Konsep Dasar Kurikulum Selvi Warahma
Konsep Dasar Kurikulum Selvi Warahma
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
1. Untuk mengetahui konsep dasar kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pada tahun 1935 akibat perkembangan masyarakat yang semakin maju
sehingga terdapat Kesenjangan antara kurikulum yang direncanakan dengan
pengalaman nyata yang diperoleh dari sekolah konsep kurikulum mulai berubah.
3
digunakansebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain kurikulum dapat diartikan sebagai
program pengajaran suatu jenjang pendidikan.3
B. Tujuan Kurikulum
4
Tujuan kurikulum pada hakikatnya adalah rumusan tujuan dari setiap
program pendidikan yang akan diberikan dan harus dicapai oleh siswa.
Mengingat kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka tujuan
kurikulum pada setiap program pendidikan harus merupakan penjabaran dari
tujuan pendidikan nasional.
5
3. Tujuan Kurikuler (TK)
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi
atau mata pelajaran. Tujuan kurikuler daapat didefenisikan sebagai kualifikasi
yang harus di miliki anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang
studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler juga pada
dasarnya merupakan tujuan untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan.
Dengan demikian, setiap tujuan kurikuler harus dapat mendukung dan di
arahkan untuk mencapai tujuan konstitusional.
4. Tujuan Pembelajaran atau Instruksional.
Tujuan pembelajaran atau instruksional merupakan tujuan yang paling khusus.
Tujuan pembelajaran adalah kemampuan atau keterampilan yang diharapkan
dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses merupakan syarat
mutlak bagi guru. 7
C. Fungsi Kurikulum
7Wina Sanajaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Teori dan Praktik KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada, 2009), H.
106-117
6
itu merupakan generasi yang harus mendapat pengayoman dan pendidikan
yang disesuaikan dengan potensi mereka masing-masing.
d. Fungsi penyiapan, biasanya individu yang belajar pada suatu jenjang
pendidikan mempunyai keinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi, maka dalam hal ini kurikulum harus mampu mempersiapkan
anak didik agar dapat melanjutkan studi meraih ilmu pengetahuan yang
lebih tinggi.
e. Fungsi pemilihan, dalam usaha memuaskan kebutuhan akan
perkembangan bakat minat anak didik, maka sekolah harus berupaya
menyiapkan program yang mamppu mendukung dan mengembangkan
bakat minat siswa.
f. Fungsi diagnosa, fungsi ini merupakan fungsi kurrikulum yang pada
gilirannya akan mempengaruhi penghasilan.penerapan program-program
pengalaman belajar yang diikuti oleh anak didik sejalan dengan upaya
memahami bakat minat anak.
2. Fungsi kurikulum bagi berbagai pihak.
a. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan-tujuan pendidikan yang hendak dicapai dengan menggunakan
kurikulum adalah semua jenis tujuan pendidikan, yang secara hirarkis
tujuan pendidikan tersebut berawal dari tujuan pendidikan nasional, tujuan
intraksional, tujuan kurikuler, dan tujuan pengajaran. Tujuan- tujuan
tersebut harus dicapai secar bertingkat.
b. Fungsi kurikulum bagi anak.
Bagi anak, kurikulum berfungsi sebagai salah satu konsumsi pendidikan
mereka. Dengan ini maka diharapkan mereka akan mendapat sejumlah
pengalaman baru yang kemudian hari dapat dikembangkan seirama dengan
perkembangan anak.
c. Fungsi kurikulum bagi guru.
Kurikulum bagi guru berfungsi sebagai pedoman kerja dalam menyusun
dan mengorganisasi pengalaman belajar pada anak serta pedoman untuk
mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka sejumlah
pengalaman belajar yang disampaikan.
d. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah.
7
Bagi kepala sekolah dan pembina lainnya selalu administrator dan
supervisor, kurikulum merupakan barometer keberhasilan program
pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk
menguasai dan mengontrol, apakah kegiatan-kegiatan proses pendidikan
yang dilakukan disekolahnya ini sesuai dengan kurikulum yang berlaku
atau tidak.
e. Fungsi kurikulum bagi orang tua.
Bagi orang tua murid fungsi kurikulum yaitu agar orang tua turut serta
dapat membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya.
f. Fungsi kurikulum bagi sekolah yang ada di atasnya.
1. Fungsi kesinambungan, maksudnya bahwa sekolah pada tingkat yang
lebih atas harus mengetahui kurikulum yang ada di bawahnya sehingga
sekolah tersebut dapat menyesuaikan kurikulum yang diselenggarakan.
2. Fungsi penyiapan tenaga, yaitu bila suatu sekolah berfungsi
menyiapkan tenaga bagi sekolah yang ada di bawahnya, maka perlu
sekali sekolah itu menetahui kurikulum sekolah yang dibawahnya,
yang menyangkut pengetahuan tentang isi, susunan maupun cara
pengajarannya, dimana hal itu akan membantu sekolah, guru dalam
rangka pengadakan perubahan dan penyesuaian di dlam kurikulum.
g. Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah.
Bagi masyarakat, dengan mengetahui suatu sekolah, masyarakat dan
pemakai lulusan sekolah tersebut sekurang-kurangnya dapat melakukan
dua hal, yaitu : ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan
program pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan orang tua atau
masyarakat.8
D. Landasan Kurikulum
Menurut nana sadjana, landasan kurikulum dibagi menjadi tiga, yaitu asas
filosofi, landasan sosial-budaya, dan landasan psikologis. S. Nasution mengatakan
bahwa ada empat landasan, yakni landasan filosofi, landasan psikologis, landasan
sosiologis, landasan organisator. Nana syaodih sukmadinata menyebutkan ada
8
empat, yakni landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial budaya,
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan, Omar
Mohammad al-Toumy al-Syaibany menyebutkan empat asas yakni landasan
agama, landasan falsafah, landasan psikologis, dan landasan sosiologis9.
Rahmad raharjo menyatakan bahwa landasan kurikulum ada lima, yaitu landasan
filosofi, landasan psikologis, landasan sosiologis, dan landasan empirik.
1. Landasan agama
Kurikulum yanng berlandaskan ajaran agama islam harus berupaya
mampu menolong peserta didik untuk membina iman. Dengan iman yang
kuat mereka mampu mengamalkan aspek-aspek nilai didapatkan di sekolah,
sebagai kerangka dalam mengantarkan peserta didik yang bermamfaat bagi
dirinya maupun orang lain dan lingkunganya. Kurikulum juga harus mampu
menanamkan nilai-nilai yang berpegang teguh pada jaran-ajaran agama dan
akhlak mulia. Dengan demikian, untuk mencapai tujuan tersebut, kurikulum
harus bersifat mendalam dan menyeluruh.
2. Landasan filosofis
Kata filsafat berasal dari kata yunani kuno, yaitu philosophia (philore =
cinta, senang, suka, dan sophia = kebaikan dan kebenaran). Setiap negara
mempunyai landasan filsafat yang berbeda, artinya landasan filosofis dan
tujuan pendidikan juga berbeda. Landasan filosofis dimaksudkan, pentingnya
filsafat dalam mengembangkan kurikulum lembaga pendidikan.10 Pendidikan
berintikan interaksi antar manusia, terutama antara pendidik dan peserta didik
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia ynag “baik”.
Pada hakikatnya, “baik” ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita atau filsafat
yanng dianut oleh nilai-nilai, cita-cita atau filsafat yang dianut oleh negara,
9Omar muhammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafatut Tarbiyyah Al-islamiyah “falsafah pendidikan islam”, terj.
Hasan langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 523-530.
10Sukiman, Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktik Pada Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013) h. 33
9
guru, orang tua, masyarakat, bahkan dunia. Dengan adanya perbedaan filsafat
ini, maka timbullah perbedaan tujuan pendidikan, materi ajaran, strategi
pembelajaran dan penilaian.
3. Landasan Yuridis
Adapun landasan kurikulum dari tahun 1994 sampai kurikulum 2013
yaitu:, pertama, UUD 1945 dan perubahannya Bab XIII tentang
pendidikandan kebudayaan pasal 31. Kedua, amanat UU N0.2 tahun 1998
tentang sistem pendidikan nasional. Sampai ke, peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 67 tahun 2013 tentang kompetensi dasar dan struktur
kurikulum SD/MI.
4. Landasan psikologis.
Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum meliputi faktor-
faktor psikologis yang harus dijadikan dasar pertimbangan dalam
pengembangan kurikulum. Landasan psikologi diperlukan terutama dalam
seleksi dan organisasi bahan pelajran, menentukan kegiatan belajar yang
paling serasi, dan merencanakan kondisi belajar yang optimal agar tujuan
belajar tercapai.
5. Landasan sosiologis dan sosial budaya.
Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang harus
terinternalisai dalam diri anak. Tiap masyarakat memiliki beragam corak
yang dianut yang mempengaruhi latar belakang kebudayaan anak.
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan. Pendidikan adalah
proses sosialisasi melalui interaksi insani menuju manusia yang berbudaya.
Selain itu, pendidikan harus menantisipasi tuntutan perkembangan sehingga
mampu menyiapkan anak didik untuk dapat hidup wajar sesuai dengan
kondisi sosial budaya masyarakat.
6. Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi
Teknologi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan.
Teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan budaya manusia.
Implikasi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan kurikulum
adalah kurikulum harus dapat meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk lebih banyak menghasilkan teknologi baru
sesuai dengan perkembangan zaman dan kharakteristik masyarakat indonesia.
10
Pengembangan kurikulum harus difokuskan pada kemampuan peserta
didik untuk mengenali produk teknologi yang telah lama dimamfaatkan oleh
masyarakat indonesia sesuaai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
7. Landasan organisatoris
Landasan organisatoris adalah kerangka umum program-program
pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Landasan
organisatoris merupakan asas yang paling mendasa, karena kurikulum akan
berjalan baik apabila diarganisasikan dengan baik pula, hal ini memudahkan
pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga guru dapat lebih mudah dalam
menyajikan bahan-bahan pelajaran yang beragam kepada peserta didik.
8. Landasan empirik
Pendidikan yang berjalan saat ini didorong oleh kepentingan untuk
menjawab berbagai masalah, diantaranya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat pesat yang memunculkan tuntutan baru dalam
berbagai aspek kehidupan seperti diterapkannya sistem demokrasi,
desentralisasi, keadilan yang masuk dalam sistem pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
B. Saran
12
13