SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian
dari Sistem Kesehatan. Oleh karena itu, Sistem Informasi Kesehatan di tingkat Pusat
merupakan bagian dari Sistem Kesehatan Nasional, di tingkat Provinsi merupakan bagian
dari Sistem Kesehatan Provinsi, dan di tingkat Kabupaten/Kota merupakan bagian dari
Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota. SIKNAS dibangun dari himpunan atau jaringan Sistem-
sistem Informasi Kesehatan Provinsi dan Sistem Informasi Kesehatan Provinsi dibangun dari
himpunan atau jaringan Sistem-sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota. Di setiap
tingkat, Sistem Informasi Kesehatan juga merupakan jaringan yang memiliki Pusat Jaringan
dan Anggota-anggota Jaringan.
Untuk mewujudkan Sistem Informasi Kesehatan yang diharapkan, sampai saat ini
masih dijumpai sejumlah permasalahan yang bersifat klasik antara lain:
1. Sistem Informasi Kesehatan masih terfragmentasi.
2. Sebagian besar daerah belum memiliki kemampuan memadai
3. Pemanfaatan data dan informasi oleh manajemen belum optimal
4. Pemanfaatan data dan informasi kesehatan oleh masyarakat kurang berkembang.
5. Pemanfaatan teknologi telematika belum optimal
6. Dana untuk pengembangan Sistem Informasi Kesehatan terbatas
7. Kurangnya tenaga purna waktu untuk Sistem Informasi Kesehatan
Indonesia Sehat akan tercapai dengan baik apabila didukung oleh tersedianya data dan
informasi yang akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu. Atau dengan kata lain,
pencapaian Indonesia Sehat memerlukan dukungan informasi yang dapat diandalkan
(reliable).Atas dasar pertimbangan tersebut, maka Visi Sistem Informasi Kesehatan Nasional
(SIKNAS) adalah INFORMASI KESEHATAN ANDAL 2010 (Reliable Health Information
2010).
Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, maka Misi dari pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan Nasional adalah:
1)Mengembangkan pengelolaan data yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, pengolahan,
dan analisis data.
2)Mengembangkan pengemasan data dan informasi dalam bentuk BANKDATA, Profil
Kesehatan, dan kemasan-kemasan informasi khusus.
3)Mengembangkan jaringan kerjasama pengelolaan data dan informasi kesehatan.
4)Mengembangkan pendayagunaan data dan informasi kesehatan.
Di jajaran kesehatan terdapat berbagai macam sub sistem informasi yang selama ini
belum terintegrasi dengan baik dalam suatu SIKNAS. Oleh karena itu, maka strategi pertama
yang perlu dilakukan dalam rangka pengembangan SIKNAS adalah pengintegrasian sistem-
sistem informasi tersebut. Pengertian integrasi hendaknya dicermati oleh sebab di dalamnya
tidak terkandung maksud mematikan/menyatukan semua sistem informasi yang ada. Yang
disatukan hanyalah sistem-sistem informasi yang lebih efisien bila digabung. Terhadap
sistem-sistem informasi lainnya, pengintegrasian lebih berupa pengembangan (1) pembagian
tugas, tanggung jawab dan otoritas-otoritas serta (2) mekanisme saling-hubung. Dengan
integrasi ini diharapkan semua sistem informasi yang ada akan bekerja secara terpadu dan
sinergis membentuk suatu SIKNAS. Pembagian tugas dan tanggung jawab akan
memungkinkan data yang dikumpulkan memiliki kualitas dan validitas yang baik. Otoritas
akan menyebabkan tidak adanya duplikasi dalam pengumpulan data, sehingga tidak akan
terdapat informasi yang berbeda-beda mengenai suatu hal.
(Sumber: SIKNAS dan BANK DATA disajikan SEKJEN di Bidakara)