Anda di halaman 1dari 6

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. NUR APRILIANINGSIH (108118069)


2. SOFIA AINA (108118044)
3. NENG FATIMAH (108118059)

TINGGINYA KEJADIAN PENYAKIT TBC DI INDONESIA TAHUN 2018

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TBC) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
menjadi tantangan global. Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan
oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Indonesia merupakan salah satu negara yang
mempunyai beban tuberkulosis yang terbesar diantara 8 negara yaitu India (27%), China
(9%), Indonesia (8%), Philippina (6%), Pakistan (5%), Nigeria (4%), Bangladesh (4%) dan
Afrika Selatan (3%) (Global Tuberculosis Report, 2018; hal. 1). Masih terdapat tantangan
yang perlu menjadi perhatian yaitu meningkatnya kasus TB-MDR, TB-HIV, TB dengan
DM, TB pada anak dan masyarakat rentan lainnya. Hal ini mendorong pengendalian
tuberkulosis nasional terus melakukan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi
program.
Secara global kasus baru tuberkulosis sebesar 6,4 juta, setara dengan 64% dari
insiden tuberkulosis (10,0 juta). Tuberkulosis tetap menjadi 10 penyebab kematian
tertinggi di dunia dan kematian tuberkulosis secara global diperkirakan 1,3 juta pasien
(WHO, Global Tuberculosis Report, 2018). Beban penyakit yang disebabkan oleh
tuberkulosis dapat diukur dengan insidens, prevalensi, dan mortalitas/kematian.
Angka insiden tuberkulosis Indonesia pada tahun 2017 sebesar 319 per 100.000
penduduk dan angka kematian penderita tuberkulosis 40 per 100.000 penduduk. (Global
Tuberculosis Report WHO, 2018). Indikator yang digunakan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada tahun 2015-2019 adalah
prevalensi berbasis mikroskopis saja. Hal ini mengakibatkan angkanya lebih rendah dari
hasil survei prevalensi tuberkulosis tahun 2013-2014 yang telah menggunakan metode
yang lebih sensitif yaitu konfirmasi bakteriologis yang mencakup pemeriksaan
mikroskopis, molekuler dan kultur. (Kesehatan, 2019)Target prevalensi tuberkulosis tahun
2017 dalam RPJMN sebesar 262 per 100.000 penduduk dengan capaian sebesar 254 per
100.000 penduduk dan pada tahun 2018 target sebesar 245 per 100.000 penduduk dengan
capaian sebesar 254 per 100.000 penduduk.(profil kesehatan indonesia 2018, 2018)
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Ilyas Ibrahim tahun 2017, faktor-faktor
yang mempengaruhi TB Paru adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
penyakit TB Paru. Pada faktor ini berdasarkan uji statistik diperoleh p-value 0,002 ini
artinya ada pengaruh yang sangat signifikan antara pengetahuan dengan kejadian TB Paru.
(Ibrahim, 2017) Selain itu, menurut penelitian Edza Aria Wikurendra tahun 2019 bahwa
kurangnya pola hidup sehat di masyarakat juga menjadi salah satu faktor penyebab TB
Paru.(Edza Aria Wikurendra, 2019)

B. Masalah Yang Akan Dipecahkan


Tingginya kejadian penyakit TBC di Indonesia tahun 2018 disebabkan oleh:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tuberkulosis
2. Kurangnya pola hidup sehat di masyarakat

C. Kelompok Sasaran
Populasi sasaran adalah seluruh penderita tuberkulosis dan masyarakat yang tidak terkena
tuberkulosis.

D. Hasil Yang Diharapkan


Masyarakat yang dijadikan sasaran dalam kegiatan ini diharapkan mampu memahami
mengenai penyakit tuberkulosis dan bagaimana cara menerapkan pola hidup sehat di
lingkungan masyarakat.

II. Tujuan

A. Tujuan Umum
Tercapainya target pengendalian penderita tuberkulosis di indonesia tahun 2020

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang penyakit tuberkulosis dan penerapan pola hidup
sehat diharapkan akan didapat :
1. Menjelaskan pengertian penyakit TBC
2. Menjelaskan tanda penyakit TBC
3. Menjelaskan gejala penyakit TBC
4. Menjelaskan penyebab penyakit TBC
5. Menjelaskan pencegahan penyakit TBC
6. Menjelaskan cara pengobatan penyakit TBC
7. Menjelaskan cara penerapan pola hidup sehat.

III. Sumber Dan Hambatan


A. Sumber
1. Tenaga kesehatan
2. Media lokal
3. Dukungan dari dosen pembimbing
B. Hambatan
1. Terbatasnya waktu penyuluhan
2. Terbatasnya tenaga kesehatan yang berpengalaham
3. Terbatasnya kesadaran masyarakat mengenai pengendalian TBC

IV. Metode Dan Kegiatan


A. Metode
1. Ceramah dan diskusi dengan Power point dan lembar balik
2. Komunikasi lewat media massa lokal

B. Kegiatan
No Kegiatan Waktu Tempat Penanggung Jawab
1 Membuat rencana ceramah Selasa, 22 Kampus Nur April
dan diskusi (SAP) Oktober 2019
2 Membuat materi diskusi Selasa, 19 Kampus Sofia Aina
pendidikan kesehatan November
2019
3 Membuat Lembar balik Senin, 02 Kampus Neng Fatimah
Desember
2019
4 Melakukan Pendidikan Selasa, 03 Balai Desa Nur Aprilianingsih
Kesehatan kepada Desember Cerme dibantu semua
masyarakat desa Cerme 2019 anggota

Daftar Pustaka
1. Edza Aria Wikurendra (2019) ‘FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEJADIAN TB PARU DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA’, p. 4. Available
at: file:///C:/Users/Nur Apriliya Ningsih/Downloads/1. FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEJADIAN TB PARU DAN UPAYA
PENANGGULANGANNYA - EDZA ARIA WIKURENDRA, S.KL, M.KL.pdf.

2. Ibrahim, I. (2017) ‘FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TB PARU DI


WILAYAH KOTA TIDORE’, 2(1), pp. 34–40. Available at: file:///C:/Users/Nur
Apriliya Ningsih/Downloads/1. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEJADIAN TB PARU DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA - EDZA ARIA
WIKURENDRA, S.KL, M.KL.pdf.

3. Kesehatan, J. (2019) ‘Rencana aksi kegiatan’.

4. profil kesehatan indonesia 2018 (2018).


RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN/
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui yang benar


Sasaran : Semua ibu yang berada di ruang nifas mawar
Waktu : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Ruang mawar RSUD MAJENANG

TIU : Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang teknik menyusui yang benar, diharapkan
ibu dapat menerapkan teknik menyusui yang benar kepada bayinya

TIK : Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang teknik menyusui yang benar, diharapkan
ibu dapat :
1. Menjelaskan manfaat menyusui
2. Menjelaskan langkah-langkah menyusui yang benar
3. Menerapkan teknik menyusui yang benar

Materi Belajar :
1. Manfaat menyusui
2. Teknik menyusui yang benar

Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi

Media :
1. Leaflet

Evaluasi :
1. Jelaskan manfaat menyusui
2. Jelaskan teknik menyusui yang benar
3. Contohkan penerapan teknik menyusui yang benar
RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN/
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Masalah : Tingginya Kejadian Penyakit TBC Di Indonesia Tahun 2018 yang disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan mengenai TBC dan kurangnya pola hidup sehat di
masyarakat.

Topik : Pengendalian penderita tuberkulosis di indonesia


Sasaran : Masyarakat yang tidak terkena tuberkulosis.
Waktu : 09.00 WIB - Selesai
Tempat : Balai Desa Cerme

TIU : Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit TBC dan penerapan pola hidup
sehat, diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang penyakit TBC dan pola hidup
sehat.

TIK : Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit TBC dan penerapan pola hidup
sehat, diharapkan penderita dan masyarakat dapat :
1. Menjelaskan pengertian penyakit TBC dengan benar
2. Menyebutkan tiga tanda penyakit TBC
3. Menyebutkan tiga gejala penyakit TBC
4. Menjelaskan penyebab penyakit TBC dengan benar
5. Menyebutkan empat pencegahan penyakit TBC
6. Menjelaskan cara penerapan pola hidup sehat dengan benar

Materi Belajar :
1. Pengertian TBC
2. Tanda TBC
3. Gejala TBC
4. Penyebab penyakit TBC
5. Pencegahan penyakit tuberkulosis
6. Penerapan pola hidup sehat
Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi

Media :
1. Lembar balik
2. Power Point

Evaluasi :
1. Jelaskan pengertian penyakit TBC
2. Sebutkan tiga tanda penyakit TBC
3. Sebutkan tiga gejala penyakit TBC
4. Jelaskan penyebab penyakit TBC
5. Sebutkan empat pencegahan penyakit TBC
6. Jelaskan cara penerapan pola hidup sehat

Anda mungkin juga menyukai