Anda di halaman 1dari 4

Review Buku

“ Filsafat Islam dari Klasik Hingga Kontemporer “


Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Filsafat Islam

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Fauzan Naif, M. A.

Disusun oleh:

Iqbal Fajri Syamsi Dhuha 18105030082

JURUSAN ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA
2019
A. Identitas Buku
Judul : Filsafat Islam dari Klasik Hingga Kontemporer
Penulis : Dr. H. A. Khudori Sholeh M. Ag.
Penerbit : Ar-Ruzz Media
Cetakan : 2016
Tebal Buku : 323 Halaman
ISBN : 978-602-313-056-6
B. Tentang Pengarang
Dr. H. A. Khudori Soleh, M. Ag., beliau adalah salah satu tokoh intelektual
islam Indonesia yang lahir di Nganjuk, 24 November1968. Beliau adalah dosen Studi
Filsafat Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Beliau menempuh pendidikan
formal SLTA di MAN PP Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang. Beliau lulus dari
Tambakberas pada tahun 1993. Setelah lulus SLTA, beliau melanjutkan pendidikan
sarjana di IAIN Sunan Ampel Malang. Setelah lulus S-1 beliau melanjutkan
pendidikan S-2 dan S-3 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan konsentrasi
Filsafat Islam.
Sebelum menerbitkan buku Filsafat Islam dari Klasik Hingga Kontemporer
beliau terlebih dahulu menerbitkan buku Menjadi Kekasih Tuhan pada tahun 1997,
Kegelisahan Al-Ghazali pada tahun 1998, Fiqih Kontekstual I-VII pada tahun 1998 –
2000, Pemikiran Islam Kontemporer tahun 2003, Skeptisisme Al-Ghazali pada tahun
2009, Integrasi Agama dan Filsafat pada tahun 2012, Kerjasama Umat Beragama
dalam Al-Qur’an Perspektif Hermeneutika Farid Esack pada tahun 2011, dan Titik
Temu Agama dan Sains pada tahun 2011.

C. Tentang Buku
Filsafat merupakan sebuah alat. Sebagai sebuah alat, filsafat tidak hanya
berfungsi mengantarkan kita untuk masuk memahami kehidupan, tetapi juga
menemukan kearifan dibalik kehidupan. Puncak dari sebuah filsafat adalah kearifan.
Kearifan akan muncul jika teori yang merupakan entitas dari filsafat berpadu dengan
realitas kehidupan kita.
Berterima kasih kepada para filsafat rasanya sangat perlu kita lakukan. Sebab,
berkat jasa mereka, hidup kita serasa bermakna. Berkat amal jariyah mereka yang
berupa alat-alat berfikir, metode dan pendekatan yang mereka cetuskan sehingga
menjadikan kehidupan kita berkualitas. Tanpa filsafat, mungkin kita sebgai manusia
tidak akan bisa mendefinisikan diri kita sendiri.
Buku ini merupakan salah satu buku filsafat yang bagus sebab jika kita
membandingkan buku ini dengan beberapa buku filsafat yang telah beredar, maka kita
akan menemukan banyak keseruan dan keindahan ketika membaca buku ini. Buku ini
tidak hanya mengajak kita mengetahui tentang hal yang teknis , tetapi juga
memperlihatkan cara para Filsuf berfikir dan memudahkan untuk kita fahami sebagai
pembaca.
D. Isi Buku
Buku Filsafat Islam dari Klasik Hingga Kontemporer ini di tulis berdasarkan
silabi mata kuliah studi filsafat tentang agama islam. Buku ini meyasar kepada para
pejuang sarjana maupun pascasarjana di lingkungan UIN ataupun IAIN. Oleh karena
itu rasanya penting sekali bagi mahasiswa,khususnya mahasiswa filsafat islam, untuk
membaca dan memahami isi dari buku ini secara lengkap dan terstruktur. Isi dari buku
ini mendiskusikan lima bahasan pokok yang termuat dalam filsafat ; sejarah,
metafisika, epistimologi, etika dan estetika. Tokoh-tokoh yang dibahas dalam buku ini
juga sangat menarik. Tokoh yang dibahas mulai dari era klasik hingga era modern.
Dimulai dari Al-Kindi, Al Farabi, Al Ghazali, Ibnu Rusyd, Suhrawardi, Ibnu Arabi,
Mulla Sadra, Ismail R. Faruqi, Husein Nashr, Naquib Al Attas, hingga Hasan Hanafi.
Pembahasan dalam buku ini dibagi ke dalam lima bagian yang masing-masing
bagian dibahas dengan sangat rinci dan detail. Selain itu tokoh yang di ambil juga
sangat kuat pengaruhnya dalam perkembangan filsafat islam. Pada baguan pertama
buku ini membahas perihal Perspektif Kultural Historis. Pada bagian ini penulis
memaparkan tentang sumber-sumber pemikiran rasional filosofis dalam islam.Penulis
juga memiliki sebuah kesimpulan yang cukup menarik yaitu, beliau mengatakan
bahwasannya filsafat bukan berasal dari Yunani. Pada bagian ini juga beliau
membandingkan antara term agama dan filsafat. Hingga pada ujung bagian pertama
penulis menjabarkan tentang rekonstruksi teologi islam yang di kemukakan oleh
Hassan Hanafi.
Bagian kedua buku inni membahas tentang sesuatu yang sering di pandang
sebelah mata dalam filsafat, yaitu metafisika. Pada bagian ini penulis menjabarkan
enam pendapat yang berasal dari enam filsuf yang masing-masing memiliki cirikhas
nya sendiri-sendiri. Misalnya Al-Kindi dengan Al-Falsafah Al- Ula, selain itu juga
ada Al-Farabi dengan teori emanasi beliau, Al-Ghazali dengan Nilai Realitas nya, dan
lain sebagainya. Bagian kedua ini merupakan bagian yang sangat rumit dan juga
mengasyikkan. Sebab pembahasan yang diambil dalam bagian ini bersinggungan
dengan sesuatu yang tidak bisa kita lihat secara kasat mata sebagai manusia biasa.
Bagian ketiga dalam buku ini memuat tentang aspek epistimologi dalam
filsafat islam. Pada baian ini penulis menjabarkan epistimologi ke dalam tiga aspek,
yaitu Bayani, Irfani, dan Burhani. Bayani merupakan penalaran yang berdasar kepada
teks. Jadi bayani ini memberikan perhatian yang khusus kepada teks yang berkaitan
dengan filsafat. Irfani merupakan penalaran yang berdasar kepada intuisi. Jadi irfani
ini lebih condong kepada bisikan hati nurani. Burhani merupakan pengetahuan yang
berprinsip kepada logika. Jadi fokus dari burhani ini adalah pencarian ilmu yang
mengacu kepada logika dan beberapa ilmu yang berkaitan dengan logika.
Pada bagian keempat buku ini mengangkat tema tentang etika. Pada bagian ini
penulis menjabarkan tentang Islamisasi ilmu dan islamisasi bahasa yang merupakan
langkah awal dalam islamisasi sains. Kemudian pada bagian keempat ini juga penulis
menjabarkan tentang islamisasi ilmu sosial yang berdasar pada pendapat Al-Faruqi.
Pada bagian terakhir atau bagian kelima peulis memilih tema berupa estetika
ataupun keindahan. Tidak bisa kita pungkiri lagi bahwasannya manusia sangat
menyukai keindahan, baik itu dalam bentuk audio, visual, sastra, dan lain sebagainya.
Pada bagian kelima ini penulis merujuk kepada pendapat dua tokoh besar yaitu M.
Iqbal dan Sayid Husein Nasr.

E. Kesimpulan
Filsafat merupakan sebuah proses berpikir yang dilakukan untuk memperoleh
sebuah hasil yang di inginkan. Saya rasa kalimat tersebut sudah cukup mewakili
tentang devinisi filsafat yang saya pahami saat ini. Dengan menggunakan filsafat kita
tidak hanya menerima mentah sebuah ilmu ataupun teori yang telah berkembang,
melainkan kita akan dibawa dalam sebuah perjalanan menuju sebuah teori yang
mungkin saja baru ataupun mengembangkan teori yang telah berkembang.
Filsafat membuat hidup kita lebih bermakna dan membantu kita untuk mencari
tahu esensi dari kehidupan itu sendiri. Disamping kelebihan filsafat yang telah banyak
saya sebutkan di atas, tentunya masih memerlukan revisi terus menerus agar tidak
kalah dengan perkembangan dunia. Wallahu’alam.

Anda mungkin juga menyukai