303 835 1 PB PDF
303 835 1 PB PDF
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dipadu
metode Gallery Walk terhadap hasil belajar siswa di kelas X IPA Bireuen pada konsep pencemaran lingkungan
pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016.Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakan penelitian ini
dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-postest control groupdesign. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Bireuen yang terdiri dari sembilankelas
dengan jumlah siswa 400 orang siswa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu
kelas X IPA A dengan jumlah siswa 29 dan kelas X IPA B dengan jumlah siswa 31. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan
soalpretest dan soal posttest. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan program SPSS Versi 20.
Hasil uji normalitas pada kelas eksperimen menunjukkan nilai p> 0,05 (0.20>0,05), sedangkan pada kelas
kontrol menunjukkan nilai p> 0,05 (0,09>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian ini
berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas menunjukkan nilai p> 0,05 (0,13>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa
kedua kelompok mempunyai standar deviasi yang homogen. Hasil penelitian untuk uji hipotesis menunjukkan
bahwa nilai p< 0,05 (0.001 < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) dipadu metode Gallery Walk terhadap hasil belajar siswa di kelas X IPA SMA Negeri 1
Bireuen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) dipadu metode Gallery Walk terhadap hasil belajar siswa di kelas X IPA SMA Negeri 1
Bireuen.
Kata Kunci : Hasil belajar, Project Based Learning (PjBL), Gallery Walk, Pencemaran Lingkungan.
dari pelajaran, tetapi bagaimana agar bisa catatan dari guru. Sedangkan pada saat ini telah
menampilkan ujuk kerja dalam menerapkan informasi diterapkan kurikulum 2013 di sekolah tersebut.
tersebut dalam memecahkan masalah-masalah baru Pada kurikulum 2013 menekankan peserta
(Uno & Nurdin, 2011). Salah satunya yang dapat didik untuk mencari sendiri informasi dari berbagai
dilihat dari proses belajar adalah hasil belajar itu literature. Ketiga, guru tidak menerapkan rangkaian
sendiri. Hasil belajar diukur untuk mengetahui aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada
ketercapaian tujuan pendidikan melalui proses belajar proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara
mengajar karena hasil belajar termasuk komponen ilmiah. Sehingga peserta didik tidak aktif dan tidak
pendidikan yang harus disesuaikan dengan tujuan mempunyai keterampilan dalam suatu materi
pendidikan (Purwanto, 2011:47). Untuk mencapai pembelajaran yang sedang diajarkan, hal ini
tujuan pendidikan manusia tidak dapat lepas dari dikarenakan guru kurang memahami atau mendalami
proses belajar itu sendiri sampai kapanpun dan model pembelajaran yang akan diterapakan. Sehingga
dimanapun manusia berada dan belajar juga menjadi mengakibatkan peserta didik kurang terampil dalam
kebutuhan yang terus meningkat sesuai dengan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam
perkembangan Ilmu Pengetahuan. pembelajaran. Akibatnya, banyak peserta didik yang
Pada dasarnya pelajaran Ilmu Pengetahuan tidak menguasai materi pembelajaran sehingga
Alam khususnya biologi adalah mata pelajaran yang permasalahan utama yang didapat adalah rendahnya
menuntun siswa ke arah kesadaran kritis tentang hasil belajar peserta didik disekolah tersebut.
bagaimana asal usul dan pola serta tata cara Untuk mengatasi berbagai problematika dalam
mempertahankan lingkungan alam dengan mahluk pelaksanaan pembelajaran, guru harus menciptakan
yang ada didalamnya. Biologi bukan hanya sekadar suasana yang menyenangkan dalam kelas dan
konsep yang menjabarkan pengertian-pengertian dan menciptakan suasana dimana semua peserta didik
merinci karakteristik hewan, tumbuhan dan manusia. harus terlibat dalam proses pembelajaran. Oleh karena
Akan tetapi biologi dengan kedalaman materi yang itu, guru perlu menerapkan suatu model pembelajaran
dikandungnya memiliki makna tersendiri. dengan pendekatan yang dapat memperhatikan aspek-
Pada tingkat sekolah menengah atas (SMA), aspek sains yang saling berhubungan dan peserta didik
biologi dipandang penting untuk diajarkan sebagai dapat mengembangkan kemampuannya secara
mata pelajaran tersendiri dengan beberapa maksimal.
pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu Peneliti ingin mencoba menggunakan alternatif
kepada peserta didik, biologi di maksudkan sebagai baru dalam memecahkan permasalahan tersebut yaitu
wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir dengan menggunakan model pembelajaran Project
dam keterampilan yang berguna untuk memecahkan Based Learning dipadu dengan metode Gallery Walk.
masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, mata Sesuai dengan pernyataan Sutirwan (2013)
pelajaran biologi perlu diajarkan untuk tujuan yang pembelajaran berbasis proyek (Project Based
lebih khusus yaitu membekali peserta didik dalam Learning) merupakan model pembelajaran yang
pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah kemampuan melibatkan peserta didik secara aktif dalam
yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang yang merancang tujuan pembelajaran untuk menghasilkan
lebih tinggi. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa mata produk atau proyek yang nyata. Sedangkan Gallery
pelajaran biologi terkadang kurang diminati oleh Walk, menurut Silberman (2007:264), yang
peserta didik terutama tingkat SMA. menyebutnya dengan istilah galeri belajar merupakan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara suatu cara untuk menilai dan merayakan apa yang
dengan guru biologi di SMA Negeri 1 Bireuen telah peserta didik pelajari setelah terjadinya
menunjukkan bahwa disekolah tersebut hasil belajar rangkaian proses pembelajaran. Menerapkan proses
peserta didik khususnya konsep pencemaran pembelajaran yang menggunakan model dan
lingkungan memiliki nilai yang relatif rendah. Nilai pendekatan seperti diatas maka telah diciptakan suatu
rata-rata siswa pada konsep pencemaran lingkungan kegiatan atau suasana yang kooperatif dan
Tahun Ajaran 2014/2015 berkisar 60 sampai 70 komunikatif, dimana dalam proses pembelajaran
sedangkan nilai KKM pada materi ini adalah 75, maka peserta didik diberi kesempatan untuk mengkonstruksi
penulis memperoleh informasi dan menemukan pengetahuannya. Artinya peserta didik harus
permasalahan baik pada guru maupun peserta didik dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar serta
khususnya pada bidang biologi. Pertama, berkontribusi dalam membangun pengetahuan dan
keterampilan dan keuletan seseorang guru dalam mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh
menciptakan suasana yang menyenangkan di kelas kedalam dunia nyata.
masih sangat kurang sehingga peserta didik merasa Menurut hasil penelitian Susilowati, dkk.,
bosan ketika mengikuti proses belajar mengajar dalam Jurnal Pendidikan Biologi (2013) di SMP
terutama pada mata pelajaran biologi. Kedua, proses Negeri 4 Ungaran mengenai pengaruh pembelajaran
belajar mengajar yang kurang efektif sehingga peserta berbasis proyek terhadap hasil belajar siswa konsep
didik kurang memahami yang diberikan oleh guru. sistem pencernaan manusia. Hasil yang diperoleh rata-
Selain itu keinginan peserta didik untuk menggali rata nilai akhir peserta didik kelas eksperimen lebih
informasi dari berbagai sumber sangat kurang. Peserta tinggi dari pada kelas kontrol yakni pada kelas
didik hanya berpatokan pada satu buku paket dan eksperimen sebesar 83 dan ketuntasan belajarnya
18
ISSN: 2302-1705
JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017
2012
mencapai 100% sedangkan, pada kelas kontrol rata- HASIL DAN PEMBAHASAN
rata nilai akhirnya sebesar 76 dan ketuntasan
belajarnya hanya 89,7%. Deskripsi Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan
Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Kelas Kontrol
oleh Widarti, dkk., dalam jurnal Unnes (2013) di Data nilai pre-test merupakan pengetahuan
SMA mengenai pengaruh pembelajaran Gallery Walk awal (kognitif) siswa sebelum diberikan perlakuan.
berpendekatan Contextual Teaching Learning pada Kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi
konsep sistem pencernaan. Hasil penelitian perlakuan, terlebih dahulu diberi pre-test dengan
menunjukkan bahwa pembelajaran Gallery Walk tujuan untuk mengetahui pengetahuan awal mereka
berpendekatan CTL berpengaruh positif terhadap terhadap materi dan untuk mengukur apakah
aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pengetahuan mereka setara. Berdasarkan hasil
pencernaan manusia. Berdasarkan hasil tersebut dapat penelitian diperoleh bahwa nilai minimum untuk kelas
disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek eksperimen yaitu 30 dan nilai maksimumnya 85.
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa konsep Sehingga diperoleh rata-rata nilaipretest untuk kelas
sistem pencernaan. Berdasarkan hasil penelitian eksperimen adalah 50,00dengan varian263,33 dan
tersebut dapat disimpulkan bahwa model standar deviasi sebesar 16,23. Sedangakan nilai
pembelajaran Project Based Learning dapat dipadu pretestuntuk kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai
dengan metode Gallery Walk karena akan merangsang minimum yaitu 30 dan nilai maksimumnya 75.
siswa lebih aktif, kreatif dalam meningkatkan Sehingga diperoleh rata-rata nilai pretest untuk kelas
motivasi belajar. kontrol yaitu 52,76 denganvarian 163,33 dan standar
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti deviasi adalah 12,86.
tertarik melakukan penelitian dengan tujuan untuk Berdasarkan data diatas dapat kita lihat bahwa
mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapakan pengetahuan awal siswa baik dikelas eksperimen
model pembelajaran Project Based Learning dipadu maupun dikelas kontrol sangat rendah. Hasil
metode Gallery Walk pada konsep pencemaran perhitungan nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol
lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Bireuen. dapat dilihat pada Tabel 2.
19
ISSN: 2302-1705
JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017
2012
32,74 dan untuk kelas kontrol sebesar 20,86. Oleh mempresentasikan dan membuat dokumen. Project
karena itu diperlukan analisis lebih lanjut agar dapat Based Learning dirancang untuk digunakan pada
diketahui manakah di antara kedua kelompok tersebut masalah kompleks yang diperlukan peserta didik
yang mengalami peningkatan hasil belajar lebih dalam melakukan investigasi dan memahaminya.
signifikan. Selain itu metode Gallery Walkmerupakan suatu
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan metode pembelajaran yang mampu mengakibatkan
hasil belajar siswa pada kedua kelas, maka perlu daya emosional peserta didik untuk menemukan
dilakukan uji hipotesis. Sebelum dilakukan uji pengetahuan baru dan dapat mempermudah daya ingat
hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan uji jika sesuatu yang ditemukan itu dilihat secara
normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan uji langsung.
normalitas yang dilakukan dengan menggunakan Perbedaan hasil belajar yang signifikan
program SPSS Versi 20 diketahui bahwa nilai tersebut bukan merupakan suatu hal yang kebetulan
signifikasi pada kelas eksperimen yaitu 0,20 lebih tetapi karena pengaruh dari penerapan model Project
tinggi daripada 0,05. Sedangkan nilai signifiksi pada Based Learning dipadu metode Gallery Walk dengan
kelas kontrol yaitu 0,09 lebih tinggi daripada 0,05. segala kebaikannya yang telah dijelaskan peneliti pada
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembahasan di atas. Selain aspek kognitif, penilaian
kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Pada uji selama proses pembelajaran juga dapat dijelaskan
homogenitas dengan menggunakan program SPSS dengan afektif siswa kelas kontrol dan kelas
Versi 20 diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,13 lebih eksperimen mempunyai hasil yang berbeda, dapat
tinggi daripada 0,05. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai afektif siswa kelas eksperimen
diketahui bahwa kedua data tersebut homogen. yang diajar dengan menggunakan model Project
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan Based Learning dipadu meode Gallery Walk lebih
menggunakan program SPSS Versi 20 untuk baik dari siswa yang diajar dengan model
mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikasi pada konvensional. Indikator hasil belajar siswa yang diajar
kedua kelas setelah pembelajaran dilakukan. Uji dengan model Project Based Learning dipadu metode
hipotesis hasil belajar siswa diperoleh dengan cara Gallery Walk selain dari aspek kognitif dan afektif
membandingkan selisih pre-test dan post-test di kelas yaitu aspek psikomotorik (keterampilan berinteraksi
kontrol dan eksperimen. Selisih pre-test dan post-test siswa/human relations). Indikator tidak tampak jika
di kelas kontrol kemudian dibandingkan dengan pembelajaran dilakukan dengan model konvensional.
selisih pre-test dan posttest kelompok eksperimen Siswa yang belajar mengunakan model
menggunakan uji-t.Berdasarkan perhitungan uji t pembelajaran konvensional memiliki hasil belajar
diperoleh bahwa p< 0.05 (0.001< 0.05), sehingga H0 yang lebih rendah dibandingkan siswa yang belajar
(hipotesis nol) ditolak dan H1 (hipotesis alternatif) dengan model pembelajaranProject based learning
diterima. H1 menyatakan bahwa perubahan hasil (PjBL) dipadu dengan Gallery Walk. Hal tersebut
belajar siswa yang diajar menggunakan model Project disebabkan siswa hanya mampu melihat dan
Based Learning dipadu metode Gallery Walk berbeda menganalisis materi pembelajaran melalui buku dan
secara signifikan dengan perubahan hasil belajar siswa media yang ada, sehingga pembelajaran yang terjadi
yang yang diajar menggunakan model konvensional. tidak mampu melekatkan materi secara mendalam di
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil ingatan siswa yang akhirnya pemahaman siswa pada
belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan konsep pencemaran lingkungan masih rendah.
antara siswa yang diajar menggunakan model Project Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
Based Learning dipadu Gallery Walk dengan yang penelitian yang dilakukan oleh Susilowati, Retno dan
diajar menggunakan model konvensional. Sri dalam Jurnal Pendidikan Biologi (2013) di SMP
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Negeri 4 Ungaran mengenai pengaruh pembelajaran
siswa yang belajar dengan menggunakan model berbasis proyek terhadap hasil belajar siswa materi
pembelajaran Project based learning (PjBL) dipadu sistem pencernaan manusia. Penelitian ini melibatkan
dengan Gallery Walkmemiliki hasil belajar yang lebih 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
tinggi dibandingkan siswa yang belajar dengan model Hasil yang diperoleh rata-rata nilai akhir siswa kelas
pembelajaran konvensional. Hal tersebut dikarenakan eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol yakni
siswa yang belajar dengan model pembelajaran pada kelas eksperimen sebesar 83 dan ketuntasan
Project based learning (PjBL) dipadu dengan Gallery belajarnya mencapai 100% sedangkan pada kelas
Walk dapat secara aktif belajar secara mandiri, kontrol rata-rata nilai akhirnya sebesar 76 dan
membuat hipotesis, memecahkan masalah dan ketuntasan belajarnya hanya 89,7%. Hasil penelitian
mengeluarkan ide serta gagasan baru melalui yang dilakukan oleh Widarti, dkk., dalam jurnal
penemuan yang ditemukannya, sehingga pemahaman Unnes (2013) di SMA mengenai pengaruh
dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Hal ini pembelajaran Gallery Walk berpendekatan Contextual
sesuai dengan pendapat Jagantara, dkk (2014: 5) Teaching Learning pada konsep sistem Pencernaan.
Project Based Learning merupakan metode yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah peserta
menggunakan belajar kontekstual, dimana para didik kelas eksperimen yang sangat aktif dan aktif
pesertaa didik berperan aktif untuk memecahkan 81,06%, sedangkan kelas kontrol 58,91%. Rata-rata
masalah, mengambil keputusan, meneliti, hasil belajar peserta didik kelas eksperimen sebesar
21
ISSN: 2302-1705
JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017
2012
22
ISSN: 2302-1705
JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017
2012
23