Anda di halaman 1dari 15

PEMBAHASAN

I. Kronologi Sejarah Perjuangan Bangsa Melawan Penjajah Sebelum


Abad XX Serta Perjuangan Nasional
A. Sejarah Pancasila pada Masa Sebelum Kemerdekaan
1. Masa kerajaan
Munculnya kerajaan-kerajan pada abad ke VII di Indonesia telah
memberikan banyak andil terhadap nilai-nilai Pancasila seperti nilai
sosial politik dalam bentuk kerajaan, dan nilai Ketuhanan dalam bentuk
kenduri, sedekah paa brahmana. Kerajaan Sriwijaya mengembangkan
bidang pendidikan terbukti dengan didirikannya semacam universitas
agama Budha yang sangat terkenal di Asia. Pada masa kejayaan kerajaan
Majapahit , hidup dan berkembang dua agama yaitu Hindu dan Budha.
Pada masa itu pula hidup Mpu Prapanca dan Mpu Tantular yang pada
kitab karangan mereka ditemukan istilah ‘’Pancasila’’ dan ‘’Bhineka
Tunggal Ika’’.
Keberadaan Candi Borobudur sebagai wujud keberadaan
masyarakat Buddha serta Candi Prambanan milik masyarakat Hindu.
Nilai-nilai Pancasila yang terdapat saat itu ialah nilai religius, nilai
toleransi beragama, kekeluargaan dan musyawarah.
2. Masa Penjajahan
Pada masa penjajahan tercatat bahwa Belanda berusaha dengan
keras untuk memperkuat dan mengintensifkan kekuasaannya di seluruh
Indonesia. Melihat hal tersebut munculah perlawanan yang masih
bersifat kedaerahan. Seperti di Maluku (1817), Imam Bonjol (1821-
1837), Pangeran Diponegoro dan masih banyak lagi lainnya.
Setelah Majapahit runtuh, mulailah bermunculan kerajaan-kerajan
islam. Pada saat itu juga berdatangan bangsa-bangsa asing seperti
Portugis dan Spanyol untuk mencari rempah-rempah. Untuk
menghindarkan persaingan, Belanda mendirikan suatu perserikatan
dagang yang diberi nama VOC. Seiring berjalannya waktu, VOC
mulai melakukan paksaan-paksaan sehingga rakyat dari berbagai
daerah melakukan perlawanan.
Dorongan akan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk
melawan penindasan belanda, Namun sekali lagi karena tidak adanya
kesatuan dan persatuan di antara merekadalam melawan penjajah,
maka perlawanan tersebut senantiasa kandas dan menimbulkan banyak
korban.
3. Masa Kebangkitan Nasional
Atas kesadaran bangsa Indonesia maka berdirilah Budi Utomo
dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 20 Mei
1908. Gerakan ini mrupakan gerakan awal gerakan kemerdekaan dan
kekuatan sendiri. Lalu mulailah bermunculan Indische Partij dan
sebagainya.
Sejak saat itu perjuangan nasional Indonesia mempunyai tujuan
yang jelas yaitu Indonesia merdeka.
Perjuangan diteruskan dengan adanya gerakan Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan satu bahasa, satu
bangsa serta satu tanah air yaitu Indonesia Raya.
4. Masa Penjajahan Jepang
Pada tahun 1943-1944 tentara Jepang mulai mengalami kekalahan.
Dalam keadaan demikian jepang berusaha mengambil hati bangsa-
bangsa yang dijajahnya antara lain Indonesia dengan menjanjikan
kemerdekaan. Pada tanggal 29 April 1945 dibentuk Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu
Junbi Coesakai. Diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan
anggota 62 orang. Tugas BPUPKI adalah mempelajari hal-hal yang
diperlukan untuk menyelenggarakan suatu negara yang merdeka.
II. Kronologi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Dan
1) Tanggal 6 Agustus 1945
Terjadi bom atom di kota Hirosima. Bom Atom di kota Hirosima
dinamakan Little Boy.
2) Tanggal 7 Agustus 1945
Pemerintah Jepang kemudian membentuk Panita Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai. PPKI dibentuk dengan tujuan
mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Peresmian PPKI
dilakukan di Dalat Vietnam oleh Jenderal Terauchi. Tiga tokoh Indonesia
dipanggil ke Dalat yaitu Soekarno, Hatta dan Radjiman Wediodiningrat.
3) Tanggal 9 Agustus 1945
Amerika Serikat kembali menjatuhkan bom atom yang kedua. Kota tempat
dijatuhkannya bom adalah Nagasaki. Kalau kemudian Jepang masih belum
menyerah, maka Amerika mengancam akan menjatuhkan bom atom yang
ketiga di Tokyo. Jatuhnya bom di Hirosima dan Nagasaki membuat Jepang
terpukul hingga akhirnya memutuskan akan menyerah kepada Sekutu.
4) Tanggal 12 Agustus 1945
Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada
Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan
dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.
Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 24 Agustus
5) Tanggal 14 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang
masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan
kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu kata lainnya Jepang harus
menerapkan Status Quo. Status tersebut mengharuskan kepada pihak Jepang
agar tidak ada perubahan di Indonesia. Pasca menyerahnya Jepang kepada
Sekutu inilah terjadi yang namanya Vacum Of Power, kekosongan kekuasaan
yang maksudnya Indonesia tidak ada yang menguasai, Jepang sudah mengalah
kepada Sekutu sedangkan Sekutu sendiri belum datang ke Indonesia.

6) Tanggal 15 Agustus 1945

Para pemuda yang sudah mendengar berita kekalahan Jepang dari radio
gelap miliknya Sutan Syahrir kemudian melakukan rapat di Gedung
Bakteriologi. Hasil dari rapat tersebut kemudian mengutus Wikana dan
Darwis untuk ke rumah Soekarno dan memaksa Seokarno untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi misi tersebut gagal,
sehingga kemudian para pemuda sepakat untuk mengamankan Soekarno-Hatta
dari pengaruh Jepang dengan cari membawa tokoh tersebut keluar Jakarta.

7) Tanggal 16 Agustus 1945

Terjadi peristiwa Rengasdengklok yaitu Soekarno dan Hatta diamankan


oleh para pemuda dari pengaruh Jepang. Tempat yang dipilih adalah
Rengasdengklok. Pemilihan Rengasdengklok dikarenakan letaknya yang
strategis, sudah dikuasai oleh PETA dan rakyat Rengasdengklok anti dengan
Jepang. Atas jaminan Ahmad Soebarjo kemudian Soekarno dan Hatta
dikembalikan lagi ke Jakarta

8) Tanggal 17 Agustus 1945

Pagi dini hari tanggal 17 Agustus 1945, tiga tokoh merumuskan naskah
proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Tiga tokoh tersebut adalah Soekarno,
Hatta dan Ahmad Soebarjo. Setelah selesai menyusun teks kemudian
Soekarno membacakan di depan para pemuda yang saat itu hadir. Dengan
berbagai perubahan kemudian teks diketik oleh Sayuti Melik.

Pada rencanya pembacaan proklamasi akan dilaksanakan pada pukul 10.00


di Lapangan IKADA. Akan tetapi kemudian terjadi perubahan tempat
dikarenakan takut terjadinya bentrokan dengan tentara Jepang. Kemudian
tempat yang dipilih adalah rumah Soekarno Jl. Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta Timur. Tepat pukul 10.00, Soekarno membacakan teks proklamasi
didampingi oleh Hatta.

III. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

 Masa revolusi fisik

Undang-Undang Dasar 1945 dibentuk dalam waktu singkat dan


secara keseluruhan oleh BPUPKI dan PPKI. Oleh karena itu, segala
sesuatunya diatur dalam Aturan Peralihan UUD 1945 (naskah asli) yang
menentukan yaitu Pasal I Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
mengatur dan menyelenggarakan kependahan pemerintahan kepada
pemerintahan Indonesia, Pasal IISegala badan negara dan peraturan yang
ada masih langsung berlaku,selama belum diadakan yang baru menurut
undang-undang dasar itu, Pasal IIIUntuk pertama kali Presiden dan Wakil
Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Pasal
IVSebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut undang-undang dasar
ini, segala kekuasaan nya dijalankan oleh presiden dengan bantuan Komite
Nasional Pusat. Sehubungan dengan keadaan saat itu perlu adanya badan
yang ikut bertanggung jawab tentang nasib bangsa dan negara Indonesia di
samping pemerintah. Yang dimaksud pemerintah pada waktu itu adalah
Presiden.

 Masa Orde Liberal

Belanda mengetahui bahwa Indonesia telah merdeka. Mereka tidak


tinggal diam, Belanda ingin menjajah kembali seperti tempo dahulu. Oleh
karena itu, ia berusaha menduduki wilayah negara Republik Indonesia dan
merebut kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia. Sehubungan dengan
keadaan tersebut, PBB perlu ikut campur tangan guna menyelesaikan
pertikaian antara negara Republik Indonesia dengan Belanda, dengan
diusahakan suatu konferensi yang diadakan di Den Haag pada tanggal 23
Agustus 1949 sampai 2 November 1949 yang dikenal dengan nama
Konferensi Meja Bundar (KBM). Pengakuaan kedaulatan ditentukan akan
dilaksanakan tanggal 27 Desember 1949. Dengan demikian, negara
Republik Indonesia hanya berstatus sebagai negara bagian.

 Masa Orde Lama

Pemilu tahun 1955, dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi


harapan masyarakat, bahkan kestabilan dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, maupun hankam. Ideologi Pancasila pada saat itu dirancang oleh
PKI untuk diganti dengan Ideologi Manipol Usdek serta konsep Nasakom.
PKI berusaha untuk menancapkan kekuasaannya dengan membangun
komunis internasional dengan RRC. Sebagai puncak peristiwanya adalah
meletusnya Gerakan 30 September (G-30-S/PKI), sebagai usaha untuk
mengganti Ideologi Pancasila dengan Ideologi Marxis.

 Masa Orde Baru

Dengan berakhirnya pemerintahan Soekarno dalam orde lama,


dimulailah pemerintahan baru yang dikenal dengan orde baru, yaitu suatu
tatanan kehidupan masyarakat dan pemerintahan yang dilaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Munculnya orde
barudiawali dengan tuntutan dari aksi-aksi seluruh masyarakat, seperti
Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia (KAMI). Tuntutan mereka dikenal dengan nama
Tritura.

IV. Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

A. Sidang BPUPKI Pertama


Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara yang resmi,
terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam BPUPKI yaitu:
1. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
Dalam pidatonya tanggal 29 Me 1945 Muh. Yamin mengusulkan calon
rumusan dasar negar sebagai berikut:
I. Peri Kebangsaan
II. Peri Kemanusiaan
III. Peri Ketuhanan
IV. Peri Kerakyatan (permusyawaratan, perwakilan, kebijaksanaan)
V. Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial)
Pada akhir pidatonya Muh. Yamin menyerahkan rancangan usulan sementara
berisi rumuasan Undang Undang Dasar RI.
2. Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945)
Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo mengemukakan teori-teori Negara
sebagai berikut:
I. Teori Negara perseorangan (individualis)
II. Paham negara kelas (class theory)
III. Paham Negara integralistik
Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat Negara Indonesia,
Soepomo mengusulkan hal-hal mengenai: kesatuan,kekeluargaan, keseimbanagan
lahir dan batin, musyawarah, keadilan rakyat.
3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Dalam hal ini Ir.Soekarno menyampaikan dasar Negara yang terdiri atas
lima prinsip yang rumusannya yaitu:
I. Nasonalisme (kebangsaan Indonesia)
II. Internasionalisme (peri kemanusiaan)
III. Mufakat atau demokarasi
IV. Kesejahteraan social
V. Ketuhanan yang Maha Esa
Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar filsafat
negara dan pandangan hdup bangsa Indonesia.
Soekarno mengubah nama Panca Dharma untuk kelima dasar tersebut
menjadi Pancasila.
Pada akhir Sidang Pertama, Ketua Sidang BPUPKI membentuk sebuah
panitia kecil yang terdiri dari delapan orang (Panitia Delapan) dan diketuai oleh Ir.
Soekarno yang mempunyai tugas antara lain, mengumpulkan dan menggolong-
golongkan usul yang diajukan peserta sidang.
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Delapan mengadakan pertemuan dengan
38 orang anggota BPUPKI untuk mencari titik temu antara golongan paham
kebangsaan dan golongan Islam. Rapat tersebut membentuk pula suatu panitia
kecil yang terdiri atas sembilan orang.
Panitia Sembilan itu mencapai hasil, yaitu dicapainya persetujuan antara
pihak Islam dan kebangsaan. Persetujuan itu termaktub dalam suatu naskah
rancangan pembukaan hukum dasar (rancangan preambul hukum dasar) yang
berbunyi:
‘‘ …….. maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesa itu dalam suatu
hukum dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-
pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia’’
Konsensus antara golongan kebangsaan dan golongan Islam pada tanggal 22
Juni 1945 itu dikenal sebagai Piagam Jakarta.
Dalam rancangan preambul hukum dasar terdapat rancangan dasar negara
yaitu:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyarawatan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
B. Sidang BPUPKI Kedua
Panitia Delapan menyetujui sepenuhnya rancangan preambul hukum dasar
yang disusun oleh sembilan orang anggota BPUPKI dan menyampaikannya
kepada sidang BPUPKI ke-II pada tanggal 10 Juli 1945.
Pada tanggal 11 Juli 1945, ketua BPUPKI membentuk tiga panitia:
1. Panitia Perancangan Undang-Undang Dasar
2. Panitia Pembelaan Tanah Air
3. Panitia Soal Keuangan dan Perekonomian
Hasil Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang disampaikan kepada
sidang BPUPKI terdiri atas tiga naskah yaitu :
1. Rancangan pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di
muka dunia atas Penjajahan Belanda.
2. Rancangan pembukaan yangdi dalamnya terkandung dasar Negara
Pancasila.
3. Rancangan pasal-pasal Undang Undang Dasar.
Setelah selesai melaksanakan tugasnya BPUPKI melaporkan hasilnya
kepada pemerintah Jepang disertai usulan suatu badan baru yakni Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

C. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan Sidang PPKI


Pembentukan Badan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI),
Dokuritsu Junbi Iinkai 7 Agustus 1945.PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, wakil Dr.
Moh Hatta dengan 21 anggota.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu. Pada 16
Agustus 1945 pemerintah Jepang memberitahukan bahwa PPKI dilarang untuk
mengadakan rapat persiapan pengumuman kemerdekaan. Dengan memanfaatkan
kekosongan kekuasaan yang ada akibat menyerahnya Jepang kepada sekutu itulah
bangsa Indonesia mengambil keputusan sendiri/secara sepihak dengan cara
memproklamasikan kemerdekaan.
Putusan sepihak yang diambil bangsa Indonesia ini membuktikan bahwa
kemerdekaan bangsa Indonesia bukan sebagai hadiah dari Jepang, Melainkan
kemerdekaan atas dasar perjuangan dengan kekuatan sendiri. Rancangan
pernyataan Indonesia merdeka yang disusun oleh BPUPKI tidak digunakan dan
diganti dengan naskah proklamasi yang baru.
Teks Proklamasi dirumuskan dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Dr.
Moh. Hatta atas nama Indonesia setelah disetujui oleh anggota-anggota PPKI dan
para pemuda yang hadir di jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta menjelang dini hari
tanggal 17 Agustus 1945.
Teks tersebut dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945
pukul 10.00 waktu setempat di halaman rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No.
56, Jakarta, dengan didahului oleh suatu pidato singkat.
PPKI menetapkan :
a) Menetapkan Undang-Undang Dasar dengan perubahan-perubahan
dasar negara dirumuskan menjadi : Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Pancasila yang sah dan autentik.
b) Mengangkat Ir. Soekarno, Dr. Moh. Hatta sebagai Presiden dan
Wakil Presiden
c) Tugas-tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan
kemerdekaannya dengan suatu Proklamasi Kemerdekaan .Tanggal 17 Agustus
1945 merupakan titik kulminasi sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa
Indonesia yang melahirkan negara kebangsaan yang berbentuk negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Pancasila.

IV. Dinamika Aktualisasi Pancasila sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara dibentuk bertujuan untuk penataan
kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyrakat dengan implemantasinya
dibentuk peraturan undang-undang supaya negara ini dapat memiliki dasar hukum
yang kuat sehingga masyrakatnya tidak bertindak semaunya. Dalam pelaksanaan
peraturana undang-undang itu segala kebijakan yang dijalankan oleh
penyelenggra kekuasaan negara. Implementasi dari Pancasila adalah dasar negara
yang bersifat yuridis dan politis.

Berkeinginan menertibkan sistem peraturan undang-undang di idonesia, pada


masa orde baru telah ditetapkan ketetpan MPRS No. XX/MPRS/1966. Ketetapan
MPRS tersebut menetapkan Pancasila sebagai sumber hukum di Indonesia.
Berikut tata urutan peraturan undang-undang yang ada di indonesia.

1) Undang-Undang Dasar 1945


2) Ketatapan MPR
3) Peraturan Pemerintah penggantian Undang-Undang
4) Keputusan Presiden
5) Peraturan-Peraturan Pelaksanaan lainnya.

Pada memasuki era reformasi, Majelis Permusywaratan Rakyat (MPR)


menetapkan ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tataa
urutan peraturan perundang-perundangan. Dalam ketetapanya menyataakan
bahwa sumber hukum dasar nasional yaitu Pancasila sebagaimana yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945. Berikut adalaah tata urutan perundang-undangan
yang sudah di ketetapan.

1. Undang-Undang Dasar 1945


2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintan Penggantian Undang-Undang
5. Peraturan pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah

Dengan perkembangan yang relatif cepat peraturan perundang-undangan


mengalami perubahan pada tanggal 22 juni 2004 diundangkan undang-undang
No. 10 Tahun 2004 tentang membentuk kembali peraturan perundang-
undangan.

1. Undang-Undang Dasar 1945


2. Peraturan Pemerintan Penggantian Undang-Undang
3. Peraturan pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan daerah yang terdiri dari:
a. Peraturan daerah provinsi
b. Peraturan daerah kabupaten
c. Peraturan desa.

V. Dinamika Pelakasanaan UUD 1945

Pada dasarnya UUD 1945 yang dulu dikenal dengan piagam jakarta
berisi tentang peraturan perundang-undngan hukum dan berisi pula tentang
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. UUD 1945 sebagai
hukum dasar negara Indonesia dalam hal ini terdapat pengertian tentang
hukum dasar yaitu aturan-aturan dasar yang dipakai sebagai landasan dasar
dan sumber berlakunya seluruh hukum perundangn-undangan dan
penyelenggaraan pemerintah pada suatu negara. Sedangkan untuk jenis-jenis
hukum dasar dapat dibedakaan menjadi dua macam, yaitu.

1) Hukum dasar tertulis yang artinya suatu konstitusi negara yang menjadi
dasar dan sumber bagi peraturan-peraturan lain atau perundang-undangan
lain yang berlaku disuatu negara. Contohnya : UUD 1945. Sifat dari
hukum tertulis adalah:

a. Peraturan perundangan yang tertinggi dalam negara


b. Memuat aturan pokok ketatanegraan
c. Mengikat, baik pemerintah, lembaga-lembaga ketatanegraan,
lembaga-lembaga kemasyarakatan, warga negara dan penduduk
dimana saja.
d. Menjadi alat pengontrol apakah peraturan hukum sudah sesuai
dengan ketentuan UUD 1945
e. Menjadi sumber hukum dan dasar bagi peraturan perundangan
bawahan

2) Hukum dasar tidak tertulis yaitu suatu konvesi ketatanegaraan atau


kebiasaan ketatanegraan. Konvesi adalah aturan-aturan yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara. Contohnya : pidato
proklamasi, pidato kenegaraan presiden tiap-tiap tanggal 16 agustus, dan
pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Sifat
dari hukum dasar tidak tertulis.

a. Tidak bertentangan dengan isi, arti, dan maksud hukum dasar


tertulis
b. Melengkapi, mengisi kekosongan ketentuan yang tidak diatur
secara jelas dalam hukum dasar tertulis
c. Memantapkan hukum dasar tertulis
d. Terjadi berulang kali dan dapat diterima oleh masyarakat
e. Hanya dapat terjadi pada tingkat nasional
f. Merupakan aturan dasar komplementasi bagi UUD
Pengertian UUD 1945 adalah suatu hukum dasar tertulis (konstitusi
negara) yang menjadi dasar dan sumber peraturan-peraturan lain
atau perundang-undangan lain yang berlaku di negra republik
Indonesia. Undang-undang dasar 1945 adalah suatu naskah yang
didalamnya terdiri atas pembukaan, batang tubuh atau isi, dan
penjelasaan. Penetapan undang-undang dasar 1945 pada tangga 18
agustus oleh PPKI (Perencanaan Persiapan Kemerdekaan
Indoneisa). Undang-undang dasar 1945 sebagai hukum dasar
tertulis dapat diartikan sebagai berikut.

1. Undang-undang dasar 1945 mempunyai kekuatan untuk.

 Mengikat Pemerintah
 Mengikat Lembaga-Lembaga Negara atau
Pemerintah
 Mengikat Lembaga-Lembaga Masyarakat
 Mengikat Warga Negara atau Penduduk

2. Undang–undang dasar berisi norma-norma, aturan-aturan


dan ketentuan dasar
3. Undang-undang dasar 1945 merupakan peraturan
perundang-undangan tertinggi dengan peraturan perundang-
undangan lainnya

4. Undang-undang dasar 1945 merupakan sumber hukum dari


semua peraturan

Dinamakan undang-undang dasar 1945 karena undang-undang dasar tersebut dan


ditetapkan pada tahun1945. Terdapat beberapa undang-undang dasar lain yang
pernah dimiliki dan digunakan oleh bangsa Indonesia.

 Undang-Undang Dasar 1945


Disebut sebagai Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS)
1949
 Undang-Undang Dasar 1950
Disebut sebagai Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950
DAFTAR PUSTAKA

http://wikipedia.org/wiki/proklamasi_kemerdekaan_indonesia

http://elearning.guradarma.ac.id

http://bahasaku.xtgem.com

https://repaldiabdulagi453.wordpress.com/2014/10/14/dinamika-aktualisasi-
pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-uud-1945/

Anda mungkin juga menyukai