Titan terdapat bagian lautan yang nampak berwarna biru tua dan
diperkirakan dipenuhi dengan etana atau metana cair. Keadaan di Titan ini
diperkirakan mirip dengan awal mula Bumi ketika belum ada kehidupan.

g. Uranus

Uranus (19,6 AU), yang ditemukan oeh William Herschel, astronom


Inggris pada tahun 1781, berjarak kurang lebih 2.900.000.000 km dari
Matahari. Jarak ini kira-kira 20 kali lipat jarak antara Matahari dan Bumi,
massanya kira-kira 14,5 kali massa Bumi. Uranus memiliki keunikan,
karena sudut rotasi planet ini miring 98 derajat dari orbit revolusinya. Hal
ini lah yang menyebabkan kutub utara dan kutub selatan di Uranus
bergiliran menghadap Matahari, sehingga selama 42 tahun terus menerus
musim panas, dan begitu pula sebaliknya. Namun demikian, temperatur
musim dingin Uranus lebih tinggi dari pada musim panas. Hal ini
dikarenakan pada musim panas, molekul hidrogen yang terdiri dari dua
atom hidrogen menyerap panas dan sinar ultraviolet secara terpisah. Ketika
tiba musim dingin, keduanya akan bersatu menjadi molekul hidrogen. Panas
yang tadi diserap dilepaskan kembali. Hal inilah yang menyebabkan saat
musim dingin suhunya menjadi lebih panas.

Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa
lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Bagian inti ini
dibungkus oleh campuran air, amoniak, dan metana. Suhu di puncak
awannya -210oC. Jika dilihat dari dekat, Uranus juga sebenarnya memiliki
11 buah cincin yang sangat tipis. Sampai saat ini, Uranus memiliki 27
satelit. Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda adalah beberapa satelit
Uranus yang diketahui lewat gambar-gambar yang dikirimkan oleh teleskop
luar angkasa Hubble dan Wahana Voyager 2. Periode rotasi planet ini 17
jam 24 menit dan periode revolusinya 84 tahun.

h. Neptunus

Neptunus ditemukan berdasarkan perhitungan matematika. Setelah


menemukan Uranus, para astronom mengetahui bahwa planet ini sedikit
demi sedikt keluar dari orbitnya karena terseret suatu gravitasi. John Couch
Adam dari Inggris dan Urbain le Verrier dari Perancis dengan matematika
menghitung tempat yang seharusnya ada planet yang tak terlihat. Akhirnya,
pada tahun 1846, Johann Gottfried Galle dari Jerman menemukan Planet
Neptunus. Setelah itu, para astronom menemukan dua buah satelit Neptunus
dan kemudian ditemukan 11 satelit lagi, hingga berjumlah 13 buah satelit.

9
Neptunus (30 AU) bermassa sedikit lebih kecil daripada Uranus, tetapi
memiliki 17 kali massa Bumi sehingga lebih padat. Neptunus memancarkan
panas dari dalam, tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Diameter
ekuatorialnya 49.530 km dengan volumen 57 kali volume Bumi, sedangkan
massanya 17,14 kali massa Bumi. Kala revolusi planet biru ini adalah
164,79 tahun, dengan masa rotasi 16 jam 7 menit. Suhu di puncak awan
planet Neptunus adalah -210oC. atmosfer Neptunus tersusun dari hidrogen,
helium dan metana.

Neptunus juga mempunyai 6 buah cincin, 4 buah cincin lebar dan 2


buah lainnya kecil. Ada 13 satelit yang diketahui dimiliki oleh Neptunus,
diantaranya adalah Proteus dan Triton. Satelit terbesar adalah Triton
merupakan satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retro-
gade) dan satelit ini juga merupakan satelit paling dingin di tata surya
dengan suhu 240o-235o dibawah nol.

4. Asteroid

Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan
dan mineral logam beku. Dalam tata surya diperkirakan ada lebih dari
100.000 asteroid. Asteroid terbesar bernama Ceres dengan garis tengah
kurang lebih 685 km, namun setelah tahun 2006 Ceres diklarifikasi lebih
lanjut dan kemudian dinyatakan sebagai anggota dari Planet Kerdil.
Asteroid lainnya adalah Gaspra, Ida, Vesta, dan Hygeia.

Asteroid banyak dijumpai diantara lintasan Mars dan Jupiter. Diantara


Mars dan Jupiter ini terdapat daerah yang disebut Sabuk Asteroid, yang
merupakan kumpulan batuan metal dan mineral. Kebanayakan asteroid ini
hanya berdiameter beberapa kilometer dan beberapa memiliki diameter 100
km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak diantara orbit Mars dan Jupiter,
berjarak antara 2,3 hingga 3,3 AU, diduga merupakan sisa dari formasi tata
surya yang gagal.

5. Meteor

Meteor merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi


Matahari dan jumlahnya sangat banyak. Meteor banyak mengandung besi
dan nikel. Sering beberapa diantara meteor jatuh ke Bumi. Meteor yang
jatuh ke Bumi akan bergesekan dengan atmosfer Bumi dan terbakar, hingga
meteor biasanya akan habis dahulu sebelum mencapai permukaan Bumi.
Gesekan meteor dan atmosfer Bumi menghasilkan sinar yang nampak
sebagai bintang jatuh atau bintang pijar. Batu meteor yang berhasil
mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Batu ini akan meninggalkan

10
bekas berupah kawah pada permukaan Bumi. Kawah Barringer di Arizona,
Amerika Serikat merupakan hasil dari jatuhnya meteor ke permukaan Bumi.
Kawah ini berdiameter 1.200km dengan kedalaman mencapai lebih dari 175
meter.

6. Komet

Komet adalah bintang pengembara, yang melintasi Matahari sambil


melintas orbit elips yang sangat panjang. Komet terbentuk dari gas, debu,
dan bongkahan es sisa penciptaan tata surya. Seperti pada umumnya, komet
akan terlihat lebih bercahaya ketika posisi mereka lebih dekat dengan
matahari, karena radiasi matahari mendidihkan partikel es dan debu di inti
komet. Material berbentuk awan ini disebut kepala (coma) kadang-kadang
memiliki ekor, terlihat bercahaya karena memantulkan bentuk sinar
matahari. Panjang ekor komet bisa mancapai lebih dari 100 juta kilometer.
Sambil mengelilingi orbit yang oval panjang, kepala komet selalu
menghadap Matahari.

Beberapa komet yang sudah dikenal adalah Komet Hyakutake, Komet


Halley, Komet Encke (secara resmi dinamai 2P/Encke), Komet West,
Komet Ikeya-Seki, Comet Kohoutek, Komet Shoemaker-Levy 9 (SL9,
secara resmi disebut D/1993 F2), dan Komet Biela (sebutan resmi:
3D/Biela).

Ringkasan Buku 2

A.Susunan Tata Surya

Telah disebutkan bahwa matahari adalah salah satu dari 100 milyar
bintang di dalam Galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada
jarak 30 tahun cahaya dari pusat Bhima Sakti.

Pada zaman Yunani kuno, seorang ahli filsafat bernama Clausius


Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa Bumi adalah pusat dari alam
semesta. Menurut pandangan ini, matahari, bulan, dan planet-planet beredar
mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan Geosentris
ini selama 14 abad lamanya dianut orang. Pada waktu itu, pengamatan
secara kasar orang-orang Yunani telah dapat mengenal 5 planet, yaitu
Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus.

Menurut pandangan geosentris ini susunan planet-planet dapat


digambarkan pada gambar 16. Merkurius dan Venus disebut planet dalam,

11
sedangkan Mars, Yupiter, dan Saturnus yang berada di luar garis edar
Matahari disebut planet luar.

Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia bernama Nikolas


Kopernikus berhasil mengubah pandangan salah yang telah dianut berabad-
abad lamanya. Menurut Kopernikus, Bumi adalah Planet, dan seperti halnya
dengan planet yang lain, beredar Di samping planet dan satelit, benda
angkasa lain yang juga beredar mengelilingi Matahari adalah komet-komet,
meteor-meteor, debu, dan gas antar planet. Suatu sistem di mana benda-
benda langit beredar mengelilingi Matahari sebagai pusat disebut sistem tata
surya.

Peredaran planet mengelilingi Matahari disebut gerak revolusi. Di


samping itu, planet-planet beredar mengelilingi sumbunya yang disebut
rotasi. Adanya gerak rotasi pada bumi dan planet menyebabkan timbulnya
peredaran siang dan malam pada bumi dan planet-planet.

Dilihat dari selatan, gerak revolusi maupun gerak rotasi planet-planet


berlawanan arah jarum jam, atau dari Timur ke Barat, ada beberapa yang
searah jarum jam. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala revolusi,
sedang waktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi. Untuk bumi, kala
revolusinya adalah 1 tahun (365 1/4 hari), sedangkan kala rotasinya 1 hari
(24 jam).

Asal Usul Tata Surya

Tentang teori asal tata surya ini banyak dikemukakan orang,tetapi


belum ada satupun yang dapat diterima oleh semua pihak.

Berikut ini diantara teori – teori tersebut

a. Teori Hipotesis Nebular

Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini


terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut gas
yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan cicin yang
mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari.
Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi membentuk suatu
formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah mendingin,
benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-
benda yang mengelilinginya.

b. Teori Hipotesis planettesimal

Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik


tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan

12
bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar,
berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa
terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi
diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat
bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang
lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah
mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesemal.
Planettesemal merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori ini
merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter
maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu.

c. Teori Tidal atau teori pasang surut

Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya


planet merupakan pecikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang
besar akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya
dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa
dua bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang baru.

d. Teori Bintang Kembar

Berpendapat bahwa dulu matahari adalah sepasang bintang kembar.


Oleh suatu sebab salah satu bintang meledak akibat gaya tarik gravitasi,
bintang yang satunya sekarang menjadi matahari, pecahannya tetap beredar
mengelilinginya.

e. Teori Creatio Continua

Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi dan Gold. Berpendapat bahwa saat


diciptakan alam semesta ini tidak ada, alam semesta ada dan selamanya
tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada
yang lenyap, yang kemudian mengembun menjadi kabut, bintang dan jasad
alam semesta, karena partikel yang lebih besar daripada partikel yang
lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian
alam semesta. Penegmbangan tersebut mencapai titik batas 10 milyar tahun,
dalam kurun waktu tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini
berpendapat bahwa 90 % materi alam semesta ialah hedrogen yang akhirnya
membentuk helium dan zat-zat lainnya.

f. Teori G.P. Kuiper (1950)

Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya yang
mengandaikan matahari serta semua planet berasal dari gas purba di ruang
angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya kabut gas, yang
lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin

13
padat dikarenakan gaya gravitasi molekul tersebut. Satu atau dua materi
memadat di tengah dan gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan
tengah menjadi matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari
yang sudah menjadi padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian
mendorong gas yang masih membungkus planet menjadi sirna sehingga
tampak telanjang.

B. BENDA-BENDA YANG ADA DI TATA SURYA

Galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang, sedangkan matahari kita


adalah salah satu bintang yang berada di dalam Bimasakti. Matahari
merupakan pusat dari tata surya. Matahari mempunyai sejumlah anggota
dan membentuk suatu susunan yang disebut Tata Surya. Jadi, sebuah Tata
Surya terdiri dari satu matahari dan semua benda langit yang beredar
mengelilinginya. Tata Surya terdiri atas satu Matahari, dan delapan planet
termasuk planet Bumi, serta benda langit lain yang mengelilinginya.

Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet berdasarkan letak


lintasannya, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet-planet dalam adalah
planet-planet yang lintasannya di antara Bumi dan Matahari, yang terdiri
atas Merkurius dan Venus. Planet-planet luar adalah planet-planet yang
lintasannya mengelilingi Matahari lebih besar daripada jari-jari lintasan
Bumi di saat mengelilingi Matahari, yang terdiri atas Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Beberapa hal penting mengenai
keberadaan planet-planet sebagai berikut.

a. Cahaya planet merupakan cahaya yang diterima dari Matahari kemudian


dipantulkan kembali, artinya planet tidak mempunyai cahaya sendiri .
b. Planet-planet berkilauan dan tidak berkelap-kelip seperti halnya bintang
sejati. Planet-planet terlihat sebagai keping atau cakram jika dilihat
dengan teropong.

Bidang lintasan planet-planet berbentuk elips.

Arah peredaran planet-planet mengelilingi matahari antara satu dengan


yang lain sama. Kebanyakan planet-planet mempunyai satelit pengiring
seperti bulan pada planet Bumi.

C. BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA


1. Matahari

Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Pada tata
surya kita di mana 98 % massa tata surya terkumpul pada Matahari. Di
samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan pusat sumber
tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan

14
kulit, masing-masing fotosfer, chromosfer, dan corona. Pada pusat Matahari,
suhunya mencapai jutaan derajat Celcius dan tekanannya ratusan juta
atmosfer. Kulit fotosfer suhunya ± 6000° C dan memancarkan hampir
semua cahaya..

Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena:

Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung


dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.

Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol


terjadinya siang dan malam, bulan, tahun, serta peredaran planet lain.

Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat,


berarti mempelajari bintang-bintang lain.

2. .MERKURIUS

Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari dan juga


paling kecil di antara semua planet. Garis tengah planet ini kurang lebih
4.847 kilometer waktu yang dipergunakan untuk mengelilingi matahari
adalah 88,8 hari dan waktu rotasinya juga selama 88,8 hari. Jarak Merkurius
dengan matahari adalah 57.910.000 km.

3. VENUS

Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah planet
yang paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang relatif
dekat dengan planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih 12.205
kilometer dan besarnya hampir sama dengan Bumi. Waktu yang diperlukan
untuk mengelilingi matahari adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya selama
225 hari atau kurang lebih 7,5 bulan. Jarak Venus dengan matahari adalah
108.210.000 km.

4. BUMI DAN BULAN

Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan planet
yang dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup.
Planet Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak
mengandung unsur-unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Jarak bumi dengan matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan
satu satuan Astronomi atau sama dengan 159.000 kilometer (IS·A =
159.000.000 km). Bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365
hari 6 jam 9 menit 10 detik, tetapi atas dasar kesepakatan ahli astronomi

15
mengacupada periode antara pertemuan matahari dengan bintang Aries,
yaitu 365hari 5 jam 48 menit 46 detik atau sama dengan Satu Tahun Tropik.
Bumi berputar pada porosnya membutuhkan waktu 23 jam 56 menit atau
sama dengan Satu Hari Bintang.

Bumi selalu diikuti Bulan sebagai satelit bumi selama mengelilingi


matahari. Bulan berotasi dan juga melakukan revolusi mengelilingi Bumi
selama 2731 hari sampai 2931 hari. Peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan
sekaligus juga mengelilingi matahari.

5. MARS

Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer.


Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697
haridengan rotasi selama 24 jam 37 menit.

Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen demikian juga


pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu tudung
es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan dugaan
adanya pergantian musim di sana. Warnanya hijau mendekati kecokelatan
sehingga menunjukkan adanya flora dandaerah gurun. Mars mempunyai dua
satelit, yaitu Dcimos (satelit luar) dan Phobos (satelit dalam). Kedua satelit
ini ditemukan oleh Hall pada tahun 1877. Jarak Mars dengan Matahari
adalah 227.940.000 km.

6. YUPITER

Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita.


Diameternya lebih dari 130.000 kilometer, massanya lebih kurang 3 2 massa
seluruh anggota Tata Surya yang di luar matahari. Rotasi Yupiter terhadap
matahari paling cepat, yaitu 10 jam sekali putaran. Planet ini mempunyai
keistimewaan, yaitu adanya unsur kimia yang terkandung di dalam sangat
rendah, atmosfernya hampir tidak berotasi (sangat lambat). Sekalipun
berukuran sangat besar kepadatan planet ini sangat rendah karena sebagian
besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain 85% Hidrogen dan 15%
Helium. Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4, NH3, dan lainnya.
Yupiter mempunyai banyak satelit, yaitu 14 buah.

Penemuan terakhir menunjukkan satelitnya lebih banyak lagi. Empat


dari satelit itu adalah Io, Europa, Ganymade (satelit terbesar hampir sebesar
bumi), dan Calistio. Jarak Yupiter dengan Matahari adalah 778.300.000
kilometer.

16
7. SATURNUS

Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah planet Uranus.


Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 29–30
tahun, sekali berotasi memerlukan waktu 387 hari. Saturnus mempunyai
atmosfer yang hampir sama dengan Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur
amonia. Saturnus mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan planet lain,
di antaranya memiliki cincin, terdiri atas tiga bagian yang konsentris, yaitu
bagian dalam, gelang berbentuk khas (dusky ring), dan bagian luar. Cassini
gelang yang paling terang adalah gelang bagian dalam, dan planet ini
memiliki 9 buah satelit.

Tebal cincin Saturnus kurang lebih antara 10 sampai 100 meter saja,
unsur-unsurnya mengandung butiran es dan sangat halus. Lebar cincin
sekitar 275.000 kilometer. Planet ini nomor 3 paling terang di antara ke
sembilan planet. Saturnus mempunyai 10 satelit yang mengelilinginya.
Jarak antara Saturnus dan Matahari adalah 1.427.000.000 kilometer.

8. URANUS

Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh William Herschel
di Inggris yang semula disangka komet. Mulanya planet ini dinamakan
Gregorium Titus (sebagai penghargaan kepada Raja Georgia III). Akan
tetapi, para astronom menyebutnya Planet Herschel, kemudian oleh Boscho
disebut dengan Uranus. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari
kurang lebih 84 tahun dengan waktu rotasi 369 hari. Planet ini mempunyai
dua buah satelit. Garis tengah planet ini 19.750 kilometer.

Uranus mempunyai keistimewaan bahwa sumbunya terletak sebidang


dengan bidang revolusinya. Jarak Uranus dengan Matahari adalah
2.863.840.000 kilometer.

9. NEPTUNUS

Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris,


Prancis. Jika dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara kembar
Uranus, terutama besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis
tengahnya kurang lebih 53.000 kilometer. Waktu yang digunakan untuk
mengelilingi matahari kurang lebih 164,79 tahun, sedangkan rotasinya 15
jam. Susunan atmosfernya terdiri atas metana. Planet ini mempunyai lima
satelit. Dari lima satelit ini ada dua satelit besar yang diberi nama Tritondan
Nereid.

17
D. Benda-benda Lain dalam Tata Surya
1. Planetoida atau Asteroida

Pada tahun 1801, Piazzi, seorang astronom bangsa Italia melalui


observasinya dengan teleskop menemukan benda langit yang berdiameter±
900 km (Bulan berdiameter 3000 km) beredar mengelilingi Matahari.
Dalam beberapa tahun kemudian ternyata ditemukan pula beberapa benda
semacam itu. Benda-benda itu mengorbit mengelilingi Matahari pada jarak
antara Mars dan Yupiter. Pada saat ini, benda semacam itu telah diketahui
sebanyak + 2000 buah, berbentuk bulat dan kecil. Yang terbesar bernama
Ceres dengan diameter 750 km. Benda-benda langit itu disebut planetoida
atau “bukan planet”, untuk membedakannya dengan planet utama yang telah
diterangkan.

2. Komet atau Bintang Berekor

Meskipun komet disebut sebagai bintang berekor, tetapi komet bukan


tergolong bintang alam dalam arti yang sebenarnya. Komet merupakan
anggota tata surya, yang beredar mengelilingi Matahari dan menerima
energinya dari Matahari.

Komet sebenarnya merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang


diselubungi kabut gas.diameter komet termasuk selubung gas nya kurang
lebih 100.000 km,sedangkan diameter inti yang berupa bungkah-bungkah
batu berkisar antara 10 sampai 20 km.cahaya matahari yang mengenai
komet sebagian dipantulkan,sedangkan lainnya berupa sinar ultra violet
akan terjadi eksitasi pada gas yang menyelubungi komet.akibat eksitasi ini
akan terjadi resonansi atau fluorescensi, dan gas berpendar memancarkan
cahaya.

Disebabkan tekanan dari cahaya Matahari,gas pendar ini akan


terdorong menjauhi matahari dan terbentuknya ekor komet.karena ekor
komet selalu menjauhi matahari,maka jika komet mendekati
matahari,ekornya berada di belakang dan didepan ketika menjauhi
matahari.semakin dekat komet dengan matahari,semakin besar tekanan
cahaya matahari dan semakin panjang pula ekor komet.ekor komet biasanya
terdiri dari CO,CH2,dan gas labil CH2,NH2,serta OH.Gas labil ini
merupakan hasil disosiasi dari CH4,NH3 dan H2O.

3. Meteor atau Bintang Beralih

Meteor bukan tergolong bintang karena meteor merupakan anggota


tata surya. Meteor berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2

18
sampai 0,5 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor ini semacam
debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik atau 60
x 60 x 60 km per jam.

4. Satelit

Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi


planet, dan bersamasama beredar mengelilingi Matahari. Peredaran satelit
mengelilingi planet disebut gerak revolusi satelit. Di samping itu, satelit
juga melakukan gerak rotasi, yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri.
Pada umumnya, arah rotasi dan revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan
revolusi planetnya, yaitu dari Barat ke Timur, kecuali satelit dari planet
Neptunus.

Planet yang telah diketahui tidak mempunyai satelit adalah Merkurius,


Venus, dan mungkin juga Pluto. Jarak antara bumi dengan bulan kurang
lebih 384.403 km dan merupakan benda langit yang paling dekat terhadap
bumi.jika dibandingkan bumi,bulan mempunyai ukuran:

Massa bulan = 1/10 massa bumi

Diameter bulan = ¼ diameter bumi = 3000 km

Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi.

Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-


gunung.bagian bulan yang gelap,halus,dan datar disebut lembah
maria.permukaan bulan tidak ada hawa.tidak adanya hawa di bulan
mengakibatkan:

Suhu berubah sangat cepat,suhu tertinggi 110 derajat celcius


sedangkan suhu terendah -173 derajat celcius

Bunyi tidak dapat merambat sehingga sangat sunyi

Langit tampak kelam dan

Tidak ada peredaran air,sehingga kering kerontang.

2.3 PENILAIAN BUKU

Aspek yang Buku 1 Buku 2


dinilai
Cover Buku ini memiliki Cover buku sudah

19
cover yang sudah bagus dan bagus hanya saja bisa lebih
menarik, dimana tampilan dikembangkan lagi agar
covernya tidak monoton. lebih menarik.
Dan jika pemaca mengamati
cover buku ini sebelum
membaca isinya cover buku
mampu membuat pembaca
tertarik
Layout Penggunaan layout Untuk layout sudah
pada buku ini sudah baik dan bagus hanya saja ada
penulisan pada buku sudah beberapa penulisan yang
rapi sehingga terlihat lebih urutan sub materinya tidak
menarik teratur
Tata bahasa Bahasa yang Penulisan bahasa
digunakan pada buku sudah baik hanya ada
merupakan bahsa yang beberapa kata yang salah
sudah baku dan penulisan dalam pengetikan.
tanda baca yang sudah baik.\ Bahsa yang digunakan juga
Karena bahasa yang mudah dimengerti.
digunakan bahasa ingris
sehigga pembaca kurang
memahami kelayaknan tata
bahasa pada buku.
Kedalaman Isi buku ini sudah Isi buku ini sudah
isi bagus. Materi yang bagus. Materi yang
diberikan di jelaskan secara diberikan di jelaskan secara
rinci dan diberikan juga rinci dan diberikan juga
beberapa contoh yang beberapa contoh yang
mampu membuat pembaca mampu membuat pembaca
leih memahami isi dari buku leih memahami isi dari buku
tersebut. Buku ini tersebut. Buku ini
menjelaskan secara menjelaskan secara

20
keseluruhan mengenai keseluruhan mengenai
system tata surya. Dalam system tata surya. Dalam
pembahasannya mudah pembahasannya mudah
dipahami pembahasannya dipahami pembahasannya
pada materi dikelaskan pada materi dikelaskan
secara luas dan mendalam secara luas dan mendalam
dan disertai contoh dan disertai contoh
penerapannya. Dan pada penerapannya. Dan pada
baguan penilaian setiap baguan penilaian setiap
materi penilaian diberikan materi penilaian diberikan
contoh formatnya contoh formatnya

21
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit
alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid,
komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan
Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil
itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh:
Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi
oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

22
DAFTAR PUSTAKA
Sumardi, Yosaphat (2014) Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
Universitas Terbuka, Jakarta
Siregar ,Suryadi (2017). Fisika Tata Surya, ITB, Bandung

23

Anda mungkin juga menyukai