Anda di halaman 1dari 1

ezky Herbiyono sama sekali belum pernah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya

Penyidikan (SPDP) dari KPK,” ujar Maqdir melalui keterangan tertulis, Senin (24/2).

Tidak hanya itu, Maqdir juga menyebut Nurhadi yang juga menjadi tersangka dalam
perkara itu, baru mengetahui adanya SPDP jauh setelah surat itu diterbitkan KPK.

“Sedangkan Nurhadi baru tahu adanya SPDP yang ditujukan padanya jauh-jauh hari
setelah tanggal yang tertera dalam SPDP Nurhadi karena KPK mengirimkannya dengan
begitu saja ke rumah kosong di wilayah kota Mojokerto,” katanya.

Maqdir mengklaim baru mengetahui adanya penetapan tersangka terhadap Nurhadi


setelah KPK memanggil seorang saksi pada 10 Desember 2019 serta konferensi pers.
Kata dia, saat itu Nurhadi belum menerima SPDP dari KPK.

“Itu berarti KPK tidak pernah menerbitkan SPDP kepada Rezky Herbiyono dan Nurhadi.
Kalaupun KPK mengeluarkan SPDP untuk Rezky Herbiyono dan Nurhadi, itu berarti
proses pemberitahuannya telah dilakukan dengan melanggar hukum acara yang berlaku
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 227 KUHAP,” jelasnya.

Maqdir juga mempermasalahkan penetapan tersangka terhadap Nurhadi dan Rezky


Herbiyono yang tanpa diawali pemeriksaan terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai