Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jembatan adalah sebuah infrastruktur yang vital bagi suatu wilayah untuk
menghubungkan daerah yang dibatasi oleh sungai, drainase, serta aliran air
lainnya yang memisahkan suatu jalan atau wilayah . Di Indonesia, jumlah total
Jembatan ± 93.000 buah, sebagian besarnya dibangun pada rentang tahun 1970 –
1980 sehingga masa layan jembatan sudah melebihi 30 tahun. Dalam Masa Layan
kapasitas struktur jembatan akan mengalami degradasi akibat dari faktor usia,
akomodasi beban, faktor lingkungan. sehingga diperkirakan lebih dari 50%
jembatan sudah mengalami kerusakan kecil, sedang , maupun besar.Hal ini
mengdentifikasi dan mendeteksi kerusakan struktur sehingga dapat dilakukan
usaha perbaikan terhadap struktur.
Pemeriksaan kesehatan terhadap struktur dapat dilakukan dengan metode
inspeksi langsung dan metode pengujian yang sifatnya tidak merusak (Non
Destructive Test). Inspeksi langsung merupakan metode yang paling sederhana
dan mudah dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan visual terhadap sebuah
struktur. Namun metode ini tidak dapat mendeteksi kerusakan yang terjadi
didalam struktur seperti retak dalam. Begitu juga hasil pemeriksaan visual
dilapangan dari berbagai inspector dapat memberikan hasil pengamatan yang
berbeda. Metode Non Destructive Test merupakan metode yang umum dipakai
dalam pemeriksaan kesehatan struktur karena metode ini tidak menyebabkan
kerusakan terhadap struktur yang diuji.
Jembatan Alue Raya dibangun pada tahun 1991 menggunakan SNI 03-
1725 - 1989 tentang tata cara perencanaan pembebanan jembatan jalan raya.
Seiring dengan waktu standar tersebut tidak sesuai dengan kondisi terkini.
Pertambahan penduduk berbanding lurus dengan pertambahan volume lalu lintas
sehingga beban yang diterima oleh jembatan juga semakin meningkat.

1
2

Dengan dasar inilah yang membuat peneliti akan melakukan pengamatan


dengan judul “Studi Eksperimental Respon Struktur Jembatan dengan
menggunakan Short Periode Seismograph (SPS)”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, masalah yang dapat diangkat
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana respon struktur jembatan terhadap beban lalu lintas ( frekuensi
dan lendutan)?
2. Bagaimana nilai Dynamic Load Amplification (DLA) dari jembatan akibat
beban lalu lintas?

1.3 Tujuan Penelitian


Evaluasi ini bertujuan untuk Untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui respon struktur jembatan terhadap beban lalu lintas
(frekuensi dan lendutan).
2. Untuk mengetahui nilai Dynamic Load Amplification (DLA) dari
jembatan akibat beban lalu lintas.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Mengaplikasikan disiplin Ilmu yang diperoleh selama proses perkuliahan.
2. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca.

1.5 Batasan Penelitian


Adapun batas penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Modal Parameter mencakup kegiatan survei lapangan dan Assessment
integritas jembatan serta rekomendasi perbaikan.
2. Jembatan yang di tinjau adalah jembatan Alue Awe
3. Jembatan merupakan jembatan PCI girder
4. Jembatan yang di teliti adalah pada single girder
5. Perekam sinyal menggunakan Short Periode Seismograph (SPS)
3

6. Data pengukuran dilakukan 45 menit


7. Analisis frekuensi menggunakan aplikasi Geopsy
8. Analisis Lendutan menggunakan DADISP
9. Sensor diletakkan ditengah gelagar
10. Pengukuran dilakukan setiap 1 bulan sekali
11. Frekuensi sampel sebesar 100 Hz
12. Beban lalulintas ada 2 jenis, yaitu ; beban lalulintas normal dan beban truk
rencana 28 ton.

Anda mungkin juga menyukai