Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB


UPT PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT LAWAWOI
Jl. Jend. Sudirman No. 31 UlualeTelp. (0421) 3581670 Kec. WatangPuluKab. Sidrap

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGELOLAAN LIMBAH PUSKESMAS

I. PENDAHULUAN

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan, sedangkan limbah


medis atau limbah klinis adalah semua hasil buangan yang berasal dari
instalasi kesehatan, fasilitas penelitian dan laboratorium. Menurut
Peraturan Pemerintah no. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) limbah medis termasuk dalam kategori
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dari sumber spesifik umum
karena menurut jenisnya limbah medis terdiri dari :
1. Limbah Benda Tajam adalah limbah yang dapat menyebabkan luka iris
atau tusuk;
2. Limbah Infeksius adalah limbah yang diduga mengandung bakteri,
virus, parasit dan jamur;
3. Limbah Patologis adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh;
4. Limbah Farmasi adalah limbah yang mengandung bahan-bahan
farmasi;
5. Limbah Kimia adalah limbah yang mengandung zat kimia;
6. Limbah Kemasan Bertekanan adalah limbah medis yang berasal dari
instalasi kesehatan yang memerlukan gas;
7. Limbah Logam Berat adalah limbah medis yang mengandung logam
berat..

II. LATAR BELAKANG

Limbah medis mengandung berbagai macam mikroorganisme patogen


yang dapat memasuki tubuh manusia melalui jalur tusukan, lecet atau
luka di kulit, membran mukosa, pernafasan, dan ingesti (mulut). Dampak
negatif jika limbah yang dihasilkan dari aktifitas Fasilitas pelayanan
kesehatan yang tidak dikelola dengan baik diantaranya terjadi pencemaran
lingkungan, penularan penyakit dan gangguan kesehatan. Untuk
mengendalikan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh limbah medis,

1
maka perlu dilakukan pengelolaan limbah medis secara benar sesuai
dengan Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004.
Pengelolaan limbah B3 adalah proses untuk mengurangi dan/atau
menghilangkan sifat bahaya dan/atau sifat racun sesuai PermenLHK
nomor P.56 Tahun 2015 tentang tata cara pengelolaan dan persyaratan
limbah bahan berbahaya dan beracun di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengelolaan limbah medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat
dilaksanakan secara internal oleh Fasilitas pelayana kesehatan itu sendiri
(onsite) dan kerjasama dengan pihak ke 3 (offsite). Dalam pengelolaan
limbah medis Fasilitas pelayanan kesehatan secara internal tetap
memperhatikan prosedur dan perundangan yang ada, yaitu: memiliki
tempat penyimpanan sementara (TPS)
Dalam kondisi incenerator di 2 Puskesmas dan 2 RS belum memiliki
ijin operasional dari Kementerian Lingkungan Hidup maka pemusnahan
limbah medis dilakukan oleh pihak ke 3 (tiga). Atas dasar tersebut
pemusnahan limbah medis padat Puskesmas dilakukan oleh pihak ke 3
(tiga) yang berijin dan berada dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kota.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum :
Untuk Mencegah terjadinya penularan penyakit, pencemaran
lingkungan dan gangguan kesehatan.
2. Tujuan Khusus :
- Monitoring pemilahan, pewadahan dan labeling, pengumpulan
limbah medis padat di Puskesmas.
- Monitoring pengangkutan dan pemusnahan limbah medis
Puskesmas oleh pihak ke 3 (tiga).

IV. TATA NILAI PUSKESMAS


Tata Nilai Puskesmas terdiri atas:
1. Kedisiplinan
Adalah suatu sikap menghargai, menghormati, patuh dan taat kepada
peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak
tertulis yang ada di tempat kerja.
dalam hal ini bagaimana petugas selalu mentaati praturan yang ada
di puskesmas
2. Kerjasama

2
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok
untuk mencapai tujuan bersama.
3. Kebersihan
Adalah Keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,
sampah dan bau. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya
kesehatan

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1 Pengelolaan limbah
B3 Monitoring dan pengawasan

Pemilahan limbah B3
Penyimpanan Limbah B3
Pengiriman Limbah B3
Pencatatan dan pelaporan

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pemilahan
Pemilahan limbah medis dimulai dari sumber penghasil limbah
(seperti:ruang Poli Umum, Poli Gigi, Pelayanan Imunisasi, Poli
TB/Kusta, Laboratorium, KIA, ruang perawatan, IGD dan Pustu
Poskesdes) berdasarkan jenis kategorinya: tajam (misal:jarum suntik),
medis non-tajam (misal:handscoon, kapas dll) dan non medis.
2. Pewadahan dan labeling
Wadah harus selalu tersedia di semua lokasi sumber penghasil
limbah. Kantong dan safety box harus bermutu dan terjamin. Limbah
infeksius menggunakan kantong warna kuning. Kantong yang sudah
digunakan tidak boleh digunakan kembali dan diganti dengan yang
baru. Limbah medis tajam dikumpulkan dalam wadah (safety box) dan
sudah terisi maksimal ¾ penuh dan untuk kantong plastik sudah
terisi maksimal 2/3 bagian. Untuk antisipasi kekurangan safety box
maka kami menyarankan penggunaan botol bekas air mineral, jergen
dll.
Pewadahan limbah medis tajam dan labeling limbah medis
disesuaikan dengan Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/IX/2004.
Dan PermenLHK no P56 Tahun 2015.
3. Pengumpulan

3
Pengumpulan limbah medis dari semua penghasil limbah setiap
harinya di letakkan di TPS atau wadah yang sudah disediakan.
b. Pengangkutan
Pengangkutan limbah medis padat Puskesmas dilakukan oleh pihak
ke 3 (tiga) sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan disepakati.
c. Pemusnahan
Pemusnahanan dilakukan oleh pihak ke 3 (tiga) yang ditunjuk oleh
Dinas Kesehatan Kota.
d. Pencatatan dan Pelaporan
Melakukan pencatatan dan melaporkan timbulan limbah medis padat
setiap bulan ke Dinas Kesehatan Kota (Seksi Kesehatan Lingkungan).

VII. SASARAN
a. Sasaran kegiatan adalah limbah medis padat yang terdapat di Poli-poli
dan jejaring Puskesmas Lawawoi.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan Januari s/d Desember.
IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegitan dilaksanakan setiap 3 bulan.

X. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab


program dan dilaporkan kepada kepala UPT Puskesmas kemudian
dilaporkan di setiap akhir bulan dan disetor, ditujukan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang.

Mengetahui
Kepala UPT PuskesmasLawawoi Penanggung Jawab

drg.Mulyana, M.Kes Nurlina


NIP : 19660921 200312 2 004 Nip.19840415 201001 2 029

Anda mungkin juga menyukai