Jembatan adalah sebuah infrastruktur yang vital bagi suatu wilayah untuk menghubungkan daerah yang dibatasi oleh sungai, drainase, serta aliran air lainnya yang memisahkan suatu jalan atau wilayah . Di Indonesia, jumlah total Jembatan ± 93.000 buah, sebagian besarnya dibangun pada rentang tahun 1970 – 1980 sehingga masa layan jembatan sudah melebihi 30 tahun. Dalam Masa Layan kapasitas struktur jembatan akan mengalami degradasi akibat dari faktor usia, akomodasi beban, faktor lingkungan. sehingga diperkirakan lebih dari 50% jembatan sudah mengalami kerusakan kecil, sedang , maupun besar.Hal ini mengdentifikasi dan mendeteksi kerusakan struktur sehingga dapat dilakukan usaha perbaikan terhadap struktur. Pemeriksaan kesehatan terhadap struktur dapat dilakukan dengan metode inspeksi langsung dan metode pengujian yang sifatnya tidak merusak (Non Destructive Test). Inspeksi langsung merupakan metode yang paling sederhana dan mudah dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan visual terhadap sebuah struktur. Namun metode ini tidak dapat mendeteksi kerusakan yang terjadi didalam struktur seperti retak dalam. Begitu juga hasil pemeriksaan visual dilapangan dari berbagai inspector dapat memberikan hasil pengamatan yang berbeda. Metode Non Destructive Test merupakan metode yang umum dipakai dalam pemeriksaan kesehatan struktur karena metode ini tidak menyebabkan kerusakan terhadap struktur yang diuji. Jembatan Alue Raya dibangun pada tahun 1991 menggunakan SNI 03- 1725 - 1989 tentang tata cara perencanaan pembebanan jembatan jalan raya. Seiring dengan waktu standar tersebut tidak sesuai dengan kondisi terkini. Pertambahan penduduk berbanding lurus dengan pertambahan volume lalu lintas sehingga beban yang diterima oleh jembatan juga semakin meningkat.
1 2
Dengan dasar inilah yang membuat peneliti akan melakukan pengamatan
dengan judul “Studi Eksperimental Respon Struktur Jembatan dengan menggunakan Short Periode Seismograph (SPS)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, masalah yang dapat diangkat adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana respon struktur jembatan terhadap beban lalu lintas ( frekuensi dan lendutan)? 2. Bagaimana nilai Dynamic Load Amplification (DLA) dari jembatan akibat beban lalu lintas?
1.3 Tujuan Penelitian
Evaluasi ini bertujuan untuk Untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui respon struktur jembatan terhadap beban lalu lintas (frekuensi dan lendutan). 2. Untuk mengetahui nilai Dynamic Load Amplification (DLA) dari jembatan akibat beban lalu lintas.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengaplikasikan disiplin Ilmu yang diperoleh selama proses perkuliahan. 2. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca.
1.5 Batasan Penelitian
Adapun batas penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Modal Parameter mencakup kegiatan survei lapangan dan Assessment integritas jembatan serta rekomendasi perbaikan. 2. Jembatan yang di tinjau adalah jembatan Alue Awe 3. Jembatan merupakan jembatan PCI girder 4. Jembatan yang di teliti adalah pada single girder 5. Perekam sinyal menggunakan Short Periode Seismograph (SPS) 3
6. Data pengukuran dilakukan 45 menit
7. Analisis frekuensi menggunakan aplikasi Geopsy 8. Analisis Lendutan menggunakan DADISP 9. Sensor diletakkan ditengah gelagar 10. Pengukuran dilakukan setiap 1 bulan sekali 11. Frekuensi sampel sebesar 100 Hz 12. Beban lalulintas ada 2 jenis, yaitu ; beban lalulintas normal dan beban truk rencana 28 ton.