Anda di halaman 1dari 47

BIMTEK PELAYANAN PUBLIK

PELAKSANAAN SURVEY KEPUASAN


MASYARAKAT PEMPROV JAWA TENGAH

Oleh
MUSTAFA, ST.,MM.,M.Kom
Agenda

 Kebijakan dan Norma Pelaksanaan Survey Kepuasan


Masyarakat
 Teknik Pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)
Online Melalui ESKM (Penyusunan Kuesioner,
Pengolahan data dan Pelaporan)
 Simulasi sistem ESKM
Kebijakan dan Norma
Pelaksanaan Survey Kepuasan
Masyarakat
Rencana Tindak
Standard Survey
Lanjut
Pelayanan Kepuasan
(Perbaikan
Publik Masyarakat
Berkelanjutan)

UMPAN BALIK
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

 Pelayanan Publik
Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

 Penyelenggara pelayanan publik:


› Instansi penyelenggara negara.
› Korporasi: BUMN/BUMD.
› Lembaga Independen.
› Swasta/Organisasi Melaksanakan “Misi negara karena UU”.

 Ruang lingkup pelayanan publik:


› Pengadaan dan penyaluran barang publik, Penyediaan jasa publik,
pelayanan administratif bersumber APBN/APBD
› Pengadaan dan penyaluran barang publik, Penyediaan jasa publik,
pelayanan administratif bersumber APBN/APBD yang tidak bersumber
APBN/APBD yang pelaksanaannya merupakan misi negara
4
ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

 Kepentingan umum;
 Kepastian hukum;
 Kesamaan hak;
 Keseimbangan hak dan kewajiban;
 Keprofesionalan;
 Partisipatif;
 Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
 Keterbukaan;
 Akuntabilitas;
 Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
 Ketepatan waktu; dan
 Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

5
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARADAN REFORMASI BIROKRASIREPUBLIK
INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
STANDAR PELAYANAN
Komponen Standar Pelayanan Publik
Siklus Penyusunan SPP
Sanksi Hukum
Simulasi sistem SPP……….
LATAR BELAKANG
Undang-Undang No 25 Tahun 2009 pasal 10 tentang PELAYANAN PUBLIK :
1. Penyelenggara berkewajiban melaksanakan evaluasi terhadap
kinerja pelaksana di lingkungan organisasi secara berkala dan berkelanjutan.
2. Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (I),
penyelenggara berkewajiban melakukan upaya peningkatan kapasitas
pelaksana.
3. Evaluasi terhadap kinerja pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan indikator yang jelas dan terukur dengan
memperhatikan perbaikan prosedur dan/atau penyempurnaan organisasi
sesuai dengan asas pelayanan publik dan peraturan perundang-undangan .
LATAR BELAKANG
 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei
Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik : “Untuk
peningkatan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan, perlu dilakukan
evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik”
Pelaksanaan SKM
TUJUAN SASARAN
1. Mendorong partisipasi masyarakat dalam
Untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat menilai kinerja pelayanan
sebagai pengguna layanan dan meningkatkan 2. Meningkatkan kualitas pelayanan
kualitas penyelenggaraan pelayanan publik 3. Mendorong inovasi pelayanan publik
4. Mengukur tingkat kepuasan masyarakat

SKM
SKM
MANFAAT RUANG LINGKUP
1. Mengetahui kelemahan atau kekuatan unit 1. Persyaratan
penyelenggara pelayanan publik 2. Prosedur
2. Mengetahui kinerja penyeleggara secara periodik 3. Waktu Pelayanan
3. Bahan penetapan kebijakan dalam 4. Biaya/Tarif
perbaikan pelayanan 5. Produk spesifikasi jenis pelayanan
4. Partisipasi aktif masyarakat dalam
6. Kompetensi pelaksana
penyelenggaraan pelayanan publik
5. Memacu persaingan positif antar unit 7. Perilaku pelaksana
penyelenggara pelayanan 8. Penanganan pengaduan, saran dan masukan
6. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit 9. Sarana dan Prasarana
pelayanan.
PERMEN PAN & RB No. 14 Tahun 2017
tentang
Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan
Publik
PELAKSANAAN
Pasal 1 :
(1) Penyelenggara pelayanan publik wajib melakukan Survei Kepuasan
Masyarakat secara berkala minimal 1 (satu) kali setahun.
(2) Survei dilakukan untuk memperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat.
PELAKSANAAN
Pasal 2:
Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan terhadap unit
penyelenggaraan pelayanan publik menggunakan indikator dan
metodologi survei yang sudah ditentukan
PELAKSANAAN
Pasal 3:
1) Dalam melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat, unit penyelenggara
dapat bekerjasama dengan lembaga lain.
(2) Lembaga lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu lembaga
yang memiliki kredibilitas dan reputasi di bidang penelitian dan survei.
PELAKSANAAN
Pasal 4:
(1) Penyelenggara pelayanan publik wajib mempublikasikan hasil Survei
Kepuasan Masyarakat.
(2) Laporan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat dilaporkan kepada
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
PELAKSANAAN
Pasal 6 :
Penyelenggara wajib melaksanakan evaluasi terhadap hasil survei
kepuasan masyarakat dari Unit Pelayanan Publik.
PRINSIP PELAKSANAAN SKM
1. Transparan
Hasil survei kepuasan masyarakat harus dipublikasikan dan mudah
diakses oleh seluruh masyarakat.
2. Partisipatif
Dalam melaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat harus melibatkan
peran serta masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan
hasil survei yang sebenarnya.
3. Akuntabel
Hal-hal yang diatur dalam Survei Kepuasan Masyarakat harus dapat
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara benar dan konsisten
kepada pihak yang berkepentingan berdasarkan kaidah umum yang
berlaku.
PRINSIP PELAKSANAAN SKM

4. Berkesinambungan
Survei Kepuasan Masyarakat harus dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan untuk mengetahui perkembangan peningkatan kualitas
pelayanan.
5. Keadilan
Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat harus menjangkau semua
pengguna layanan tanpa membedakan status ekonomi, budaya, agama,
golongan dan lokasi geografis serta perbedaan kapabilitas fisik dan
mental.
6. Netralitas
Dalam melakukan Survei Kepuasan Masyarakat, surveyor tidak boleh
mempunyai kepentingan pribadi, golongan, dan tidak berpihak.
RUANG LINGKUP
1. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan,
baik persyaratan teknis maupun administratif.
2. Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan,
termasuk pengaduan.
3. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
4. Biaya/Tarif )*
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus
dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.
RUANG LINGKUP
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis
pelayanan.
6. Kompetensi Pelaksana **)
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan pengalaman.
7. Perilaku Pelaksana **)
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan.
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan
tindak lanjut.
9. Sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan.
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana
untuk benda yang tidak bergerak (gedung).
Catatan:

*) Unsur 4, dapat diganti dengan bentuk pertanyaan lain, jika


dalam suatu peraturan perundangan biaya tidak dibebankan
kepada penerima layanan (konsumen). Contoh: pembuatan
KTP, biaya oleh UU dinyatakan gratis.
**) Unsur 6 dan Unsur 7, dapat diganti dengan bentuk
pertanyaan lain, jika jenis layanan yang akan disurvei berbasis
website.
Metode Survei
 Survei periodik adalah survei yang dilakukan oleh penyelenggara
pelayanan publik terhadap layanan publik yang diberikan kepada
masyarakat. Survei ini, dapat dilakukan secara tetap dengan jangka waktu
(periode) tertentu. Survei dapat dilakukan setiap 3 bulanan (triwulan), 6
bulanan (Semester) atau 1 (satu) tahun.
 Penyelenggara pelayanan publik setidaknya minimal melakukan survei 1
(satu) tahun sekali.
 Untuk melakukan survei secara periodik mempergunakan pendekatan
metode kualitatif dengan pengukuran menggunakan Skala Likert yaitu
skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu jenis layanan
publik.
 Pada skala Likert responden diminta untuk menentukan tingkat
persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu
dari pilihan yang tersedia
Pelaksana Survey
a. Pelaksana survei adalah setiap unit penyelenggara pelayanan yang
terdapat pada lembaga negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan
publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk
kegiatan pelayanan publik.
b. Apabila dilaksanakan sendiri atau unit indepeden yang sudah
berpengalaman. Unit independen tersebut dapat dilaksanakan oleh:
Badan Pusat Statistik (BPS), Perguruan Tinggi (Pakar), Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), Pelaku Usaha atau kombinasi dari unit-
unit dimaksud, perlu dilakukan melalui Perjanjian kerjasama dengan
unit independen, untuk dibuatkan berita acara.
Tahapan Survey
Pelaksanaan SKM terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik dapat dilaksanakan melalui tahapan perencanaan,
persiapan, pelaksanaan,vpengolahan dan penyajian hasil
survei, yang mencakup langkah-langkah, sebagai berikut:
1. Menyusun instrumen survei;
2. Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel;
3. Menentukan responden;
4. Melaksanakan survei;
5. Mengolah hasil survei;
6. Menyajikan dan melaporkan hasil.
Pembuatan Kuesioner
 Ruang lingkup 9 Indikator, kecuali ada layanan yang bebas
biaya
 Tambahan sub indikator
- Sarana prasarana → Toilet, Parkir, ruang tunggu, dll
 Tambahan indikator
- Level sama dengan 9 indikator
- Termasuk : Masukan dari masyarakat untuk peningkatan
layanan di UPP….
- Pelaporan tidak termasuk ke dalam SKM
Teknik Survey
Untuk melakukan survei dapat menggunakan teknik survei,
antara lain:
1. Kuesioner dengan wawancara tatap muka;
2. Kuesioner melalui pengisian sendiri, termasuk yang
dikirimkan melalui surat;
3. Kuesioner elektronik (e-survei);
4. Diskusi kelompok terfokus;
5. Wawancara tidak berstruktur melalui wawancara mendalam
Tabel Pengambilan Sampel
ANALISA HASIL SURVEI DAN RENCANA
TINDAK LANJUT
 Oleh karena itu, hasil analisa ini perlu dibuatkan dan direncanakan tindak
lanjut perbaikan. Rencana tindak lanjut perbaikan dapat dilakukan dengan
prioritas dimulai dari unsur yang paling buruk hasilnya. Penentuan
perbaikan harus direncanakan tindak lanjut dengan prioritas perbaikan
jangka pendek (kurang dari 12 bulan), jangka menengah (lebih dari 12
bulan, kurang dari 24 bulan), atau jangka panjang (lebih dari 24 bulan).
 Rencana tindak lanjut perbaikan hasil SKM dapat dituangkan dalam tabel
berikut:
Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM,
Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan

Nilai Nilai Nilai Interval Mutu Kinerja Unit


Persepsi Interval Ikm Konversi Ikm Pelayanan Pelayanan

1. 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak baik

2. 2,60 – 3,064 65,00 –76,60 C Kurang baik

3. 3,0644 – 3,532 76,61--88,30 B Baik

4. 3,5324– 4,0 88,31--100,00 A Sangat Baik

)* Bagaimana dengan Pemrpov Jateng ?


Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM,
Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan

Nilai Nilai Nilai Interval Mutu Kinerja Unit


Persepsi Interval Ikm Konversi Ikm Pelayanan Pelayanan

1. 1,00 < x <= 1,75 25,00 < x <= 43,75 D Tidak baik

2. 1,75 < x <= 2,50 43,75 < x <=62,50 C Kurang baik

3. 2,50 < x <=3,25 62,50< x <=81,25 B Baik

4. 3,25 < x <= 4,0 81,25 < x <=100 A Sangat Baik

)* Berdasarkan perhitungan skala


Quadrant Analysis (Importance & Performance
Analysis)

K
E
Prioritas Utama Pertahankan
P
(A) Prestasi
E
(B)
N
T
I
N Prioritas Rendah
G Berlebihan
(C)
A (D)
N

KINERJA
Ruang Lingkup ESKM
 Dokumen Standard Pelayanan Publik
- Adakah evaluasi ?
- Validasi ?
 Pelaksanaan SKM :
- Pembuatan Kuesioner
- Input isian responden : Manual admin UPP dan Online dari
masyarakat
- Laporan Otomatis )*

)* Tetap ada input hasil analisa masukan dari masyarakat dan


penyusunan RTL
Input kuesioner Aplikasi ESKM
 Input data dari responden : Manual dari admin UPP → Bisa manual
juga bisa sistem, verifikasi melalui email
 Hasil kegiatan SKM tiap unit pelayanan di OPD Provinsi Jateng →
Menjadi LAPORAN dari UPP dan OPD
 Rekapitulasi hasil kegiatan SKM di Biro Organisasi
 Pembuatan kuesioner untuk tiap unit pelayanan di OPD → apakah
ada OPD yang melaksanakan SKM ?
 Input kuesioner SKM tiap unit pelayanan → Bisa dari masyarakat,
verifikasi melalui email.
 Rekap data masukan terbuka dari responden untuk perbaikan
layanan
 Rencana tindak lanjut
Tingkatan Sistem E-SKM
BIRO ORGANISASI

OPD 1 OPD 2 OPD n

Unit
Pelayanan 1 Kab/Kota

Unit
Pelayanan n

Adakah OPD yang memiliki SPP dan


menjalankan SKM ????
Data Yang dibutuhkan
 List Unit Pelayanan Publik dan OPD yang akan dibuatkan E-
SKM
 Profil singkat tiap Unit Pelayanan Publik : TUPOKSI,
STRUKTUR ORGANISASI, “STANDARD PELAYANAN
PUBLIK”
 Kuesioner di tiap UNIT PELAYANAN PUBLIK.
 Periode pelaksanaan SKM
Alur
Membuat Pengisian Kalkulasi Analisa Data
Start
kuesioner kuesioner data Kuantitatif

- Online
- Manual

Feedback / tindak
lanjut: Regulasi,
program dll Penyusunan
Laporan Analisa Data
rekomendasi
otomatis Kualitatif
dan RTL
Panduan Aplikasi ESKM
Survey Kepuasan Masyarakat
SIMULASI SISTEM
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai