Anda di halaman 1dari 4

Metode Penilaian Persediaan

Halo teman-teman,
divideo kali ini sy akan sharing tentang metode penilaian persediaan

Metode penilaian persediaan ini biasanya digunakan untuk mencari nilai persediaan akhir.
Berbeda metode, berbeda pula hasil dari nilai persediaan akhirnya.

Metode penilaian persediaan sendiri, ada 3 yaitu


- FIFO ( First In First Out )
- LIFO ( Last In First Out )
- Average ( rata-rata )

Namun, sebenarnya materi metode penilaian ini sangat penting apabila kita fokus ke akuntansi perpajakan.
Karena ketika perusahaan mau melaporkan persediaan ke pajak, dari bagian pajak mengakui 2 metode
penilaian persediaan.. yakni metode FIFO dan Average.. Untuk itu , jika kita berkecimpung dalam jurusan
perpajakan, hal ini mutlak harus kita ketahui dan kuasai.

Jadi , divideo kali ini saya hanya akan membahas hal dasarnya dan contoh konkritnya serta saya berusaha
membuka wawasan teman2 bagaimana sih persediaan itu, dan kenapa harus kita kuasai hal ini.

Dalam dunia kerja, tidak semua perusahaan memakai metode penilaian baku spt fifo lifo average
Ada banyak juga sistem perhitungan lain yang dilakukan ( untuk keuangan interen ya ), namun memang ketiga
metode tadi itu adalah yang utama dan yang paling banyak digunakan.
Dan kembali lagi, bagaimana pembukuan tersebut berguna untuk pemakai informasi. Jika pemakai informasi
menganggap bahwa ketiga metode tsb sudah simple, sudah bagus ya dipakai. Tapi kalau ada yang lebih pas
untuk sektor usaha perusahaan tsb, diluar metode tadi ya itu juga tidak apa2.
Namun pada pelaporan pajak, tetap harus pakai metode FIFO atau average.

Dan bicara soal metode penilaian persediaan, tentunya tujuan akhirnya untuk mencari nilai persediaan akhir,
guna untuk menyusun laporan keuangan yang baik dan pada tujuan akhirnya agar kita dapat mengetahui
kondisi keuangan perusahaan dengan akurat.

Dalam mencari nilai persediaan akhir atau dalam membuat penilaian persediaan, kita dapat membuat kartu
stok ataupun kartu persediaan.

Jadi kartu stok ini bertugas utk memudahkan kita menghitung persediaan akhir serta mengkontrol stok kita.
Selain itu, sebenarnya banyak sekali hal yang dapat diperoleh dalam menyusun kartu stok atau kartu
persediaan yang akan kita buat ini.

Dari kartu stok tersebut dapat juga dianalisa banyak hal dan diperoleh banyak informasi, seperti mengetahui
berapa hari waktu perputaran persediaan guna untuk tau kapan akan dilakukan penyetokan kembali,
mengetahui produk2 paling laku, menganalisa tren pasar dll.

Jadi dari kartu stok ini juga banyak yang bisa dianalisa, namun kita tidak akan membahas proses analisa dalam
video kali ini.
Kita hanya akan membahas dalam bidang pembukuan akuntansi nya saja.

Pertama-tama , saya akan jelaskan dahulu, hal apa saja yang terjadi ketika kita mempelajari materi penilaian
persediaan ini.
Karena kita bicara soal persediaan, ini sama seperti stok ya. Stok barang kita digudang.
Apa saja sih yang mempengaruhi stok kita digudang?
Jadi simplenya, Akan ada hal yang menambah stok kita digudang, dan akan ada hal yang mengurangi stok kita
digudang.
Yang menambah seperti Pembelian dan retur penjualan. Kenapa retur penjualan menambah ? karena ketika
kita jual, barang kita keluar atau berkurang. Rupanya dibalikin atau diretur, maka stok kita juga ikut bertambah
kembali.

Sedangkan untuk yang mengurangi stok kita digudang adalah ketika terjadi penjualan dan retur pembelian.
Retur pembelian alasannya karena ketika kita beli, stok bertambah, lalu misalnya ada yang rusak, kita balikan.
Maka stok digudang berkurang.

Jadi, Didalam kartu stok yang mau kita susun, harus kita ketahui proses pembelian, proses penjualan , proses
retur .
Ketiga proses ini harus kita ketahui dulu prosedurnya secara pasti, baru kita dapat menyusun kartu stok.

Jadi jika kita mempelajari topik persediaan ini, tapi tidak bisa membayangkan pada saat bekerja atau sistemnya
. Akan sulit rasanya untuk mengerjakannya.

Dan pada penyusunan kartu stok, kita tidak perlu terpaku dengan HARGA JUAL. yang kita fokus itu adalah
harga beli. Semuanya tentang harga beli. Jadi mau dijual harganya berapapun, kita tidak usa liat. yang cukup
dilihat hanya harga beli saja.

Oke, kita masuk ke Metode metodenya.

Metode pertama adalah FIFO

Metode FIFO atau First In First Out , ini metodenya barang yang pertama kali masuk gudang, ketika dijual
barang tsb juga yang langsung keluar.. Jadi dengan kata lain, Stok barang tersisa digudang, itu adalah stok
barang yang terakhir kali masuk. Inilah secara simpelnya..

Selain itu, akibat menggunakan metode ini, maka persediaan akhir yang kita nilai dari stok barang kita
digudang, menggunakan harga terakhir kita beli.

Metode kedua adalah LIFO

Metode LIFO atau Last In First Out , ini metodenya barang yang terakhir masuk, ketika terjadi penjualan
barang tersebut yang terakhir masuk langsung dikeluarkan.

Jadi seolah-olah barang yang kita beli pertama kali, stoknya tertimbun. Dan ketika menghitung persediaan
akhir, stok barang kita dikalikan dengan harga yang pertama kali kita beli, bukan yang terakhir. Jadi jika
hitung stoknya setahun sekali, maka bisa jadi kita pakai harga yang paling lama. Atau harganya ga update.
Sebenarnya hal ini kurang pas ya, karena pasti ketika kita menyusun laporan keuangan, kita mau tau nilai
inventory kita sekarang dihargai berapa. Jika harga perunit stok kita pakai harga yang sudah lama, berarti nilai
persediaan kita ga real.

Metode ketiga adalah average

Metode average ini adalah metode rata-rata. Berarti stok kita digudang ditambah pembelian baru yang kita
beli, ditotalkan lalu dibagi dengan jumlah barang.. sehingga dapat harga satuannya

Kartu Stok
Tanggal Keterangan Masuk Keluar Stok Akhir
Qty Harga Total Qty Harga Total Qty Harga Total

Diatas merupakan format kartu stok.


Terdiri dari kolom
Tanggal yang berisi tanggal terjadi kejadian , apakah ada masuk stok atau keluar stok
Keterangan , kejadian apa yang terjadi , apakah pembelian , penjualan atau retur.
Masuk, untuk segala yang menambah stok diinput kedalam
Keluar, untuk segala yang mengurangi stok diinput kedalam
Stok akhir , merupakan sisa stok didalam gudang

Untuk setiap kolom terdiri dari kolom qty , unit dan harga
Qty menyatakan berapa unit yang masuk, harga adalah harga satuannya dan kolom harga merupakan total
harganya.
Namun perlu digaris bawahi, semua harga satuan yang kita isi dikartu stok merupakan harga pokok. Jadi kalau
masuk, dipakai harga beli, kalau keluar dipakai harga dari persediaan. Harga jual sama sekali tidak kita pakai
dikartu stok ini.

Format kartu stok sebenarnya fleksibel, contoh diatas merupakan salah satu contoh format kartu stok. Jika kita
bekerja diperusahaan lain, bisa jadi ada format kartu stok lainnya kita temui.
Tidak ada yang salah, yang penting informasi yang disajikan jelas , benar dan dapat dipahami oleh pemakai
data.

Dan cara pengisiannya adalah pada kolom tanggal, kita isi tanggal
Pada kolom keterangan, kita isi kejadian yang terjadi.
Pada kolom Masuk akan kita isi jika stok kita masuk, seperti ada pembelian
Pada kolom keluar akan kita isi jika stok kita keluar, seperti ada penjualan , maka kita isi stok kita kurang
berapa dari penjualan yang terjadi. Harga mengikuti harga pokok yakni harga dari persediaan.
Pada kolom stok, adalah sisa stok kita. Jika kolom masuk terisi, maka stok kita akan bertambah
Jika kolom keluar terisi, maka stok kita akan berkurang.

Nah ini merupakan konsep utamanya, intinya ibarat catatan lah


Untuk menghitung barang. Rumusnya adalah Persediaan awal + Masuk - Keluar = Stok Akhir.
Ini simpelnya terkait nanti soal metode perhitungan stok akhir, itu akan kita bahas di video selanjutnya.
Minimal kita mengerti dulu konsep utamanya

Dan untuk study kasus beserta soalnya, akan saya bahas pada video selanjutnya.. berhubung materi kali ini
akan cukup panjang pembahasannya, sehingga saya split menjadi 2 video.. dan video kali ini harapan saya, kita
mengerti dasarnya dulu, teorinya agar lebih mudah paham sampai praktiknya..

Anda mungkin juga menyukai