Disusun Oleh :
Kelompok 4
SEMESTER 6 KELAS A
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul komunikasi terapeutik pada lansia ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
keperawatan gerontik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
komunikasi terapeutik pada lansia bagi para pembaca dan juga bagi kelompok.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan
seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan oran lain
karena komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir
bawa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang
kompleks yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu
berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan
peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yang maknanya dipacu dan ditransmisikan.
Untuk memperbaiki interpretasi pasien terhadap pesan, perawat harus tidak terburu-buru
dan mengurangi kebisingan dan distraksi. Kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai
untuk menyampaikan pesan karena arti suatu kata sering kali telah lupa atau ada kesulitan
dalam mengorganisasi dan mengekspresikan pikiran. Instruksi yang berurutan dan sederhana
dapat dipakai untuk mengingatkan pasien dan sering sangat membantu. (Bruner & Suddart,
2001: 188).
Mengingat usia individu tidak dapat dielakkan terus bertambah dan berlangsung konstan
dari lahir sampai mati, sedangkan penuaan dalam masyarakat tidak seperti itu, proporsi
populasi lansia relatif meningat di banding populasi usia muda. Pertumbuhan jumlah
penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat sebagai paling pesat di dunia. Jumlah lansia
yang kini sekitar 16 juta orang, akan menjadi 25,5 juta pada tahun 2020, atau sebesar 11,37
persen dari jumlah penduduk. Itu berarti jumlah lansia di Indonesia akan berada di peringkat
empat dunia, di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat. Terdapat banyak bukti bahwa
kesehatan yang optimal pada pasien lanjut usia tidak hanya bergantung pada kebutuhan
biomedis akan tetapi juga tergantung dari perhatian terhadap keadaan sosial, ekonomi, kultural
dan psikologis pasien tersebut. Walaupun pelayanan kesehatan secara medis pada pasien
lanjut usia telah cukup baik tetapi mereka tetap memerlukan komunikasi yang baik serta
empati sebagai bagian penting dalam penanganan persoalan kesehatan mereka.
Komunikasi yang baik ini akan sangat membantu dalam keterbatasan kapasitas fungsional,
sosial, ekonomi, perilaku emosi yang labil pada pasien lanjut usia (William et al., 2007).
Seseorang yang mengalami kepikunan, mungkin mengalami kesulitan untuk mengerti apa
yang dikatakan orang lain atau untuk mengatakan apa yang pasien pikirkan dan inginkan.
Hal ini sangat mengecewakan dan membingungkan pasien dan pemberi asuhan.
oleh karena itu, perawat perlu menciptakan komunikasi yang mudah. (Wahjudi Nugroho,
2008)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi terapeutik ?
2. Bagaimana tahap komunikasi terapeutik ?
3. Bagaimana teknik komunikasi terapeutik pada lansia ?
4. Apa saja factor-faktor yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan komunikasi terapeutik
pada lansia ?
5. Apa saja lingkungan yang baik pada komunikasi terapeutik dengan lansia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah agar kita sebagai mahasiswa
keperawatan dapat menerapkan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia. Sehingga kita dapat
mengaplikasikannya dalam praktik klinik ataupun di dunia kerja nanti.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari penulisan makalah ini adalah:
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian komunikasi terapeutik
b. Mahasiswa dapat menyebutkan tahapan komunikasi terapeutik
c. Mahasiswa dapat menerapkan teknik komunikasi terapeutik pada lansia
d. Mahasiswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada
pelaksanaan komunikasi terapeutik pada lansia
e. Mahasiswa dapat mengetahui lingkungan yang baik pada komunikasi
terapeutik dengan lansia
BAB II
PEMBAHASAN
D. Faktor – factor yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan komunikasi terapeutik pada
lansia
1. Menunjukkan rasa hormat, seperti “bapak” “ibu” kecuali apabila sebelumnya
pasien telah meminta anda untuk memanggil panggilan kesukaannya.
2. Hindari menggunakan istilah yang merendahkan pasien
3. Pertahankan kontak mata dengan pasien
4. Pertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa dan mendengarkan adalah kunci
komunikasi efektik Beri kesempatan pasien untuk menyampaikan perasaannya
5. Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak, menggunakan bahasa dan kalimat
yang sederhana.
6. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pasien. Hindari kata-kata medis yang tidak
dimengerti pasien. Menyederhanakan atau menuliskan instruksi
7. Mengenal dahulu kultur dan latar belakang budaya pasien
8. Mengurangi kebisingan saat berinteraksi, beri kenyamanan, dan beri penerangan yang
cukup saat berinteraksi.
9. Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan di tangan. Lengan, atau bahu.
10. Jangan mengabaikan pasien saat berinteraksi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi pada lansia membutuhkan perhatian khusus. Perawat harus waspada
terhadap perubahan fisik psikologi, emosi, dan social yang mempengaruhi pola
komunikasi. Perubahan pada telinga bagian dalam dan telinga menghalangi proses
pendengaran pada lansia sehingga tidak toleran terhadap suara. Komunikasi yang biasa
dilakukan lansia bukan hanya sebatas tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran dan
pengalaman, tetapi juga hubungan intim yang terapeutik. Teknik komunikasi yang baik akan
memperbaiki outcome pasien lanjut usia dan caregiver-nya. Bukti mengindikasikan
bahwa outcome perawatan kesehatan untuk orang tua tidak hanya tergantung pada
perawatan kebutuhan biomedis tetapi juga tergantung pada hubungan perawatan yang
diciptakan melalui komunikasi yang efektif.
B. Saran
Bagi perawat harus memahami tentang aplikasi komunikasi terapeutik pada lansia agar
pemeriksaan pasien lansia di rumah sakit berjalan dengan lancar dan Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini sangat banyak sekali kesalahan. Besar harapan kami
kepada para pembaca untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Lilik Ma’arifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu Stanley,
Mickey. 2006.
Adelman, R.D., Greene, M.G., Ory, M.G. 2000. Communication between older patients and
their physicians. Clin Geriatr Med
William, S.L., Haskard, K.B., Dimatteo, M.R. 2007. The therapeutic effects of the physician-
older patient relationship: effective communication with vulnerable older patients. Clin Interv
Aging
Kushariyadi. 2010. Asuhan keperawatan pada klien lanjut usia. Jakarta : Salemba Medika
Indrawati. 2003. Komunikasi Untuk Perawat. Jakarta : EGC