Anda di halaman 1dari 44

Pada bulan Januari ini ada empat Minggu dengan tiga tahun gerejawinya.

Minggu
pertama yaitu tahun baru. Minggu kedua adalah epifani. Minggu ketiga dan
keempat masuk dalam bulan penciptaan. Adapun masing-masing tema dalam bulan
Januari adalah sebagai berikut:

Minggu I (5 Januari 2020) : Tahun Baru

Minggu pertama di tahun ini hendak mengingatkan dan mengajak para pamong juga
anak-anak untuk optimis dalam memasuki tahun baru. Kita semua memiliki
kekuatan dan kelemahan, untuk itu kita diingatkan untuk saling melengkapi dan bila
kita memiliki kekuatan kita dimampukan untuk menjadi berkat.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat


dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020.

PENGUMUMAN : Untuk minggu depan, anak-anak balita dan madya diharapkan


membawa makanan dan minuman ringan, akan digunakan dalam aktivitas.

Minggu II (12 Januari 2020) : Epifani

Epifani merupakan perayaan untuk mengenang penampakan Ilahi. Untuk itu pada
Minggu ini, kita diajak untuk menyadari hadirnya Allah – sebagai wujud
penampakan-Nya – dengan menghayati Matius 25:31-46. Aktivitas yang dilakukan
pun mengajak untuk berbagi sebagai wujud melatih kepekaan akan kehadiran Allah
di tengah keterbatasan manusia.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat


dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020
Minggu III (19 Januari 2020): Bulan Penciptaan
Pada tahun 2020, bulan penciptaan jatuh pada Minggu ketiga bulan Januari hingga
Minggu ketiga bulan Februari. Tema bulan penciptaan pada minggu ini adalah tanah.
Kita diajak untuk menghargai tanah sebagai tempat kita hidup dan sebagai sarana
Allah menolong kita.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat


dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 26 Januari 2020

CATATAN : Pamong mulai menanam kacang/kacang hijau yang hasilnya dibawa


untuk alat peraga pada minggu, 9 Februari 2020

Minggu IV (26 Januari 2020): Bulan Penciptaan

Tema minggu ini adalah Air. Anak-anak diajak untuk mengenal makhluk hidup
yang hidup di air dan bagaimana menjaga kelestarian air. Pada minggu ini pula,
jenjang Madya aktivitasnya membuat poster dengan menggunakan kertas-kertas
sisa yang telah dikumpulkan sejak minggu pertama bulan Januari.

Catatan: Pamong menyiapkan beberapa benih sayuran dan disemai. Pamong dapat
menggunakan polibag atau botol bekas sesuai kreativitas pamong. Benih yang telah
disemai ini akan ditanam pada Minggu kedua bulan Pebruari ( 9 Februari 2020).
PENJELASAN TEKS
Pada jaman Paulus, Roma adalah ibu
kota kekaisaran Romawi sehingga kota
tersebut adalah kota yang dibangun
dengan sangat megah dan indah. Pada
kota yang besar ini, perkembangan
ekonomi dan kebudayaan berkembang
pesat. Juga dalam hal penyebaran
informasi. Informasi dapat tersebar
dengan mudah, sehingga membuat
kota tersebut menjadi pusat segala
sesuatu. Begitu juga dengan Injil dan
Kekristenan dapat masuk dengan
mudah di kota Roma.

Jemaat di Roma terdiri dari orang bukan


Yahudi yang baru menjadi Kristen dan
orang Kristen Yahudi yang kembali ke
Roma setelah mengalami pengusiran
oleh Kaisar Klaudius beberapa tahun
sebelumnya. Karena adanya perbedaan
latar belakang antar warga jemaat,
membuat ada banyak cara yang berbeda
dalam memaknai Injil dan

Kekristenan di tengah jemaat itu sendiri. Hal ini sangat mungkin menjadi pemicu
permasalahan di dalam gereja. Saat muncul konflik atau permasalahan, jemaat
mudah saling menghakimi dan menilai mana yang benar dan mana yang salah, mana
yang lebih dan mana yang kurang menurut ukuran pemahaman mereka masing-
masing. Hal tersebut justru membuat suasana semakin keruh.

Padahal, sebuah jemaat tidak hanya terdiri dari orang-orang yang “kuat” saja atau
orang-orang yang “lemah” saja. Selalu ada yang kuat dan yang lemah. Oleh sebab itu,
Paulus mengingatkan supaya jemaat bersatu dengan meneladani Kristus. Caranya
ialah dengan berpikir positif, bahwa keadaan jemaat yang terdiri dari orang-orang
yang kuat dan orang-orang yang lemah adalah kesempatan untuk hidup dengan
saling menopang dan menolong dalam menjalankan dan menuruti kehendak Tuhan.
Maka, setiap orang harus memiliki kerelaan untuk mau menerima, menolong dan
melayani satu sama lain. Kesempatan untuk mewujudkan sebuah persekutuan yang
indah demi kemuliaan Allah.

Hal ini kadangkala juga terjadi dalam pelayanan para pamong di jemaat atau lingkup
tertentu. Ada menganggap diri ‘lebih’ dan lainnya ‘kurang’, entah itu dalam hal
kemampuan, motivasi, kesetiaan, keteladanan dan lain sebagainya sehingga
menimbulkan masalah. Jika perbedaan justru dipandang sebagai sumber masalah,
bagaimana mungkin bisa mewujudkan persekutuan dan pelayanan kepada anak
dengan baik? Maka, ajakkannya pun sama seperti jemaat di Roma, yaitu untuk
belajar meneladani Kristus yang hidup tidak untuk kesenangan dan kepuasannya
sendiri, tetapi untuk melakukan kehendak Tuhan.

Dengan demikian, walaupun merasa lebih dari yang lain, itu tidak semata-mata
dipandang sebagai kebanggaan untuk menyalahkan yang lain, tetapi beban dan
tanggung jawab yang Tuhan berikan untuk berbagi lebih banyak kepada yang lain.
Sehingga dapat terwujud persekutuan dan pelayanan yang baik, (khususnya) oleh
para pamong kepada anak. Pelayanan yang meneladan kepada Kristus yang rendah
hati.

TUJUAN
Anak dapat menirukan pamong mengucapkan Roma 15:1

ALAT PERAGA
Untuk bercerita :
1. Pamong menyiapkan wayang monyet dan kancil. (Gambar terdapat di CD,
pamong dapat menambah dengan memasang tongkat dibelakang gambar)
2. Pamong menyiapkan tulisan ROMA 15:1 ukuran besar supaya semua anak dapat
melihat dengan jelas.
Untuk aktivitas :
1. Pamong menyiapkan sebanyak jumlah anak-anak tulisan ROMA 15 : 1 dengan
garis putus-putus. (gambar terdapat di CD.)
2. Pamong menyiapkan spidol dan pensil warna.
3. Pamong menyiapkan tulisan ROMA 15 : 1 dengan sisi luar yang telah dilubangi
dengan pelubang kertas sebanyak 2x jumlah anak-anak.
4. Pamong menyiapkan benang wol.

PENDAHULUAN
Selamat Pagi anak-anak,

(Pamong menunjukkan gambar Monyet)

Ada yang tahu ini gambar apa?

(Pamong menunjukkan gambar Kancil)

Kalau yang ini, tahu tidak gambar apa?

Betul.. Monyet dan Kancil ! Hari ini kakak akan bercerita tentang monyet dan kancil.
Siapa yang sudah siap mendengar cerita??

(Pamong dapat bercerita sambal menggerak-gerakkan wayang sesuai dengan


ceritanya)

Pada suatu hari di sebuah hutan besar, hiduplah seekor monyet yang lincah. Dia
bergelantungan dengan riang gembira dari pohon yang satu ke pohon yang lain.
Tapi, karena terlalu bersemangat, dia pun akhirnya terjatuh.. Bruak…

Si monyet kesakitan.. “Aduh sakit sekali kakiku.. Aku tidak bisa berdiri, apalagi
berjalan dan bergelantungan lagi di atas pohon..hu..hu..hu..” kata monyet dengan
sedih dan tangisnya.
Lalu tiba-tiba, ada suara sesuatu menabrak di balik semak-semak.. bruk..bruk..bruk..
“Tolong..tolong.. apakah ada hewan lain yang bisa menolongku.. hu..hu..hu..”

Si monyet yang mendengar suara itu berhenti menangis lalu berkata : “Siapa itu
yang meminta tolong?”

“Aku kancil.. mataku terkena tetesan buah beracun.. Aku tidak bisa melihat jadi aku
berjalan menabrak-nabrak.. badanku sakit semua.. hu..hu..hu”

“Oh kancil.. aku monyet.. aku juga baru saja jatuh dari pohon tinggi itu.. Aku tidak
bisa berjalan, apalagi bergelantungan.. bagaimana kita bisa makan kalau begini.. kita
bisa mati.. hu..hu”, kata monyet. Mereka lalu menangis bersama-sama.

Si kancil kemudian terdiam dan berkata : “ Hei monyet.. yang sakit tadi kakimu kan?
Matamu sehat kan?”. “Iya”, kata monyet. Lalu kancil menyambung : “Aku yang sakit
mata. Tetapi kakiku sehat. Bagaimana kalau kita saling membantu saja. Kita bisa
mencari makan bersama-sama jika aku membantumu berjalan dan kamu
membantuku melihat”.

“Wah iya.. betul juga kamu kancil! Oke kalau begitu, aku akan naik ke punggungmu.
Aku akan memberitahukan kepadamu, kita harus lewat mana, supaya kau tidak
menabrak-nabrak lagi!”

Demikian akhirnya, si monyet dan kancil pergi bersama-sama. Karena mau saling
membantu, merekapun akhirnya mendapatkan makanan dan tidak kelaparan lagi.

INTI PENYAMPAIAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Kita juga harus seperti monyet dan kancil yang mau saling membantu. Kalau ada
teman yang membutuhkan pertolongan dan kita bisa menolong, kita harus
bagaimana yaa? Diam saja atau menolong? (Tunggulah anak-anak untuk menjawab)

Betul.. Kalau kita bisa, kita memang harus menolong siapapun yang membutuhkan.
Supaya kita bisa hidup bersama-sama dengan baik.
PENERAPAN
Sama juga seperti yang dikatakan Rasul Paulus kepada jemaat Roma. Begini
bunyinya.. “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat
dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri”. (Pamong dapat membaca ayat ini
disertai dengan gerakan yang cocok dan mendukung)

Firman ini ada di dalam ROMA 15 : 1.. Ayo Bersama-sama ucapkan setelah kakak
yaa.. R – O – M – A : ROMA. 15 ayat 1. (dengan menunjukkan tulisan ROMA 15: 1
yang telah dipersiapkan)

AKTIVITAS
(Terdapat dua variasi aktivitas yang dapat dilakukan oleh balita. Pamong dapat
memilih melakukan yang cocok dengan keadaan serta kemampuan anak-anak di
kelas balita masing-masing.)
Untuk anak-anak yang belum bersekolah, bisa melakukan aktivitas 1, yaitu
menghubungkan garis putus-putus pada tulisan ROMA 15:1 yang telah dibagikan,
setelah itu diwarnai sesuai kreasi anak-anak.
Untuk anak-anak yang telah bersekolah TK, bisa melakukan aktivitas 2, yaitu
menjahit dengan benang wol, tulisan ROMA 15:1 yang telah dilubangi. Sebelum
dijahit, tulisan bisa diwarnai dan dihias sesuai kreasi anak-anak. (catatan : 1 anak
mendapat 2 tulisan untuk dijahit menjadi satu)

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat


dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020.

PENGUMUMAN : Untuk minggu depan, anak-anak diharapkan membawa


makanan dan minuman ringan, akan digunakan dalam aktivitas.
TUJUAN
1. Anak dapat menunjukkan orang yang kuat .
2. Anak dapat memberikan contoh sikap saling menguatkan dalam kehidupan
sehari-hari.

ALAT PERAGA
Untuk aktivitas :

1. Pamong menyiapkan ayat hafalan yang telah dipotong-potong sesuai kata,


sebanyak sejumlah anak.
2. Pamong menyiapkan kertas warna warni dan lem.
3. Pamong menyiapkan crayon/ pensil warna dan alat menghias yang lain.

PENDAHULUAN
Selamat Pagi anak-anak,

Sebelum kita membaca Firman Tuhan, bagaimana kalau hari ini kita mulai dengan
permainan? Setuju?

Hari ini kita akan bermain suit(Gajah-orang-semut), tetapi sedikit berbeda dari yang
biasa kita lakukan. Kita akan melakukannya di dalam kelompok.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut :

1. Membagi kelas menjadi dua kelompok besar.


2. Menentukan dan menyepakati gerakan yang akan mewakili gajah, orang dan
semut. Semua gerakan, baik itu gajah, orang atau semut dilakukan oleh semua
anggota kelompok. Misalnya : Gajah : semua anggota kelompok membentuk
gerakan tangan seolah seperti belalai. Orang : semua anggota kelompok
mengepalkan tangan di kanan dan kiri kepala. Semut : semua anggota kelompok
berjongkok dan meringkuk.
3. Mintalah anak-anak untuk berbaris berbanjar dalam kelompoknya. Tempatkanlah
kelompok 1 dan 2 berhadap-hadapan.
4. Mintalah anak-anak saling membelakangi antar kelompok, lalu berilah waktu 30
detik, untuk menyepakati akan menjadi apa (gajah/orang/semut) di masing-
masing kelompok.
5. Berikan aba-aba kepada anak-anak untuk berbalik dengan serentak, sembari
memperagakan gerakan yang dipilih dan meneriakkannya (gajah/orang/semut).
6. Seperti suit pada umumnya, gajah menang dari orang, tetapi kalah dari semut.
Orang menang dari semut, tetapi kalah dari gajah. Semut menang dari gajah,
tetapi kalah dari orang.
(Permainan dapat dilakukan berulang sampai poin tertentu yang disesuaikan
dengan waktu dan keadaan masing-masing)

Anak-anak terkasih..

Gajah, orang dan semut, dari ketiga ini siapa yang paling kuat? (biarkan anak-anak
menjawab) Gajah dengan orang lebih kuat siapa? Gajah dengan semut? Orang
dengan gajah lebih kuat siapa? Orang dengan semut? Semut dengan orang lebih
kuat siapa? Semut dengan gajah? Berarti, semua punya kekuatan dan kelemahan
sendiri-sendiri yaa..
Setelah bermain, ajaklah anak-anak untuk membaca Roma 15 : 1-13

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, hari ini kita akan belajar tentang kekuatan.

Menurut anak-anak, siapa sih orang yang paling kuat di dunia ini? Apa buktinya?
(Tunggulah anak-anak untuk menjawab dan menjelaskan alasan mereka)

INTI PENYAMPAIAN
Kalau begitu, kuat itu maksudnya apa ya? Ada yang tahu?

Kuat itu berarti dapat melakukan sesuatu lebih dari pada yang lainnya. Jadi, kuat
bukanlah sekedar tentang fisik atau badan saja. Maksudnya, orang yang disebut
kuat bukan hanya mereka yang dapat mengangkat benda-benda berat saja, atau
yang tubuhnya besar. Tetapi mereka yang memiliki kemampuan. Misalnya, bisa
bermain musik, bisa memahami matematika, bisa bermain sepak bola lebih dari
pada yang lain.
PENERAPAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, biasanya kalau merasa lebih kuat dari pada yang lain
bisa menjadi sombong. Padahal sombong itu tidak baik. Apalagi kalau kekuatannya
digunakan untuk mengejek dan mem-bully orang lain yang lebih lemah. Tidak boleh
begitu yaa..

Jadi, kalau Andre (sebutkan nama anak) pintar matematika dan melihat adik yang
tidak bisa, kira-kira harus bagaimana? Mengajari atau membiarkan? Kalau Ira
(sebutkan nama anak) pandai menggambar dan melihat teman yang tidak bisa,
mengejek atau membantu? (bisa disebutkan contoh-contoh lain yang dilihat
pamong dalam kehidupan anak-anak jemaatnya)

Seperti kata Paulus di Roma 15:1 (bisa dibacakan kembali), jika kita merasa kuat,
seharusnya kita membantu yang lemah. Sebab itulah yang dikehendaki Tuhan Yesus.
Ia ingin supaya kita hidup dengan kasih dan rukun satu sama lain. Jadi, yang kuat
harusnya menjadi berkat dengan saling menolong dan membantu.

AKTIVITAS
(Sebelum melakukan aktivitas, ajaklah anak-anak untuk membaca dan menghafal
Roma 15:1)

Aktivitas hari ini adalah menyusun potongan-potongan kata menjadi kalimat yang
utuh dalam Roma 15:1. Usahakanlah ketika menyusun, anak tidak lagi melihat ke
dalam Alkitab. Di dalam proses ini, ajaklah anak-anak untuk membantu satu dengan
yang lain. Setelah itu ajaklah anak-anak untuk menghiasnya sesuai dengan
kreativitas masing-masing.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat


dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020

TUJUAN
1. Anak dapat menyebutkan sikap saling menguatkan.
2. Anak dapat memberikan contoh sikap saling menguatkan dalam kehidupan
sehari-hari.

ALAT PERAGA
Untuk aktivitas :

1. Kertas hvs putih atau warna warni.

2. Pulpen / Spidol / Crayon.

3. Gunting dan penggaris.

4. Stapler / Pelubang kertas dan pita.

PENDAHULUAN
Selamat Pagi anak-anak,

Sebelum membaca dan merenungkan firman Tuhan, kita akan bermain terlebih
dahulu. Hari ini kita akan bermain suit(Gajah-orang-semut), tetapi sedikit berbeda
dari yang biasa kita lakukan. Kita akan melakukannya di dalam kelompok.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut :

1. Membagi kelas menjadi dua kelompok besar.


2. Menentukan dan menyepakati gerakan yang akan mewakili gajah, orang dan
semut. Semua gerakan, baik itu gajah, orang atau semut dilakukan oleh semua
anggota kelompok. Misalnya : Gajah : semua anggota kelompok membentuk
gerakan tangan seolah seperti belalai. Orang : semua anggota kelompok
mengepalkan tangan di kanan dan kiri kepala. Semut : semua anggota kelompok
berjongkok dan meringkuk.
3. Mintalah anak-anak untuk berbaris berbanjar dalam kelompoknya. Tempatkanlah
kelompok 1 dan 2 berhadap-hadapan.
4. Mintalah anak-anak saling membelakangi antar kelompok, lalu berilah waktu 30
detik, untuk menyepakati akan menjadi apa (gajah/orang/semut) di masing-
masing kelompok.
5. Berikan aba-aba kepada anak-anak untuk berbalik dengan serentak, sembari
memperagakan gerakan yang dipilih dan meneriakkannya (gajah/orang/semut).
6. Seperti suit pada umumnya, gajah menang dari orang, tetapi kalah dari semut.
Orang menang dari semut, tetapi kalah dari gajah. Semut menang dari gajah,
tetapi kalah dari orang.
(Permainan dapat dilakukan berulang sampai poin tertentu yang disesuaikan
dengan waktu dan keadaan masing-masing)

Anak-anak terkasih..

Gajah, orang dan semut, dari ketiga ini siapa yang paling kuat? (biarkan anak-anak
menjawab) Gajah dengan orang lebih kuat siapa? Gajah dengan semut? Orang
dengan gajah lebih kuat siapa? Orang dengan semut? Semut dengan orang lebih
kuat siapa? Semut dengan gajah? Berarti, semua punya kekuatan dan kelemahan
sendiri-sendiri yaa..

Setelah bermain, ajaklah anak-anak untuk membaca Roma 15 : 1-13

Hari ini kita akan belajar tentang kekuatan. Kalau berbicara tentang kuat, menurut
anak-anak, siapa orang yang paling kuat yang kalian kenal? Apa yang membuat
mereka kuat? (Tunggulah sampai beberapa anak menjelaskan jawabannya)

INTI PENYAMPAIAN
Menurut anak-anak, kuat itu apa sih? Apa kuat itu hanya tentang fisik? (ajaklah
anak-anak untuk sedikit berdiskusi dan arahkanlah pengertian anak-anak bahwa
kekuatan itu bukan sekedar masalah fisik). Tentu tidak! Kuat itu berarti mampu! Bisa
melakukan sesuatu yang lebih daripada yang lain. Kalau begitu berarti kita semua ini
sebetulnya adalah orang-orang yang kuat.

Rani misalnya, pandai menggambar. Rendi pandai bermain musik dan lain-lain.
(dalam bagian ini, ajak anak-anak untuk melihat bahwa dirinya memiliki kekuatan.
Usahakanlah untuk membahas kekuatan masing-masing anak, seluruhnya yang
berada di dalam kelas. Pamong bisa bertanya kepada anak yang bersangkutan, bisa
juga bertanya kepada teman-temannya untuk menambahkan. Sebutkanlah nama
mereka satu-persatu)
PENERAPAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, ternyata Tuhan menciptakan kita semua dengan
kekuatan kita masing-masing ya.. Biasanya ketika melihat yang lebih lemah, kalian
lebih sering membantu atau mengejek?

Seperti kata Paulus kepada jemaat di Roma, yang kuat harusnya menjadi berkat.
Bukan menjelekkan yang lemah. Bukan mem-bully yang lemah, tetapi menguatkan
yang lemah. Membantu dan menolong yang lemah supaya bisa melakukan hal-hal
yang sebelumnya tidak bisa mereka lakukan. Dengan begitu akan tercipta kehidupan
yang baik, seperti yang dikehendaki Tuhan.

AKTIVITAS
Ajak anak-anak untuk membuat buku kecil (10cmx10cm sebanyak 8 lembar) dari
kertas hvs atau kertas warna warni yang telah disiapkan pamong. Anak-anak diminta
untuk menghias dengan kreasi masing-masing.
Buku tersebut diberi judul “Diary Ira (tulis nama masing-masing anak) Menjadi
Berkat”.
Pada halaman pertama, ajak anak-anak untuk menuliskan “kekuatannya” masing-
masing. Boleh dari yang telah dibahas bersama-sama di awal kelas, bisa juga
ditambahkan sendiri oleh anak-anak.
Pada halaman kedua, ajaklah anak-anak untuk menuliskan siapa saja yang akan
mereka tolong dan pertolongan seperti apa yang ingin mereka lakukan, sesuai
dengan kekuatan mereka (batasilah maksimal 3 orang terlebih dahulu). Yang
ditolong haruslah orang yang sering mereka temui. Contoh : Aku ingin menolong
adik supaya bisa membaca.
Pada halaman-halaman berikutnya, minta anak-anak untuk menuliskan hari Senin-
Minggu. Minta anak-anak untuk setiap hari mencatatkan apa saja yang telah mereka
lakukan pada halaman-halaman tersebut. Apakah berhasil melakukan yang telah
dirancang atau tidak? Minta juga kepada anak-anak untuk menuliskan
perasaan mereka pada saat itu.
Minggu depan, diary dapat dibawa kembali untuk di-sharing-kan bersama dengan
pamong. Jangan lupa berikan apresiasi atas usaha anak dan semangati kembali
jika masih ada yang belum melakukannya dengan maksimal. (Misalkan sebelum
minggu depan pamong berkesempatan bertemu dengan anak, ingatkan dan
berilah semangat kepada anak untuk tetap setia memberikan bantuan-bantuan
sebagaimana yang telah dibahas dalam minggu ini.)
Jika memungkinkan diary dapat diteruskan dalam minggu-minggu selanjutnya.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat


dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020.

PENGUMUMAN : Untuk minggu depan, anak-anak diharapkan membawa


makanan dan minuman ringan, akan digunakan dalam aktivitas.
PENJELASAN TEKS
Epifani adalah salah satu peristiwa
penting dalam kalender gerejawi.
Epifani berasal dari bahasa Yunani
epiphaneia yang berarti penampakan
jelas, manifestasi atau yang biasa
disebut dengan istilah perwujudan.
Istilah ini mirip dengan istilah
theophaneia (Theofani) yang dalam
bahasa Yunani kuno, secara lebih
spesifik memiliki maksud yaitu
penampakan Ilahi. Salah satu contoh
peristiwa Theofani dalam Perjanjian
Lama adalah ketika Tuhan Allah
menampakkan diri kepada Musa dalam
semak belukar yang menyala (Keluaran
3:2).

Secara singkat, penghayatan Epifani


dalam Kekristenan mengarah kepada
penyataan Allah bagi manusia melalui
Yesus Kristus: diawali baik dengan
kelahiran-Nya lalu dengan pelayanan-
Nya, serta dalam baptisan yang

menegaskan dan memproklamirkan penyataan Allah di dalam diri Yesus. Maksudnya


supaya manusia melihat, menyadari dan merasakan keberadaan Allah.

Penghayatan Epifani hari ini didasarkan pada Matius 25:31-46. Cerita dalam perikop
ini menunjukkan betapa manusia memiliki keterbatasan untuk menyadari kehadiran
Tuhan. Keterbatasan manusia menyadari kehadiran Tuhan ini membuat mereka
gagal menyambut kehadiran-Nya dengan baik. Ternyata, kegagalan itu berakibat
fatal yaitu tidak diterima dalam Kerajaan Sorga.
Tuhan dapat menunjukkan wujud kehadiran-Nya pada segala hal yang tidak
terbatas, sebab Ia memang Allah yang Tidak Terbatas. Oleh sebab itu, kita dituntut
untuk memiliki kepekaan dalam merasakan dan menghayati kehadiran Tuhan,
sehingga mampu menyambut-Nya dengan layak.

Tak terkecuali dalam diri anak-anak yang kita layani, Allah pun dapat mewujud di
sana. Bagaimanakah selama ini cara dan sikap hati kita menyambut kehadiran Tuhan
di dalam mereka? Apakah pelayanan yang kita lakukan kepada anak-anak telah
sungguh-sungguh dan sepenuh hati sebagaimana kita melayani Tuhan sendiri?
Demikian juga sebaliknya, apakah melalui pelayanan kita ini, anak-anak telah dapat
merasakan kehadiran Tuhan? Merasakan kasih Tuhan melalui perbuatan dan
teladan kita? Semoga kita dimampukan untuk senantiasa menghayati dan
mewujudkan kehadiran Allah di tengah-tengah anak-anak yang kita layani.

TUJUAN
Anak dapat menyebutkan orang yang kelaparan, haus, orang asing, telanjang, sakit
dan di penjara melalui media gambar.

ALAT PERAGA
Untuk bercerita :
1. Pamong menyiapkan gambar orang yang lapar dan haus, orang yang tidak punya
rumah, orang yang sakit, orang yang dipenjara. (gambar terdapat pada CD)
2. Pamong menyiapkan gambar makanan dan minuman, baju dan rumah, obat,
orang berkunjung (gambar terdapat pada CD)

PENDAHULUAN
Selamat Pagi anak-anak, bagaimana kabarnya hari ini? Apakah sudah makan?
Apakah sehat semuanya? (Tunggulah anak-anak untuk menjawab)

Puji Tuhan semuanya sehat, bisa makan, bisa ke Gereja, punya teman dan orang tua.
Oleh sebab itu kita bersyukur kepada Tuhan.
INTI PENYAMPAIAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, tahukah kalau ada orang lain yang tidak
seperti kita. (pamong mengeluarkan gambar 1) Ada yang tahu kira-kira orang ini
sedang bagaimana ya? (pancinglah anak-anak untuk berkomentar) Betul! Orang ini
sedang lapar dan haus. Anak-anak tahu, orang yang lapar dan haus itu
membutuhkan apa? (sambil mengeluarkan gambar 2) Betul. Membutuhkan
makanan dan minuman. Apa saja contohnya? (biarkan anak-anak menjawab dan
jangan lupa mengapresiasi jawaban mereka)

(Pamong mengeluarkan gambar 3) Nah kalau yang ini, kira-kira dia membutuhkan
apa ya? Coba kita lihat, bagaimana ya bajunya? Bagus atau jelek? Penuh lubang ya?
Berarti dia butuh apa? (pamong mengeluarkan gambar 4) Betul. Membutuhkan baju
yang baik, yang layak, yang tidak kotor dan berlubang-lubang. Orang ini juga tidak
punya tempat tinggal. Ada yang pernah lihat orang-orang yang tidur di jalan?
(biarkan anak-anak berbagi cerita)

(Pamong mengeluarkan gambar 5) Selanjutnya gambar ini, kira-kira orang ini


sedang bagaimana ya? Iya betul, sedang sakit. Kalau sakit, butuh apa anak-anak?
(sambil menunjukkan gambar 6) Betul. Butuh obat. Juga butuh didoakan, dijenguk.
Siapa yang pernah menjenguk teman yang sakit? (biarkan anak-anak berbagi cerita)

(Pamong menunjukkan gambar 7) Anak-anak siapa yang pernah ke penjara? Ada


yang tahu seperti apa penjara? Penjara memang tempat orang-orang yang pernah
melakukan kesalahan dan dihukum. Tetapi orang-orang di penjara juga harus
dikasihi. (sambil menunjukkan gambar 8) Bisa dengan kita doakan, bisa juga
dijenguk bersama-sama dengan orang dewasa yang lain.

PENERAPAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, bacaan Firman Tuhan dalam MATIUS 25:40
demikian “Dan Raja itu akan menjawab mereka : Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-
Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”

Tuhan ingin supaya kita menjadi anak-anak yang baik dan peduli kepada semua orang.
AKTIVITAS
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, apakah semuanya sudah membawa makanan dan
minuman? Kita akan mengumpulkan makanan dan minuman itu dan akan kita
berikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

(Pamong membantu anak untuk mengumpulkan makanan dan minuman,


ditempatkan di tengah ruangan kemudian anak-anak diajak untuk berdoa)
Sebelum menyerahkan makanan dan minuman ini, mari kita Bersama-sama
mendoakannya terlebih dahulu. Tirukan kakak berdoa ya..

“Tuhan Yesus terima kasih untuk berkatmu kepada kami. Kami ingin berbagi dengan
orang lain. Semoga makanan dan minuman ini menjadi berkat. Amin”

(Jika keadaan memungkinkan, pamong dapat mengajak anak-anak untuk ikut dalam
proses membagikan makanan dan minuman tersebut. Tetapi jika tidak, pamong
dapat melakukannya sendiri, atau digabungkan dalam aktivitas jenjang madya)

TUJUAN
1. Anak dapat menceritakan kembali kehadiran Allah melalui orang lapar, haus,
orang asing, telanjang, sakit dan di penjara.
2. Anak dapat menyebutkan sikap untuk menolong orang yang kelaparan, haus,
sakit, orang asing dan dipenjara.

ALAT PERAGA
Untuk bercerita :
1. Pamong menyiapkan gambar orang yang lapar dan haus, orang yang telanjang
(gelandangan), orang yang sakit, orang yang dipenjara. (Gambar tersedia di CD.
Sama dengan Balita)
2. Pamong menyiapkan gambar makanan dan minuman, baju dan rumah, obat,
orang berkunjung (Gambar tersedia di CD. Sama dengan Balita)
Untuk aktivitas :
1. Pamong menyiapkan gambar yang sama seperti gambar-gambar untuk bercerita
dengan ukuran lebih kecil, ditata dalam 1 lembar hvs. Anak bertugas untuk
menghubungkan keadaan dan kebutuhan.
2. Pamong menyiapkan pensil warna/ krayon dan spidol/pulpen/pensil.

PENDAHULUAN
Selamat Pagi anak-anak, hari ini kita akan bermain terlebih dahulu. Kita akan
bermain tebak ekspresi.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut :

1. Pamong menyiapkan kertas yang telah ditulis macam-macam ekspresi (Misalnya:


marah, sedih, senang, kecewa, bingung, takut, malu, terkejut) lalu dilipat di
dalam wadah.
2. Satu anak maju dan mengambil 1 kertas dari wadah, lalu memeragakannya.
3. Anak-anak yang lain harus menebak dengan benar ekspresi yang diperagakan.
4. Usahakan semua anak mendapat giliran untuk maju memeragakan ekpresi.
Namun jika terlalu banyak dan waktu tidak memungkinkan, dapat dilakukan
secukupnya.

Bagaimana tadi permainannya? Kira-kira apa yang harus kita lakukan supaya bisa
menebak dengan benar? (Tunggulah jawaban anak-anak) Betul! Kita harus
memperhatikan dengan baik, sehingga mengerti dan dapat menebak dengan benar.

Ajaklah anak-anak membaca Matius 25:31-46

INTI PENYAMPAIAN
Sekarang kakak punya gambar, coba diperhatikan kira-kira orang-orang di gambar
ini orang-orang yang bagaimana ya? (sambil memperlihatkan gambar 1) (pancinglah
anak-anak untuk berkomentar) Betul! Orang ini sedang lapar dan haus. Anak-anak
tahu, orang yang lapar dan haus itu membutuhkan apa? (sambil mengeluarkan
gambar 2) Betul. Membutuhkan makanan dan minuman. Apa saja contohnya?
(Biarkan anak-anak menjawab dan jangan lupa mengapresiasi jawaban mereka)
(Pamong mengeluarkan gambar 3) Nah kalau yang ini, kira-kira dia membutuhkan
apa ya? Coba kita lihat, bagaimana ya bajunya? Bagus atau jelek? Penuh lubang ya?
Berarti dia butuh apa? (pamong mengeluarkan gambar 4) Betul. Membutuhkan baju
yang baik, yang layak, yang tidak kotor dan berlubang-lubang. Orang ini juga tidak
punya tempat tinggal. Ada yang pernah lihat orang-orang yang tidur di jalan?
(biarkan anak-anak berbagi cerita)

(Pamong mengeluarkan gambar 5) Selanjutnya gambar ini, kira-kira orang ini


sedang bagaimana ya? Iya betul, sedang sakit. Kalau sakit, butuh apa anak-anak?
(sambil menunjukkan gambar 6) Betul. Butuh obat. Juga butuh didoakan, dijenguk.
Siapa yang pernah menjenguk teman yang sakit? (biarkan anak-anak berbagi cerita)

(Pamong menunjukkan gambar 7) Anak-anak siapa yang pernah ke penjara? Ada


yang tahu seperti apa penjara? Penjara memang tempat orang-orang yang pernah
melakukan kesalahan dan dihukum. Tetapi orang-orang di penjara juga harus
dikasihi. (sambil menunjukkan gambar 8) Bisa dengan kita doakan, bisa juga
dijenguk bersama-sama dengan orang dewasa yang lain.

PENERAPAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, walaupun orang-orang yang kita lihat tadi hidup di
dalam kesusahan, kira-kira Tuhan mengasihi mereka atau tidak ya? Tuhan mengasihi
mereka. Ia menyayangi mereka sama seperti Ia menyayangi kita.

Kalau anak-anak, mengasihi Tuhan atau tidak?

Kalau iya, apa buktinya?

Firman Tuhan hari ini mengajar kita bahwa ketika kita peduli dan menolong orang-
orang yang membutuhkan seperti tadi, kita juga telah menunjukkan bukti kasih kita
kepada Tuhan. Dan melalui kepedulian kita, Tuhan dirasakan oleh mereka.

AKTIVITAS
Ajaklah anak-anak untuk memasangkan keadaan yang sesuai dengan kebutuannya.
Setelah itu dapat mereka hias sesuai kreasi, serta menuliskan ayat hafalan (Matius
25:40) di bawah/baliknya.
CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat
dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020

TUJUAN
1. Anak dapat menceritakan kembali tentang kehadiran Allah melalui orang lapar,
haus, orang asing, telanjang, sakit dan di penjara.
2. Anak dapat menunjukkan sikap peduli kepada sesama yang menderita sebagai
wujud kehadiran Allah dalam dirinya.

ALAT PERAGA
Untuk aktivitas :

1. Kertas hvs putih atau warna warni.


2. Kertas kado.
3. Pulpen / Spidol / Crayon.
4. Gunting, penggaris dan lem.
5. Makanan/minuman yang dibawa oleh anak-anak.

PENDAHULUAN
Selamat Pagi anak-anak..

Sebelum masuk ke dalam pembacaan Alkitab, kita akan bermain terlebih dahulu.
Hari ini kita akan bermain tebak ekspresi.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut :

1. Pamong menyiapkan kertas yang telah ditulis macam-macam ekspresi (Misalnya:


marah, sedih, senang, kecewa, bingung, takut, malu, terkejut) lalu dilipat di
dalam wadah.
2. Satu anak maju dan mengambil 1 kertas dari wadah, lalu memeragakannya.
3. Anak-anak yang lain harus menebak dengan benar ekspresi yang diperagakan.
4. Usahakan semua anak mendapat giliran untuk maju memeragakan ekpresi.
Namun jika terlalu banyak dan waktu tidak memungkinkan, dapat dilakukan
secukupnya.

Bagaimana tadi permainannya? Kira-kira apa yang harus kita lakukan supaya bisa
menebak dengan benar? (Tunggulah jawaban anak-anak). Betul! Kita harus
memperhatikan dengan baik, sehingga mengerti dan dapat menebak dengan benar.

Ajaklah anak-anak membaca Matius 25:31-46

INTI PENYAMPAIAN
Anak-anak di sini pernah merasa lapar dan haus? Adakah yang ingin menceritakan
pengalamannya? Kenapa bisa lapar dan haus? Apa yang dilakukan? Ketika
mendapatkan makanan dan minuman, apa yang dirasakan? (ajak anak untuk belajar
berbagi cerita)

Kalau sakit? Ada yang pernah merasakannya? Bagaimana pengalamannya waktu sakit?
Apa yang dilakukan orang tua dan teman-teman saat itu? Bagaimana perasaan anak-
anak ketika dirawat dan dijenguk? (ajak anak untuk belajar berbagi cerita)

Menurut anak-anak, orang yang di penjara dan para gelandangan itu bagaimana? Apa
anak-anak takut? Adakah yang pernah memiliki cerita mengenai orang yang dipenjara
dan gelandangan? (ajak anak untuk berbagi cerita dan jika memungkinkan, ajak anak
untuk menonton video https://www.youtube.com/watch?v=cWDBkYrGEEs )

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, manusia pasti pernah mengalami saat-saat yang
tidak menyenangkan atau kesulitan karena permasalah di dalam hidupnya. Seperti
beberapa yang disebutkan di dalam bacaan kita tadi. Orang yang lapar, orang yang
haus, orang asing, orang sakit, dan orang yang dipenjara. Keadaan-keadaan yang
tidak baik tadi kadang membuat manusia yang mengalaminya merasa bahwa Tuhan
tidak menyayanginya lagi.

Padahal Tuhan selalu mengasihi dan hadir bersama-sama dengan kita di dalam
keadaan apapun. Baik ketika kita sedang senang, sehat, juga ketika kita sedang
sedih, kecewa, takut dan lain sebagainya.
PENERAPAN
Selain itu, seperti yang tadi sudah kita sharingkan bersama-sama. Ketika sedang
mengalami hal-hal yang buruk, perhatian dan pertolongan dari orang lain itu sangat
menghibur kita. Kita menjadi kuat menghadapi permasalahan dan bahkan dapat
melewatinya dengan baik karena ada orang-orang yang mau peduli dan menolong
kita.

Maka, seperti pesan dari perikop yang telah kita baca bersama-sama tadi, Tuhan
juga menginginkan kita mejadi orang-orang yang peduli dengan kesulitan orang lain
dan bahkan mau membantu mereka. Sebab, kepedulian kita itu dapat menolong
mereka untuk merasakan kasih Tuhan. Tuhan memakai kita untuk menunjukkan
kasih dan berkat-Nya kepada mereka.

Jadi, siapa yang mau dipakai Tuhan untuk menunjukkan kasih dan berkat-Nya?
Jika mau, mari kita mulai dengan peduli. Mempedulikan orang-orang di sekitar kita.
Apa yang mereka alami dan apa yang mereka butuhkan.

AKTIVITAS
1. Ajaklah anak untuk memikirkan, kepada siapa mereka akan memberikan
makanan dan minuman mereka. (Apakah itu orang yang mereka kenal atau orang
yang mereka lihat di jalan)
2. Ajak anak-anak untuk membungkus makanan dan minuman yang telah mereka
bawa dengan sebaik mungkin.
3. Ajaklah anak-anak untuk membuat kartu ucapan kecil, dengan tulisan singkat
yang dihias sendiri yang akan ditempelkan pada makanan yang telah mereka
bungkus. (misalnya : Selamat menikmati makanan dan minuman, semoga
menjadi berkat, atau yang lain).
4. Beritahukan kepada anak-anak untuk melakukannya sepulang dari gereja.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat


dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020
PENJELASAN TEKS
Bulan Penciptaan telah masuk di
dalam kalender gerejawi GKJW
setidaknya dalam 3 tahun terakhir.
Warga jemaat diajak kembali untuk
memperhatikan alam semesta
dengan segala isinya secara utuh
dalam membangun kehidupan
bersama. Tidak hanya berpijak pada
keinginan dan kebutuhan manusia,
tetapi juga kebutuhan hidup ciptaan
yang lainnya.

Hal ini penting di tengah isu dan


masalah lingkungan yang semakin
marak terjadi saat ini. Alam semesta
semakin rusak karena ulah dan
kecerobohan manusia. Dengan
keadaan saat ini, penghayatan teo-
ekologi dalam bulan penciptaan
sangatlah dibutuhkan, untuk
menolong manusia mengambil sikap-
sikap yang sungguh-sungguh berpihak
pada pemulihan alam semesta.

Pada minggu pertama di bulan penciptaan ini, kita akan bersama menggumuli aspek
tanah/darat. Tanah tempat kita hidup dan berpijak. Tanah yang menjadi sumber dari
penghidupan yang Tuhan berikan kepada kita. Tanah adalah rumah.

Pada perikop hari ini pun, Tuhan Yesus memakai tanah dan air sebagai media
penyembuh. Tuhan meludah pada tanah dan mengoleskannya pada mata orang yang
buta sejak lahir. Lalu mengutus orang buta itu membasuh dirinya dengan air di kolam
siloam. Pada perikop ini, Tuhan hendak menunjukkan bahwa tanah adalah bagian dari
ciptaanNya yang penting, bahkan berguna bagi sumber hidup dan dipakai Tuhan
untuk kesembuhan manusia. Sekaligus mengingatkan manusia supaya tidak berkutat
mempermasalahkan tentang siapa yang berdosa, melainkan mau merendah dan
mencari solusi dalam setiap permasalahan.

Dengan demikian, tanah dipakai Tuhan sebagai rekanNya untuk membawa


kehidupan yang lebih baik bagi manusia, bahkan bagi ciptaan yang lain. Tanah
sebagai dasar serta penopang kehidupan. Sayangnya, manusia terkadang lupa
dengan hal ini. Kesombongan manusia yang merasa sebagai ciptaan paling baik dan
sempurna, membuatnya gagal untuk menghormati ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain,
bahkan tanah sekalipun yang telah menjadi rumah dan sumber penghidupan.
Manusia tidak sungguh-sungguh memperhatikan kebutuhan tanah. Saat ini, ketika
mulai banyak bagian tanah yang rusak dan terluka, manusia pun terkena
dampaknya. Kehidupan manusia juga terasa semakin sulit.

Oleh sebab itu, bulan penciptaan ini diharapkan tidak hanya dilalui begitu saja tanpa
memberi makna dan perubahan perilaku kita. Semoga tanah sungguh-sungguh
dihormati sebagaimana seharusnya, disyukuri atas segala hasil yang diberikannya,
serta dirawat sehingga seluruh alam semesta dapat menikmati kehidupan yang
sungguh amat baik, seperti sebagaimana Tuhan menciptakan dunia.

Sebagai pamong, penting bagi kita untuk sadar bahwa kita adalah teladan. Maka, kita
juga perlu memberi teladan bagaimana kita memperhatikan tanah yang kita pijak, tanah
tempat kita hidup. Mari berjuang untuk merawat tanah, rumah kita bersama ini,
sehingga kita bisa mengajak anak-anak yang kita layani ikut terlibat. Tidak hanya
mengajar tetapi menjadi teladan hidup bagi anak-anak yang kita layani. Dengan
demikian, kita telah sungguh-sungguh menyampaikan firman Tuhan yang sejati.

TUJUAN
Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus menyembuhkan orang buta dengan
media tanah.
ALAT PERAGA
Untuk bercerita :
1. Jika memungkinkan, pamong menyiapkan kostum, untuk bermain drama singkat.
2. Pamong menyiapkan
tanah. Untuk aktivitas :
1. Pamong menyiapkan gambar Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit buta
(gambar tersedia dalam CD)
2. Pamong menyiapkan kertas sisa dari aktivitas minggu-minggu yang lalu,
dipotong kecil-kecil untuk membuat kolase.
3. Pamong menyiapkan lem.

PENDAHULUAN
Selamat Pagi anak-anak, bagaimana kabarnya hari ini? Ada yang tahu tidak, apakah
ini? (sambil mengeluarkan tanah) Ini adalah tanah. Anak-anak pernah melihat tanah
dimana saja?

Hari ini kita akan belajar tentang tanah yang dipakai Tuhan Yesus untuk
menyembuhkan orang buta. Kakak-kakak pamong telah mempersiapkan drama.
Siapa yang sudah siap menyaksikan dramanya??

INTI PENYAMPAIAN
(Untuk bermain drama, persiapkanlah narator serta para pemain yang akan menjadi
Yesus, murid-murid, dan orang buta. Jika pamong kesulitan untuk menghafalkan
dialog, maka persiapkan 4 orang untuk membacakan naskah, sehingga yang
berperan tidak perlu bersuara, hanya berpantomim saja)

Narator : Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya:

Murid : "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya,
sehingga ia dilahirkan buta?"

Narator : Jawab Yesus:


Yesus : "Dia buta bukan karena dosanya sendiri atau dosa orang tuanya, tetapi
supaya orang bisa melihat kuasa Allah bekerja dalam dirinya. Selama
masih siang, kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku.
Malam akan tiba, dan seorang pun tak akan dapat bekerja. Selama Aku di
dunia ini, Akulah terang dunia.”
Narator : Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk
ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta
tadi dan berkata kepadanya:

Yesus : "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam."

Narator : Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh
dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

PENERAPAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, tadi diceritakan bahwa Tuhan Yesus dan murid-
muridnya bertemu dengan siapa? (Orang buta) Orang buta itu orang yang
bagaimana? (Orang yang tidak bisa melihat.) Tuhan Yesus tadi menyembuhkan
dengan memakai apa? (Tanah)

Tanah yang sama seperti yang ada dalam kehidupan kita juga. Ada di halaman, ada di
kebun, ada di bawah rumah kita. Tanah yang dipakai Tuhan sebagai sumber hidup.

(Anak-anak dapat meraba tanah, supaya kenal dengan teksturnya dan kemampuan
motoric kasarnya terasah. Namun pamong harus memastikan bahwa tanah yang
dipegang aman. Setelah itu, ajak anak-anak untuk menuci tangan)

AKTIVITAS
Membuat kolase “Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta”.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat


dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 26 Januari 2020
TUJUAN
1. Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus menyembuhkan orang buta
dengan media tanah.
2. Anak dapat menyebutkan jenis-jenis makhluk hidup yang membutuhkan tanah.
3. Anak dapat menjaga tanah sebagai tempat hidup berbagai makhluk ciptaan
Tuhan.

ALAT PERAGA
Untuk permainan:
1. Pamong menyiapkan koran bekas.
Untuk bercerita :
1. Jika memungkinkan, pamong mempersiapkan kostum, untuk bermain drama
singkat.
2. Pamong menyiapkan tanah
Untuk aktivitas :
1. Pamong menyiapkan gambar “tanah sumber kehidupan” ( terdapat dalam CD,
yang berisi gambar tanah, manusia, tumbuhan dan binatang)
2. Pamong menyiapkan kertas sisa dari aktivitas minggu-minggu yang lalu,
dipotong kecil-kecil untuk membuat kolase.
3. Pamong menyiapkan lem.

PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak.. Hari ini kita akan bermain terlebih dahulu. Judul
permainannya adalah “TANAH MENJADI JURANG”.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut

1. Pamong mempersiapkan beberapa koran bekas yang diletakkan di lantai (atau


tanah jika memungkinkan bermain di luar ruangan)
2. Pamong mengajak anak-anak untuk bernyanyi sambil berjalan dan bergerak di
sekitar koran bekas.
3. Di tengah-tengah lagu, pamong meneriakkan “TANAH MENJADI JURANG” dan
anak-anak harus masuk ke dalam koran bekas. Tidak boleh ada kaki yang
menginjak di luar koran bekas.

Bagaimana tadi permainannya? Seru?

Wah coba bayangkan jika permainan tadi sungguh-sungguh terjadi. Kalau tanah
menjadi jurang, kita tidak lagi punya tempat tinggal. Malahan kita mungkin bisa mati
karena jatuh ke jurang. Kita harus sungguh-sungguh bersyukur kepada Tuhan atas
tanah dan daratan ini.

INTI PENYAMPAIAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, Firman Tuhan hari ini terambil dari Yohanes 9 : 1-7.
Namun hari ini kita tidak akan membacanya, tetapi akan melihat dramanya. Siapa
yang sudah siap?

(Untuk bermain drama, persiapkanlah narator serta para pemain yang akan menjadi
Yesus, murid-murid, dan orang buta. Jika pamong kesulitan untuk menghafalkan
dialog, maka persiapkan 4 orang untuk membacakan naskah, sehingga yang
berperan tidak perlu bersuara, hanya berpantomim saja)

Narator : Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya:

Murid : "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang
tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"

Narator : Jawab Yesus:

Yesus : "Dia buta bukan karena dosanya sendiri atau dosa orang tuanya, tetapi
supaya orang bisa melihat kuasa Allah bekerja dalam dirinya. Selama
masih siang, kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku.
Malam akan tiba, dan seorang pun tak akan dapat bekerja. Selama Aku
di dunia ini, Akulah terang dunia.”
Narator : Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk
ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta
tadi dan berkata kepadanya:
Yesus : "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam."

Narator : Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh
dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

PENERAPAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, Tuhan Yesus tadi menyembuhkan seorang buta
menggunakan tanah. Tanah sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Ada yang
tahu, apa saja manfaat tanah? (tunggulah anak-anak untuk menjawab)

Tanah adalah rumah atau tempat tinggal untuk berbagai makhluk. Siapa saja yang
hidup di tanah? (Manusia, binatang dan tumbuhan).

Oleh sebab itu, kita harus menjaga tanah supaya tidak rusak. Sama seperti
permainan kita tadi, jika tanah ini rusak maka kita manusia, binatang dan tumbuhan
tidak bisa hidup lagi.

Apakah ada yang tahu cara menjaga tanah? (ajaklah anak-anak untuk berdiskusi)
(Tidak membuang sampah sembarangan, menanaminya dengan tumbuhan,
memberi pupuk kompos dengan teratur).

Jika kita mampu menjaga tanah dengan baik, maka hidup kitapun akan semakin baik.
Karena Tuhan memakai tanah rumah, supaya kita bisa hidup dengan baik.

AKTIVITAS
Membuat kolase “Tanah sumber kehidupan” kemudian menuliskan ayat bacaan
pada bagian bawah.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat


dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 26 Januari 2020
TUJUAN
1. Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus menyembuhkan orang buta
dengan media tanah.
2. Anak dapat menyebutkan jenis-jenis makhluk hidup yang membutuhkan tanah.
3. Anak dapat membuat poster untuk mengkampanyekan menjaga tanah dan
memberi ruang kehidupan bagi makhluk yang lain.

ALAT PERAGA
Untuk games :
1. Pamong menyiapkan koran bekas
Untuk aktivitas :
1. Pamong menyiapkan kertas manila besar
2. Pamong menyiapkan kertas sisa dari aktivitas minggu-minggu yang lalu sebagai
alat untuk menghias poster
3. Pamong menyiapkan spidol/krayon/pensil warna

PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak..

Sebelum membaca firman dan merenungkannya, kita akan bermain terlebih dahulu.
Judul permainannya adalah “TANAH MENJADI JURANG”.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut

1. Pamong mempersiapkan beberapa koran bekas yang diletakkan di lantai (atau


tanah jika memungkinkan bermain di luar ruangan)
2. Pamong mengajak anak-anak untuk bernyanyi sambil berjalan dan bergerak di
sekitar koran bekas.
3. Di tengah-tengah lagu, pamong meneriakkan “TANAH MENJADI JURANG” dan
anak-anak harus masuk ke dalam koran bekas. Tidak boleh ada kaki yang
menginjak di luar koran bekas.
Bagaimana tadi permainannya? Seru?

Seandainya permainan tadi sungguh-sungguh terjadi, bagaimana?

Kalau tanah menjadi jurang, kita tidak lagi punya tempat tinggal. Malahan kita
mungkin bisa mati karena jatuh ke jurang. Kita harus sungguh-sungguh bersyukur
kepada Tuhan atas tanah dan daratan ini.

INTI PENYAMPAIAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, mari kita membaca Yohanes 9: 1-7..

Dalam bacaan kita hari ini disebutkan bahwa tanah dipakai oleh Tuhan Yesus sebagai
media, atau alat untuk menyembuhkan orang buta. Hal ini juga mengingatkan kepada
kita bahwa tanah sangatlah penting di dalam kehidupan manusia. Tanah sebagai tempat
kita melakukan semua aktifitas kehidupan kita. Tanah juga yang menyediakan segala
sesuatu untuk kelangsungan hidup manusia. Tanah adalah rumah kita.

Namun, kita juga perlu menyadari bahwa tanah bukan hanya penting untuk
kehidupan manusia saja, tetapi juga makhluk-makhluk lain. Apa saja contohnya?
Siapa saja yang membutuhkan tanah? Apakah guna tanah bagi makhluk-makhluk
tersebut? (biarkan anak-anak berpikir dan membagikan jawaban mereka)

PENERAPAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, jika kita melilhat keadaan alam jaman sekarang. Kita
sadar bahwa alam kita telah rusak. Kerusakan alam itu terjadi cenderung karena
kecerobohan dan kesombongan manusia. Manusia hanya berpikir tenang kebutuhan
dan keinginan pribadinya sendiri tanpa mau memperdulikan alam sekitar.

Apakah anak-anak tahu beberapa berita mengenai kerusakan alam sekarang? (bisa
sharing bersama dengan anak-anak)

Jika kita ingin terus hidup di bumi ini, mau tidak mau kita harus merawat dan
memulihkan alam, khususnya dalam hal ini tanah tempat kita berpijak. Hal ini
bukanlah pilihan tetapi sudah menjadi keharusan kita. Sebab jika tanah rusak, hidup
manusia dan makhluk lainpun akan menjadi rusak. Sebab tanah adalah dasar. Tanah
adalah rumah.
AKTIVITAS
Ajaklah anak-anak untuk membuat poster tentang menjaga kesuburan tanah. Anak-
anak dapat dibagi dalam kelompok, tergantung keadaan masing-masing jemaat.
Terlebih dahulu anak-anak diajak diskusi mengenai apa saja yang harus dilakukan
supaya tanah dapat kembali subur dan tidak menjadi rusak.

Poster yang sudah selesai dapat dimintakan ijin untuk dipasang di kawasan gereja,
sehingga dapat dilihat dan dilakukan oleh seluruh warga jemaat.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat


dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 26 Januari 2020

CATATAN : Pamong mulai menanam kacang/kacang hijau yang hasilnya dibawa


untuk alat peraga pada minggu, 9 Februari 2020
PENJELASAN TEKS
Perikop Yesus berjalan di atas air ini
terdapat dalam 3 kitab Injil. Hanya
Lukas saja yang tidak
mencatatkannya. Namun, cerita yang
dicatatkan dalam Injil Matius ini
berbeda dengan yang ada dalam
kedua Injil lainnya. Cerita kita pada
perikop hari ini menceritakan
bagaimana Petrus akhirnya juga
berjalan di atas air, namun mulai
tenggelam karena takut.

Dalam hidup ini, semua manusia pasti


memiliki masalah. Entah itu dianggap
besar atau kecil, permasalahan-
permasalahan itu pastilah sesuatu
yang tidak menyenangkan.
Permasalahan-permasalahan itu
terkadang juga membuat kita
dikuasai oleh rasa takut dan tidak
percaya kepada Tuhan, dan akhirnya
membuat kita ‘tenggelam’ di dalam
masalah tersebut seperti Petrus.

Namun sekali lagi perikop ini menceritakan bahwa kita memiliki Allah yang kuasa-Nya
jauh lebih besar dari apapun di dalam dunia. Maka seharusnya kita tidak perlu takut
dalam menghadapi permasalahan hidup. Yang kita perlukan hanya memasrahkan diri
kepada kuasa Tuhan yang menuntun kita mengatasi permasalahan itu.

Demikian juga dalam pelayanan kita kepada anak-anak. Terkadang kita merasa ada
permasalahan-permasalahan entah itu dari dalam diri kita sendiri atau dari luar yang
membuat kita goyah setia dan membuat kita ingin undur dari pelayanan ini. Tetapi
mari kita ingat kembali bahwa Tuhan sendiri yang memanggil kita di dalam
pelayanan ini. Maka Tuhan yang Maha Kuasa itulah yang pasti akan memberikan
kekuatan kepada kita. Hanya saja, kita perlu fokus dan memasrahkan diri kita pada
kuasa Tuhan yang sempurna itu. Dengan begitu, kita pun akan dituntun-Nya untuk
melewati segala permasalahan hidup ini, dengan tetap menjaga komitmen dan
kesetiaan kita kepada Dia yang mengutus kita.

TUJUAN
Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus berkuasa atas air.

ALAT PERAGA
Untuk aktivitas :
1. Pamong menyiapkan kertas lipat dan lilin.
2. Pamong menyiapkan air di dalam wadah yang cukup besar. Jika ada kolam di
sekitar gereja maka lebih baik memakai kolam.

PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak, apa kabar hari ini? Siapa yang hari ini sudah minum susu?
Siapa yang sudah minum air putih? Yang lain minum apa?

Minum air membuat kita segar ya, anak-anak.

INTI PENYAMPAIAN
Hari ini kita akan belajar tentang Yesus yang berjalan di atas air.

(ajak anak-anak menonton video https://www.youtube.com/watch?v=f6yjZaFnYY8 )

Siapa yang pernah melihat orang berenang? Atau adakah anak-anak yang bisa
berenang? Nah, kalau orang berjalan di atas air? Siapa yang bisa yaa? Adakah yang
pernah melihat?
Wah sepertinya tidak mungkin ada yaa manusia berjalan di atas air. Tapi di bacaan
tadi, Yesus bisa berjalan di atas air. Itu karena Yesus adalah memiliki kuasa atas
dunia ini, termasuk atas air.

Lalu, tadi ada seorang murid Yesus yang juga berjalan di atas air namanya siapa?
(Petrus). Tapi kemudian dia mulai tenggelam karena merasakan ada angin yang
meniupnya. (wuuussss…) Petrus jadi takut. Petrus tidak yakin Yesus mampu
menolongnya, ia jadi merasa takut dan tenggelam.

PENERAPAN
Apakah anak-anak pernah merasa takut? Apa yang membuat takut? Kalau takut, apa
yang dilakukan? (tunggulah anak-anak untuk menjawab)

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, ingatlah bahwa ada Tuhan Yesus yang penuh kuasa
menjaga kita. Jadi, ketika kita takut, selain meminta bantuan kepada orang tua, atau
menangis, atau yang lain (seperti yang mereka ceritakan sebelumnya), kita dapat
meminta tolong kepada Tuhan Yesus yang maha kuasa lewat doa.

BASA JAWA
INTI PENYAMPAIAN
Piye kabare bocah-bocah? Sapa sing isuk iki wis mimik banyu putih, susu utawa
mimik teh? Piye rasane? Mesti seger. Mimik banyu iso ndadekake awak krasa seger
lan sehat.

Nah, dina iki kita bakal sinau babagan Gusti Yesus sing tindak ing banyu (pamong
ngajak bocah nonton video)

Sapa sing nate weruh sapa wae sing nglangi? Utawa ana bocah sing bisa nglangi?
Nalika wong mlaku ing banyu? Apa ana sing tau ndeleng? Mesthine ora, amarga ora
mungkin manungsa bisa mlaku ing banyu.

Ono ing perikop sing mau wis diwaca, kacaritakake Yesus bisa mlaku(?) ing banyu. Iku
amarga Yesus iku Gusti Allah sing duwe kekuwatan gedhe. Ing cerita mau, apa ana
muridé Yésus sing uga mlaku ing banyu, jenenge sapa? (Petrus). Nanging banjur meh
keleleb, awit nduweni rasa wedi.. Amarga ana angin sing nyebul ... (wuuussss ...)

PENERAPAN
Apa bocah-bocah tau rumangsa wedi? Apa sing nyebabke bocah-bocah wedi?
Yen sampeyan wedi, apa sing sampeyan lakoni? (ngenteni anak mangsuli)

Bocah-bocah sing dikasihi Gusti Yesus, padha elinga yen kita duwe Gusti Yesus sing
Maha Kuwasa. Dadi, nalika kita wedi, saliyane njaluk bantuan saka wong tuwa,
utawa nangis, utawa liya-liyane (kaya sing wis dakkandhakake sadurunge), kita bisa
njaluk pitulung saka Gusti Yesus sing Maha Agung liwat pandonga.

AKTIVITAS
Ajak anak-anak untuk melipat perahu dari kertas, kemudian ajaklah bermain lomba
perahu. Anak mendorong perahu dengan membuat riak air dengan tangan. Tidak
boleh mendorong perahunya secara langsung. (dasar perahu dapat diberi lilin
supaya tidak cepat rusak)

TUJUAN
1. Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus berkuasa atas air.
2. Anak dapat menyebutkan jenis-jenis makhluk hidup yang membutuhkan air.
3. Anak dapat menjaga air sebagai sumber kehidupan makhluk ciptaan Tuhan.

ALAT PERAGA
Untuk aktivitas :
1. Pamong menyiapkan kertas gambar.
2. Pamong menyiapkan alat tulis : pensil dan pulpen.
3. Pamong menyiapkan alat untuk menghias : cat air, pensil warna, krayon, spidol.
PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak..

Siapa yang pernah merasa takut? Apa saja yang membuat anak-anak menjadi takut?
Apa yang dilakukan ketika merasa takut? (ajaklah anak-anak untuk bercerita)

INTI PENYAMPAIAN
Firman Tuhan pada hari ini diambil dari Matius 14:22-33. Kita akan bersama-sama
melihat videonya.

(ajak anak-anak menonton video https://www.youtube.com/watch?v=f6yjZaFnYY8 )

Tadi diceritakan bahwa Petrus yang minta supaya ikut berjalan di atas air seperti
Yesus. Lalu kemudian Petrus turun ke air. Awalnya ia dapat berjalan di atas air
seperti Yesus, lalu hampir tenggelam karena takut. Kalau menurut anak-anak, air itu
menakutkan atau tidak? Kenapa? (tunggulah anak-anak untuk membagikan
jawabannya)

Lalu apa yang dilakukan oleh Yesus? Yaa.. Yesus menolong Petrus. Yesus
mengingatkan Petrus supaya percaya pada Yesus dan tidak takut lagi, sebab Yesus
berkuasa atas dunia ini, termasuk atas air.

Kadang, air bisa menjadi menakutkan, seperti yang dialami Petrus tadi: bisa
menenggelamkan. Tetapi jangan lupa bahwa air juga memiliki banyak sekali
manfaat. Ada yang tahu apa saja manfaat air bagi kehidupan kita? Siapa saja yang
membutuhkan air untuk hidup? (tunggulah anak-anak untuk menjawab)

Air memiliki banyak sekali manfaat. Manusia menggunakan air untuk minum,
mandi,memasak,mencuci. Air juga digunakan sebagai alat transportasi, pembangkit
listrik. Selain manusia, air juga penting untuk kehidupan makhluk lain. Untuk
binatang yang hidup di darat, air dibutuhkan untuk minum. Untuk binatang yang
hidup di air, air sangat penting sebagai tempat hidup mereka. Sedangkan tumbuhan
juga menggunakan air untuk bertahan hidup. Jadi, air sangatlah penting dalam
kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi.
PENERAPAN
Kalau kita sudah tahu bahwa air sangat penting bagi kehidupan kita, apa yang harus
kita lakukan? (Menjaganya supaya tidak rusak dan dapat dipakai terus menerus).

Apa saja yang dapat kita lakukan untuk menjaga air?

(menghemat pemakaian air, tidak membuang sampah di sungai, membuang


sampah di tempat sampah)

Jadi, marilah kita menjaga air. Sebab air pemberian Tuhan inilah yang membuat kita
bisa menikmati hidup yang baik.

BASA JAWA

Piye kabare bocah-bocah? Sapa sing tau ngrasa wedi? Terus nek wedi, apa sing
mbok lakoni?

Dina iki kita sinau sabdane Gusti Allah saka Mateus 14: 22-33. Nah, kita gatekake
videone bebarengan. (pamong ngajak nonton video
https://www.youtube.com/watch?v=f6yjZaFnYY8)

Awale Petrus nyuwun marang Gusti Yesus supaya iso mlaku nang ndhuwure banyu.
Sakwise pirang jangkah, Petrus ngrasakne ono semilir angin banjur dadi wedi lan
meh klelep.

Petrus banjur ditulungi karo Gusti Yesus. Gusti Yesus ngilingake Petrus supaya yakin
marang Yesus lan ora wedi, awit Yesus nduweni kuasa ing jagad iki, uga nduweni
kuasa marang banyu.

Ananging kadangkala, banyu uga bisa medeni, merga bisa nglelebake. Nanging aja
lali yen banyu uga akeh manfaate. Sapa sing ngerti, apa wae gunane banyu? Sapa
wae sing butuh banyu supaya bisa urip? (ngenteni bocah-bocah mangsuli)

Banyu akeh manfaate. Manungsa nggunakake banyu kanggo ngombe, adus, masak,
umbah-umbah. Banyu uga digunakake minangka sarana transportasi lan dadi sumber
tenaga listrik. Banyu uga penting kanggo uripe para makhluk liya. Kanggo kewan sing
urip ing dharatan, banyu digawe ngombe. Kanggo kewan sing urip ing banyu, banyu
penting banget minangka papan uripe. Dene tanduran uga nggunakake banyu supaya
bisa urip. Dadi, banyu penting banget sajrone urip kabeh makhluk sing ana ing bumi.

PENERAPAN
Yen kita wis ngerti manawa banyu penting banget kanggo urip kita, apa sing kudu
kita lakoni? Apa sing iso ditindakake kanggo njaga banyu?
(ngirit banyu, ora mbuwang sampah ing kali, mbuwang sampah ing tong sampah)

Dadi, ayo njaga banyu, amarga banyu iku pepringe Gusti Allah kangge kita lan sato
kewan sarta wit-witan iso urip.

AKTIVITAS
Ajaklah anak-anak untuk membuat sebuah karya tentang air. Bisa berupa puisi, lagu,
gambar, atau apapun.

TUJUAN
1. Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus berkuasa atas air.
2. Anak dapat menyebutkan jenis-jenis makhluk hidup yang membutuhkan air.
3. Anak dapat membuat poster untuk menjaga air sebagai sumber kehidupan.

ALAT PERAGA
Untuk aktivitas :
1. Pamong menyiapkan kertas manila besar.
2. Pamong menyiapkan kertas sisa dari aktivitas minggu-minggu yang lalu sebagai
alat untuk menghias poster.
3. Pamong menyiapkan spidol/krayon/pensil warna.

PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar hari ini? Sebelum membaca firman hari
ini kita bermain dulu yaa..
Kita akan bermain gerimis-hujan-badai-tsunami.

Cara permainannya adalah anak-anak berbalik ke kanan, menghadap punggung


temannya. Jika pamong berkata gerimis, maka kedua telunjuk tangan ditekan-tekan
ke punggung teman. Jika pamong berkata hujan, maka sepuluh jari tangan ditekan-
tekan ke punggung teman. Jika pamong berkata badai, maka memijit punggung
teman. Jika pamong berkata tsunami, maka anak menggoyang-goyangkan badan
temannya.

(Catatan : untuk variasi, pamong dapat mengemas instruksi dalam sebuah cerita.)

Misalnya : Akhir-akhir ini cuaca sangat panas. Ani berharap supaya hujan datang.
Hujan yang diharapkan tak kunjung datang, bahkan gerimis pun tidak. Bagaimana
bisa? Padahal di berita, Ani melihat di mana-mana terjadi badai. Ia berharap semoga
tidak terjadi tsunami.

INTI PENYAMPAIAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, mari kita membaca dari Matius 14:22-33.

Dijelaskan bahwa Yesus adalah Tuhan yang Maha Kuasa. Ia bisa berjalan di atas air,
suatu hal yang mustahil dilakukan oleh orang biasa. Tadi juga dijelaskan bahwa
Petrus pada awalnya pun bisa berjalan di atas air, tetapi akhirnya dia mulai
tenggelam sebab merasa takut.

Apakah kalian juga pernah merasa takut? Apa yang membuat kalian takut? Apa yang
kalian lakukan ketika merasa takut? (biarkan anak-anak berbagi pengalaman)

Perikop kita hari ini mengingatkan kita bahwa kita memiliki Tuhan yang Maha Kuasa.
Kuasa Tuhan jauh lebih besar dari segala hal yang dapat kita takuti. Maka,
seharusnya kita percaya kepada kuasa Tuhan. Supaya kita tidak dikalahkan dengan
ketakutan kita dan akhirnya ‘tenggelam’ seperti Petrus.

PENERAPAN
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, hari ini secara khusus kita belajar mengenai air. Air
tentu bisa menjadi menakutkan, ketika berwujud badai dan tsunami yang
membahayakan. Tetapi air sebetulnya adalah bagian yang sangat penting dari
kehidupan di dalam dunia ini. Air tidak hanya bermanfaat bagi manusia, tetapi juga
bagi tumbuhan dan binatang.

Sebelum membuat poster, kakak ingin membagi anak-anak di dalam beberapa


kelompok untuk diskusi. Hasil dari diskusi ini dapat diwujudkan dalam sebuah
poster. Hal-hal yang perlu didiskusikan adalah : 1) Apa manfaat dari air? 2) Siapa saja
yang membutuhkan air? 3)Bagaimana cara untuk menjaga air?

AKTIVITAS
Ajaklah anak-anak untuk membuat poster tentang menjaga dan menghemat air.
Anak-anak dapat dibagi dalam kelompok, tergantung keadaan masing-masing
jemaat. Terlebih dahulu anak-anak diajak diskusi mengenai apa saja yang harus
dilakukan untuk melakukan upaya menjaga dan menghemat air.

Poster yang sudah selesai dapat dimintakan ijin untuk dipasang di kawasan gereja,
sehingga dapat dilihat dan dilakukan oleh seluruh warga jemaat.
CATATAN:

Pamong menyiapkan beberapa benih sayuran dan disemai. Pamong dapat menggunakan
polibag atau botol bekas sesuai kreativitas pamong. Benih yang telah disemai ini akan
ditanam pada Minggu kedua bulan Pebruari (tgl 9 Pebruari 2020).

BASA JAWA

Bocah-bocah sing ditresnani Gusti Allah, ayo maca saka Matius 14: 22-33.
Yesus iku Gusti sing Maha Kuwasa. Gusti Yesus bisa mlaku ing banyu, perkara sing
ora mungkin umume wong biasa bisa. Petrus ing wiwitan uga bisa mlaku ing banyu,
nanging pungkasane dheweke wiwit keleleb amarga wedi.

Apa bocah-bocah tau ngerasa wedi? Apa sing bocah-bocah wedeni? Apa sing
dilakoni nalika ngrasa wedi? (bocah-bocah diajari mbagi bab pengalamane)

Waosan kita dina iki ngelingake yen kita duwe Gusti Allah sing Maha Kuwasa.
Kekuwatane Gusti Allah luwih gedhe tinimbang apa wae sing bisa kita wedeni.
Mulane, kita kudu percaya marang kekuwataning Allah. Dadi kita ora dikalahake
karo perasaan wedi lan pungkasane keleleb kaya Petrus.

BASA JAWA
Bocah-bocah sing ditresnani dening Gusti Allah, dina kita sinau babagan
banyu. Banyu bisa dadi nggegirisi, nalika ana badai lan tsunami sing
mbebayani. Nanging banyu sejatine minangka bagean penting ing urip
iki. Banyu ora mung migunani kanggo manungsa, nanging uga kanggo
tanduran lan kewan.

Sadurunge nggawe poster, bocah-bocah bakale dibagi kelompok kanggo


diskusi. Asil diskusi iki bisa diwujudake ing poster. Bab sing perlu
dirembug yaiku: 1) Apa gunane banyu? 2) Sapa sing mbutuhake banyu?
3) Kepiye carane njaga banyu?

CATATAN:

Pamong menyiapkan beberapa benih sayuran dan disemai. Pamong dapat


menggunakan polibag atau botol bekas sesuai kreativitas pamong. Benih
yang telah disemai ini akan ditanam pada Minggu kedua bulan Pebruari
(tgl 9 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai