DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................. 2
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 4
C. MANFAAT PENULISAN ............................................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
A. KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA ................................... 6
B. KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER
HUKUM ............................................................................................................................... 7
C. ISI PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI STAATSFUNDAMENTALNORM ........ 9
D. HUBUNGAN PEMBUKAAN UUD 1945 DENGAN PANCASILA DAN PASAL
PASAL UUD 1945 ............................................................................................................. 10
E. ISI UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN 2002 TENTANG
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA ................................................................ 14
F. BENTUK REFORMASI HUKUM TATA NEGARA INDONESIA ........................ 23
1. Sejarah Pemerintahan.............................................................................................. 23
2. Sejarah ketatanegaraan di Indonesia ...................................................................... 25
G. HAK ASASI MANUSIA (HAM) ............................................................................... 29
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................. 34
A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 34
B. SARAN ....................................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 35
2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-
4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada
tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pancasila merupakan dasar negara serta falsafah bangsa dan negara
Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila dan mempunyai arti yaitu panca
yang berarti “lima” dan sila yang berarti “dasar”. Dengan demikian pancasila
artinya lima dasar.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum indonesia, yang
berwujud di dalam tertib hukumnya. Yang dimaksud dengan tertib hukum,
ialah keseluruhan dari pada peraturan-peraturan hukum, yang memenuhi
syarat-syarat:
1. Kesatuan subyek yang mengadakan peraturan-peraturan hukum
tersebut, yang untuk Indonesia ialah Pemerintahan Republik
Indonesia.
2. Kesatuan asas kerohanian yang meliputi keseluruhan peraturan-
peraturan hukum itu, yang untuk indonesia ialah Pancasila.
3. Kesatuan waktu yang menetapkan saat berlaku peraturan-peraturan
tersebut, yang untuk indonesia ialah sejak tanggal 18 Agustus 1945
3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kedudukan pancasila sebagai dasar negara?
2. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum?
3. Bagaimana penjelasan isi pembukaan UUD 1945, pembukaan sebagai
staatsfundamentalnorm?
4. Bagaimana hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila dan Pasal
Pasal UUD 1945?
5
5. Bagaimana Bentuk isi UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen 2002
tentang sistem ketatanegaraan Indonesia?
6. Bagaimana bentuk Reformasi hukum Tata Negara Indonesia?
7. Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia
8. Bagaimana bentuk pelaanggaran HAM yang ada di Indonesia?
C. MANFAAT PENULISAN
1. Mengetahui kedudukan pancasila sebagai dasar negara.
2. Mengetahui makna dari pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum.
3. Mengetahui penjelasan isi pembukaan UUD 1945, pembukaan sebagai
staatsfundamentalnorm.
4. Mengetahui hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila dan Pasal
Pasal UUD 1945.
5. Mengetahui Bentuk isi UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen 2002
tentang sistem ketatanegaraan Indonesia.
6. Mengetahui bentuk Reformasi hukum Tata Negara Indonesia.
7. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia.
8. Mengetahui Bagaimana bentuk pelaanggaran HAM yang ada di Indonesia.
6
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia
2. Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam
Pembukaan UUD 1945 dijabarkan dalam empatpokok pikiran
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara baikhukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis
4. Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD 1945 mengandung
isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara termasuk
penyelenggara partai. (anonim 2015)
1. Syarat Formil : Staat Fundamental Norm harus dibentuk oleh pembentuk negara.
UUD 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh
PPKI.
2. Syarat Materiil : Staat Fundamental Norm harus memuat tujuan negara, asas politik
negara, falsafah negara dan sumber hukum bagi UUD nya.
Untuk menjadi staats fundamentalnorm pembukaan UUD 1945 harus memuat empat hal
yaitu:
a.Tujuan Negara
Tujuan negara Indonesia termuat dalam alenia ke-4 UUD 1945 yaitu pada kalimat
"..melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial"
10
UUD 1945 dan citacita hukum UUD 1945 tidaka lain adalah bersumber kepada
atau dijiwai dasal falsafah negara pancasila. Disinal arti dan fungsi pancasila
sebagai dasar negara.
Atau dengan kata lain bahwa pembukaan UUD 1945 yang membuat
dasar falsafah negara pancasila, merupakan satu kesatuan nilai moral yang
tepadu yang tidak dapat dipisahkan dengan rangkaian pasal-pasal dan batang
tubuh UUD 1945. hal inilah yang harus kita ketahui, dipahami dan dihayati oleh
setiap warga negara Indonesia.
Jadi pancasila itu disamping termuat dalam pembukaa UUD 1945
(rumusannya dan pook-pokok pikiran yang tekandung didalamnya) dijabarkan
secara pokok dalam wujud pasal-pasal batang tubuh UUD1945.
Ketuhana yang merupakan perintah secara pokok itu perlu diberi
penjelasan. Hal itulah yang termuat dalam penjelasan otentik UUD 1945. jadi,
pancasila adalah jiwa, ini sumber dal landasan UUD 1945. secara teknis dapat
dikataskan bahwa pook-pokok pikiran yang terdapat pembukaan UUD 1945
adlah garis besar cita-cita yang terkandung dalam pancasila. Batang tubuh UUD
1945 meryoakan pokok-pokok dan nilai-nilai pancasila yang disusun dalam
pasal-pasal.
Kedua bagian (komponen) UUD 1945 tersebut dijelaskan dalam
penjelasan otentik seperti telah dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
UUD adalah hukum dasar yang tertulis. Hal ini mengandung pengertian bahwa
sebagai hukum, maka UUD adalah mengikat; mengikat pemerintah, mengikat
lembaga negera dan dan lembaga masyarakat dan juga mengikat semua warga
negara Indonesia dimana saja dan setiap penduduk Indonesia. Dan sebagai
hukum, maka undang-undang dasar berisi norma-norma aturan-aturan,
ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati.
UUD bukanlah hukum dasar biasa, melainkan hukum dasar yang
merupakan sumber hukum. Setiap produk hukum misalnya UU, peraturan
pemerintah atau keputusan pemerintah, bahkan setiap kebijaksanaan
12
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka Rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
17
Pembukaan UUD 1945 tidak dapat dirubah karena di dalam Pembukaan UUD
1945 terdapat tujuan negara dan pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
Jika Pembukaan UUD 1945 ini dirubah, maka secara otomatis tujuan dan dasar
negara pun ikut berubah.
MPR
MA
Mahkamah Agung (disingkat MA) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman
bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-
18
BPK
Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa
tanggung jawab tentang Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa
Keuangan yang peraturannya ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil
pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
DPR
UUD 1945 tidak menyebutkan dengan jelas bahwa DPR memiliki fungsi
legislasi, fungsi anggaran dan pengawasan.
Presiden
1. MPR
MPR mempunyai kedudukannya dengan lembaga tinggi negara lainnya seperti
Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.
Menghilangkan supremasi kewenangannya.
Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.
Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden
Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.
Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung
melalui pemilu.
21
2. DPR
Posisi dan kewenangannya diperkuat.
Mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan
presiden, sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan saja)
sementara pemerintah berhak mengajukan RUU.
Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah.
Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi anggaran,
dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar lembaga
negara.
3. DPD
Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan
kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah
ditiadakannya utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat sebagai
anggota MPR.
Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara
Republik Indonesia.
Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu.
Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU
lain yang berkait dengan kepentingan daerah.
4. BPK
Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara
(APBN) dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan
kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak
hukum.Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di
setiap provinsi.
Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal
departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.
5. Presiden
22
Mahkamah Agung
Mahkamah Konstitusi
1. Sejarah Pemerintahan
Pada hakikatnya pemerintahan merupakan suatu gambaran tentang
bagaimana pada permulaan pemerintahan setelah terbentuk dan bagaimana
pemerintahan itu telah berkembang melalui perkembangan dari 3 tipe
masyarakat yaitu masyarakat setara, masyarakat bertingkat dan masyarakat
berlapis. Perkembangan pemerintahan itu juga ditentukan oleh
perkembangan masyarakatnya yang disebabkan oleh faktor-faktor lain yang
melandasinya seperti pertambahan dan tekanan penduduk, ancaman atau
perang dan penjarahan yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat
terhadap kelompok masyarakat yang lain dan telah menjadi faktor-faktor
yang memacu perkembangan pemerintahan yaitu penguasaan oleh suatu
pemerintah atau negara. Pemerintahan di zaman purba ditandai oleh
banyaknya sistem pemerintahan dan sistem yang lebih dikenal adalah polis
Yunani. Selain polis Yunani, kerajaan Inka yang berdiri antara tahun 1200-
1500 Masehi telah memiliki sistem pemerintahan yang despotisme yaitu
suatu bentuk pemerintahan yang ditandai oleh kekuasaan sewenang-wenang
dan tak terbatas dari pihak penguasa.
Di zaman baru sekalipun pemerintahan tidak menjadi jelas setelah
runtuhnya polis Yunani serta konflik antara Paus dan Raja berkepanjangan
namun pada akhir abad pertengahan muncul pemerintahan di zaman baru
dengan pengalaman perjalanan sejarah yang panjang dari masing-masing
24
Periode 11 Maret 1966 - 21 Mei 1998 (Masa Orde Baru/ Demokrasi Pancasila)
Atas dasar Surat Perintah 11 Maret 1966 (SUPERSEMAR), merupakan
akar awal jatuhnya Presiden Soekarno dan tampak kekuasaan Negara dipegang
oleh Jenderal Soeharto. Masa Orde Baru/Demokrasi Pancasila (11 Maret 1966 - 21
Mei 1998), penyelenggaraan pemerintahan negara dengan sistem pemerintahan
Presidensial dengan berdasar pada Demokrasi Pancasila pada awal pemerintahan
Orde Baru mengadakan koreksi total atas penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan pada masa Orde Lama. Dengan demikian, sistem pemerintahan
presidensial sudah dilaksanakan sesuai ketentuan Undang-Undang Dasar 1945,
tetapi dalam praktiknya Presiden Soeharto selama berkuasa kurang lebih 32 tahun
cenderung melakukan KKN. Sehingga pada tahun1998 terjadi gejolak yang sangat
luar biasa dari masyarakat, yang menuntut mundurnya Soeharto sering disebut
gerakan reformasi, yang kemudian memaksa Presiden Soeharto turun dari
jabatannya, dan akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto menyatakan berhenti
sebagai Presiden, dan melimpahkan kepada Wakil Presiden, yakni B. J. Habibie
sebagai Presiden Baru.
29
Masa Reformasi
Masa Orde Reformasi (21 Mei 1998 sampai sekarang), penyelenggaraan
pemerintahan masih tetap berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945, yakni
menganut sistem pemerintahan presidensial. Namun, dalam pelaksanaannya
dilakukan secara kristis (reformis) artinya peraturan perundangan yang tidak
berjiwa reformis diubah/diganti. Sistem Presidensial ini lebih dipertegas di dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sesudah
Perubahan. Di samping itu, dianut sistem pemisahan cabang-cabang kekuasaan
negara yang utama dengan prinsip checks and balances.
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial)
tertentu dengan mengakui adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya.
Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok (fundamental)
yang menopang berdirinya suatu negara.
Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena
melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.
Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common platforms atau
kalimatun sawa. Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk mengesahkan suatu
kekuasaan dan mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi tertutup,
sehingga pancasila bukan sebagai konstitusi melainkan UUD 1945 yang menjadi
konstitusi di Indonesia.
B. SARAN
Kepada para pembaca kami menyarankan agar lebih banyak membaca buku
yang berkaitan dengan Konteks dan Ketatanegaraan Republik Indonesia agar lebih
memahami materi tersebut.
35
DAFTAR PUSTAKA
anonim. 2015. kedudukan pancasila sebagai dasar negara.