Anda di halaman 1dari 5

Nama Anggota Kelompok :

1. Alfi Eko Safitri


2. Alim Zulianti
3. Amelia Nurfida Riana
4. Azizah Hermawati
5. Arthie Nityasari
6. Bahrudin Aldi Ramadan

LKPP 2018

1. Terdiri dari Laporan Keuangan apa saja?


a. Laporan Realisasi APBN
Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN
TA 2018 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan,
belanja, dan pembiayaan selama satu periode.
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL)
menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih
(SAL) selama satu periode
c. Neraca
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan
Pemerintah Pusat mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada akhir
periode
d. Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang
menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh Pemerintah
untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan selama satu periode
e. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai
sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas untuk periode yang
berakhir.
f. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan perubahan-perubahan dalam
bentuk ekuitas yang masuk ke dalam Neraca pada akhir periode
g. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan kebijakan makro,
kebijakan fiskal, metodologi penyusunan LKPP, dan kebijakan akuntansi
yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-
pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal
pelaporan keuangan serta beberapa informasi tambahan yang diperlukan.
2. Siapa yang menyusun?
LKPP disusun oleh Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan,
Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Indonesia
3. Bagaimana mekanisme / alur penyusunannya?

LKPP Tahun 2018 merupakan konsolidasian atas laporan keuangan entitas


pelaporan BUN dan entitas pelaporan K/L. LKKL merupakan konsolidasian
dari laporan keuangan entitas akuntansi satuan kerja di bawahnya.
Pasal 4 PMK 59/PMK.06/2005 tanggal 20 Juli 2005 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan menyatakan bahwa: ayat (1) KPPN
menyusun Laporan Arus Kas, Neraca KUN, dan Laporan Realisasi
Anggaran di wilayah kerjanya, dan ayat (3) menyatakan laporan keuangan
dimaksud disampaikan ke Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan setiap
bulan. Untuk mempermudah proses penyusunan laporan keuangan di
maksud, dibutuhkan petunjuk bagi KPPN dan Kanwil Ditjen
Perbendaharaan dalam melaksanakan ketentuan tersebut. Tata cara
penyajian laporan keuangan tingkat kuasa Bendahara Umum Negara KPPN
dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan diatur sebagai berikut:
1. Sistematika Isi Laporan Keuangan
2. Rincian Laporan Keuangan
3. Ilustrasi Laporan Keuangan Kuasa BUN KPPN dan Kanwil
LKPP juga dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP),
yang terdiri dari Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN)
dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara (BUN) menyelenggarakan Sistem Akuntansi Bendahara
Umum Negara (SA-BUN) untuk menghasilkan Laporan Keuangan BUN.
SA-BUN terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pusat (SiAP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Utang Pemerintah (SAUP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Hibah (SIKUBAH), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Investasi Pemerintah (SAIP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pengelolaan Penerusan Pinjaman (SAPPP), Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (SATD), Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Subsidi (SABS), Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Lain-lain (SABL), Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus (SATK), dan Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya (SAPBL). SiAP
menghasilkan Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat dan Neraca Kuasa BUN
sebagai data yang akan direkonsiliasi dengan data SAI.
4. Siapa yang mengaudit?
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, UU
Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, dan UU Nomor
15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2018, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bertugas untuk
mengaudit laporan keuangan pemerintah pusat. Tanggung jawab BPK
adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan
pemeriksaan BPK. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK
mematuhi kode etik BPK, serta merencanakan dan melaksanakan
pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan
keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

5. Kapan terbitnya?
Pada bulan Mei untuk LKPP 2018, tetapi UU No 1 Tahun 2004 tentang
pembendahaaraan negara. Sebelum disampaikan kepada DPR, LKPP
disampaikan terlebih dahulu pada badan pemeriksa keuangan paling lambat
tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir, untuk diperiksa.
6. Laporan Hasil Pemeriksaan:
a. Ringkasan Eksekutif
Pada LHP LKPP Ringkasan Eksekutif harus memuat Dasar Hukum
Pemeriksaan, Lingkup dan Tanggung Jawab, Tujuan Pemeriksaan,
Standar Pemeriksaan, Pelaporan Hasil Pemeriksaan atas LKPP Tahun
2018, Opini BPK atas LKPP Tahun 2018, Hasil Pemeriksaan SPI dan
Kepatuhan Terhadap Ketentua Peraturan Perundang-undangan,
Rekomendasi pada LHP atas SPI dan Kepatuhan, Penjelasan lebih
rinci atas hasil pemeriksaan dan Rekomendasi, Perkembangan
Opini LKKL dan LKBUN, dan Hasil Reviu atas Pelaksanaan
Transparansi Fiskal. Pada LHP LKPP Ringkasan Eksekutif sudah
mencakup ringkasan hasil audit terhadap LKPP.
b. Laporan Keuangan
Pada LHP LKPP Laporan Keuangan berisi mengenai temuan BPK
kejanggalan-kejanggalan yang ada pada laporannkeuangan, aset,
kewajiban, pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
c. Sistem Pengendalian Internal
Dalam pemeriksaan atas LKPP, BPK mempertimbangkan Sistem
Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Pusat untuk menentukan
prosedur pemeriksaan dengan tujuan untuk menyatakan opini atas
laporan keuangan dan tidak ditujukan untuk memberikan keyakinan atas
SPI. LHP SPI di terbitkan karena adanya kelemahan-kelemahan dalam
pengendalian dan operasi internal. Seluruh kelemahan yang terjadi
dalam SPI kemudian akan di ungkapkan oleh BPK yang di sebut sebagai
“kondisi yang dapat dilaporkan”.
d. Laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan
Berisi:
a) Resume laporan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan,
b) Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-
undangan, dan
c) Hasil pemantauan tindak lanjut peraturan perundang-undangan.
e. Pelaksanaan Transparansi Fiskal
Pada LHP LKPP berisi mengenai transpransi dan akuntabilitas
keuangan negara dalam peraturan perundang-undangan serta kebijakan
fiskal pada tahun yang bersangkutan. Pada LHP LKPP Pelaksanaan
transparansi fiskal, BPK memberikan opini mengenai pelaporan fiskal,
serta perkiraan fiskal dan penganggaran, analisis dan managemen resiko
fiskal. Review BPK pada pelaporan fiskal mencakup frekuensi fan
ketepatan waktu, kualitas, dan integritas. Sedangkan, pada perkiraan
fiskal dan penganggaran mencakup ketertiban dan kredibilitas. Pada
analisis dan managemen resiko fiskal mencakup managemen resiko dan
koordinasi fiskal

Anda mungkin juga menyukai