Buletin CK - Des2016 PDF
Buletin CK - Des2016 PDF
PLBN
Tingkatkan
Pertumbuhan Ekonomi
di Perbatasan
LENSA CK • Hari Bakti PUPR ke-71
• Malam Kilas Balik Kementerian PUPR
daftar isi Edisi 124Tahun XIV4Desember 2016
Berita Utama
4 PLBN
Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
di Perbatasan
liputan khusus
9 Cipta Karya Siap
Mendukung Rekonstruksi
Paska Bencana Gempa di
Pidie Aceh
info baru
9
15 Bupati Kutai Timur
Resmikan SPAM IKK Muara
Bengkal
inovasi
19
24 Cegah Konflik Sosial Akibat
Sampah dengan Kolaborasi
Antar Pemangku Kepentingan
PLUS!
lensa ck
• Hari Bakti PUPR ke-71
• Malam Kilas Balik Kementerian
PUPR
23
2
editorial
Menilik Pos yang Mencitrakan
Pelindung
Pelindung
Budi Yuwono P
Sri Hartoyo
Penanggung Jawab
Antonius Budiono
Penanggung
Dewan Redaksi
Susmono,
Dewan
Jawab
Rina Agustin Indriani
Danny Sutjiono,
Redaksi
Indonesia di Mata Dunia
M. Sjukrul
Dwityo Amin, Amwazi
A. Soeranto, AdjarIdrus,
Prajudi, Rina Farida,
Guratno
Dodi Hartono, Tamin
Krispatmadi, MZ. Amin,
Mochammad Natsir Wilayah perbatasan yang memisahkan satu negara dengan negara lain merupakan
Nugroho Tri Utomo
objek vital yang keberadaannya perlu dikelola dan dijaga secara berkesinambungan.
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi
Mardi Parnowiyoto
Dari segi nasionalisme, perbatasan juga merupakan manifestasi utama kedaulatan
Dian Irawati, Sudarwanto wilayah suatu negara. Selain itu, perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting
Penyunting dan
Penyunting Penyelaras Naskah
Redaksi dalam pemanfaatan sumber daya alam, serta menjaga keamanan dan keutuhan wi
T.M. Hasan,
Ardhani Bukhori
P, Indah Raftiarty ER, Astaf Aji Pranaya layah. Penentuan perbatasan negara dalam banyak hal ditentukan oleh proses historis,
Bagian Produksi politik, hukum nasional dan internasional. Dalam konstitusi suatu negara se ring
Bagian Produksi
Erwin A. Setyadhi, Djoko Karsono,
Ari Iswanti, Bramanti Nawang Sari, Dewi Savitri,
dicantumkan pula penentuan batas wilayah.
Diana Kusumastuti,
Rizqiah DarmawiasihBernardi Heryawan, Secara umum, perbatasan negara tidak hanya merupakan garis batas yang me
M. Sundoro, Chandra RP. Situmorang, misahkan sistem hukum yang berlaku antar negara, tetapi juga merupakan contact
Fajar Santoso,
Bagian Ilham Muhargiady,
Administrasi & Distribusi point (titik singgung) struktur kekuatan teritorial nasional dari negara-negara yang
Sri Murni
Fajar Edi K,
Drestha Desrah,
Birawa, Harniati Ulfah berbatasan. Garis batas ini pada dasarnya memiliki dua fungsi, yang pertama adalah
Wardhiana Suryaningrum, R. Julianto,
Bhima Dhananjaya, Djati Waluyo Widodo,
Kontributor
untuk pengaturan administrasi pemerintahan dan penerapan hukum nasional dalam
Indah
Sri Raftiarty,
Murni DanangMadiasworo,
Edi K, Taufan Pidekso rangka kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua, berkaitan dengan hubungan
Edward Abdurrahman, Tanozisochi Lase, internasional, untuk menunjukkan hak-hak dan kewajiban menyangkut perjanjian
Bagian Administrasi & Distribusi
Diana Kusumastuti, Dian Irawati, bilateral, regional, maupun internasional dalam rangka kehidupan berbangsa dan
Luargo, JoniPasaribu,
Marsaulina Santoso,Didiet
Nurfathiah
A. Akhdiat, bernegara.
Nieke Nindyaputri, Prasetyo, M. Sundoro,
Kontributor
Darmawel Umar, Sandhi
Penduduk Indonesia yang tinggal di perbatasan mengalami permasalahan ke
Dwityo A. Soeranto, HadiEko Bramono,
Sucahyono,
Ade
Nieke Syaiful Rachman,
Nindyaputri, Kusumawardhani,
R. Mulana MP. Sibuea,
hidupan yang kompleks. Di samping secara fisik mereka mereka tinggal terpencil dari
Indah Widyahapsari,
Adjar Prajudi, Bhima
Rina Farida, Dhananjaya,
Didiet A. Akhdiat, Ibu Kota negara di Jakarta, tidak jarang mereka pun tinggal jauh dan terisolir dari ibu
Airyn
RG. EkoSaputri
Djuli S,Harahap, Meinar Th
Dedy Permadi, Manurung
Srimulyatini kota provinsi mereka sendiri. Sebaliknya, mereka berjarak amat dekat dengan negara
Respati, Joerni Makmoerniati, Syamsul Hadi, tetangga. Bahkan, memiliki bahasa, budaya, dan ciri-ciri fisik yang hampir sama dengan
Alamat Redaksi
Hendarko Rudi S, Iwan Dharma S, Rina Agustin,
Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru 12110
penduduk di negera tetangga. Namun kesamaan ciri-ciri fisik ini tidak menjamin ada
Handy B. Legowo, Dodi Krispatmadi, kesamaan tingkat kesejahteraan dan strata ekonomi antara warga dua negara yang
Telp/Fax. 021-72796578
Rudi A. Arifin, Endang Setyaningrum, berbatasan. Tidak sedikit WNI di perbatasan hidup serba kekurangan dengan akses
Alex A. Chalik, Djoko Mursito, N. Sardjiono,
terhadap sumber daya ekonomi yang sulit dan terbatas jumlahnya.
Oloan M. Simatupang,
website Hilwan, Kun Hidayat S,
Ketersediaan infrastruktur utama seperti bangunan penunjang, jalan permukiman,
Deddy Sumantri, Halasan Sitompul,
http://ciptakarya.pu.go.id
Sitti Bellafolijani, M. Aulawi Dzin Nun, air minum, dan sanitasi menjadi hal yang mutlak dalam menyokong kehidupan
Ade Syaiful Rahman, Aryananda Sihombing, penduduk sekitar perbatasan. Oleh karena itu, Pemerintah melalui kebijakan prioritas
Agus Achyar, Ratria Anggraini, Dian Suci Hastuti,
twitter RPJMN 2015-2019 mengimplementasikan keterpaduan infrastruktur bidang Cipta
@ditjenck
Emah Sudjimah, Susi MDS Simanjuntak, Karya di kawasan perbatasan dengan membangun 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
Didik S. Fuadi, Kusumawardhani, Airyn Saputri, Terpadu (Entikong, Badau, Aruk, Mota’ain, Motamasin, Wini, dan Skouw), sesuai Inpres
Budi Prastowo, Aswin G. Sukahar, Nomor 6 Tahun 2015. Dilanjutkan dengan pembangunan PLBN tahap 2 di 7 kawasan
Wahyu K. Susanto,
instagram Putri Intan Suri,
@ditjenck termaksud, dan pembangunan Pengembangan Infrastruktur Permukiman (PIP) di 9
Siti Aliyah Junaedi
lokasi melalui kegiatan Direktif Presiden tahun 2017.
Alamat Redaksi
facebook Pembangunan kawasan perbatasan merupakan hal yang mutlak dilaksanakan, hal
Jl. PatimuraDitjen Cipta
No. 20, Karya Baru 12110
Kebayoran ini dikarenakan menyangkut masalah kedaulatan dan harga diri negara. Di samping itu,
Telp/Fax. 021-72796578 perbatasan merupakan kawasan yang sangat strategis bagi pertahanan dan keamanan
Email youtube negara, kebijakan pembangunan jangka menengah diarahkan sebagai upaya pengem
publikasi_djck@yahoo.com
Ditjen Cipta Karya bangan kawasan perbatasan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang
selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward looking. Orientasi
outward looking dimaknai ke dalam upaya untuk memanfaatkan kawasan perbatasan
e-mail
kompuck@gmail.com
sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga.
Adapun pendekatan pembangunan yang dilakukan selain menggunakan pendekatan
yang bersifat keamanan, diperlukan pendekatan kesejahteraan, lingkungan, termasuk
Cover :
PLBN Entikong, Kalimantan Barat
pemberdayaan masyarakat yang juga merupakan kunci sukses dalam pembangunan
kawasan perbatasan negara. (Teks: Redaksi)
Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email publikasi_djck@yahoo.com
atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id
PLBN
Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
di Perbatasan
P
Di era kompetisi global saat ini, Indonesia embangunan infrastruktur merupakan salah satu
upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui
masih dihadapkan dengan tantangan yang peningkatan mobilitas industri, perdagangan serta
cukup besar seperti masalah kemiskinan konektivitas antarwilayah, termasuk di kawasan desa,
daerah tertinggal, kawasan perbatasan, dan pulau-
serta kesenjangan ekonomi dan wilayah. pulau kecil terluar.
Pemerintah menetapkan 9 (sembilan) agenda prioritas atau
yang dikenal sebagai Nawa Cita, dan salah satu agendanya adalah
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dalam kerangka negara kesatuan.
Hal ini diharapkan dapat memperkecil ketimpangan dan ke
senjangan sosial antardaerah di Indonesia, serta memperluas
kesempatan kerja.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Percepatan Pembangunan 7 (tujuh) Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
4
berita utama
Terpadu, Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melaksanakan Jokowi menambahkan, melihat kondisi tersebut, dia kemudian
program pengembangan kawasan perbatasan sehak tahun menugaskan Basuki Hadimuljono untuk segera merombak ulang
2015. Pembangunan prasarana dan sarana kawasan perbatasan bangunan PLBN tersebut dengan target waktu pengerjaan selama
tersebut, yaitu 3 (tiga) PLBN di Provinsi Kalimantan Barat yaitu 2 tahun. “Perintah saya saat itu singkat, saya minta lebih baik dari
Entikong, Nanga Badau, dan Aruk, 3 PLBN di Provinsi NTT yaitu yang disana (Malaysia),” ujarnya.
Motaain, Motamassin, dan Wini, serta satu PLBN di Provinsi Papua Keinginan Jokowi dalam mewujudkan pembangunan dari
yaitu Skouw. pinggiran, khususnya perbatasan, berbuah dengan selesainya
Pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan juga diha pengerjaan PLBN Entikong tersebut sesuai dengan target yang
rapkan dapat memperkuat pertahanan dan keamanan negara
dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Dalam wilayah NKRI membentang 17.504 pulau-pulau, dian
taranya terdapat 92 pulau-pulau kecil yang dijadikan sebagai
titik dasar dan referensi untuk menarik garis pangkal kepulauan
yang berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga di wilayah
laut. Dari 500 kabupaten yang ada di wilayah NKRI, terdapat 26
kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga
yang digunakan sebagai dasar-dasar konvensi PBB.
Percepatan pembangunan kawasan perbatasan dilakukan
dengan berbagai terobosan, baik dalam bidang pertahanan dan
keamanan, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, maupun infor
masi dan komunikasi untuk menjawab tantangan kompetisi
global.
Pada hari Rabu (21/12/2016) telah diresmikan PLBN Terpadu
Entikong, di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat dan
akan segera dilakukan pada PLBN lainnya.
Presiden RI Joko Widodo mengatakan, dua tahun yang lalu
pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi. Kita akan mulai di sekitarnya serta memanfaatkan gedung ini sesuai fungsinya se
2017, anggarannya sekitar Rp. 420 miliar untuk pembangunan bagai prasarana untuk melintas batas ke negara tetangga secara
kawasan pendukungnya,” ungkap Basuki. lebih cepat, mudah, dan murah.
Konsep pembangunan PLBN terpadu Entikong dengan lu Aspek keamanan juga perlu mendapat perhatian bersama
as zona inti 19.493 m² ini mengambil desain arsitektur dan untuk menjamin kelancaran dan kenyamanan bagi Warga Negara
lokalitas. Hal ini tercermin dalam konsep atap bangunan PLBN Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) untuk melintas
ditransformasi dari bentuk rumah panjang dan perisai suku dayak. dan melakukan kegiatan sosial ekonomi.
Perisai melambangkan pertahanan NKRI yang bersifat melindu Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelas
ngi, sedangkan corak dan warna diterapkan pada bagian elemen kan, pembangunan PLBN Terpadu bertujuan untuk mengubah
dinding dan relief pada bagian pintu gerbang. Penggunaan wajah perbatasan NKRI menjadi lebih baik tanpa kesenjangan
ornamen lokal juga digunakan sebagai pola bukaan dan fasade. bahkan dari negara tetangga sehingga layak disebut sebagai
Pencahayaan menggunakan cahaya alami dengan banyak bukaan beranda depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman,
dengan material transparan. serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pelintas batas
Selanjutnya, Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan PLBN antar negara secara terpadu, efektif, dan efisien, khususnya pe
Terpadu Motaain, Rabu (28/12/2016), menginstruksikan kepada layanan keimigrasian, kepabeanan, karantina, dan keamanan.
Menteri PUPR serta para pimpinan daerah untuk menyelesaikan “Saya minta semua jajaran untuk bekerja lebih baik, lebih ter
pembangunan infrastruktur, di desa dan daerah tertinggal, ka tib dan transparan dalam rangka percepatan pencapaian target
wasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil terluar secara maksimal. pembangunan. Waktu kita sangat terbatas, untuk itu kita harus
Kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Bupati Belu, di terus bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat, untuk
harapkan PLBN Terpadu Motaain dapat dimanfaatkan secara dapat mencapai hasil yang telah direncanakan. Kita membangun
optimal untuk pelayanan lintas batas dan prasarana pendukung PLBN bukan untuk gagah-gagahan tapi untuk menciptakan per
pertahanan dan keamanan negara, termasuk untuk sektor pa tumbuhan ekonomi di perbatasan,” tegas Basuki.
riwisata, jasa, dan perdagangan, sehingga dapat meningkatkan Ruang lingkup tugas Kementerian PUPR dalam Instruksi
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Presiden Nomor 6 Tahun 2015 dan progres kemajuan pelaksanaan
Selain itu, setelah terbangunnya PLBN Terpadu tersebut diha pekerjaannya, yaitu percepatan penyelesaian legalisasi rancangan
rapkan dapat menjaga dan merawat gedung dan lingkungan masterplan yang disusun oleh Kementerian PUPR dan telah
6
berita utama
8
liputan khusus
P
Berakhirnya masa tanggap darurat embangunan dilakukan terhadap bangunan yang
rusak akibat gempa yang terjadi tanggal 7 Desember
bencana gempa di Pidie Jaya pada 20 2016. Pembangunan paska bencana difokuskan pada
Desember 2016 yang lalu, maka saat ini fasilitas penting, seperti bangunan sekolah.
Dari data yang dihimpun, terhitung sejumlah 22 unit
mulai memasuki masa rehabilitasi dan bangunan yang rusak parah, 29 unit bangunan yang rusak sedang,
rekonstruksi. dan 41 unit bangunan yang rusak ringan. Diantara bangunan yang
rusak berat, terdapat 12 unit bangunan sekolah yang harus segera
dibangun. Agar dapat melanjutkanaktivitas sekolah, kegiatan
proses belajar mengajar dilakukan di dalam tenda, sehingga
dibutuhkan 104 tenda untuk mengcover proses belajarmengajar
tersebut.
Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, bersama rombongan mela
kukan kunjungan lapangan guna melihat langsung proses
pembangunan, Sabtu(24/12/2016). Rombongan dipimpin oleh
Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Balitbang Kementerian PUPR
Danish H. Sumadilaga, serta didampingi oleh Kasubdit Bangunan
10
liputan khusus
K
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan unjungan tersebut dalam rangka meninjau proyek
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Parit Mayor di Keca
Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono matan Pontianak Timur dan penataan Kampung
bersama Walikota Pontianak Sutarmidji, Beting di kawasan pesisir Pontianak, Kalimantan
Barat, Selasa (20/12/2016).
Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo, Kota Pontianak merupakan salah satu kota yang masuk
Direktur Jenderal Binamarga Arie Setiadi dalam program kota binaan Direktorat Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) yaitu kota-kota yang direncanakan
Moerwanto, dan Kepala Biro Komunikasi akan dapat mencapai 100 persen akses aman air minum pada
Publik Endra S. Atmawidjaja melakukan tahun 2019.
Basuki menilai manajemen, kualitas, dan pelayanan Instalasi
kunjungan kerja ke Pontianak. Pengolahan Air Minum Parit Mayor, Kota Pontianak, Kalimantan
Barat sangat baik dan bisa dijadikan contoh bagi IPA di kota
lainnya. “Dengan kapasitas 300 liter/detik, IPA ini sudah sangat
bisa mendukung penyediaan air minum di Pontianak Timur,” ujar
Basuki usai meninjau fasilitas IPA Parit Mayor, Pontianak.
Menurut Basuki sistem IPA Parit Mayor tersebut bisa dikatakan
sudah lebih baik dibanding IPA yang ada di kota lainnya, baik dari Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, Kota
segi manajemen, hasil kualitas air dan pelayanan. “IPA ini sudah Pontianak ini yang termasuk sebagai satu dari tiga pengembangan
menghasilkan sumber air baku yang cukup bagus, tadi saya lihat kawasan pesisir di Indonesia.
turbidity-nya (kekeruhan) sudah cukup rendah,” ungkapnya. Dikatakannya selain Kampung Beting di Pontianak, Kemen
Selain tingkat kekeruhan yang rendah, ia menambahkan bah terian PUPR juga tengah menata pemukiman nelayan di Bengkulu
wa kandungan PH yang terdapat di air baku yang dihasilkan IPA dan Tegal, Jawa Tengah. Basuki menyatakan program penataan
tersebut sudah mendekati angka normal yaitu sebesar 5,8. “Kalau kawasan tersebut mencakup penataan rumah-rumah yang berada
gambut biasanya PH sebesar 3-4 terlalu asam, jauh dari PH normal di pesisir pantai agar terlihat lebih rapih.
yaitu 7,” terang Basuki. Kampung Beting juga dipercantik dengan membangun fasi
Dikatakannya dengan PH sebesar 5,8 tersebut maka tidak di litas jalan yang menggunakan tipe permanen dengan beton se
perlukan banyak tambahan zat kimia untuk meningkatkan kan men. Selain itu, sepanjang dermaga di Kampung Beting juga diba
dungan PH, sehingga dapat mengurangi biaya produksi air baku ngun taman sehingga terlihat lebih asri dan nyaman.
dan lebih aman untuk dikonsumsi. Penataan kawasan nelayan di Kampung Beting tersebut men
Pembangunan IPA Parit Mayor bertujuan untuk melayani cakup kawasan seluas 38,25 hektar dengan tujuan meningkatkan
kurang lebih 24.000 sambungan rumah (SR) baru di Kota Pontianak akses masyarakat untuk kegiatan sosial dan ekonomi serta me
dengan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 300 liter per nyediakan pemukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
detik. Saat ini cakupan pelayanan air minum Kota Pontianak ada Dana yang digunakan untuk penataan kawasan nelayan ter
lah sebesar 77 persen melalui 91.300 SR dengan kapasitas produksi sebut berasal dari APBN Tahun Anggaran (TA) 2016 sebesar Rp.
1.450 liter/detik. Sampai saat ini, telah terpasang 13.000 SR dari 13,93 miliar. Sementara untuk pembangunan jalan beton sepan
target pemasangan sekitar 24.000 SR. jang 2.057 meter di kawasan tersebut menggunakan pendanaan
Selain mengunjungi IPA Parit Major Menteri PUPR Basuki dari APBN sebesar Rp 496 juta, APBD sebesar Rp. 108 juta dan dana
Hadimuljono juga meninjau Kampung nelayan yang terletak di Swadaya sebesar Rp. 278 juta. (Teks : Kompuck)
12
liputan khusus
H
Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui al tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Cipta
Karya dalam acara Forum Kota 2016, di Auditorium
Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Kementerian PUPR, Jumat(9/12/2016).
berkomitmen untuk mewujudkan “Pembangunan infrastruktur permukiman pada
dasarnya dimaksudkan untuk mencapai 3 strategic
permukiman yang layak huni dan goals yaitu, meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan
berkelanjutan, baik di perkotaan maupun desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan
kualitas lingkungan.Untuk mencapai tujuan strategis tersebut
perdesaan, yang diselenggarakan tidak dikembangkan berbagai program dan kegiatan yang disesuaikan
hanya oleh Pemerintah tetapi juga melalui dengan kondisi dan karakteristik kawasan permukiman yang ber
beda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya,” tutur Sri
kemitraan dengan berbagai pelaku Hartoyo.
pembangunan infrastruktur permukiman. Dalam hal penanggulangan kemiskinan, Ditjen Cipta Karya
turut berkontribusi dengan melaksanakan program pemberdayaan
masyarakat seperti Kotaku, PPIP, Pamsimas, dan Sanimas, serta
program pro rakyat klaster 4 sesuai dengan Direktif Presiden RI.
14
info baru
Direktur Utama PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur Aji Mirni
Mawarni menjelaskan, pembangunan SPAM Perkotaan IKK Muara
Bengkal ini bersumber dari dana APBN tahun 2015 sebesar Rp. 14,8
miliar yang dilaksanakan oleh Satker PSPAM Provinsi Kalimantan
Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya dan APBD Kabupaten Kutai
A
Timur tahun 2015 sebesar Rp. 2,2 miliar yang dilaksanakan oleh
cara tersebut dihadiri oleh instansi-instansi yang Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur. SPAM IKK
terkait seperti Dinas Kesehatan, perwakilan tersebut telah dioperasikan oleh PDAM cabang Muara Bengkal
Kecamatan Muara Bengkal, serta Direktur Utama pada bulan April 2016.
PDAM Tirta Tuah, Benua Kutai Timur. “Sebelumnya, PDAM cabang Muara Bengkal hanya memiliki
Pada tahun 2015, dilakukan pembangunan Sistem kapasitas 5 liter/detik dengan melayani 603 pelanggan, dikare
Pengembangan Air Minum (SPAM) di Ibu Kota Kecamatan (IKK) nakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas produksi yang se
Muara Bengkal dengan kapasitas 20 liter/detik. Pembangunan ini harusnya melayani 400 pelanggan. Sehingga diterapkan sistem
bertujuan untuk melayani jumlah penduduk yang tersebar di tiga giliran dalam pendistribusian,” tambah Aji.
desa di Kecamatan Muara Bengkal, yaitu Desa Muara Bengkal Ilir, (Teks : Umi/Randal-Kaltim/ari)
Desa Muara Bengkal Ulu, dan Desa Ngayau dengan jumlah total
16.630 jiwa (berdasarkan data Bappeda tahun 2015). Sampai saat
ini IPA tersebut sudah dimanfaatkan oleh 360 Sambungan Rumah
dari target 1.600 Sambungan Rumah.
Kecamatan Muara Bengkal merupakan salah satu kecamatan
di Kabupaten Kutai Timur yang memiliki luas wilayah 1.522,80 km2
dengan kepadatan penduduk 10,92 jiwa/km2.
Untuk memenuhi ketersediaan air bersih sebelumnya, warga
hanya memanfaatkan air permukaan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berupaya me
ningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan infra
struktur jalan, listrik, dan air bersih. “Diharapkan masyarakat saat
ini tidak hanya dapat menikmati 24 jam pelayanan listrik, tapi juga
24 jam pelayanan air bersih,” ungkap Ismunandar.
I
nfrastruktur yang dikunjungi diantaranya peningkatan
kualitas permukiman kumuh kawasan Kota Tarakan, drainase
lingkungan kawasan Pambusiang dan Karang Anyar.
Peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan
merupakan di Kecamatan Tarakan Tengah yang memiliki
karakteristik permukiman pasang surut dan permukiman di atas
air laut menjadi prioritas. Kelurahan Selumit Pantai memiliki
kepadatan bangunan yang terlalu tinggi dan bahan bangunan
rumah yang terbuat dari kayu yang mudah terbakar, oleh sebab
itu kawasan kumuh tersebut dilakukaan penataan melalui dana
APBN tahun 2016 sekitar Rp. 5 miliar.
Setelah mengunjungi kawasan permukiman kumuh, Dwityo
pun meninjau drainase lingkungan Pambusiang dan Karang
Anyar. Pembangunan drainase lingkungan kawasan Karang Anyar
terletak pada 2 titik lokasi perkerjaan. Dimana salah satu perkerjaan
tersebut berada di lingkungan kompleks perumahan yang fungsi “Keterpaduan dilakukan demi meningkatkan kinerja dalam
drainasenya masih belum maksimal, sehingga pada musim hujan penyelenggaraan kegiatan serta terwujudnya pemahaman akan
terdapat genangan yang mengganggu aktifitas warga, drainase arah kebijakan yang diambil pemerintah, sehingga tercipta
tersebut di bangun pada tahun 2016 dengan biaya sekitar Rp. 2 sinergi keberlanjutan dan keseimbangan antara pemerintah
miliar. pusat dan pemerintah daerah. Dan sebagai penguatan kapasitas
Dwityo mengungkapkan, bahwa konsep penanganan kumuh institusional dalam melaksanakan program pembangunan infra
dari segi fisik sudah bagus pelaksanaanya. Konsep kumuh harus struktur permukiman di perkotaan dan perdesaan baik dalam
mengutamakan keterpaduan, yang didalamnya termasuk bidang basis regional, kabupaten/kota, kawasan maupun lingkungan
air minum, sanitasi, dan permukiman. Penataan kawasan bukan yang lebih kuat dengan tingkat kinerja yang lebih baik khususnya
hanya masalah fisik yang harus ditangani tetapi juga perubahan di Provinsi Kalimantan Utara,” ujar Dwityo.
perilaku manusia itu sendiri agar dapat menjaga lingkungannya. (Teks: randal kaltara/ari)
16
info baru
K
eterbatasan lahan di kawasan perkotaan saat ini
semakin menyulitkan penyediaan ruang hijau un
tuk publik. Untuk meningkatkan kualitas dan kuan
titas ruang hijau, diperlukan upaya besar untuk
meregistrasi dan memetakan lahan-lahan terlantar
di setiap sudut kota, baik milik pemerintah maupun swasta atau
masyarakat, untuk direstorasi dan difungsikan kembali menjadi
RTH dalam berbagai tema. Konsep pembangunan ruang hijau ini
dirumuskan sebagai revitalisasi ruang terbuka hijau.
“Hingga saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat terus berupaya mengembangkan konsep infrastruktur
hijau, salah satunya melalui Program Pengembangan Kota Hijau
(P2KH). Terdapat delapan atribut Kota Hijau, yaitu Green Planning
and Design, Green Building, Green Open Space, Green Waste, Green
Water, Green Transportation, Green Energy, dan Green Community.
P2KH diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kabupaten/kota
dalam menjawab permasalahan perkotaan,” tutur Dirjen Cipta
Karya, yang diwakili oleh Direktur Keterpaduan Infrastruktur Per Lokasi ini merupakan satu-satunya lokasi
mukiman Dwityo A. Soeranto, Kamis (15/12/2016).
Dwityo menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Menteri Peker yang mempunyai akses ke laut.
jaan Umum Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusu
nan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, luas minimal RTH yang
disarankan adalah 30% dari luas wilayah kota. Sejalan dengan
tugas dan fungsinya, sekaligus menjawab fenomena perkotaan, Sementara itu, Walikota Tarakan Sofian Raga, menyampaikan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui apresiasi atas dibangunnya RTH ini. Lokasi ini merupakan satu-
Direktorat Jenderal Cipta Karya bersama-sama dengan Pemerintah satunya lokasi yang mempunyai akses ke laut. “Oleh karena itu RTH
Daerah berupaya menyediakan RTH untuk mewujudkan per ini dibuat sedemikian rupa sehingga aksesnya langsung ke laut,”
mukiman yang layak huni dan berkelanjutan. tutur Sofian Raga.
“Direktorat Jenderal Cipta Karya memfasilitasi pembangunan Keberadaan ruang terbuka hijau ini dapat menjadi wahana
RTH di Kota Tarakan, sebagai insentif bagi kabupaten/kota yang tempat berkumpul yang memberikan nuansa positif bagi masya
telah memiliki Perda RT/RW dan Perda Bangunan Gedung sebagai rakat setempat, dan akan menjadi pengingat komitmen perwu
landasan dalam pembangunan di daerah. Fasilitasi ini merupakan judan kota hijau yang perlu terus menerus diupayakan, dengan
salah satu bentuk stimulan atau contoh, sehingga diharapkan komitmen tinggi dari Pemerintah Daerah dan sinergi berbagai
kegiatan serupa dapat direplikasi oleh Pemerintah Kota Tarakan ke elemen masyarakat, serta para pemangku kepentingan.
depannya. “ tutur Dwityo. (Teks: randal kaltara/ard)
S
alah satu mitra kerjasama KKN Tematik di Jawa Ti
mur adalah dengan Unair Surabaya. Kerjasama ini
telah berjalan sejak tahun 2015 dan akan terus ber Sementara, Kasatker Setnas Habitat Ditjen Cipta Karya Yoyok
lanjut sampai dengan tahun 2019. Terkait dengan Setio Utomo menyampaikan bahwa mahasiswa harus dapat
pelaksanaan KKN Tematik tahun 2017, maka sebelum menjadi agent of change, agent of development dan agent of
mobilisasi dilakukan, sebanyak 202 mahasiswa mendapat pem modernization. Selain itu mahasiswa juga harus peka terhadap
bekalan materi yang bertempat di Gedung LP4M Unair Surabaya, berbagai permasalahan di sekitar yang dalam hal ini adalah terkait
Jumat (23/12/2016). dengan kondisi infrastruktur permukiman sehingga nantinya da
Dalam sambutannya Ketua LP4M Unair Yusuf Irianto, me pat berkontribusi di lingkungannya seperti mendorong peruba
nyambut baik pelaksanaan KKN Tematik pembangunan infra han perilaku dan pemberdayaan masyarakat.
struktur permukiman karena memang ke depannya pola KKN Untuk pelaksanaan KKN Tematik Unair periode 55 akan diikuti
harus berorientasi tematik sehingga pembelajaran kepada maha oleh 202 mahasiswa yang akan dimobilisasi pada 16 Januari 2017 di
siswa bisa lebih komprehensif dan mampu menghasilkan inovasi- Surabaya sebanyak 122 mahasiswa dan di Kabupaten Probolinggo
inovasi pembangunan infrastruktur permukiman oleh generasi sebanyak 80 mahasiswa dengan fokus pada penanganan kawasan
muda. kumuh. (Teks: ef&bap/randaljatim/ari)
18
info baru
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ditjen Cipta Karya Provinsi Aceh, Kepala Satker PLP Ditjen Cipta
Karya Provinsi Aceh, dan Kepala Satker Pengembangan Sistem
Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono Penyediaan Air Minum Ditjen Cipta Karya Provinsi Aceh.
bersama Tim Tanggap Darurat Menteri Basuki menyatakan dalam kondisi darurat, yang paling
penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana seperti air
Kementerian PUPR bertolak ke Banda bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban
Aceh untuk melihat langsung ke lapangan dan pengungsi.
“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-
dan mengidentifikasi kerusakan serta tempat pengungsian. Kita akan manfaatkan Instalasi Pengolahan
mengambil langkah penanganan tanggap Air terdekat untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko
pengungsian,” jelas Basuki. Ia menambahkan bahwa saat ini dari
darurat, dilanjutkan dengan rehabilitasi 3 IPA terdekat yang tersedia, 1 IPA tetap berfungsi baik karena
dan rekonstruksi yang dibutuhkan mengandalkan sistem gravitasi, tetapi 2 IPA lainnya tidak dapat
masyarakat korban gempa bumi di berfungsi karena gangguan listrik.
Untuk memastikan jalur logistik berjalan lancar, termasuk ma
3 kabupaten Provinsi Nangroe Aceh kanan dan obat-obatan, Kementerian PUPR melalui Satgas Pe
Darussalam, yaitu Pidie, Pidie Jaya, dan nanggulangan Bencana Ditjen Cipta Karya telah mengirimkan
se
jumlah peralatan berat untuk membantu tanggap darurat
Bireuen. gempa bumi di Aceh. Bantuan alat berat dimanfaatkan untuk
membantu evakuasi terhadap korban bencana. Sejak kemarin
sudah dikerahkan di Kabupaten Pidie Jaya berupa 2 excavator
dan 1 wheel loader yang diturunkan dari Balai Pelaksanaan Jalan
D
Nasional I Aceh.
alam inspeksi ke lokasi bencana tersebut, Menteri Sedangkan bantuan peralatan yang sudah berada di lokasi
PUPR yang didampingi oleh Kepala Balitbang Danis pengungsian berupa 4 unit mobil tangki air kapasitas masing-
Sumadilaga, Direktur Pembangunan Jalan Gani masing 6.000 liter. Sementara untuk mengantisipasi kekurangan
A. Ghazali, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra sarana, saat ini sedang dalam perjalanan dari Depo Regional
Atmawidjaja, Kepala BPJN Aceh Fathur Rachman, Medan adalah 5 unit mobil tangki air kapasitas 4.000 liter, 70 unit
Kepala BWS Aceh Maksal dan Kepala Satker PBL Ditjen Cipta Karya hidran umum 2.000 liter, 30 unit hidran umum 1.000 liter dan MCK
Provinsi Aceh, Kepala Satker Pengembangan Kawasan Permukiman knockdown sebanyak 80 unit. (Teks: randal aceh/ari)
U
ntuk mendukung program Kawasan Strategis Pari
wisata Nasional (KSPN) maka Kementerian Peker
jaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direk
torat Jenderal Cipta Karya melaksanakan kegiatan
penataan bangunan kawasan hijau Kabupaten Wa
katobi meliputi pembuatan plaza, pembuatan talud, pembuatan
tangga, pembuatan bak tanam, penataan halaman, pembuatan
jalan pedestrian, serta finishing lantai halaman beberapa waktu
lalu di Kendari.
20
info baru
B
lawesi Tenggara dan wajib dikunjungi oleh para wisatawan, serta
enteng Keraton Wolio merupakan salah satu obyek fasilitas–fasilitas penunjang yang sudah terbangun agar bisa di
wisata bersejarah di Kota Bau-Bau, Provinsi Sulawesi jaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Pemerintah
Tenggara. Benteng ini merupakan bekas Ibu Kota Daerah dan masyarakat setempat“ harap Markus.
Kesultanan Buton yang memiliki bentuk arsitek yang Sementara PPK Pelaksanaan Satker PBL Prov. Sultra, Harmin
cukup unik, terbuat dari batu kapur atau gunung menjelaskan beberapa jenis kegiatan yang sudah terbangun
dan pernah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor yaitu pembuatan jalur pedestrian, pembuatan pusat kebudaya
Indonesia MURI) dan Guinness World Records yang dikeluarkan an, pembuatan anjungan, pembuatan bangku taman, pembuatan
bulan September 2006 sebagai benteng terluas di dunia dengan lampu taman, serta pembuatan area hijau.
luas sekitar 23.375 hektar. “Salah satu kondisi awal sebelum adanya program ini yaitu
Berkaitan dengan Kota Pusaka, maka tujuan dari program pengunjung agak sulit untuk melihat gua persembunyian Aru
ini adalah untuk melestarikan dan meningkatkan kawasan pen Palaka karena akses jalannya yang kurang memadai (rusak) tetapi
dukung Kota Pusaka dengan tetap menjaga keaslian situs dari setelah dibangunnya jalan pedestrian maka pengunjung dapat
cagar budaya dalam setiap kegiatan pembangunan. Waktu ke dengan nyaman mengakses gua tersebut,” ucap Harmin.
giatan program dimulai dari bulan April hingga bulan September (Teks: randal sultra/ari)
2016 dengan menyerap anggaran dari APBN.
Kasatker PBL Provinsi Sulawesi Tenggara Markus Ganna, me
nambahkan semoga dengan adanya revitalisasi kawasan Ben
teng Keraton Wolio, dapat melestarikan Kota Pusaka yang me
miliki nilai sejarah yang tinggi sehingga dapat pula meningkatkan
K
egiatan workshop ini diadakan terkait dengan Pro morfologi, penetapan kawasan prioritas, dan pengelolaan kota
gram Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP), pusaka. Kemudian pada akhir sesi peserta melakukan pelatihan
dimana kabupaten/kota difasilitasi untuk melakukan dalam menyusun RAKP dengan menggunakan kelengkapan data
penyusunan RAKP. Muatan inti dari RAKP itu sendiri dukung peserta yaitu proposal keikutsertaan P3KP, Peta RTRW,
adalah inventarisasi aset pusaka yang ada di daerah Perda RTRW, Perda BG, dan Perda terkait cagar budaya.
beserta penetapan kawasan pusaka prioritas. “Dengan adanya workshop ini peserta diharapkan dapat me
Peserta workshop RAKP terdiri dari 5 kabupaten di antaranya ningkatkan keberlanjutan pembangunan melalui kepekaan ter
Kabupaten Sumenep, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten hadap peninggalan sejarah, keragaman budaya, dan nilai-nilai
Tanah Datar, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Sambas. Kelima masyarakat, serta mewujudkan ruang-ruang kota yang nyaman
kabupaten tersebut telah menyusun proposal keikutsertaan ke dan berjati diri,” tutup Rina. (Teks: pbl/ari)
anggotaan P3KP. Workshop ini bertujuan untuk memberikan
pe
mahaman terkait pengembangan kota pusaka yang akan
bermanfaat dalam penyusunan RAKP serta memberikan pendam
pingan dan panduan dalam melalukan identifikasi kawasan pu
saka atau cagar budaya prioritas.
Workshop RAKP secara resmi dibuka oleh Sekretaris Direkto
rat Jenderal Cipta Karya, Rina Agustin Indriani. “Kami berharap
workshop ini memperkaya pemahaman terhadap prinsip-prinsip
penataan kawasan cagar budaya, meningkatkan kesadaran un
tuk semakin menghargai nilai sejarah dan budaya dalam setiap
kegiatan pembangunan, dan menyamakan persepsi dalam hal pe
nataan dan pelestarian kota pusaka,” tutur Rina.
Sekilas mengenai P3KP, sampai dengan tahun 2016 sebanyak 52
kabupaten/kota telah ikut serta dalam program ini. Pada kegiatan
workshop ini peserta mendapatkan materi terkait pelaksanaan
P3KP, proses penyusunan RAKP, penetapan signifikasi kota pu
saka, atribut pusaka yang meliputi inventarisasi, pemetaan, dan
22
info baru
T
sama dalam tanggap darurat ini, tidak ada titik pengungsian
idak terlepas juga bantuan dari berbagai provinsi turut yang kekurangan air serta sanitasi di setiap pengungsian juga
mempercepat proses tanggap darurat di Kabupaten harus terjaga, karena 2 elemen tersebut sangat penting dalam
Pidie Jaya. setiap bencana. “Tolong libatkan semua pihak termasuk konsultan
Gubernur Aceh telah menetapkan status tanggap pemberdayaan di masing-masing sektor untuk mengontrol HU
darurat bencana selama 14 hari (7-20 Desember 2016) yang sudah terpasang,” tegas Rina Agustin.
melalui surat Nomor 39/PER/2016. Masa tanggap darurat ini (Teks: dodotz/randalaceh/ari)
berlaku untuk tiga kabupaten meliputi Kabupaten Pidie Jaya, Pidie
dan Bireuen.
Sesditjen Cipta Karya Rina Agustin, melakukan kunjungan ke
Kabupaten Pidie Jaya (14/12/16). Rina melakukan serangkaian
kunjungan ke beberapa titik lokasi yang berdampak parah
sekaligus melihat langsung sejauh mana perkembangan yang
sudah dilakukan oleh Tim Satgas Cipta Karya dalam penanganan
tanggap darurat gempa Pidie Jaya.
Hingga saat ini, status penanganan bencana Pidie Jaya
berjalan dengan baik. Sarana air bersih yang dilayani melalui
Hidran Umum (HU) yang sudah terpasang berjumlah 39 unit
untuk 25 titik pengungsian. Sedangkan untuk sanitasi melalui
13 Mobil Tangki AIr (MTA) dan 10 WC Portable sudah terpasang
di 5 titik pengungsian untuk tahap berikutnya. Kegiatan masih
D
Sampah perkotaan merupakan salah alam realitanya, perkembangan infrastruktur
pengelolaan sampah tidak secepat kuantitas sampah
satu masalah yang perlu mendapatkan yang dihasilkan. Sejumlah dampak negatif terhadap
perhatian yang serius. Pertambahan lingkungan akhirnya mulai dapat dirasakan, seperti
ti
dak terangkutnya sampah, terjadi pembuangan
jumlah penduduk serta perubahan gaya dan pembakaran sampah secara liar, bahkan dapat memicu
hidup masyarakat yang lebih konsumtif, berbagai penyakit bawaan sampah (solid waste borne disease) dan
penyakit bawaan air (water borne disease).
menjadikan sampah dihasilkan dalam Namun di sisi lain, penolakan masyarakat atas keberadaan
kuantitas yang semakin tinggi dari tahun infrastruktur pengelolaan sampah, juga berpeluang menimbulkan
konflik. Penolakan atas kehadiran Tempat Pengolahan Sampah
ke tahun. Terpadu (TPST) Bojong di Kabupaten Bogor pada tahun 2004,
penolakan masyarakat atas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
sampah Leuwigajah di Kota Cimahi pada tahun 2007, atau kasus
24
inovasi
Keterpaduan Peran
Keterpaduan peran pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi,
dan masyarakat, mutlak untuk disinergikan. Hal ini dapat dila Undang tentang Pengelolaan Sampah Nomor
kukan melalui pendekatan yang integratif, dari hulu hingga ke 18 Tahun 2008, serta Peraturan Menteri Dalam
hilir, dalam sistem pengelolaan sampah, dengan menggabungkan
upaya pengurangan sampah dan penanganan sampah. Upaya un Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman
tuk mengurangi kuantitas dan mengubah karakteristik sampah Pengelolaan Sampah, dimana diatur mengenai
yang lebih ramah lingkungan sebelum diproses akhir di TPA sam
pah, melalui prinsip 3R, menjadi suatu pilihan yang paling mutlak
pengurangan dan penanganan sampah.
untuk diterapkan.
Pemerintah selaku pembuat kebijakan, telah menyusun prin
sip-prinsip pengelolaan sampah yang tercantum dalam Undang-
Undang tentang Pengelolaan Sampah Nomor 18 Tahun 2008,
serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 kuantitas serta karakteristik sampah yang akan dihasilkan oleh
tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, dimana diatur mengenai masyarakat paska konsumsi dari produk.
pengurangan dan penanganan sampah. Dengan terus mendorong dunia usaha dalam mengambil
Selain itu, dalam peraturan tersebut dijelaskan pula mengenai kembali sampah yang dihasilkan dari konsumsi yang dilakukan
proses-proses pengelolaan sampah dari sumber sampah ke TPA oleh konsumen, maka diharapkan akan semakin kecil beban ling
sampah. Selain menyusun kebijakan dalam pengelolaan sampah, kungan terhadap masalah sampah.
pemerintah juga bertugas dalam membangun infrastruktur penge Upaya menegakkan Extended Producer Responsibility (EPR)
lolaan sampah, baik infrastruktur utama maupun pendukungnya. sangat signifikan dalam menjamin semakin rendahnya konsumsi
Dunia usaha juga sangat berperan penting, dalam mengurangi material mentah (raw material) untuk dijadikan bahan baku
26
inovasi
B
Topik ini menjadi hal penting yang didiskusikan dalam
ertempat di New Delhi-India, kota yang sama pertemuan karena seluruh negara di dunia telah berkomitmen
ketika konferensi pertamanya digelar, pertemuan mewujudkan Sustainable Development Goals Agenda 2030,
para Menteri yang membidangi perumahan dan terutama tujuan 11 untuk membuat kota dan pemukiman yang
pembangunan perkotaan di kawasan Asia Pasifik ini inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan, serta mewujudkan
kembali diadakan. Kali ini dengan mengusung tema komitmen transformatif untuk pembangunan perkotaan yang
‘Emerging Urban Forms - Policy Responses and Governance Structure berkelanjutan yang telah disepakati dalam New Urban Agenda.
in the Context of the New Urban Agenda’ konferensi berlangsung Dalam kaitan dengan isu tersebut, Indonesia dalam pernyataan
pada tanggal 14-16 Desember 2016 dengan dihadiri oleh 11 negara yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Pe
Menteri, perwakilan dari 23 negara anggota dan sekitar 250 rumahan di sesi pleno menyatakan bahwa konferensi ini memiliki
peserta yang mewakili berbagai pemangku kepentingan bidang arti penting dikarenakan merupakan konferensi regional pertama
perumahan dan pembangunan perkotaan serta perwakilan UN sejak New Urban Agenda disahkan, diharapkan pada pertemuan
Habitat kantor Asia Pasifik. ini dibahas tindak lanjut dari New Urban Agenda tersebut di
28
inovasi
Pada titik ini yang harus dilakukan adalah menegaskan kem berupa New Delhi Declaration and Implementation Plan. Secara
bali niat dan mengkonfirmasi tekad negara-negara di kawasan garis besar, New Delhi Declaration menyampaikan perlunya pe
Asia Pasifik untuk secara suka rela, terbuka, inklusif, berjenjang, nguatan komitmen pemerintah untuk mewujudkan tujuan ke 11
partisipatif dan transparan mengimplementasikan tindak lanjut dari Sustainable Development Goals Agenda 2030: mewujudkan
yang efektif dari New Urban Agenda, terutama yang terkait untuk kota-kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh dan
menjawab tantangan strategis kebijakan dan tata kelola reformasi berkelanjutan, dan komitmen transformatif New Urban Agenda
sebagai akibat dari perluasan kota di berbagai negara kawasan untuk pembangunan perumahan dan perkotaan berkelanjutan.
Asia Pasifik, yang memerlukan kebijakan perkotaan nasional yang Sedangkan New Delhi Implementation Plan fokus pada ren
cana kerja masing-masing Working Group untuk dua tahun ke
depan dengan beberapa penekanan yaitu pada WG-1 akan me
ngembangkan kebijakan nasional pembangunan perkotaan
yang implementasinya dapat terpadu dari level makro sampai
mikro; WG-2 akan memperluas cakupan peningkatan kualitas
perkotaan termasuk perumahan, infrastruktur dasar, kesehatan,
pendidikan dan ekonomi; WG-3 akan meningkatkan manajemen
data dan informasi dalam pelayanan infrastruktur dasar; WG-4
akan mengembangkan pembiayaan perumahan yang holistik
dan efisien untuk memenuhi kebutuhan masyakat terutama
MBR dan pekerja sektor informal, mengembangkan subsidi peru
30
sebaiknya anda tahu
32
lensa ck
34
HARI BAKTI PU