Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada
oleh Word Health Organization (WHO) pada tahun 2010, jumlah penduduk
dunia yang menderita hipertensi untuk pria sekitar 26,6% dan wanita sekitar
berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan
menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka
penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini (WHO, 2010).
Hipertensi secara perlahan dapat merusak sistem organ tubuh kita, yang
lambat laun akan menunjukkan gejala kerusakan organ yang lebih progresif.
Dengan meningkatnya tekanan darah dan gaya hidup yang tidak seimbang dapat
gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal (Theodore, 2012). Salah satu studi
menyatakan pasien yang menghentikan terapi anti hipertensi maka lima kali lebih
besar kemungkinannya terkena stroke. Sampai saat ini hipertensi tetap menjadi
masalah karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi yang
belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya
belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat
1
meningkatkan morbiditas dan mortilitas. Selain itu, laju pengendalian tekanan
darah yang dahulu terus meningkat, dalam dekade terakhir tidak menunjukkan
kemajuan lagi dan pengendalian tekanan darah ini hanya mencapai 34% dari
28,4% dari populasi orang dewasa menderita hipertensi dan prevalensi ini
bahwa dengan makin meningkatnya populasi usia lanjut, maka jumlah pasien
hipertensi sejalan dengan bertambahnya usia terutama pada usia lanjut. Tahun
2010 penyakit hipertensi menempati urutan ke dua dari sepuluh besar penyakit,
dan sebanyak 51% penderita adalah masyarakat yang berusia 60 tahun ke atas
belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Baik dari segi case-finding maupun