BAB 1
PENDAHULUAN
rabies. Karena proses replikasi berjalan terus, maka sel tuan rumah dapat dihancurkan.
Dengan demikian partikel-partikel viral tersebar ekstraselular. Setelah proses invasi,
replikasi dan penyebaran virus berhasil, timbullah manifestasi-manifestasi toksemia
yang kemudian disususul oleh manifestasi lokalisatorik. Gejala-gejala toksemia terdiri
dari sakit kepala, demam, dan lemas-letih seluruh tubuh. Sedang manifestasi
lokalisatorik akibat kerusakan susunan saraf pusat berupa gannguan sensorik dan
motorik (gangguan penglihatan, gangguan berbicara,gannguan pendengaran dan
kelemahan anggota gerak), serta gangguan neurologis yakni peningkatan TIK yang
mengakibatkan nyeri kepala, mual dan muntah sehinga terjadi penurunan berat badan
(Amin Huda, 2015). Masalah keperawatan yang dapat muncul akibat penyakit itu
adalah bersihan jalan nafas tidak efektif.
Dalam penatalaksanaan encephalitis dilakukan dengan tindakan keperawatan.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan perawat bagi pasien dengan bersihan jalan
nafas tidak efektif adalah memberikan intervensi mandiri perawat adalah monitor
bunyi nafas tambahan, monitor pola nafas, posisikan semi fowler, beri oksigen, beri
minum air hangat. Sedangkan intervensi kolaborasi adalah pemberian obat
bronkodilator.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan dan memberikan asuhan keperawatan yang baik
dan tepat pada By.R dengan encephalitis melalui pendekatan proses keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengetahui karakteristik pengkajian By.R dengan encephalitis
di ruang Bona 2 RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
2. Mahasiswa mampu mengetahui diagnosa keperawatan pada By.R dengan
encephalitis di ruang Bona 2 RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
3. Mahasiswa mampu mengetahui intervensi keperawatan pada By.R dengan
encephalitis di ruang Bona 2 RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
4. Mahasiswa mampu mengetahui implementasi keperawatan pada By.R dengan
encephalitis di ruang Bona 2 RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
5. Mahasiswa mampu mengetahui evaluasi keperawatan pada By.R dengan
encephalitis di ruang Bona 2 RSUD Dr.Soetomo Surabaya.