Anda di halaman 1dari 9

Manajemen Perpustakaan Sekolah

Pengantar Ilmu Perpustakaan

Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam,


mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya
melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Pustakawan adalah seseorang yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan yang ditujukan untuk memberikan
layanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu
perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan.

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah, yang
merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan dan merupakan sumber belajar untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan dan tujuan pendidikan
umumnya.

Tujuan Perpustakaan
Tujuan keberadaan perpustakaan adalah:
1. Mengumpulkan bahan pustaka, yaitu secara terus menerus menghimpun atau mengumpulkan
sumber informasi yang relevan untuk dikoleksi.
2. Mengolah atau memproses bahan pustaka berdasarkan suatu sistem tertentu.
3. Menyimpan dan memelihara, yaitu mengatur, menyusun, dan memelihara, agar koleksi rapi,
bersih, awet, utuh, lengkap dan mudah diakses.
4. Menjadi pusat informasi, sumber belajar, penelitian, preservasi, rekreasi dan kegiatan ilmiah
lain.
5. Menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, masa sekarang dan masa
datang.

Fungsi Perpustakaan
Pada umumnya, fungsi perpustakaan meliputi pendidikan, penelitian, informasi, pembudayaan,
pelestarian, dan rekreasi.

Fungsi Perpustakaan Sekolah


Fungsi perpustakaan sekolah adalah:
1. Pusat kegiatan belajar mengajar.
Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan perpustakaan untuk mendukung proses belajar
mengajar.
2. Pusat penelitian sederhana.
Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan perpustakaan yang bermanfaat untuk
melaksanakan penelitian sederhana bagi peserta didik.
3. Pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi.
Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan pustaka yang bermanfaat untuk menambah
wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta rekreasi intelektual bagi peserta didik dan
tenaga kependidikan.

Komponen Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah


Sekolah wajib memiliki perpustakaan seperti yang diamanatkan Undang-undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 42 yang menyebutkan bahwa, sekolah wajib memiliki
perpustakaan.

Perpustakaan dalam sekolah merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting yang
memungkinkan para tenaga kependidikan dan peserta didik memperoleh kesempatan untuk
memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang ada.

Terdapat beberapa komponen terkait dengan penyelenggaraan perpustakaan sekolah, yaitu:


organisasi penyelenggaraan perpustakaan, gedung dan perabot, sumber daya manusia, koleksi,
layanan, program kegiatan dan promosi serta anggaran.

Organisasi Penyelenggaraan Perpustakaan


Kepala sekolah menetapkan keputusan tentang penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Dalam
sebuah penyelenggaraan sebuah institusi perpustakaan, diperlukan kelengkapan organisasi,
antara lain adalah: struktur organisasi, tata cara penyelenggaraan (berisi kebijakan standar
pelaksanaan perpustakaan), serta tempat dan waktu penyelenggaraan.

Kepala sekolah menunjuk tenaga pengelola perpustakaan sekolah yaitu guru atau tenaga lain
yang disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Untuk menjalankan Tujuan dan Fungsinya, perpustakaan dipimpin oleh Kepala Perpustakaan
yang ditunjuk/ditetapkan berdasarkan surat tugas/surat keputusan dari Kepala Sekolah.

Kepala Perpustakaan dalam pelaksanaannya dibantu oleh tenaga yang bertugas melaksanakan
fungsi layanan teknis, layanan pengguna dan promosi perpustakaan. Tenaga perpustakaan dapat
disebut juga sebagai Pustakawan dan tenaga tersebut bertanggung jawab kepada kepala
perpustakaan.

Layanan teknis adalah jenis kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan hingga pengolahan
bahan perpustakaan.

Layanan pengguna adalah kegiatan yang memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan
seperti layanan sirkulasi (peminjaman), layanan rujukan (referensi), layanan membaca, dan
program kegiatan lainnya.

Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan tujuan dan fungsi perpustakaan.

Kepala Perpustakaan dan tenaga pustakawan bersama dengan Kepala Sekolah,


merencanakan/merancang kebutuhan pengembangan perpustakaan dan menentukan hasil terukur
yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu serta pelaporannya. Hal ini tentu berhubungan
dengan kebutuhan gedung dan perabot, sumber daya manusia, koleksi, layanan, program
kegiatan dan promosi serta anggaran.

Contoh Bagan Organisasi Perpustakaan Sekolah

<="" a="">

Perpustakaan sebagai bagian integral dari sekolah berada di bawah tanggung jawab kapala
sekolah. Sebagai sumber balajar, kedudukannya sejajar dengan laboratorium, bengkel kerja, dll.

Contoh Unit Perpustakaan Sekolah dalam Struktur Organisasi Sekolah

<="" a="">

Contoh Kebijakan Peraturan Tata Tertib Perpustakaan


Peraturan Tata Tertib Perpustakaan Sekolah

I. JAM BUKA
Senin s/d Jumat : Pk. 08:00-13:00 WIB
Sabtu : Pk. 08:00-15:00 WIB

II. KEANGGOTAAN
1. Yang dapat menjadi anggota adalah seluruh masyarakat sekolah.
2. Kepada anggota diberikan kartu anggota perpustakaan yang berlaku selama 1 (satu) tahun
ajaran.
III. SYARAT-SYARAT MENJADI ANGGOTA
1. Calon anggota mengisi formulir yang disediakan.
2. Calon anggota membayar biaya pendaftaran sebesar Rp.10.000,- per satu tahun keanggotaan.
3. Calon anggota menyerahkan fotocopy tanda siswa dan 2 (dua) buah pasfoto berwarna ukuran
2×3.

IV. SYARAT-SYARAT PEMINJAMAN


1. Hanya anggota yang bisa meminjam koleksi perpustakaan.
2. Anggota menunjukkan kartu anggotanya.
3. Setiap anggota dapat meminjam sebanyak 2 (dua) buku pelajaran dan 2 (dua) buku non
pelajaran atau majalah untuk satu masa pinjam.
4. Lama waktu peminjaman adalah 2 (dua) minggu dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali masa
pinjam, apabila buku/majalah yang dipinjam tidak dipesan anggota lain.
5. Terlambat mengembalikan dikenakan denda Rp.500,- / hari.

V. KOLEKSI YANG TIDAK DAPAT DIPINJAM KELUAR


1. Bahan-bahan referens (Ensiklopedi, Kamus,dll).
2. Surat Kabar.
3. Majalah-majalah nomor baru.
4. Koleksi audiovisual.

VI. TATA TERTIB PERPUSTAKAAN


1. Setiap pengunjung perpustakaan diminta untuk menjaga ketenangan, ketertiban, dan
kebersihan ruang perpustakaan dengan:
– Tidak membuat keributan, bercanda yang dapat menggangu sesama pemakai.
– Tidak makan, minum dan merokok dalam ruang perpustakaan.
– Tidak mencoret-coret, merusak bahan pustaka, perabot dan peralatan perpustakaan.

Fasilitas: Gedung dan Perabot


Perpustakaan dengan perencanaan gedung yang baik dan sesuai dengan kebutuhan, dapat
membuat penyelenggaraan perpustakaan berfungsi secara efektif dan efisien. Penyelenggaraan
perpustakaan juga mampu memudahkan pengguna dan petugas/pustakawan serta menyediakan
lingkungan yang kondusif, nyaman, menyenangkan dan menarik sebagai tempat belajar.

Perencanaan gedung yang baik tentunya meliputi perencanaan bentuk bangunan, tata ruang,
disain bagian dalam gedung (disain interior), dekorasi serta kebutuhan perabot perpustakaan.

Pertimbangan dalam proses perencanaan gedung perpustakaan:


• Struktur Organisasi
Struktur organisasi perpustakaan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan gedung
perpustakaan. Termasuk disini adalah rencana jenis layanan program yang akan diselenggarakan
di perpustakaan.
Hal-hal tersebut dapat membantu penentuan jenis, fungsi, lokasi, jumlah, ukuran dan ciri lain
dari berbagai unsur ruang/gedung perpustakaan yang dibutuhkan.
• Sistem Perpustakaan untuk Tata Ruang
Dalam penataan ruang dapat dipilih beberapa alternatif konsep:
– Tata Sekat
Cara pengaturan ruangan yang menempatkan koleksi terpisah dengan ruang baca dan terdapat
pemisah/sekat ruangan (sistem tertutup).
– Tata Parak
Cara pengaturan ruangan yang menempatkan koleksi dan ruang baca terpisah, namun tanpa
sekat. Pengguna dapat mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan (sistem terbuka).
– Tata Baur
Cara pengaturan ruangan yang mencampur antara koleksi dan ruang baca sehingga pengguna
dapat lebih mudah mengambil koleksi yang dibutuhkan (sistem terbuka).

MARI MEMPERTIMBANGKAN…..!!

GEDUNG dan RUANG


Lokasi
Persyaratan lokasi adalah mudah dicapai dan lokasi yang tenang. Jika kedua syarat tersebut tidak
tercapai bersamaan, maka lokasi yang mudah dicapai adalah pertimbangan utama.
Ruang Pengelola/Pustakawan
Ruangan harus berada di bagian yang memungkinkan pengelola/pustakawan dapat melihat orang
keluar atau masuk perpustakaan.
Suhu Ruangan
Suhu ruangan perpustakaan diusahakan sejuk, sirkulasi udara harus baik. Kelembaban terlalu
tinggi/rendah dapat merusak koleksi.
Penerangan
Penerangan alami dari sinar matahari cukup baik, namun jika menggunakan penerangan lampu
listrik, pergunakan jenis lampu yang tidak menghasilkan sinar menyilaukan.
Hati-hati Sinar Matahari
Pemanfaatan sinar matahari juga harus diperhatikan. Tata letak rak koleksi jangan berdekatan
dengan jendela sumber sinar matahari, jika sinar matahari langsung kena koleksi dapat
mengakibatkan kerusakan.
Dekorasi
Cat ruangan sebaiknya bukan warna terang/menyilaukan atau juga gelap/buram, pilihlah warna
yang nyaman.

Contoh Denah Tata Ruang Perpustakaan

<="" a="">
Sumber Daya Manusia
Secara umum pengelola perpustakaan harus mempunyai minat dibidang perpustakaan,
kemampuan pendekatan pribadi yang baik, kemampuan komunikasi yang baik, serta memiliki
sifat menyenangkan, sabar, gembira, bermotivasi, pandai mengatur diri dan suka membantu
orang lain.

Seorang kepala perpustakaan memiliki banyak tanggung jawab. Diantaranya adalah:


1. Menyusun program kerja, termasuk petunjuk pelaksanaan dan rencana anggaran keuangan.
2. Mengorganisasi tugas-tugas tenaga perpustakaan, menyiapkan rencana dan sarana yang
diperlukan.
3. Membimbing, menggerakkan dan memotivasi tenaga perpustakaan agar menyelesaikan
tugasnya.
4. Memantau dan mengawasi pelaksanaan tugas, penggunaan anggaran, perlengkapan dan
peralatan perpustakaan.
5. Melakukan evaluasi program serta proses pelaksanaan, penggunaan sarana dan prasarana
perpustakaan.
6. Menyiapkan laporan hasil kerja serta pertanggung jawaban penggunaan angaran dan semua
sarana prasarana.

Sedangkan tenaga perpustakaan, bertugas melaksanakan layanan teknis, layanan pengguna serta
kegiatan lain sesuai dengan program kegiatan perpustakaan dan promosi perpustakaan.
1. Layanan teknis perpustakaan adalah melaksanakan kegiatan operasional rutin perpustakaan
yang meliputi seleksi, pengadaan, inventarisasi, pengolahan bahan pustaka, penyelesaian fisik
bahan pustaka, penempatan bahan pustaka dalam rak hingga perawatan bahan pustaka.
2. Layanan pengguna antara lain adalah melayani keanggotaan, peminjaman dan pengembalian
buku di rak, pengaturan koleksi, memberi jasa rujukan/referensi, menyusun program
perpustakaan.

Dalam keadaan tertentu, kepala perpustakaan bisa melaksanakan tugas tenaga perpustakaan.
Dalam keadaan tertentu, kepala perpustakaan bisa merangkap/menjabat sebagai tenaga
perpustakaan.

Koleksi
Koleksi perpustakaan terdiri atas:
1. Buku Pelajaran Pokok
Buku yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang
dipilih dan disusun secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa
pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diterbitkan dan diadakan oleh
pemerintah dan isinya sesuai kurikulum yang berlaku.

2. Buku Pelajaran Pelengkap


Buku yang sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan buku pelajaran pokok yang
dipakai oleh siswa dan guru, yang sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
3. Buku Bacaan Fiksi
Buku ini merupakan buku yang ditulis berdasarkan khayalan dan rekaan pengarang dalam bentuk
cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan yang sehat.
Salah satu jenisnya adalah buku bacaan fiksi ilmiah, yang dapat mempengaruhi pengembangan
daya berfikir ilmiah pengguna.

4. Buku Bacaan Non Fiksi


Buku ini adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan. Buku bacaan non fiksi berisi
pengetahuan yang bersifat umum.

5. Buku Rujukan/Referensi
Buku yang digunakan sebagai rumber informasi, untuk mengetahui pengetahuan dasar suatu
subyek maupun memperluas pengetahuan tentang subyek tertentu. Termasuk dalam jenis buku
rujukan adalah: kamus, ensiklopedi, buku tahunan, buku pegangan/ handbook, buku
petunjuk/manual, direktori, atlas, biografi.

6. Terbitan Berkala
Koleksi ini adalah jenis terbitan yang disusun dan dicetak secara terus menerus dalam jangka
waktu tertentu. Jenis terbitan ini antara lain adalah: surat kabar, majalah, dan buletin.

7. Pamflet atau Brosur


Bahan pustaka yang memuat keterangan tentang keadaan atau kegiatan lembaga/orang yang
menerbitkannya, yang biasanya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.

8. Alat Peraga
Bola dunia, artefak, tiruan kerangka manusia adalah alat peraga yang dimaksud. Ini adalah suatu
bentuk/bahan yang dapat dilihat langsung tanpa menggunakan media/alat bantu, dapat diraba,
dan dapat dipergunakan untuk memperjelas /memperlihatkan subyek/informasi yang dibahas.

9. Peta
Bahan pustaka yang merupakan sumber informasi geografi dengan bentuk yang membutuhkan
perlakuan khusus.

10. Bahan Pustaka Non-cetak


Jenis bahan pustaka yang dibedakan perlakuannya dengan bahan pustaka tercetak lain seperti
buku. Jenis bahan pustaka ini diantaranya adalah koleksi audio visual (VCD, DVD), audio tape
(kaset, CD), slide, dan koleksi multimedia (permainan pendidikan komputer).

11. Kliping
Guntingan artikel atau berita/informasi lain dari surat kabar, majalah dan sumber lain yang
dianggap penting untuk disimpan dan didokumentasikan.

12. Dokumentasi Penting


Rekaman kegiatan dalam berbagai bentuk.
Koleksi dasar adalah koleksi pertama yang harus dimiliki pada waktu sekolah memulai
membangun koleksi perpustakaan. Minimal jumlah koleksi adalah 2000 buku.

Koleksi dasar perpustakaan sekolah adalah:


– Buku teks semua mata pelajaran sekolah.
– Buku pengayaan/pelengkap pelajaran.
– Buku rujukan (minimal adalah Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Inggris, Ensiklopedi
Berbahasa Indonesia, Biografi tokoh di Indonesia)
– Buku Bacaan yang mendukung semua mata pelajaran, dan bacaan yang dapat memberikan
hiburan

Pengadaan koleksi, tidak hanya memperhatikan kuantitas tetapi juga memperhatikan segi
kualitas.

Kuantitas mencakup banyaknya judul dan eksemplar yang diadakan sebuah perpustakaan.
Sedangkan kualitas mencakup tingkat baik buruknya koleksi ditinjau dari segi fisik, isi, dan
kesesuaian dengan kebutuhan pengguna.

Perpustakaan perlu memiliki sebuah kebijakan pengembangan koleksi, yaitu kegiatan


memperluas koleksi yang berkaitan dengan pemilihan dan pengadaan bahan pustaka.

MARI MEMPERTIMBANGKAN LAGI…!!

tentang KOLEKSI

Koleksi Dasar Perpustakaan Sekolah


Koleksi dasar perpustakaan sekolah yang dimiliki harus selalu dikembangkan/ditambah,
khususnya buku bacaan yang mengarah kepada rasio 1 siswa 10 judul untuk Sekolah Dasar dan 1
siswa 12 judul untuk Sekolah Menengah Pertama.

Pengembangan Koleksi
Pengembangan/penambahan koleksi ini dilakukan secara bertahap dan paling lama harus dapat
dipenuhi selama 5 (lima) tahun sejak berdirinya perpustakaan sekolah.

INGAT !
Walau rasio telah terpenuhi, koleksi perpustakaan harus selalu dikembangkan untuk menjaga
kemutakhiran dan menyesuaikan dengan perkembangan iptek.
Pengembangan koleksi selanjutnya adalah dengan memperhatikan kebijakan pemilihan koleksi.

Pemilihan Koleksi
Untuk mendukung pemilihan bahan pustaka, perlu ditetapkan alat bantu seleksi, seperti: daftar
judul buku, katalog, brosur penerbit, resensi buku, serta usulan dari pengguna.

Jika diperlukan, untuk memperoleh koleksi bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan, tim
seleksi yang berasal dari Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Pustakawan guru dan
pengguna (siswa) yang diketuai oleh Kepala Perpustakaan Sekolah melakukan pemilihan bahan
pustaka.

Tim seleksi ini dibentuk oleh Kepala Sekolah.

Ada beberapa prinsip dasar pemilihan koleksi agar dapat lebih objektif dan efektif:
– Pemilihan dilakukan dengan cermat berdasarkan skala prioritas, azas manfaat dan efisiensi.
– Bahan pustaka adalah yang mutakhir.
– Komposisi cakupan subyek dan jenis koleksi hendaknya proporsional diupayakan memenuhi
kebutuhan dan memuaskan pengguna.

Sebagai bahan pertimbangan, data selama penyelenggaraan perpustakaan juga dapat dijadikan
masukan untuk pengadaan bahan pustaka. Data mengenai koleksi yang banyak digunakan,
hingga adanya permintaan/usulan dari pengguna. Data tersebut bisa diperoleh dari diadakannya
buku pengunjung dan penggunaan layanan perpustakaan.

Pengadaan Koleksi
Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan dengan berbagai cara:
– Pembelian
– Hadiah
– Tukar menukar
– Titipan Lembaga/Perorangan
– Terbitan Sendiri
– Dokumen siswa/guru

Evaluasi dan Penyiangan


Evaluasi koleksi dilakukan untuk mengetahui seberapa bagus koleksi perpustakaan, meliputi
jenis koleksi, jenis pengguna yang dilayani dan tujuan koleksi. Seberapa besar tingkat
pemanfaatan koleksi dapat memenuhi kebutuhan pengguna sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Dapat dilakukan melalui survey wawancara, kuesioner dan data perpustakaan.

Penyiangan merupakan pemindahan koleksi aktif menjadi pasif (disingkirkan atau disimpan).
Dilakukan untuk menjaga keseimbangan tempat dan koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Anda mungkin juga menyukai