Anda di halaman 1dari 7

ISSN: 2302-1705

JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017


2012

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED


LEARNING (PJBL) YANG DIPADU METODE GALLERY WALK
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X IPA
SMA NEGERI 1 BIREUEN

M. Rezeki Muamar1, Rahmawati1, Irnawati1


1
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Almuslim-Bireuen
Email : muamar.mrezeki@gmail.com

Diterima 27 Januari 2017/Disetujui 30 Maret 2017

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dipadu
metode Gallery Walk terhadap hasil belajar siswa di kelas X IPA Bireuen pada konsep pencemaran lingkungan
pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016.Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakan penelitian ini
dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-postest control groupdesign. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Bireuen yang terdiri dari sembilankelas
dengan jumlah siswa 400 orang siswa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu
kelas X IPA A dengan jumlah siswa 29 dan kelas X IPA B dengan jumlah siswa 31. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan
soalpretest dan soal posttest. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan program SPSS Versi 20.
Hasil uji normalitas pada kelas eksperimen menunjukkan nilai p> 0,05 (0.20>0,05), sedangkan pada kelas
kontrol menunjukkan nilai p> 0,05 (0,09>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian ini
berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas menunjukkan nilai p> 0,05 (0,13>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa
kedua kelompok mempunyai standar deviasi yang homogen. Hasil penelitian untuk uji hipotesis menunjukkan
bahwa nilai p< 0,05 (0.001 < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) dipadu metode Gallery Walk terhadap hasil belajar siswa di kelas X IPA SMA Negeri 1
Bireuen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) dipadu metode Gallery Walk terhadap hasil belajar siswa di kelas X IPA SMA Negeri 1
Bireuen.

Kata Kunci : Hasil belajar, Project Based Learning (PjBL), Gallery Walk, Pencemaran Lingkungan.

PENDAHULUAN digunakan untuk mengimplementasikannya. Salah


satu faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi adalah proses pembelajaran. Untuk meningkatakan
manusia baik itu pendidikan yang bersifat formal kualitas pembelajaran bisa dilakukan dari berbagai
maupun non formal. Pendidikan adalah suatu proses aspek diantaranya adalah proses belajar mengajar.
yang mempengaruhi peserta didik agar dapat Anni (2007:19) menyatakan bahwa :
menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap “Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat adanya interaksi antara stimulus dan
lingkungannya dengan demikian menimbulkan respon. Dan tidak sekedar melibatkan hubungan
perubahan dalam dirinya yang berfungsi secara antara stimulus dan respon. Model belajar
adekuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, kognitif menyatakan tingkah laku seseorang
2007). Karena pendidikan adalah suatu kegiatan yang ditentukan oleh persepsi serta pemahaman
di dalamnya melibatkan banyak orang diantaranya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
peserta didik, pendidik, administrator, masyarakat belajarnya”.
(stakeholder) dan orang tua peserta didik (Iskandar,
2009:5). Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan Hal yang lebih penting dalam belajar adalah
tersebut banyak faktor atau strategi yang bisa bukan hanya mengingat informasi-informasi penting
17
ISSN: 2302-1705
JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017
2012

dari pelajaran, tetapi bagaimana agar bisa catatan dari guru. Sedangkan pada saat ini telah
menampilkan ujuk kerja dalam menerapkan informasi diterapkan kurikulum 2013 di sekolah tersebut.
tersebut dalam memecahkan masalah-masalah baru Pada kurikulum 2013 menekankan peserta
(Uno & Nurdin, 2011). Salah satunya yang dapat didik untuk mencari sendiri informasi dari berbagai
dilihat dari proses belajar adalah hasil belajar itu literature. Ketiga, guru tidak menerapkan rangkaian
sendiri. Hasil belajar diukur untuk mengetahui aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada
ketercapaian tujuan pendidikan melalui proses belajar proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara
mengajar karena hasil belajar termasuk komponen ilmiah. Sehingga peserta didik tidak aktif dan tidak
pendidikan yang harus disesuaikan dengan tujuan mempunyai keterampilan dalam suatu materi
pendidikan (Purwanto, 2011:47). Untuk mencapai pembelajaran yang sedang diajarkan, hal ini
tujuan pendidikan manusia tidak dapat lepas dari dikarenakan guru kurang memahami atau mendalami
proses belajar itu sendiri sampai kapanpun dan model pembelajaran yang akan diterapakan. Sehingga
dimanapun manusia berada dan belajar juga menjadi mengakibatkan peserta didik kurang terampil dalam
kebutuhan yang terus meningkat sesuai dengan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam
perkembangan Ilmu Pengetahuan. pembelajaran. Akibatnya, banyak peserta didik yang
Pada dasarnya pelajaran Ilmu Pengetahuan tidak menguasai materi pembelajaran sehingga
Alam khususnya biologi adalah mata pelajaran yang permasalahan utama yang didapat adalah rendahnya
menuntun siswa ke arah kesadaran kritis tentang hasil belajar peserta didik disekolah tersebut.
bagaimana asal usul dan pola serta tata cara Untuk mengatasi berbagai problematika dalam
mempertahankan lingkungan alam dengan mahluk pelaksanaan pembelajaran, guru harus menciptakan
yang ada didalamnya. Biologi bukan hanya sekadar suasana yang menyenangkan dalam kelas dan
konsep yang menjabarkan pengertian-pengertian dan menciptakan suasana dimana semua peserta didik
merinci karakteristik hewan, tumbuhan dan manusia. harus terlibat dalam proses pembelajaran. Oleh karena
Akan tetapi biologi dengan kedalaman materi yang itu, guru perlu menerapkan suatu model pembelajaran
dikandungnya memiliki makna tersendiri. dengan pendekatan yang dapat memperhatikan aspek-
Pada tingkat sekolah menengah atas (SMA), aspek sains yang saling berhubungan dan peserta didik
biologi dipandang penting untuk diajarkan sebagai dapat mengembangkan kemampuannya secara
mata pelajaran tersendiri dengan beberapa maksimal.
pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu Peneliti ingin mencoba menggunakan alternatif
kepada peserta didik, biologi di maksudkan sebagai baru dalam memecahkan permasalahan tersebut yaitu
wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir dengan menggunakan model pembelajaran Project
dam keterampilan yang berguna untuk memecahkan Based Learning dipadu dengan metode Gallery Walk.
masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, mata Sesuai dengan pernyataan Sutirwan (2013)
pelajaran biologi perlu diajarkan untuk tujuan yang pembelajaran berbasis proyek (Project Based
lebih khusus yaitu membekali peserta didik dalam Learning) merupakan model pembelajaran yang
pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah kemampuan melibatkan peserta didik secara aktif dalam
yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang yang merancang tujuan pembelajaran untuk menghasilkan
lebih tinggi. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa mata produk atau proyek yang nyata. Sedangkan Gallery
pelajaran biologi terkadang kurang diminati oleh Walk, menurut Silberman (2007:264), yang
peserta didik terutama tingkat SMA. menyebutnya dengan istilah galeri belajar merupakan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara suatu cara untuk menilai dan merayakan apa yang
dengan guru biologi di SMA Negeri 1 Bireuen telah peserta didik pelajari setelah terjadinya
menunjukkan bahwa disekolah tersebut hasil belajar rangkaian proses pembelajaran. Menerapkan proses
peserta didik khususnya konsep pencemaran pembelajaran yang menggunakan model dan
lingkungan memiliki nilai yang relatif rendah. Nilai pendekatan seperti diatas maka telah diciptakan suatu
rata-rata siswa pada konsep pencemaran lingkungan kegiatan atau suasana yang kooperatif dan
Tahun Ajaran 2014/2015 berkisar 60 sampai 70 komunikatif, dimana dalam proses pembelajaran
sedangkan nilai KKM pada materi ini adalah 75, maka peserta didik diberi kesempatan untuk mengkonstruksi
penulis memperoleh informasi dan menemukan pengetahuannya. Artinya peserta didik harus
permasalahan baik pada guru maupun peserta didik dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar serta
khususnya pada bidang biologi. Pertama, berkontribusi dalam membangun pengetahuan dan
keterampilan dan keuletan seseorang guru dalam mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh
menciptakan suasana yang menyenangkan di kelas kedalam dunia nyata.
masih sangat kurang sehingga peserta didik merasa Menurut hasil penelitian Susilowati, dkk.,
bosan ketika mengikuti proses belajar mengajar dalam Jurnal Pendidikan Biologi (2013) di SMP
terutama pada mata pelajaran biologi. Kedua, proses Negeri 4 Ungaran mengenai pengaruh pembelajaran
belajar mengajar yang kurang efektif sehingga peserta berbasis proyek terhadap hasil belajar siswa konsep
didik kurang memahami yang diberikan oleh guru. sistem pencernaan manusia. Hasil yang diperoleh rata-
Selain itu keinginan peserta didik untuk menggali rata nilai akhir peserta didik kelas eksperimen lebih
informasi dari berbagai sumber sangat kurang. Peserta tinggi dari pada kelas kontrol yakni pada kelas
didik hanya berpatokan pada satu buku paket dan eksperimen sebesar 83 dan ketuntasan belajarnya
18
ISSN: 2302-1705
JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017
2012

mencapai 100% sedangkan, pada kelas kontrol rata- HASIL DAN PEMBAHASAN
rata nilai akhirnya sebesar 76 dan ketuntasan
belajarnya hanya 89,7%. Deskripsi Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan
Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Kelas Kontrol
oleh Widarti, dkk., dalam jurnal Unnes (2013) di Data nilai pre-test merupakan pengetahuan
SMA mengenai pengaruh pembelajaran Gallery Walk awal (kognitif) siswa sebelum diberikan perlakuan.
berpendekatan Contextual Teaching Learning pada Kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi
konsep sistem pencernaan. Hasil penelitian perlakuan, terlebih dahulu diberi pre-test dengan
menunjukkan bahwa pembelajaran Gallery Walk tujuan untuk mengetahui pengetahuan awal mereka
berpendekatan CTL berpengaruh positif terhadap terhadap materi dan untuk mengukur apakah
aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pengetahuan mereka setara. Berdasarkan hasil
pencernaan manusia. Berdasarkan hasil tersebut dapat penelitian diperoleh bahwa nilai minimum untuk kelas
disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek eksperimen yaitu 30 dan nilai maksimumnya 85.
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa konsep Sehingga diperoleh rata-rata nilaipretest untuk kelas
sistem pencernaan. Berdasarkan hasil penelitian eksperimen adalah 50,00dengan varian263,33 dan
tersebut dapat disimpulkan bahwa model standar deviasi sebesar 16,23. Sedangakan nilai
pembelajaran Project Based Learning dapat dipadu pretestuntuk kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai
dengan metode Gallery Walk karena akan merangsang minimum yaitu 30 dan nilai maksimumnya 75.
siswa lebih aktif, kreatif dalam meningkatkan Sehingga diperoleh rata-rata nilai pretest untuk kelas
motivasi belajar. kontrol yaitu 52,76 denganvarian 163,33 dan standar
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti deviasi adalah 12,86.
tertarik melakukan penelitian dengan tujuan untuk Berdasarkan data diatas dapat kita lihat bahwa
mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapakan pengetahuan awal siswa baik dikelas eksperimen
model pembelajaran Project Based Learning dipadu maupun dikelas kontrol sangat rendah. Hasil
metode Gallery Walk pada konsep pencemaran perhitungan nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol
lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Bireuen. dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Deskripsi HasilPretestKelas Eksperimen dan


METODE PENELITIAN Kelas Kontrol
Kelas Min Max Mean Varian Standar
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Deviasi
dengan rancangan penelitian pretest-postest control
Eksperimen 30 85 50,00 263,33 16,23
group design (Tabel 1). Penelitian ini dilaksanakan di
SMA Negeri 1 Bireuen dengan jumlah populasi Kontrol 30 75 52,76 163,33 12,86
sebanyak 400 orang siswa. Sampel penelitian terdiri
atas kelas X IPA-A dan X IPA-B yang yang Deskripsi Nilai Post testKelas Eksperimen dan
berjumlah 60 orang siswa. Pengambilan sampel Kelas Kontrol
dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Data nilai post-test merupakan kemampuan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data akhir (kognitif) siswa sesudah diberikan perlakuan.
hasil belajar yang diperoleh dari pretes dan postes Perlakuan yang dimaksud adalah siswa kelas
yang selanjutnya dinalisis menggunakan Independent eksperimen diajar dengan menggunakan model
Sample t Test melalui aplikasi SPSS Versi 20.0. Project Based Learning dipadu metode Gallery Walk,
sedangkan siswa kelas kontrol diajar dengan model
Tabel 1 Rancangan Penelitian Pretest-Posttest Control konvensional.
Group Design Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa
Kelas Pre-test Perlakuan Post-test nilai minimum untuk kelas eksperimen yaitu 60 dan
nilai maksimumnya 95. Sehingga diperoleh rata-rata
Eksperimen Q1 X Q2
nilai post-test untuk kelas eksperimen adalah 82,74
Kontrol Q3 Q4 dengan varian51,39 dan standar deviasi sebesar 7,17.
Sedangakan nilai posttest untuk kelas kontrol
Keterangan : menunjukkan bahwa nilai minimum untuk kelas
Eksperimen : Kelas yang dibelajarkan dengan kontrol yaitu 55 dan nilai maksimumnya 90. Sehingga
model pembelajara Project Based diperoleh rata-rata nilai posttest untuk kelas kontrol
Learning (PjBL) dipadu metode yaitu 73,62 denganvarian 92,67 dan standar deviasi
Gallery Walk. adalah 9,63. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai rata-
Kontrol : Kelas yang menerapkan model rata kelas eksperimen lebih tinggi di bandingkan
pembelajaran kurikulum 2013 dengan kelas kontrol.
Q1 dan Q3 : Nilai pretest Berdasarkan data diatas dapat kita lihat bahwa
X : Perlakuan pengetahuan akhir siswa sangat baik. Hasil
Q2 dan Q4 : Nilai posttest perhitungan nilai post-test kelas eksperimen dan

19
ISSN: 2302-1705
JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017
2012

kontrol dapat dilihat pada Tabel 3. Deskripsi Nilai Homogenitas Data


Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui
Tabel 3 Deskripsi HasilPost-testKelas Eksperimen apakah sampel dari populasi yang sama, sehingga
dan Kelas Kontrol generalisasi dari hasil penelitian ini nantinya berlaku
Kelas Min Max Mean Variasi Standar bagi populasi. Berdasarkan hasil uji homogenitas
Deviasi menunjukkan bahwa data gain scorekelas eksperimen
Eksperimen 60 95 82,74 51,39 7,17 dan kelas kontrol berdistribusi homogen. Hal tersebut
Kontrol 55 90 73,62 92,67 9,63
ditunjukkan dengan nilai p (0,13) >α (0.05). Hasil
perhitungan nilai homogen dapat dilihat pada Tabel 6.
Deskripsi Gain ScoreKelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Tabel 6 Deskripsi Hasil Uji Homogenitas Kelas
Uji gain score dalam penelitian ini digunakan Kontrol dan Kelas Eksperimen
untuk mengetahui apakah ada perubahan pada hasil Kelas Statistika Sig(p) α Kesimpulan
belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Perhitungan levene
uji gain score dilakukan dengan cara membandingkan Eksperimen 2.36 0.13 0.05 Homogen
hasil pre-test dan post-test disetiap kelompok sampel. Kontrol
Hasil belajar siswa dianggap mengalami perubahan Ket:
apabila p< 0,05 atau thitung> ttabel. Berdasarkan hasil Jika p (Sig) >α terima H0 (homogen)
penelitian diperoleh bahwa nilai rata-ratagain Jika p (Sign) <α ditolak H0 ( tidak homogen)
scoreuntuk kelas eksperimen adalah32,74dengan
varian206,39 Sedangkan standar deviasi untuk kelas Tinjauan terhadap Hipotesis ( Uji t)
eksperimen yaitu 14,37. Nilai rata-rata gain Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
scoreuntuk kelas eksperimen lebih tinggi permasalahan yang sedang dihadapi yang
dibandingkan kelas kontrol yaitu 20,86 dengan varian kebenarannya masih diuji. Setelah melakukan uji
untuk kelas kontrol 11,88,sedangkan standar analisis prasyarat (uji normalitas dan uji homogenitas)
deviasinya adalah 11,88. Berdasarkan data diatas hasil belajar siswa, diketahui kedua kelompok
dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar berdistribusi normal dan homogen.Berdasarkan
siswa. Hasil perhitungan nilai rata-rata gain score analisis uji hipotesis dengan menggunakan program
kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada Tabel SPSS 20.0 for Windows dengan fasilitas Independent
4. sample test dapat diketahui bahwa p <0.05 yaitu
(0.001 < 0.05), maka hipotesis nol (H0) ditolak dan
Tabel 4 Deskripsi Hasil Gain ScoreKelas Eksperimen hipotesis alternatif (H1) diterima. Artinya ada
dan Kelas Kontrol pengaruh hasil belajar siswa menggunakan model
Kelas Min Maks Mean Varian Standar pembelajaran Project Based Learning dipadu metode
Deviasi Gallery Walk.Hasil perhitungan data uji t dapat lihat
Eksperimen 5 55 32,74 206,39 14,37 pada Tabel 7.
Kontrol -10 45 20,86 141,95 11,88
Tabel 7 Hasil Uji Independent Sampel Test
Deskripsi Nilai Normalitas Data Uji Nilai t Sign α Kesimpulan
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui
Uji t 3.477 0.001 0.05 Tolak H0
apakah data dari masing-masing kelas dalam
penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Ket :
Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Jika p (sig) > α Terima H0 (tidak berpengaruh)
Kolmogorov Smirnovmenunjukkan bahwa data gain Jika p (sig) < α Tolak H0 (berpengaruh).
scoreuntuk kelas eksperimen berdistribusi normal. Hal
tersebut ditunjukkan dengan nilai p (0.20) >α (0.05) Pembahasan
dengan nilai statistika sebesar 0,12. Hasil uji Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui
Kolmogorov-Smirnov untuk kelas kontrol bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
menunjukkan bahwa data gain scoreberdistribusi mengalami peningkatan yang sangat baik, dimana
normal dengan nilai p (0,09)>α (0.05) dengan nilai nilai rata-rata hasil belajarposttest yaitu 82,74 lebih
statistika sebesar 0,15. Hasil perhitungan nilai baik daripada hasil belajar pretest yaitu 50,00.
normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.4. Demikian juga dengan kelas kontrol mengalami
peningkatan rata-rata hasil belajar posttest yaitu 73,62
Tabel 5 Deskripsi Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol lebih baik daripada hasil belajar pretest yaitu 52,76.
dan Kelas Eksperimen Perubahan hasil belajar siswa di kelas kontrol
Kelas Samp Statistik Sig α Kesimpul
dan eksperimen sama-sama memberikan perubahan
el a n an yang signifikan, namun yang membedakan adalah
Eksperim 30 0,12 0,2 0,0 Normal seberapa jauh perubahan hasil belajar antara kedua
en 0 5 kelas tersebut. Nilaigain score membuktikan siswa di
Kontrol 29 0,15 0,0 0,0 Normal kelas eksperimen mengalami perubahan hasil belajar
9 5 yang tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Rata-
rata nilai gain score untuk kelas eksperimen yaitu
20
ISSN: 2302-1705
JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017
2012

32,74 dan untuk kelas kontrol sebesar 20,86. Oleh mempresentasikan dan membuat dokumen. Project
karena itu diperlukan analisis lebih lanjut agar dapat Based Learning dirancang untuk digunakan pada
diketahui manakah di antara kedua kelompok tersebut masalah kompleks yang diperlukan peserta didik
yang mengalami peningkatan hasil belajar lebih dalam melakukan investigasi dan memahaminya.
signifikan. Selain itu metode Gallery Walkmerupakan suatu
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan metode pembelajaran yang mampu mengakibatkan
hasil belajar siswa pada kedua kelas, maka perlu daya emosional peserta didik untuk menemukan
dilakukan uji hipotesis. Sebelum dilakukan uji pengetahuan baru dan dapat mempermudah daya ingat
hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan uji jika sesuatu yang ditemukan itu dilihat secara
normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan uji langsung.
normalitas yang dilakukan dengan menggunakan Perbedaan hasil belajar yang signifikan
program SPSS Versi 20 diketahui bahwa nilai tersebut bukan merupakan suatu hal yang kebetulan
signifikasi pada kelas eksperimen yaitu 0,20 lebih tetapi karena pengaruh dari penerapan model Project
tinggi daripada 0,05. Sedangkan nilai signifiksi pada Based Learning dipadu metode Gallery Walk dengan
kelas kontrol yaitu 0,09 lebih tinggi daripada 0,05. segala kebaikannya yang telah dijelaskan peneliti pada
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembahasan di atas. Selain aspek kognitif, penilaian
kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Pada uji selama proses pembelajaran juga dapat dijelaskan
homogenitas dengan menggunakan program SPSS dengan afektif siswa kelas kontrol dan kelas
Versi 20 diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,13 lebih eksperimen mempunyai hasil yang berbeda, dapat
tinggi daripada 0,05. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai afektif siswa kelas eksperimen
diketahui bahwa kedua data tersebut homogen. yang diajar dengan menggunakan model Project
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan Based Learning dipadu meode Gallery Walk lebih
menggunakan program SPSS Versi 20 untuk baik dari siswa yang diajar dengan model
mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikasi pada konvensional. Indikator hasil belajar siswa yang diajar
kedua kelas setelah pembelajaran dilakukan. Uji dengan model Project Based Learning dipadu metode
hipotesis hasil belajar siswa diperoleh dengan cara Gallery Walk selain dari aspek kognitif dan afektif
membandingkan selisih pre-test dan post-test di kelas yaitu aspek psikomotorik (keterampilan berinteraksi
kontrol dan eksperimen. Selisih pre-test dan post-test siswa/human relations). Indikator tidak tampak jika
di kelas kontrol kemudian dibandingkan dengan pembelajaran dilakukan dengan model konvensional.
selisih pre-test dan posttest kelompok eksperimen Siswa yang belajar mengunakan model
menggunakan uji-t.Berdasarkan perhitungan uji t pembelajaran konvensional memiliki hasil belajar
diperoleh bahwa p< 0.05 (0.001< 0.05), sehingga H0 yang lebih rendah dibandingkan siswa yang belajar
(hipotesis nol) ditolak dan H1 (hipotesis alternatif) dengan model pembelajaranProject based learning
diterima. H1 menyatakan bahwa perubahan hasil (PjBL) dipadu dengan Gallery Walk. Hal tersebut
belajar siswa yang diajar menggunakan model Project disebabkan siswa hanya mampu melihat dan
Based Learning dipadu metode Gallery Walk berbeda menganalisis materi pembelajaran melalui buku dan
secara signifikan dengan perubahan hasil belajar siswa media yang ada, sehingga pembelajaran yang terjadi
yang yang diajar menggunakan model konvensional. tidak mampu melekatkan materi secara mendalam di
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil ingatan siswa yang akhirnya pemahaman siswa pada
belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan konsep pencemaran lingkungan masih rendah.
antara siswa yang diajar menggunakan model Project Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
Based Learning dipadu Gallery Walk dengan yang penelitian yang dilakukan oleh Susilowati, Retno dan
diajar menggunakan model konvensional. Sri dalam Jurnal Pendidikan Biologi (2013) di SMP
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Negeri 4 Ungaran mengenai pengaruh pembelajaran
siswa yang belajar dengan menggunakan model berbasis proyek terhadap hasil belajar siswa materi
pembelajaran Project based learning (PjBL) dipadu sistem pencernaan manusia. Penelitian ini melibatkan
dengan Gallery Walkmemiliki hasil belajar yang lebih 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
tinggi dibandingkan siswa yang belajar dengan model Hasil yang diperoleh rata-rata nilai akhir siswa kelas
pembelajaran konvensional. Hal tersebut dikarenakan eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol yakni
siswa yang belajar dengan model pembelajaran pada kelas eksperimen sebesar 83 dan ketuntasan
Project based learning (PjBL) dipadu dengan Gallery belajarnya mencapai 100% sedangkan pada kelas
Walk dapat secara aktif belajar secara mandiri, kontrol rata-rata nilai akhirnya sebesar 76 dan
membuat hipotesis, memecahkan masalah dan ketuntasan belajarnya hanya 89,7%. Hasil penelitian
mengeluarkan ide serta gagasan baru melalui yang dilakukan oleh Widarti, dkk., dalam jurnal
penemuan yang ditemukannya, sehingga pemahaman Unnes (2013) di SMA mengenai pengaruh
dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Hal ini pembelajaran Gallery Walk berpendekatan Contextual
sesuai dengan pendapat Jagantara, dkk (2014: 5) Teaching Learning pada konsep sistem Pencernaan.
Project Based Learning merupakan metode yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah peserta
menggunakan belajar kontekstual, dimana para didik kelas eksperimen yang sangat aktif dan aktif
pesertaa didik berperan aktif untuk memecahkan 81,06%, sedangkan kelas kontrol 58,91%. Rata-rata
masalah, mengambil keputusan, meneliti, hasil belajar peserta didik kelas eksperimen sebesar
21
ISSN: 2302-1705
JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017
2012

80,89 dengan klasikal 93,18%, sedangkan kelas SIMPULAN


kontrol sebesar 74,08 dengan kentuntasan klasikal
55,81%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
Melihat perbandingan hasil belajar siswa pada disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
kedua kelompok penelitian dapat diketahui bahwa Project Based Learning dipadu metode Gallery Walk
model dan metode pembelajaran tersebut baik pada materi pencemaran lingkungan berpengaruh
digunakan pada materi pencemaran lingkungan, terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1
diharapkan diantara siswa terjalin komunikasi yang Bireuen terlihat dari nilai uji t bahwa nilai sig
baik. Dimana siswa saling berbagi ide dan pendapat, (signifikasi)<0.05 yaitu (0.001< 0.05), maka hipotesis
saling mendiskusikan masalah-masalah yang ada pada nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima.
lingkungan sehingga mereka lebih mudah menemukan Artinya ada pengaruh hasil belajar siswa
dan mengemukakan ide atau solusi dalam menggunakan model pembelajaran Project Based
penyelesaian masalah yang ada pada lingkungan. Learning dipadu metode Gallery Walk.
Selain itu, siswa juga dapat berperan aktif dalam
proses belajar mengajar, serta siswa mampu terbiasa
berpikir secara kritis. Sesuai dengan kenyataan yang DAFTAR PUSTAKA
didapat oleh peneliti bahwa disaat siswa berdiskusi
dalam kelompok setiap anggota lebih termotivasi Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
untuk memahami materi, memberikan pendapat ke Edisi Revisi. Jakarta:
kelompok, dan lebih termotivasi untuk mengajukan Bumi Aksara
pertanyaan ke guru dan kelompok lain serta
termotivasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu
oleh kelompok lain baik itu pada kelas yang diajar Pendekatan Praktik. Rineka
dengan menggunakan model pembelajaran Project Cipta, Jakarta.
Based Learning maupun Problem Based Learning.
Selain itu untuk model pembelajaran Project Based Budiningsih, A. 2005. Belajar dan Pembelajaran.
Learning siswa sangat termotivasi untuk Jakarta: Rineka Cipta.
melaksanakan tugas proyek yang telah diberikan, yaitu
melakukan observasi terhadap lingkungan sekitar, Campbell, dkk,. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid
melakukan observasi terhadap limbah yang dihasilkan 3. Jakarta: Erlangga
disekitar rumah dan lingkungan sekolah kemudian
menjadikan limbah tersebut kedalam karya hasil daur Djamar, S. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
ulang limbah. Cipta.
Keberhasilan model pembelajaran Project
based learning (PjBL) dipadu dengan Gallery Walk Hamalik, O. 2007. Proses Belajar Mengajar, Jakarta:
terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bumi Aksara.
Bireuen yaitu sesuai dengan pendapat Moursund
(dalam Wena 2009:147) keberhasilan tersebut Istarani . 2014. 58 Model Pembelajaran Koopertif.
dikarenakan oleh kelebihan dari model pembelajaran Medan: Media Persada.
Project Based Learning dipadu metode Gallery Walk
diantaranya siswa dapat meningkatkan kemampuan Istarani & Intan, P. 2015. Ensiklopedia Pendidikan,
dalam dalam pemecahan masalahan yang bersifat Jilid 1. Medan: Media Persada.
kompleks dan membuat peserta didik lebih aktif serta
mengembangkan dan mempraktikan keterampilan Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam
komunikasi serta terjadinya sinergi saling menguatkan Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail Media
pemahaman terhadap tujuan pembelajaran. Group.
Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai
pendapat di atas, cukuplah membuktikan bahwa Jagantara, I Putu & Ni L. 2014. Pengaruh Model
pembelajaran dengan model Project Based Learning Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
dipadu metode Gallery Walk berpengaruh positif Learning) Terhadap Hasil Belajar Biologi
terhadap peningkatan hasil belajar siswa khususnya Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMA. e-
pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bireuen. Melalui Journal Program Pascasarjana Universitas
model pembelajaran Project Based Learning dipadu Pendidikan Ganesha Program Studi IPA 4(1).
metode Gallery Walk dapat mempermudah siswa (Online),https://www.google.co.id, diakses
dalam memahami proses pembelajaran yang lebih tanggal 30 Oktober 2015).
efektif dan menyenangkan dalam belajar karena siswa
dapat memecahkan masalah dalam kegiatan Kurniadi, D. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil
pembelajaran dikelas khususnya pada materi Belajar Kimia Siswa SMAN 1 Bawang
pencemaran lingkungan. Banjarnegara Kelas XI IPA I Dengan

22
ISSN: 2302-1705
JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017
2012

Pendekatan PBL(Project-Based Learning) Silberman, M. 2007. Active Learning: 101 Metode


Berbasis Bahan Sekitar. Skripsi, Pembelajaran
Semarang:Jurusan Kimia Fakultas Matematika Aktif. Dialih bahasakan oleh Sarjuli dkk.
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Negeri Semarang.(Online),
http://lib.unnes.ac.id, diakses tanggal 2 Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
November 2015.
Susilowati, Retno & Sri S. 2014. Pengaruh
Laurence, D. 2009. Pencemaran Udara, Kebisingan, Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil
dan Getaran, Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan
(Online),(http://industry.gov.au/resource/Progr Manusia. Jurnal Unnes Journal Of Biology
ams/LPSD/Documents/AirborneContaminantsI Education(2) 1. (Online),
ndonesian.pdf), diaksespada 21 Juni 2015. http://journal.unnes.ac.id ,diaksestanggal, 30
September 2015.
Mulyani, L. 2014.Pengaruh Pembelajaran Berbasis
Proyek Terhadap Penguasaan Konsep dan Soemarwoto, O. 1999. Ekologi Lingkungan Hidup dan
Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas Pembangunan. Djambat: Bandung.
X Pada Materi Keanekaragaman Tumbuhan
Biji. Prosiding Mathematics and Sciences Sujarweni, W. 2015. SPSS untuk Penelitian.
Forum..(Online), https://www.google.co.id, Yogyakarta :Pustaka Baru Press.
diakses tanggal 3 November 2015.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia


Indonesia.

Nurrahman, L. 2015. Perbedaan Ketrampilan Berpikir


Tingkat Tinggi antara Siswa yang
Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) dan
Pembelajaran Berbasis Proyek (Proyek Basel
Learning) pada Materi Fungi. Skripsi, Jakarta:
Program Studi Pendidika Biologi Jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. (Online),
http://repository.uinjkt.ac.id.pdf, diakses
tanggal 2 November 2015

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:


Pustaka Belajar.

Rachmatin, D. 2010. Modul Pelatihan SPSS. (Online),


(http://file.upi.edu), diakses pada 12 Maret
2016.

Rais. 2010. Project-Based Learning: Inovasi


Pembelajaran yang Berorientasi Soft Skills.
Seminar Nasional Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan Fakultas Teknik Universitas
NegeriSurabaya. Skripsi. (Online),
http://digilib.unm.ac.id/files/.pdf. diakses
tanggal 3 November 2015.

Sari,M & Jelly,A. 2014. Pengaruh Model


Pembelajaran Concept Attaiment Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Pada Konsep
Pernapasan. Bio Lentara, 01(02). (Online),
http://journal.unnes.ac.id/ , diakses tanggal, 30
September 2015.

23

Anda mungkin juga menyukai