Anda di halaman 1dari 9

Potensi Kalsium Karbonat Nanopartikel dalam Kerusakan

Tulang dan Gigi


Solmaz Maleki Dizaj1, Mohammad Barzegar-Jalali2, Mohammad Hossein Zarrintan2,
Khosro Adibkia2*, Farzaneh Lotfipour3*
1
Student Research Committee, Faculty of Pharmacy, Tabriz University of Medical Sciences, Tabriz, Iran.
2
Drug Applied Research Center, Faculty of Pharmacy, Tabriz University of Medical Sciences, Tabriz, Iran.
3
Hematology and Oncology Research Center, Faculty of Pharmacy, Tabriz University of Medical Sciences, Tabriz, Iran.

Abstrak

Background : Partikel nano anorganik dapat diaplikasikan dalam bidang biomedis telah mengalami
penyelidikan ekstensif dalam beberapa tahun terakhir. Di antara berbagai macam obat anorganik,
nanopartikel kalsium karbonat (CaCO3) menunjukkan keunikan yang baik karena bersifat
biokompatibilitas yang ideal dan berpotensi sebagai media pengiriman yang memuat berbagai
kategori obat. Aksesibilitas, biaya relatif rendah, keamanan, biokompabilitas, sifat sensitif-pH,
osteokonduktivitas, dan biodegradabilitas yang lambat dari partikel CaCO3 mejadikannya sebagai
media pengiriman obat yang sesuai. Karena degradasi matriks CaCO3 yang lambat, nanopartikel ini
dapat digunakan sebagai media pelepasan berkelanjutan untuk menahan muatan dalam waktu yang
lebih lama setelah pemberian. Osteokonduktivitas dan bioresorbabilitas yang terdapat di dalam
nanopartikel merupakan kandungan yang tepat untuk dapat diaplikasikan secara ganda sebagai
pengganti tulang dan pelepasan kandungan obat dalam penyakit tulang seperti osteomielitis.
Perbaikan kerusakan tulang, pengobatan lesi karies awal di gigi dan menghasilkan jaringan tulang
neoform dari berbagai jenis kalsium karbonat nanopartikulat juga telah menunjukkan hasil yang
penting. Menurut literatur yang telah ditinjau, nanopartikel CaCO3 memiliki karakteristik khusus,
mereka menunjukkan ciri ciri khusus yang potensial sebagai pengganti tulang dan pembawa obat
dalam penyakit / kerusakan tulang.

Pendahuluan

Turunan dari kalsium adalah unsur alami yang paling penting untuk tulang dan gigi.
Faktanya, jaringan primer tulang, jaringan osseus sebagian besar terdiri dari bahan komposit yang
terdiri dari turunan kalsium mineral anorganik. Selanjutnya, enamel gigi adalah salah satu dari empat
jaringan yang menyusun gigi yang mengandung persentase mineral tertinggi dan sebagian besarnya
ialah kalsium. Oleh karena itu, berbagai turunan kalsium telah terbukti berpotensi besar untuk
diterapkan pada gangguan terkait tulang dan gigi karena biokompabilitas ideal mereka dengan
struktur tulang dan gigi alami dan juga kemampuan terurai yang alami, Perbaikan karies gigi,
perawatan dini lesi karies gigi dan menghasilkan jaringan tulang yang dibentuk dengan
menggunakan berbagai jenis turunan kalsium juga telah menunjukkan hasil yang signifikan.

Salah satu turunan kalsium yang paling umum dengan sejarah pengaplikasiannya yang
panjang di berbagai bidang adalah CaCO3. Ini telah digunakan dalam industri plastik, cat, kertas, tinta,
makanan serta farmasi. Aplikasi medis CaCO3 dalam sistem perawatan kesehatan modern telah
menarik perhatian para peneliti karena potensi dan kemampuannya yang besar. Bahan ini berbiaya
yang relatif rendah, aman, mudah diakses, biokompatibel, bioresorptif, dan osteokonduktif.
Selanjutnya, karena lambatnya sifat degradasi dan daya sensitifitas pH, bahan ini dapat digunakan
sebagai media pelepasan terkontrol untuk mempertahankan obat-obatan di lokasi yang ditargetkan
untuk waktu yang lama setelah pemberian. Menurut penelitian, bahan kalsium karbonat dapat
dengan tepat meningkatkan tingkat penyerapan semen biomedis dan memulai penggantinya dengan
jaringan tulang. Pembuatan obat yang dapat memperbaiki kerusakan dengan mengisi bahan pengisi
tulang resorbable menggunakan kalsium karbonat akan memberikan metode terapi ganda
(pelepasan obat dan substitusi tulang) dalam satu tahap.

Osteomielitis (OM) adalah infeksi dan peradangan tulang yang berasal dari berbagai
patogen yang paling umum Staphylococcus aureus. S aureus adalah flora normal di mulut dan
hidung. Bakteri ini dapat menembus ke dalam sel endotel, epitel dan osteoblastik oleh karena itu hal
itu dapat dihindari dengan melindungi sistem imun inang untuk menyediakan reservoir bakteri
dalam osteomielitis yang berulang. Kemudian penargetan oleh antibiotik mungkin lebih penting
untuk mengobati infeksi tulang kronis daripada secara fisik menghilangkan hanya patogen yang
berkoloni dari tulang. Karies gigi, juga dikenal sebagai kerusakan gigi atau gigi berlubang adalah
kelainan gigi karena aktivitas bakteri. Komplikasinya ialah karena terdapay peradangan jaringan di
sekitar gigi, kehilangan gigi, dan infeksi atau pembentukan abses. Zat asam sebagai metabolit bakteri
merusak permukaan email dan memecah komponen-komponennya. Dari enamel, kerusakan gigi
dapat berlanjut ke dentin dan sampai ke pulpa. Karena struktur dentin yang lebih lembut,
Kerusakannya berkembang lebih cepat di dalamnya.

Nanopartikel farmasi adalah partikel koloidal ultrafine dengan kisaran ukuran antara 10-
1000 nm, umumnya berdiameter 5 - 350 nm, dan menunjukkan sifat yang berbeda dibandingkan
dengan bahan aslinya. kestabilan serum dan farmakokinetik. Sistem nanopartikel dapat
meningkatkan tingkat efisiensi terapi dengan memproduksi obat-obatan yang lebih tersedia, serum
yang stabil dan faramakokinetik. Sistem yang baru dan inovatif ini dapat meningkatkan kemanjuran
terapi dan juga mengurangi efek samping dengan memusatkan agen terapeutik pada lokasi target
spesifik dalam tubuh. Berbagai macam media pengobatan nanopartikular telah diteliti sejauh ini,
terutama untuk struktur kompleks tulang dan gigi.

Dengan mempertimbangkan potensi besar CaCO3 dalam komplikasi tulang dan gigi serta
keunggulan sistem pemberian obat berbasis nanopartikel, dalam ulasan ini; kami membahas kondisi
nanopartikel CaCO3 saat ini dengan berfokus pada pengaplikasian mereka pada tulang dan gigi.

CaCO3 Nanopartikel

CaCO3 adalah salah satu bahan anorganik paling umum yang telah digunakan sebagai
pengubah viskositas di banyak area industri seperti; karet, plastik, cat, kertas, tinta dan makanan.
Karena ketersediaan, keamanan dan biodegradabilitas yang lambat dari nanopartikel CaCO3, CaCO3
digunakan sebagai media obat yang terkontrol dan enkapsulasi berbagai jenis obat seperti protein
bioaktif dalam ilmu farmasi. Tes toksikologis oleh Zhang et al. pada sel HeLa menunjukkan bahwa
partikel kalsium karbonat dapat digunakan sebagai media obat skala sedang yang tidak beracun.
Combes et al juga mengevaluasi sitotoksisitas komposisi semen kalsium karbonat pada sel
osteoprogenitor yang diperoleh dari sumsum tulang manusia dan tidak menunjukkan efek
sitotoksisitas dari semen berbasis kalsium karbonat. Namun, dalam beberapa poin, generasi spesies
oksigen reaktif (ROS) dengan konsentrasi tinggi harus dipertimbangkan.
CaCO3 memiliki tiga polimorf kristal anhidrat termasuk kalsit, aragonit dan vaterit.
Perbedaan-perbedaan dalam bentuk morfologis kalsium karbonat ini terkait dengan kondisi sintesis.
Kalsit berbentuk stabil juga berbentuk kristal trigonal di alam. Stabilitas termodinamika dan sifat
mekaniknya dalam pencampuran dengan misel polimer baru-baru ini telah diselidiki untuk
pelepasan obat yang ditargetkan dan berkelanjutan ke dalam sel kanker. Kemudian, kontak langsung
antara tulang dan polikristalin, kalsit metamorf CaCO3 tanpa interposisi jaringan lunak pada
antarmuka telah dikemukakan. Vaterite memiliki stabilitas paling sedikit dan termasuk dalam sistem
kristal heksagonal. Jika berkontak dengan air, vaterite perlahan-lahan dapat larut dan rekristalisasi
ke bentuk yang stabil.

Karena porositas dan luas permukaannya yang besar, serta disintegrasi yang cepat dalam kondisi
yang relatif ringan, vaterite dapat digunakan sebagai calon yang ideal sebagai media pengiriman
obat yang terkontrol. Jenis aragonite terdapat di dalam sistem ortorombik dan telah mendapat
perhatian penelitian eksklusif. karena sifatnya yang biokompatibel. Menurut literatur, aragonit dapat
diatasi, diintegrasikan dan diganti oleh tulang. Polimorf aragon lebih padat daripada kalsit dan juga
telah digunakan untuk merancang sebagai pembawa obat antikanker dan perancah untuk perbaikan
tulang dan rekayasa jaringan. Tiga polimorf kalsium karbonat ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Tiga poliorfi kalsium karbonat yang terdiri dari kalsit, aragon, dan vaterit

Metode Persiapan CaCO3 Nanopartikel

Beberapa metode yang umumnya berdasarkan pada teknik emulsi termasuk mikroemulsi
terbalik, emulsi ganda, metode mikroemulsi O / W menggunakan Homogenisasi Tekanan Tinggi
(HPH), dan juga metode presipitasi kimia telah dikabarkan dalam mensintesis bahan nano kalsium
karbonat. Metode lain termasuk dekomposisi cangkang kerang, sintesis api, pengeringan dengan
semprotan dan presipitasi reaktif menggunakan homogenizer jet tekanan tinggi juga telah digunakan
untuk persiapan nanopartikel CaCO3.
Gambar 2. Prosedur presipitasi kimia; reaksi antara ion kalsium dan ion karbonat (dalam larutan air) mengarah
pada persiapan nanopartikel kalsium karbonat.

Gambar 3. Persiapan nanopartikel CaCO3 melalui mikroemulsi W / O; Langkah pertama adalah pencampuran
fase aquos termasuk ion kalsium dengan fase organik untuk menghasilkan mikroemulsi W / O. Kemudian
larutan yang terdiri dari ion karbonat ditambahkan ke bejana eksperimental dan pencampuran dilanjutkan
sampai partikelCaCO3 terbentuk. Langkah terakhir adalah pemisahan nanopartikel dari media air.
Prosedur presipitasi kimia

Dalam prosedur presipitasi kimia, reaksi antara ion kalsium dan ion karbonat dari larutan aquos
termasuk dalam persiapan nanopartikel kalsium karbonat. Setelah pembuatan partikel nano,
pemisahan partikel nano dari larutan menggunakan misalnya centrifuge. Gambar 2 menunjukkan
proses secara skematis.

Metode mikroemulsi W / O

Dalam persiapan nanopartikel CaCo3 melaui mikroemulsi, pertama, fase aquos termasuk ion-ion
kasium dicampur bersama fase organik untuk memproduksi mikroemulsi W / O Kemudian larutan
aquos yang terdiri dari ion-ion karbonat ditambahkan kedalam wadah bejana dan dicampurkan
dengan kecepatan tinggi sampai partikel CaCO3 terbentuk. Tahap terakhir adalah pemisahan
nanopartikel dari media aquos. Tahap-tahap pada proses ini ditunjukkan secara skematis pada
gambar 3.
Gambar 4. Persiapan nanopartikel CaCO3 melalui teknik emulsi gaa W/O/W; ion-ion kalsum dan ion-ion
karbonat bereaksi dalam tetesan emulsi W/O/W. Kemudian nanopartikel terbentuk dan dilakukan pemisahan
nanopartikel.

Metode emulsi ganda W/O/W

Metode emulsi ganda W/O/W adalah metode lain untuk persiapan nanopartikel CaCO3 yang tediri
dari empat tahap utama. Pada tahap pertama, pencampuran dari fase internal aquos (terdiri dari
ion-ion kalsium) bersama fase organik yang kemudian membentuk emulsi awal (W/O). Fase ini
kemudian dilanjutkan dengan mencampurkan bersama fase aquos eksternal termasuk ion-ion
karbonat utuk membentuk emulsi ganda W/O/W dalam wadah pencampuran yang lebih besar.
Serupa dengan metode awal, ion-ion kalsium dan ion-ion karbonat direaksikan dengan tetesan
emulsi dan nanopartikel terbentuk kemudian nanopartikel dilakukan. Tentunya, ion-ion dalam fase
eksternal dapat diangkut melintasi membran cair untuk bereaksi dengan fase internal. Gambar 4
menunjukkan tahap-tahap persiapan dari nanopartikel CaCO3 melalui teknik emulsi ganda W/O/W.

Metode mikroemulsi O/W menggunakan HPH

Metode emulsi O/W; nanopartikel kalsium karbonat dapat pula didapatkan melalui metode
mikroemulsi O/W menggunakan HPH. Dalam prosedur ini, ukuran dari mikropartikulat kalsium
karbonat direduksi melewati jalur dari celah yang menyamakan partikel melalui kavitasi, tabrakan
partikel, dan gaya geser. Reduksi ukuran partikel menggunakan metode High Pressure
Homogenization ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 5. Reduksi ukuran partikel menggunakan metode High Pressure Homogenization

Nanopartikel kalsium karbonat yang diisi obat

Untuk persiapan dari nanopartikel kalsium karbonat yang diisi obat, obat dapat dibungkus kedalam
nanopartikel dalam proses reaksi. Contohnya, Ueno et al menyiapkan nanopartikel kalsium karbonat
yang diisi dengan betamethasone fosfat (BP), Erythropoietin dan Granulocyte-colony stimulating
factor (G-CSF) melalui metode presipitasi (pengendapan) kimia. Nanopartikel kalsium karbonat
mereka yang telah diisi obat diproduksi dengan mencampurkan larutan aquos kalsium klorida dan
sodium klorida dan obat ditutup kedalam nanopartikel dalam proses reaksi. Dalam studi lainnya,
Qian et al menggunakan mikroemulsi W/O berkebalikan yang menghasilkan validamycin -
nanopartikel kalsium karbonat. Validamycin dibungkus kedalam nanopartikel dalam proses reaksi
antara kalsium klorida dan larutan aquos sodium karbonat . Obat dapat pula diserap atau
diperangkap dalam proses nanopartikel setelah persiapan nanopartikel CaCO3. Shafiu Kamba et al
mempersiapkan nanokristal CaCO3 menggunakan mikroemulsi O/W dan HPH. Kemudian doxorubicin
hydrochloride diserapkan pada nanokristal CaCO3 dengan menambahkan doxorubicin ke dalam
suspensi campuran nanokristal kalsium karbonat. Suspensi kemudian terus-terusan diaduk
semalaman, dalam lingkungan yang gelap pada suhu ruangan.

Aplikasi CaCO3 yang berhubungan dengan tulang

Perawatan sistemik pada infeksi tulang seperti osteomyelitis membutuhkan konsentrasi serum yang
tinggi dari antibiotik untuk periode yang panjang. Selanjutnya, overdosis antiobiotik juga dapat
memiliki efek samping yang merugikan. Dalam konteks ini, perawatan lokal tampaknya merupakan
ide yang tepat dengan tingkat penyesuaian yang lebih baik dan efek samping yang lebih sedikit.
Sejauh ini, beberapa sistem pengiriman obat telah digunakan untuk mencegah atau merawat
osteomyelitis kronis atau osteomyelitis implan dalam operasi tulang yang seringkali terbentuk dari
material yang tidak menyerap (nonresorbable) , yang perlu diganti setelah dilakukan perawatan.

Material pencangkokan tulang yang ideal harus dapat diganti oleh tulang inang sehingga harus
bioresorbable, osteokonduktif dan biodegradable. Bioresorption adalah mekanisme biologis yang
mana matriks dari beberapa material keramik menyerap secara parsial atau seluruhnya dalam suatu
periode waktu dalam media biologis. Osteokonduktivitas menyediakan perancah untuk
pertumbuhan tulang. Porositas adalah afktor utama pada kasus osteokonduktivitas dan kemampuan
bioresopsi. Ukuran pori, volume pori-pori total dan interkonektivitas pori adalah aspek penting dari
porositas pada sifat osteokonduktif. Pori-pori yang lebih besar mampu menyerap lebih cepat dan
sehingga dapat mengembangkan material tulang baru dengan lebih cepat. Di antara bahan
biodegradable, kalsium karbonat telah dilaporkan bersifat bioresorbable, biodegradable dan
osteokonduktif. Kontak langsung antara tulang dan polycrystalin, metamorfik kalsit CaCO3 tanpa
interposisi jaringan lunak pada antarmuka telah dilaporkan. Lucas-Girot et al mengembangkan
pembawa obat makroporous kalsium karbonat berbasis aragonit sintetik yang diisi dengan
gentamicin sulfat, antibiotik yang aktif pada Staphylococcus aureus yang bertanggung jawab untuk
aplikasi ganda sebagai tulang substitusi dan pelepasan obat. Menurut penulis, kinetika resorpsi
perangkat baru ini lebih cepat daripada jenis bioceramic pada umumnya (hidroksilapatit / tricalcium
fosfat).

Mereka menekankan bahwa bahan-bahan ini menunjukkan potensi yang bagus untuk memasukkan
zat yang sensitif terhadap suhu seperti antibiotik. Juga, degradasi matriks kalsium karbonat dapat
dengan mudah dimetabolisme dalam jaringan tulang. Mereka menyimpulkan bahwa dibandingkan
dengan sistem pengiriman obat polimer, material kalsium karbonat (berbasis aragonit) yang
diintegrasikan dengan gentamicin dapat digunakan baik sebagai bahan pengiriman yang dapat
menyerap (resorbable) untuk melepaskan gentamicin atau untuk terapi gabungan, misalnya
penggantian tulang, dan pencegahan atau pengobatan osteomielitis dalam satu tahap.

Proses pembentukan tulang dan sifat antarmuka antara tulang dan permukaan kalsium karbonat
masih ambigu. Ohgushi et al menunjukkan bahwa respon pembentukan tulang dari CaCO3 dapat
dibandingkan dengan bioaktif hydroxyapatite yang telah terkenal. Mereka menyajikan metode untuk
menentukan interaksi antara sel-sel osteogenik yang berasal dari sel sumsum dan CaCO3 berpori,
tanpa pengaruh dari tulang inang yang sudah ada sebelumnya.

Aplikasi CaCO3 pada Gigi

Mengisi kecacatan tulang dengan material yang menyerap (resorbable) mengarah ke jaringan tulang
yang baru terbentuk dan juga pada bedah ortopedi dan gigi. Guided Bone Regeneration (GBR) adalah
prosedur bedah gigi yang menggunakan membran penghalang untuk mengarahkan pertumbuhan
tulang baru dan jaringan gingiva di lokasi yang memiliki kekurangan volume atau dimensi tulang atau
gingiva untuk berfungsi dengan tepat. Dalam sebuah penelitian yang dilaporkan, diumumkan adanya
persiapan tipe baru membran GBR menggunakan polycaprolactone (PCL) / CaCO3 komposit
nanofibers. Analisis SEM menunjukkan perlekatan sel yang baik dan proliferasi sel. Studi mereka
menunjukkan potensi nanofibers PCL / CaCO3 untuk membran-membran GBR.

Suatu kehilangan yang tak dapat dibalikan dari suatu jaringan keras gigi karena proses kimia tanpa
keterlibatan mikroorganisme dikenal sebagai erosi gigi. Menurut para peneliti, salah satu faktor
eksternal penting dalam erosi gigi adalah makan / minum produk asam. Esmaeili Khoozani et al
menyiapkan nanopartikel kalsium karbonat dengan menggiling kulit telur menggunakan planetary
ball mill (alat penggiling) berenergi tinggi. Menurut hasil mereka, menambahkan nanopartikel
kalsium karbonat ke minuman ringan dapat mengurangi atau mencegah erosi gigi dan modifikasi
minuman ini sangat penting untuk mengurangi risiko erosi gigi.

Pengobatan lesi karies awal menggunakan berbagai jenis nanopartikulat kalsium karbonat atau
apatit telah menunjukkan aplikasi yang patut diperhatikan. Menurut penelitian, sifat mekanis dari
pelepasan komposit yang mengandung kalsium dan fosfat sebanding dengan komposit hibrida
komersial. Hidroksiapatit atau nanostructurs kalsium karbonat dapat bertindak sebagai sumber
kalsium dan fosfat untuk mempertahankan ion-ion ini dalam keadaan jenuh/supersaturasi dalam
mineral pada enamel. Lebih jauh lagi, pengendapan ion-ion ini pada permukaan enamel yang
didemineralisasi mungkin dapat mendukung proses remineralisasi lesi karies enamel bagian luar.
Nakashima et al melaporkan persiapan pasta gigi eksperimental yang mengandung 1% partikel nano
kalsium karbonat amorf (padatan yang tidak memiliki keteraturan bentuk). Mereka menggunakan in
vitro yang dilapisi kolagen sebagai model untuk permukaan mukosa oral dan aplikasi pasta gigi
eksperimental (dua kali sehari selama 20 hari) menunjukkan perolehan mineral yang signifikan dan
remineralisasi lesi karies buatan. Mereka menekankan bahwa, pasta gigi ini menunjukkan efisiensi
yang baik untuk remineralisasi lesi enamel awal karena sifat eksklusif yang dimiliki nanopartikel
kalsium karbonat. Nanopartikel kalsium karbonat dapat disimpan pada permukaan yang dilapisi
kolagen dalam sistem model dan kemudian dapat pula dipertahankan pada permukaan oral,
sehingga terjadi pelepasan ion-ion kalsium ke dalam cairan oral untuk remineralisasi. Dalam
penelitian lain, Moreau et al menyiapkan nanokomposit yang mengandung kalsium fosfat amorf dan
kalsium karbonat melalui teknik semprot-kering yang menunjukkan netralisasi secara cepat larutan
asam laktat (pH 4.0) dengan meningkatkan pH menjadi 5,69 dalam 10 menit. Mereka menyimpulkan
bahwa jenis nanokomposit ini memiliki potensi untuk mengurangi karies sekunder dan fraktur
restorasi.

Kesimpulan

Secara singkat, kami menyimpulkan bahwa materi CaCO3 memiliki potensi yang menjanjikan untuk
aplikasi ganda sebagai pengganti tulang dan pelepas obat pada penyakit terkait tulang. Selain itu,
pengisian kecacatan tulang, pengobatan lesi karies gigi awal dan memproduksi jaringan tulang baru
menggunakan berbagai jenis nanomaterial kalsium karbonat juga telah menunjukkan aplikasi yang
luar biasa. Namun, nanopartikel CaCO3 dapat menunjukkan efek sitotoksik seperti nanopartikel lain
dan oleh karena itu uji sitoksisitas sangat penting sebelum dilakukan evaluasi in vivo dari
nanopartikel ini. Meskipun potensi besar mereka dalam pengiriman obat ke dalam tulang,
nanopartikel CaCO3 belum diteliti dalam skala yang diinginkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk menunjukkan potensi peran ganda nanopartikel ini untuk pengiriman obat dalam gangguan
terkait tulang atau gigi.

Anda mungkin juga menyukai