OLEH :
2. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah pengelompokan secara wajar dari orang – orang dalam situasi kerja
untuk memenuhi kebutuhan sosial. Dengan perkataan lain, kelompok informal tidak muncul karena
dibentuk dengan sengaja, tetapi muncul secara wajar. Orang mengenal dua macam kelompok
informal khusus diantaranya:
a. Kelompok Kepentingan (Interest Group)
b. Kelompok Persahabatan (Friendship Group)
2. Norma
Norma adalah standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut
oleh para anggota kelompok. Norma memberi tahu apa yang harus dan tidak harus dilakukan di bawah
keadaan-keadaan tertentu. Dari sudur seorang individu, norma-norma tersebut memberi tahu apa yang
diharapkan dari seorang Anda dalam situasi-situasi tertentu. Ketika disetujui dan diterima oleh kelompok,
norma berlaku sebagai cara untuk memengaruhi perlaku dari anggota kelompok dengan kontrol eksternal
yang minimum. Norma berbeda antar kelompok, komunitas, dan masyarakat, tetapi mereka semua
memilikinya.
3. Status
Status adalah sebuah posisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial yang diberikan
kepada kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain-meresap dalam setiap masyarakat. Meskipun
telah ada banyak usaha, kita hanya mendapat sedikit kemajuan menuju sebuah masyarakat tanpa kelas.
Bahkan kelompok yang paling kecil akan mengembangkan peran-peran, hak-hak, dan ritual-ritual untuk
membedakan para anggotanya. Status adalah faktor penting dalam memahami perilaku manusia karena
hal ini adalah sebuah motivator signifikan dan memiliki kensekuensi-konsekuensi perilaku besar ketika
individu-individu menerima perbedaan antara apa yang mereka percaya sebagai status dna apa yang
dirasakan oleh orang lain.
4. Besaran
Apakah besaran dari sebuah kelompok memengaruhi perilaku kelompok secara keseluruhan?
Jawaban atas pertanyaan ini pastinya adalah Ya, tetapi pengaruhnya bergantung pada variabel yang
Anda lihat. Sebagai contoh, bukti yang ada mengindikasikan bahwa kelompok yang lebih kecil lebih cepat
dalam menyelesaikan tugas daripada kelompok yang lebih besar, dan bahwa individu-individu berkinerja
lebih baik dalam kelompok yang lebih kecil. Tetapi, jika kelompok tersebut terlibat dalam pemecahan
masalah, kelompok besar secara konsisten mendapat nilai yang lebih baik dibandingkan yang lebih kecil.
Salah satu penemuan paling penting yang berhubungan dengan ukuran sebuah kelompok telah
diberi label kemalasan sosial (social loafing). Kemalasan sosial adalah sebuah kecenderungan para
individu untuk mengeluarkan usaha yang lebih sedikit ketika bekerja secara kolektif daripada ketika
bekerja secara individual. Hal tersebut secara langsung bertentangan dengan logika bahwa produktivitas
dari sebuah kelompok sebagai keseluruhan setidaknya harus seimbang dengan jumlah produktivitas
setiap individu dalam kelompok tersebut.
5. Kekompakan
Kelompok-kelompok berbeda dalam kekompakan mereka, yaitu, tingkat di mana para
anggotanya saling tertarik dan termotivasi untuk tinggal dalam kelompok tersebut. Misalnya, beberapa
kelompok kerja menjadi kohesif karena para anggotanya telah menghabiskan banyak waktu bersama,
atau ukuran kelompok yang kecil memfasilitasi adanya interaksi yang tinggi, atau kelompok tersebut telah
mengalami ancaman-ancaman eksternal yang menjadikan mereka lebih dekat. Kekompakan penting
karena berhubungan dengan produktivitas kelompok.
Berbagai penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa hubungan kekompakan dan
produktivitas bergantung pada norma-norma terkait kinerja yang ditetapkan oleh kelompok. Jika norma-
norma terkait kinerja tinggi, kelompok kompak akan lebih produktif dibandingkan dengan kelompok yang
kurang kohesif. Namun jika kekohesifan tinggi dan norma kinerja rendah, produktivitas akan rendah. Jika
kekohesifan rendah dan norma kinerja tinggi, produktivitas meningkat, tetapi lebih sedikit bila
dibandingkan pada situasi kekohesifan tinggi/norma tinggi.
6. Keragaman
Adalah sejauh mana para anggota dari suatu kelompok memiliki kesamaan, atau berbeda dari
satu sama lain. Beberapa riset melihat keragaman budaya dan beberapa pada rasial, gender, dan
perbedaan perbedaan lainnya. Secara keseluruhan, studi mengidentifikasi biaya maupun manfaat dari
keragaman kelompok.
Keragaman terlihat untuk meningkatkan konflik kelompok, terutama dalam tahap awal masa
jabatan kelompok, yang mana seringkali menurunkan moral kelompok dan meningkatnya keberhentian
anggota. Secara kultural dan demografis kelompok yang beragam dapat melakukan dengan lebih baik
dari waktu ke waktu jika mereka dapat menyelesaikan konflik mereka.
Gejala pergeseran kelompok yaitu lebih sering terjadi kearah resiko yang lebih besar. Seperti diskusi
yang menimbulkan pergeseran pendapat anggota yang signifikan kependapat yang lebih lebih ektrem
kependapat mereka sebelum melakukan diskusi. Jadi tipe konservatif bersifat lebih hati-hati dan tipe yang
lebih agresif mengambil lebih banyak resiko.
Teknik kelompok nominal, membatasi pembahasan atau komunikasi antar pribadi selama proses
pengambilan keputusan, karena itu disebut nominal. Semua anggota kelompok secara fisik hadir, seperti
dalam pertemuan komite tradisional, tetapi anggota- anggota itu melakukan tugasnya secara independen.
Secara khusus, masalah disajikan dan kemudian langkah- langkah berikut diambil:
1 Para anggota melakukan rapat sebagai kelompok, tetapi sebelum diskusi berlansung, tiap
anggota secara independen menuliskan gagasan-gagasannya mengenai masalah itu.
2 Setelah sedikit masa hening, tiap anggota menyajikan satu gagasan kelompok. Tiap anggota
mengambil gilirannya secara berkeliling meja, dengan menyajikan satu gagasan saja sampai
semua gagasan telah disajikan dan direkam (lazimnya pada papan tulis dengan kapur atau
lembar kertas[flip chart]). Tidak dilakukan pembahasan sebelum seemua gagasan dicatat.
3 Sekarang kelompok membahasa gagasan-gagasan untuk memperjelas dan menilai gagasan itu.
4 Tiap anggota kelompok tanpa berkomenter dan secara sendiri-sendiri mengurutkan peringkat
gagasan. Keputusan akhir ditentukan oleh gagasan yang mendapat peringkat tertinggi.