Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

“PERBEDAAN ANTARA MENEGER DAN PEMIMPIN ”

KATON ABDUL VARID

N21016015

PRODI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “perbedaan antara manager dan pemimpin ” tepat pada waktunya.Dalam
penulisan makalah ini penulis ingin mengucapkan terima kasih. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun.Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan siapa saja yang membacanya.
Perbedaan Manager dengan Pemimpin

Warren Bennis dalam bukunya berjudul On Becoming Leader, menjelaskan perbedaan peran
antara manager dan pemimpin sebagai berikut :

 Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi


 Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal
 Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan
 Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus kepada orang
 Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin membangkitkan
kepercayaan
 Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif jangka
panjang
 Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin bertanya apa dan
mengapa
 Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap masa depan
 Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan
 Manager menerima status quo sedangkan pemimpin menantangnya
 Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya sendiri
 Manager melakukan hal-hal dengan benar sedangkan pemimpin melakukan hal-hal
yang benar

Dari perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang Manager hanya
berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi. Sedangkan seorang Pemimpin
berurusan dengan efektivitas, orang, memberdayakan dan menyalurkan potensi yang dimiliki
oleh orang lain.

Bila berhubungan dengan orang, maka kedudukan pemimpin dan manajer adalah sama,
bahwa mereka adalah atasan dan yang menjadi obyek kedudukan mereka adalah bawahan.
Tapi berhubungan dengan obyek ini juga ada perbedaan, bahwa pemimpin selalu dan hanya
berhubungan dengan orang-orang/para bawahan, sedangkan manajer tidak. Manajer yang
melakukan fungsi manajemen tidak selalu berhubungan dengan orang, tetapi juga bisa
dengan berbagai hal lain yang tidak berbentuk orang, seperti waktu kemudian dikenal
manajemen waktu, berhubungan dengan belajar maka disebut dengan manajemen belajar,
berhubungan dengan tujuan maka disebut dengan manajemen tujuan, dsb. Maka dari sini kita
bisa menyimpulkan istilah manajer diberikan dikarenakan ia melakukan fungsi manajemen
bukana karena semata-mata posisi dia sebagai atasan, karena itu juga ada tingkatan manajer,
seperti manajer tingkat atas (top manajer), manajer tingkat menengah (midle manajer) dan
manajer tingkat rendah (low manajer). Sedangkan seseorang disebut sebagai
pemimpin/pimpinan semata-mata karena posisi dia sebagai atasan. Karena itu dalam
kepemimpinan tidak dikenal dualisme kepemimpinan karena hanya akan memecah belah dan
menghancurkan.Pemimpinharuslahsatu.
Dengan demikian kita tahu, bahwa sesungguhnya antara pemimpin dan manajer memiliki
fungsi yang berbeda. Seorang pemimpin memiliki fungsi dasar adalah mengarahkan dan
menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan.
Sedangkan fungsi seorang manajer adalah managemen. Yaitu kegiatan-kegiatan seputar
perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing),
pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Seorang pemimpin sangat mungkin
menggunakan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan, tetapi itu bukan satu-satunya cara
untuk mencapai tujuan. Terutama untuk organisasi sosial/nirlaba, ternyata memiliki
kemampuan manajemen yang baik tidak selalu dapat mencapai kesuksesan. Pemimpinan
yang sukses adalah manajer. Sebagaimana yang akan saya tulis dalam “Kepemimpinan dalam
OrganisasiSosial”.
Dalam menjalankan fungsinya, seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan
kekuasaan jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan dapat
melakukan paksaan/hukuman untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan seorang pemimpin
lebih menekankan pengaruh/karisma yang dimilikinya sehingga bawahan secara sadar untuk
mengikuti arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi, memfasiltasi, dan berpastisipasi dalam
setiap kegiatan yang menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak dengan hadiah, paksaan
atau hukuman. Seorang manajer dipilih melalui jalur formal, seperti dipilih oleh komisaris
atau direktur, sedangkan pemimpin biasanya berdasar pilihan dan kontrak sosial dengan
anggotaataubawahan.
Kesimpulannya, manajemen hanyalah salah satu fungsi yang dilakukan seorang pemimpin.
Perbedaan lainnya adalah sebagai berikut:

pertama, dalam hal perencanaan manajer akan merencanakan sesuatu berdasarkan hal-hal
yang sifatnya prosedural, teknis, terarah, tegas, dan tidak bertele-tele namun jika pemimpin
tidak merencanakan sesuatu karena pemimpin tidak merancang rencana prosedural,
pemimpin lebih memiliki visi atau pandangan dalam perencanaannya

kedua, dalam hal pengaruh manajer memiliki pengaruh hanya dalam batasan formal, yang
artinya dia akan memiliki pengaruh ketika dia secara formal diberikan jabatan seorang
manajer kalau pemimpin memiliki pengaruh luas, kharismatik, dan energik dalam berpikir,
bahkan ketika pemimpin itu sudah tidak jadi pemimpin lagi, pendapat-pendapatnya akan
tetap di pertimbangkan dan diutamakan

ketiga, dalam mengatur sumber daya manusia di organisasinya Manajer akan memilih untuk
memberikan perintah ini dan itu ketimbang menunggu anak buahnya melakukan sesuatu
untuknya, misalnya manajer akan cenderung selalu memberikan tugas ini itu dan sebagainya,
tugas itu biasanya terkesan menuntut jika pemimpin justru akan memberikan kekuatan
wewenangnya untuk memberdayakan (empowering) anak buahnya, biasanya pemimpin akan
menjelaskan keinginan yang berkaitan dengan organisasi dengan anak buahnya, tanpa
menjelaskan bagaimana, apa, dan siapa yang harus merealisasikannya, namun justru anak
buahnya akan dengan senang hati merealisasikannya untuknya

keempat, dalam mengontrol organisasi dan anak buahnya Sang manajer akan cenderung
malas untuk memberikan perhatian moral dalam mengontrol anak buahnya, namun justru
lebih sering memberikan control yang sifatnya prosedural, seperti memberikan sanksi untuk
memotivasi anak buahnya yang sudah menunjukkan gejala penurunan performa hal ini
berbeda dengan sang pemimpin, karena pemimpin(leader) justru akan memberikan
kepedulian kepada anak buahnya jika performa anak buahnya menurun.

kelima, dalam hal tujuan yang ingin dicapai manajer memiliki tujuan yang jelas dan
memiliki target kuantitatif, yaitu mendapatkan hasil yang sudah digariskan perusahaan atau
organisasi miliknya namun pemimpin akan lebih suka memperbaiki sistem di organisasinya
yang ia rasakan kurang atau belum sempurna

Anda mungkin juga menyukai