id
oleh
Soeroyo 1)
ABSTRACT
1). Balai Penelitian Biologi Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi—LIPI, Jakarta.
52
Menurut hasil penelitian yang dilakukan kayu dan lain-lain akan gugur dan jatuh ke
di Florida, Amerika Serikat, serasah yang dalam perairan. Biomassa ini akan diurai-
berada di perairan sekitar hutan mangrove kan oleh mikroorganisme menjadi zat orga-
umumnya berasal dari pohon-pohon mang- nik yang sangat berguna bagi organisme
rove. Sebagian besar dari serasah ini akan perairan. Oleh karena itu mangrove merupa-
terlarut dalam air sebagai material halus, kan salah satu penyumbang zat organik yang
sehingga sekitar 35% — 60% dari semua un- banyak bagi perairan di sekitarnya.
sur hara yang terlarut dalam air di perairan Mangrove dapat memberikan sumbangan
dekat pantai diperkirakan berasal dari pohon zat organik yang banyak terhadap konsumen
mangrove. Hal ini memang belum dapat karena produktivitasnya yang tinggi. Nilai
dibuktikan secara pasti. Walaupun luas produktivitas hutan mangrove ini diperkira-
perairan pantai hanya sekitar 10% dari luas kan 20 kali lebih tinggi dari nilai produktivi-
lautan, namun para ahli berpendapat bahwa tas laut bebas dan sekitar 5 kali lebih tinggi
90% dari produktivitas lautan. terdapat di dari nilai produktivitas perairan pantai.
perairan pantai. Sedangkan setengah dari Gambar 1 menunjukkan bahwa dari delapan
luas lautan hanya memiliki produktivitas ekosistem alam, hanya dua ekosistem yang
sebesar 0,1%’ Beberapa penelitian yang mempunyai nilai produktivitas lebih tinggi
pernah dilakukan dalam suatu hutan mang- dari nilai produktivitas mangrove yaitu eko-
rove di Florida tersebut memberikan petun- sistem hutan hujan tropis (6000 g material
juk betapa pentingnya serasah yang di- organik kering/m2/tahun) dan ekosistem te-
hasilkan oleh pohon-pohon mangrove seba- rumbu karang (4900 g material organik
gai landasan bagi produksi ikan di muara kering/m2/tahun). Mangrove di daerah tropis
sungai dan daerah pantai. Studi lain me- terutama yang berdekatan dengan sungai-
nunjukkan bahwa 80% dari ikan-ikan sungai, merupakan suatu daerah yang mem-
komersial yang tertangkap di beberapa punyai nilai produktivitas sangat tinggi.
perairan pantai, ternyata berhubungan erat Hal ini disebabkan jenis-jenis Rhizophora
dengan rantai makanan yang terdapat dalam dapat hidup dan berkembang biak dengan
ekosistem mangrove. Selanjutnya diperkira- baik di daerah tersebut. Secara umum besar-
kan bahwa 70% dari siklus hidup udang dan nya produktivitas itu berkisar antara 2500 g
ikan-ikan yang tertangkap di daerah estuaria — 3600 g bahan organik kering per m 2
berada di daerah mangrove. Sebagai contoh per tahun (LEAR & TURNER 1977). Da-
udang pada stadium juvenil juga terdapat lam lingkungan mangrove yang menjadi
di daerah estuaria, sedangkan Metapenaeus produser bahan organik tidak hanya pohon
bennetae menghabiskan seluruh hidupnya di mangrove itu sendiri, tetapi juga meliputi
daerah estuaria. epifit yang terdapat di akar-akar dan batang
mangrove, permukaan tanah serta fitoplank-
ENERGI DALAM EKOSISTEM ton yang berada dalam perairan. Semua
MANGORVE produsen ini menyumbangkan materi orga-
nik atau reruntuhan tumbuhan. Materi-
Seperti tumbuhan yang berklorofil lain- materi organik ini merupakan bahan makan-
nya, mangrove juga dapat mengadakan an dasar yang tersedia bagi konsumen yang
fotosintesis dengan bantuan energi yang hidup dalam lingkungan mangrove.
berasal dari cahaya matahari. Dalam fotosin- Bagian terbesar dari reruntuhan mangrove
tesis tersebut zat anorganik dirubah menjadi merupakan bahan yang pokok untuk tempat
zat organik. Zat organik ini sangat berguna berkumpulnya bakteri dan jamur. Kemudian
untuk pertumbuhan dan pembesaran bio- bahan-bahan tersebut mengalami penguraian
massa tumbuhan. Sebagian biomassa yang yang merupakan mata rantai makanan dari
berupa daun, bunga, buah, ranting, kulit hewan-hewan laut. Bagian-bagian partikel
53
daun yang kaya akan protein ini dirombak moluska dan krustasea kecil. Selama perom-
oleh koloni-koloni bakteri dan seterusnya bakan ini substansi organik terlarut yang ber-
dimakan oleh ikan-ikan kecil. Perombakan asal dari reruntuhan mangrove sebagian dile-
partikel daun ini akan berlanjut terus sampai pas sebagai mated yang berguna bagi fito-
menjadi partikel-partikel yang berukuran plankton dan sebagian lagi diabsorbsi oleh
sangat kecil (detritus) dan akhirnya dimakan partikel sedimen yang menyokong rantai
oleh hewan-hewan pemakan detritus, seperti makanan (Gambar 2).
Gambar 1. Produktivitas netto dari ekosistem alam (LEAR & TURNER 1977).
54
55
56
permukaan tanah sampai tinggi satu meter). serasah di setiap tempat tidaklah sama.
Iklim mikro dapat mempengaruhi kualitas Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
sumber dan kualitas sumber dapat mem- gugur serasah adalah sebagai berikut :
pengaruhi pengurai. 1. Iklim
Penelitian mengenai banyaknya gugur Menurut CRACC (1964) pengaruh utama
serasah dan penguraian serasah mangrove di iklim mengenai serasah yang jatuh dapat di-
Indonesia masih sedikit sekali dilakukan. ketahui dari beberapa data yang berdasarkan
Baru BROTONEGORO & ABDULKADIR mintakat iklim. Sebagai contoh hutan
(1978) mengadakan penelitian gugur serasah Erectic Alpine, di daerah kutub utara
dan penguraiannya di Pulau Rambut. Hasil memproduksi serasah sebanyak 1 ton per
penelitian ini menunjukkan bahwa banyak- hektar per tahun, hutan di daerah dingin
nya daun-daun yang jatuh di dasar hutan 3,5 ton per tahun dan daerah sedang atau
mangrove seluas satu meter persegi setiap subtropis sebanyak 5,5 ton per tahun.
hari berkisar antara 1,5 — 4,06 g berat kering Sedangkan hutan di daerah katulistiwa atau
atau rata-rata 2,34 g berat kering. Sedang tropis dapat menghasilkan serasah sebanyak
bagian-bagian lain (ranting, cabang, bunga, 11 ton per hektar per tahun. Dari contoh
buah dan lain-lain) sebanyak 5,75 g berat tersebut dapat diambil perbandingan bahwa
kering per meter persegi per hari. serasah yang didapatkan di Pegunungan
Dari berbagai penelitian mengenai gugur Alpine : daerah dingin : daerah sedang :
serasah nampaknya terdapat perbedaan me- daerah tropis adalah 1 : 3 : 5 : 10. Dari
ngenai hasil yang diperoleh di masing-masing perbandingan ini dapat dikatakan bahwa
tempat (Tabel 1). Perbedaan ini disebabkan semakin ke arah ekuator semakin banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi gugur produksi serasah yang dihasilkan.
Tabel 1. Produksi serasah dari berbagai lokasi (GOULTER & ALLAWAY 1979).
57
Tabel 2. Hasil rata-rata serasah Rhizophora spp. yang didapatkan di Missionary Bay
(DUKE et al. 1981)
58
pohon yang mempunyai tajuk lebat dapat simum pada umur 60 tahun - 60 tahun.
memproduksi serasah sebanyak 2 ton per Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
hektar per tahun, pohon yang bertajuk agak umur tegakan akan berpengaruh terhadap
tebal memproduksi serasah 1,9 ton per produksi serasah.
hektar per tahun, sedangkan pohon yang
bertajuk tipis hanya dapat berproduksi
sebanyak 1,7 ton per hektar per tahun.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
semakin tipis tajuk pohon maka produksi DAFTAR PUSTAKA
serasah semakin sedikit.
6. Pengaruh waktu (musim) BROTONEGORO, S dan ABDULKADIR
1978. Penelitian pendahuluan tentang
Musim sangat berpengaruh terhadap ba-
kecepatan gugur daun dan penguraiannya
nyaknya gugur serasah dari jenis tumbuhan
dalam hutan Pulau Rambut. Dalam :
tertentu, tetapi mungkin kurang begitu ber-
Pros. Seminar Ekosistem Mangrove :
pengaruh terhadap jenis lainnya. Untuk
(S. SOEMODIHARDJO, A. NONTJI,
hutan di daerah tropis atau katulistiwa
A. DJAMALI Eds), 81 - 85.
seperti Malaya, Colombia dan Ghana, jum-
CRACC, J.B. 1964. Advances in ecological
lah serasah yang gugur adalah tetap sepan-
research. Academic Press. London, pp.
jang tahun, tetapi ada kecenderungan untuk
105-113.
berkurang pada pengumpulan serasah dalam
DUKE, N.C., J.S. BUNT, and W.T. WIL-
setengah tahun pertama (NYE dalam CRA-
LIAMS 1981. Mangrove litter fall in
CC 1964). Selain itu dilaporkan bahwa gu-
N.E. Australia. I. Annual totals by
gur serasah yang minimum didapatkan pada
component in Selected species. Aust.
musim hujan dan maksimum di musim ke-
J.Bot.29 : 547-553.
ring.
GOULTER. P.F.E. and W.G. ALLAWAY
7. Variasi tahunan 1979. Litter fall and decomposition in
Produksi serasah yang jatuh dari tahun ke mangrove stand, Avicennia marina
tahun berbeda, tetapi hal ini tidak berlaku (Forsk) Vierh, in Middle Harbour Syd-
untuk semua jenis tanaman dan semua dae- ney. Aust. J. Mar. Freshw. Res. 30 :
rah (Tabel 2). 541 — 546.
8. Umur tegakan LEAR, R. and T. TURNER 1977. Mangrove
MOLLER (dalam CRACC 1964) meng- of Australia. University of Queensland
adakan pengamatan terhadap 3 kelompok Press, pp. 45 — 54.
umur hutan yaitu 31 tahun — 60 tahun, MARTOSUBROTO, P. 1978. Sumbangan
61 tahun - 119 tahun dan hutan tua 120 hutan mangrove terhadap perikanan.
tahun — 200 tahun. Masing-masing kelom- Dalam : Pross. Seminar I Ekosistem
pok itu menghasilkan serasah sebesar 2,8 mangrove : (S. SOEMODIHARDJO;
ton per hektar per tahun, 2,7 ton per hektar A. NONTJI; A. DJAMALI eds), 109 -
per tahun dan 2,5 ton per hektar per tahun. 113.
Pengamatan lain menunjukkan bahwa pada PROCTOR, J. 1983. Tropical forest litter
umur 20 tahun Pinus sp. menghasilkan sera- fall. Ecology and management. Blackwell
sah sebesar 2,5 ton per hektar per tahun, Sci. Pub,. Oxford Edinburgh, pp. 267 -
sedang pada umur 100 tahun hanya meng- 273.
hasilkan 1,3 ton per hektar per tahun. SWIFT, M.J. ; O.W. HEAL & J.M. ANDER-
Sedang menurut DENEKEMAN (dalam SON 1979. Decomposition in terrestrial
CRACC 1964) jumlah serasah yang gugur ecosystem. Blackwell Sci. Pub,. Oxford
dari jenis Picea abies akan mencapai mak- Edinburgh. 145-153.
59