PEMBAHASAN
A. Pembahasan Sesuai Dengan Pengelompokan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Dan Sarana Manajemen.
Pelaksanaan
Sarana
NO Fungsi Kajian Teori Kesenjangan yang diperoleh dilapangan
Manajemen
Manajemen
1. Perencanaan Man Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam Perencanaan tenaga rumah sakit sudah sesuai
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang dengan theory yaitu metode WISN (Workload
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai Indikator Of Staffing Need), dimana untuk
tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya menghitung seluruh kebutuhan tenaga perawat
manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena data yang harus diperoleh antara lain waktu kerja
adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. tersedia (WKT), Standar beban kerja (SBK), dan
PerencanaaN yang adekuat mendorong pengelolaan terkait sumber daya yang
Standar tugas penunjang (STP).
ada. Dalam perencanaan yang efektif , manajer harus mengidentifikasi tujuan
jangka pendek dan jangka panjang serta melakukan perubahan yang
diperlukan untuk menjamin kontinuitas pencapaian tujuan oleh unit (Marquis
& Huston, 2013).
Perencanaan tenaga (staff development) disebuah Rumah Sakit didasarkan
pada empat faktor yaitu kebutuhan tenaga baru, tenaga yang sudah tersedia,
26
tenaga yang sudah berhenti (pensiun), tenaga yang akan pensiun (Suarli, 2010)
2. Pengorganisas Methode Tiga aspek penting dalam pengorganisasian yaitu meliputi : 1) pola struktur Sistem pendelegasian tugas rumah sakit dalam
ian yang berarti proses hubungan interaksi yang dikembangkan secara efektif, 2) bentuk surat dan harus ditanda tangani oleh kedua
penataan setiap kegiatan yang merupakan kerangka kerja dalam organisasi, pihak.
dan 3) struktur kerja organisasi termasuk kelompok kegiatan yang sama, pola.
Pembinaan cara komunikasi yang efektif antar perawat juga merupakan aspek
yang penting (Simamora, 2013).
Pendelegasian tidak sama pada setiap tingkat hierarki organisasi. Besar
kecilnya pendelegasian adalah sesuai dengan tugas, hak, wewenang,
kewajiban, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban setiap individu dalam
hierarki organisasi.
Pelaksanaan Market Dokumentasi Keperawatan berbasis Komputer (Computeried nursing Pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di
documentation) adalah suatu modul keperawatan yang dikombinasikan dengan ruangan masih menggunakan pendokumentasian
sistem komputer rumah sakit ke staf perawat. Dengan sistem yang secara tertulis belum menggunakan program
terkomputerisasi ini perawat dapat melakukan akses ke laboratorium, komputerisasi dan sudah menggunakan format
radiologi, fisioterapi, dan disiplin yang lain, seperti ahli gizi, fisioterapi, dan cek list sehingga semua tindakan keperawatan di
disiplin ilmu lain seperti ahli gizi, fisioterapis, occupational therapies. dokumentasikan sesuai dengan standart system
pendokumentasian manual.
3. Pengawasan Money Sistem keuangan Rumah Sakit merupakan salah satu kegiatan dari manajemen Jumlah BOR rumah sakit dari tahun ke tahun
keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat terjadi peningkatan pada tahun 2015 BOR rumah
27
memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah sakit yaitu 58 %, dan tahun 2016 BOR rumah
Sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian sakit yaitu 60 %
kegiatan Rumah Sakit.
4. Perencanaan Machine Peralatan merupakan sarana yang digunakan dalam menunjang pelayanan Ketersediaan peralatan penunjang untuk
kesehatan adapun sebuah rumah sakit harus memiliki peralatan medik dan non kesehatan dan pelayanan yang diberikan di rumah
medik sesuai dengan kemampuan pelayanan medik yang ada serta peralatan- sakit Siti Hajar belum tersedia secara optimal
peralatan tersebut harus memiliki standarisasi perawatan medik dan non medik
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
5. Pengawasan Material Menurut Undang-undang Rumah Sakit Tahun 2009 Pasal 7 menerangkan Rumah sakit umum Siti Hajar terletak ditengah-
bahwa rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, tengah kota dan memiliki letak yang strategis,
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan. Lokasi bangunan juga harus namun jika dilihat dari tata ruang rumah sakit
memenuhi ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan lingkungan, dan tata masih terlihat sempit untuk setiap ruangan unit
ruang, serta sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan
penyelenggaraan rumah sakit. Dalam kajian kebutuhan penyelenggaraan
rumah sakit harus didasarkan pada studi kelayakan dengan menggunakan
prinsip pemerataan pelayanan, efisiensi dan efektivitas, serta demografi.
Pelaksanaan Informasi Rumah sakit di Indonesia wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang Informasi mengenai keunggulan rumah sakit
semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit sebagaimana ketentuan dalam masih belum disosialisasikan secara baik.
pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
28
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Public
(KIP) maka tersedianya data dan informasi mutlak dibutuhkan terutama oleh
badan layanan umum seperti rumah sakit.
Berdasarkan PERMENKES No. 1171 Tahun 2011, Pasal 1 (satu) ayat 1 (satu)
Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit, yaitu “Setiap rumah sakit wajib
melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
B. Faktor Penghambat Dan Faktor Pendukung Pencapaian Indikator Utama Kinerja Rumah Sakit Sesuai Dengan Pengelompokan Pelaksanaan Fungsi
Manajemen Dan Sarana Manajemen
Pelaksanaan
Sarana
NO Fungsi Faktor Pendukung Faktor Penghambat
Manajemen
Manajemen
1. Perencanaan Man 1. Jumlah perawat diruang rawat inap MR2 tenaga perawat 1. Perawat yang mengikuti seminar adalah perawat yang
yang cukup. Metode yang digunakan dalam perhitungan berkompeten.
2. Sejauh ini rumah sakit belum memfasilitasi perawat MR2
ketenagakerjaaan perawat menggunakan WISN (Workload
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 dan S2 Tetapi
Indikator Of Staffing Need)
29
2. Semua perawat ruang rawat inap MR2 sudah mengikuti rumah sakit mengizinkan tenaga perawat untuk
pelatihan PPI internal. melanjutkan pendidikan namun biaya sendiri.
3. Sistem pengembangan staf untuk pelatihan dan seminar
sudah berjalan dengan baik
4. Kerjasama tim dalam ruangan berjalan dengan baik.
5. Sistem penjadwalan sudah baik dimana perawat dalam
satu minggu dinas mendapatkan libur dan penjadwalan
sudah tersusun untuk dinas perawat selama satu bulan.
6. Semua perawat sudah mampu menggunakan alat
perawatan yang ada di ruangan.
Methode 1. Permintaan kebutuhan tenaga ruangan memiliki alur yang
jelas.
2. Ruangan rawat inap MR2 sudah memiliki visi dan misi
ruangan rawat inap.
Money 1. Pendapatan dan intensif yang diterima perawat diruangan Ruangan tidak terlibat penuh dalam perencanaan anggaran
sudah sesuai dengan masa kerja dan tanggung jawab yang kebutuhan alat dan bahan di ruangan rawat inap MR2
dimiliki perawat.
30
2. Pengembangan sumbar daya manusia kearah pelatihan
sudah berjalan.
Machine Perencanaan alat dan bahan diruangan sudah dilakukan oleh
kepala ruangan dengan menggunakan format sensus untuk
alat dan bahan yang dibutuhkan oleh ruangan MR2 yang
disesuaikan dengan kebutuhan ruangan dan pasien.
Material 1. Bahan-bahan yang dipakai sudah memenuhi standart 1. Sistem perawatan dan pemeliharaan alat belum ditemukan
seperti spuit sekali pakai, alcohol swab,sarung tangan diruangan
2. Sistem pengamprahan dilakukan setelah stok habis.
sekali pakai, masker sekali pakai dll
3. Alat untuk mendukung pemeriksaan di rumah sakit belum
2. Fasilitas ruangan sudah menggambarkan kenyamanan
lengkap
pasien
31
Methode 1. Model penugasan yang digunakan sudah dilakukan
dengan baik
2. Metode pemberian asuhan keperawatan diruanganMR2
adalah metode keperawatan tim.
3. Alur pelayanan ruangan yang digunakan diruangan sudah
baik.
Market Ruangan memiliki budaya organisasi yang dipegang teguh
oleh setiap perawat
Money
3. Pelaksanaan Man 1. Pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan tidak hanya 1. Pelaksanaan coaching keperawatan dilakukan saat ada
dilakukan oleh perawat pelaksana tetapi ketua tim dan pegawai baru saja.
2. Perawat di ruangan MR2 belum begitu mengerti
kepala ruangan juga bekerja langsung ke pasien dalam
mengenai Nanda, NIC dan NOC
pemberian asuhan keperawatan.
2. Perawat cekatan dalam melakukan asuhan keperawatan
32
Methode 1. Pelaksanaan supervisi sudah dilakukan diruangan 1. Pelaksanaan supervisi sudah dilakukan diruangan
2. Format pengkajian sudah menggunakan model checklist
hanya saja belum optimal.
3. Pengisian format pengkajian sudah optimal
2. SPO supervisi belum ada
4. Pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan menggunakan
model checklist.
5. Pelaksanaan ronde keperawatan sudah dilakukan
6. Pelaksanaan visite keperawatan sudah dilakukan secara
optimal
7. Pelaksanaan timbang terima sudah dilakukan dengan
optimal
8. Semua pengawai diwajibkan five moment dalam
mencuci tangan
9. Pendokumentasian sudah dilaksanakan dengan maksimal
10. Telah tersedia fasilitas desinfektan disetiap ruangan
pasien
11. Format kepuasan pasien akan pengelolaan
nyeri/kenyamanan ada
12. Format kepuasan terhadap informasi/pendidikan
kesehatan ada
13. Komunikasi antara perawat dan dokter sudah diatur
sesuai dengan ketepan SBAR dan adanya tata cara
bertelepon untuk semua staf di Rumah Sakit Umum Deli.
Market Pengukuran kepuasan pasien sudah dilakukan secara optimal
sesuai dengan angket kepuasan pasien.
33
Money .
Machine
Money
Machine
34
2. Selalu menginformasikan dan mensosialisasikan apabila
ada perubahan atau tambahan terkait dengan pelayanan di
rumah sakit
C. Faktor-Faktor Penghabat dan Faktor Pendukung Pencapaian Indikator Utama Kinerja Ruangan Layanan Keperawatan sesuai dengan pengelompokan pelaksanaan fungsi
manajemen dan saranan manajemen.
Pelaksanaan
Sarana
NO Fungsi Kajian Teori Kesenjangan yang diperoleh dilapangan
Manajemen
Manajemen
1. Perencanaan Man Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pembagian kerja perawat sudah sesuai dengan metode
organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang WISN (Workload Indikator Of Staffing Need), dimana
paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan untuk menghitung seluruh kebutuhan tenaga perawat data
manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. yang harus diperoleh antara lain waktu kerja tersedia
Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya (WKT), Standar beban kerja (SBK), dan Standar tugas
manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen penunjang (STP).
timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk
mencapai tujuan.
Perencanaan yang adekuat mendorong pengelolaan terkait
sumber daya yang ada (Marquis & Huston, 2013).
Ada dua kategori program pelatihan dan pengembangan
35
manajemen menurut Suarli & Bahtiar (2010) , yaitu metode
praktis (on-the- job training), teknik-teknik presentasi
informasi dan metode-metode simulasi (off-the-job training).
36
erupakan aspek yang penting (Simamora, 2013). pelaksana semua bekerja sama memenuhi kebutuhan pasien
Prinsip dasar untuk mencapai efisiensi adalah bahwa pekerjaan
dibagi-bagi sehingga setiap orang memiliki tugas tertentu.
Oleh karena itu kepala bidang perlu engetahui tentang :
1. Pendidikan dan pengalaman setiap staf , peran, dan fungsi
perawat yang diterapkan di rumah sakit
2. Mengetahui ruang lingkup tugas kepala bidang
keperawatan dan kedudukan dalam organisasi
3. Mengetahui batas wewenang dalam melaksanaakan tugas
dan tanggung jawab
4. Mengetahui hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf
dan kepada tenaga non keperawatan
Market Dokumentasi Keperawatan berbasis Komputer (Computerized Pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di ruangan
nursing documentation) adalah suatu modul keperawatan yang masih menggunakan pendokumentasian secara tertulis
dikombinasikan dengan sistem komputer rumah sakit ke staf belum menggunakan program komputerisasi dan belum
perawat.Dengan sistem yang terkomputerisasi ini perawat menggunakan format cek list sehingga semua tindakan
dapat melakukan akses ke laboratorium, radiologi, fisioterapi, keperawatan di dokumentasikan sesuai dengan standart
dan disiplin yang lain, seperti ahli gizi, fisioterapi, dan disiplin sistem pendokumentasian manual.
ilmu lain seperti ahli gizi, fisioterapis, occupational therapies.
Money Data-data yang digunakan atau yang dipakai dalam Ruangan MR2 tidak memiliki ruangan khusus untuk
perancangan sistem informasi administrasi keuangan instalasi administrasi keuangan mengenai tarif kamar dan biaya jasa
37
rawat inap ada 6, yaitu : pelayanan bagi pasien yang opname.
Material Menurut Undang-undang Rumah Sakit Tahun 2009 Pasal 7 Ruangan nurse station di MR2 sudah nyaman dan cukup
menerangkan bahwa rumah sakit harus memenuhi persyaratan luas, lemari untuk penyimpanan dokumentasi setiap pasien
lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, dan tempat penyimpanan alat alat kesehatan sudah
kefarmasian, dan peralatan. Lokasi bangunan juga harus
38
memenuhi ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan memadai.
lingkungan, dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian
kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan rumah sakit. Dalam
kajian kebutuhan penyelenggaraan rumah sakit harus
didasarkan pada studi kelayakan dengan menggunakan prinsip
pemerataan pelayanan, efisiensi dan efektivitas, serta
demografi.
Informasi Rumah sakit di Indonesia wajib melakukan pencatatan dan Ruangan MR2udah menjalan ronde keperawatan, namun
pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah tidak mendukung karena keterbatasan waktu
Sakit sebagaimana ketentuan dalam pasal 52 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit .
39
Physician-nurse ialah ronde pada pasien yg dikerjakan karena
dokter dgn perawat, sedangkan interdisciplinary rounds ialah
ronde pada pasien yg dikerjakan karena aneka macam tenaga
kesehatan meliputi dokter, perawat, ahli gizi serta fisioterapi,
dsb.
Menurut aiken et al (2010) pelaksanaan pelaksanaan ronde
keperawatan dilakukan setiap 2 hari dalam seminggu.
40