Anda di halaman 1dari 2

Dasar dan Funsi Agroekosistem

Dasar dan fungsi agroekosistem ialah untuk mewujudkan kebijakan


pangan nasional menyangkut:
a. Terjaminnya pangan (food availability),
Terjaminnya pangan dapat dicirikan oleh terbebasnya koncumen dari
bahan dan atau jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan. Hal tersebut
merupakan salah saru upaya untuk melindungi konsumen dari pangan yang idak
memenuhi standar dan persyaratan kesehatan (Hapsari et al., 2015)
b. Ketahanan pangan (food security),
Konsep ketahanan pengan (food security) lebih luas dibandingkan dengan
konsep swasembada pangan yang hanya berorientasi pada aspek fisik kecukupan
produksi bahan pangan. Beberapa ahli sepakat bahwa ketahanan pangan minimal
mengandung dua unsur pokok, yaitu ketersediaan pangan dan aksesibilitas
masyarakat terhadap bahan pangan tersebut. Salah satu dari unsur diatas tidak
terpenuhi, maka suatu negara belum dapat dikatakan mempunyai ketahanan pangan
yang baik. Walaupun pangan tersedia cukup di tingkat nasional dan regional, tetapi
jika akses individu untuk memenuhi kebutuhan pangannya tidak merata, maka
ketahanan pangan masih dikatakan rapuh (Prabowo, 2010).
c. Akses pangan (food accessibility),
Akses pangan merupakan kemampuan rumah tangga untuk secara periodik
memenuhi sejumlah pangan yang cukup melalui kombinasi cadangan pangan
mereka sendiri dan hasil dari rumah atau pekarangan sendiri, pembelian, barter,
pemberian, pinjaman dan bantuan pangan. Untuk mewujudkan hal tersebut disuatu
wilayah pedesaan dipengaruhi oleh aspek fisik, ekonomi dan sosial. Aspek fisik
yaitu aspek yang diperlihatkan oleh kemampuan memproduksi pangan masyarakat
setempat atau swasembada pangan, kondisi infrastruktur dasar seperti jalan, pasar,
sarana dan prasarana transportasi darat maupun air yang berkaitan dengan
kebutuhan untuk berproduksi maupun untuk meningkatkan kualitas hidup dan
aspek social yaitu aspek yang dapat dirinci menjadi beberapa indikator yang
menggambarkan kemampuan akses masyarakat terhadap pangan (Wibowo et al.,
2018).
d. Kualitas pangan (food quality)
Kualitas produk makanan sangat penting bagi konsumen maupun produsen
makanan. Kualitas pangan ini merupakan karakteristik kualitas dari makanan yang
dapat diterima oleh konsumen. Kualitas pangan tidak bisa diukur dengan mekanik,
namun dapat dievaluasi berdasarkan gizi yang terkandung di dalamnya serta
berdasarkan tingkat bahan yang digunakan, rasa dan penampilan produk. Adapun
faktor yang memperngaruhi kualitas pangan yaitu warna, penampilan, bentuk,
temperature, tekstur, aroma, tingkat kematangan an rasa (Fiani dan Japarianto,2012).
e. Keamanan pangan (food safety)
Secara fisikawi, keamanan pangan dapat ditentukan oleh ada tidaknya
kontaminasi dari bahan-bahan yang tidak dapat dicerna seperti plastik, logam,
maupun bahan yang dapat menggagu pencernaan manusia. Secara kimiawi dapat
berasal dari zat-zat kimia berbahaya yang tidak boleh digunakan sebagai bahan
pangan seperti formalin, boraks, dan insektisida serta bahan tambahan makanan
yang dibatasi penggunaannya seperti asam benzoat, askorbat, laktat sitrat dan bahan
tambahan pangan lainnya sesuai dengan SNI 01-0222-1995. Bahaya mikrobiologi
berasal dari adanya bakteri-bakteri patogen maupun racun yang ditimbulkannya
pada bahan pangan (Rinto et al., 2009).

Fiani, S. M. dan Japarianto, Edwin. 2012. Analisa Pengaruh Food Quality dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti
Ganeps di Kota Solo. J. Manajemen Pemasaran. 1(1):1-6.
Hapsari, Anantamurti., Pujawan, I Nyoman dan Karningsih, Putu Dana. 2015.
Design Framework Quality Risk Management for Supply Chain at PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia, Surabaya Plant. Prosiding Seminar
Nasional Manajemen Teknologi XXII. ITS : Surabaya.
Prabowo, Rossi. 2010. Kebijakan Pemerintah dalam Mewujudkan Ketahanan
Pangan di Indonesia. J. Mediagro. 6(2):62-73.
Rinto., Arafah, Elmeizi dan Utama, Susila Budi. 2009. Kajian Keamanan Pangan
(Formalin, Garam dan Mikroba) pada Ikan Sepat Asin Produksi Indralaya.
J. Pembangunan Manusia. 8(2).
Wibowo, Y. E., Yusra, Abdul H. A. dan Sudrajat, J. 2018. Akses Pangan Rumah
Tangga Petani Padi Sawah di Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai
Kakap Kabupaten Kubu Raya. J. Sains Mahasiswa Pertanian. 7(3):1-10.

Anda mungkin juga menyukai