Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan manajemen termasuk salah satu persoalan yang sangat
mendasar dalam pengembangan sebuah organisasi. Maju dan mundurnya
sebuah organisasi akan sangat ditentukan oleh baik atau buruknya manajemen
yang ada di dalamnya. Sekolah sebagai suatu organisasi pendidikan, terutama
sekolah-sekolah yang berada di bawah kelembagaan pendidikan Islam atau di
bawah pengelolaan orang-orang Islam dituntut untuk dapat beradaptasi
dengan perkembangan budaya global, termasuk perkembangan ilmu
manajemen, namun juga tidak boleh melupakan akar idelogi yang menjadi
dasar keberagamaan.
Oleh karena itu, sekolah dituntut mampu memahami dan menerapkan
prinsip-prinsip manajemen pendidikan Islam pada organisasi yang
dikelolanya agar organisasi yang dikelolanya itu tidak tergerus kepada
praktek-praktek manajerial yang terkadang terlalu fokus dengan kepentingan
keduniawian dengan melupakan nilai-nilai Ilahiyah. Beberapa diantara
prinsip-prinsip manajemen pendidikan Islam tersebut adalah ikhlas, jujur,
amanah, adil, dan tanggung jawab.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen komponen-komponen dasar pendidikan ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen pendidikan islam ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menjelaskan manajemen komponen-komponen dasar
pendidikan islam
2. Untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar manajemen pendidikan islam

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Komponen-Komponen Dasar Pendidikan
Yang dimaksud adalah pengelolaan komponen mutlak harus ada dalam
proses pendidikan islam. Proses pendidikan akan berhenti total bila salah satu
komponen tersebut tidak ada. Komponen komponen tersebut antara lain :
1. Manajemen Personalia Pendidikan Islam
Pegawai atau personalia terutama guru, merupakan ujung tombak dalam
proses pendidikan islam, guru adalah tenaga yang memegang jabatan
fungsional yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi
madrasah yakni pelaksanaan proses belajar mengajar, kedudukan guru pada
suatu lembaga pendidikan sangat penting dan penentu keberhasilan lembaga
pendidikan. Tugas pokoknya pada organisasi pendidikan adalah pelaksanaan
proses belajar dan mengajar dimana kegiatan ini adalah tugas utama seorang
guru. Guru sendiri menyadari peranan yang dipegangnya dalam pertemuan
dengan siswa mengandung tantangan, karena disatu pihak guru harus ramah,
sabar, menunjukkan perhatian, memberikan kepercayaan, dan menciptakan
suasana aman, dilain pihak guru harus memberikan tugas, mendorong siswa
untuk berusaha mencapai tujuan, mengadakan koreksi, menegur dan menilai.
Oleh karena itu, guru diharuskan memiliki kompetensi yang diperlukan dalam
jabatannya.1
Adapun tenaga lain yakni tenaga tata usaha dalam suatu istitusi
pendidikan termasuk madrasah memiliki fungsi dan tugas memberikan
bantuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas kepada madrasah dan
pelaksanaan tugas guru. Bidang tugas dan fungsi tata usaha pada madrasah
adalah mencakup organisasi dan struktur pegawai tata usaha, anggaran
belanja/keuangan madrasah, masalah pegawai dan personalia madrasah,
keuangan dan pembukuan, korespondensi atau surat menyurat, laporan,
pengisian buku induk, rapat, dan pengelolaan tata usaha madrasah, masalah
pengangkatan, pemindahan, penempatan, Juga meliputi sarana dan prasarana

1
http://tunailmu.blogspot.com/2016/10/manajemen-komponen-komponen-pendidikan.html

2
madrasah yang mencakup; tanah, gedung dan furniture, Perpustakaan
madrasah, buku dan alat tulis menulis yang digunakan oleh madrasah,
data electronic/computer, laboratorium, petugas kebersihan, petugas
keamanan.2
Menelaah tugas dan fungsi pengelolaan tata usaha pada madrasah,
memberikan gambaran bahwa penyelesaian tugas tata usaha tidak mudah.
Seorang yang diberi amanah mengembang tugas tersebut, hendaknya
memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dasar dalam bidang
administrasi perkantoran, sehingga dapat menjalankan roda administrasi
pendidikan secara baik dan optimal pada madrasah tersebut. Adapun kedua
jenis ketenagaan di madrasah yakni tenaga guru dan tenaga tata usaha.
Aplikasi fungsi-fungsi manajerial di bidang ketenagaan adalah :3
a. Planning: Perencanaan di bidang ketenagaan pada madrasah adalah
melakukan prediksi tenaga yang dibutuhkan berdasarkan analisis tugas,
fungsi dan jabatan pada madrasah itu, terutama tenaga guru yang
berhubungan dengan kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakan
proses belajar mengajar. Perencanaan personalia mencangkup jumlah dan
jenis ketrampilan dan keahliannya, serta penempatannya sesuai dengan
keahlian.
b. Organizing: Pengorganisasian di bidang ketenagaan dimaksudkana adalah
mengadakan pembagian tugas, penempatan/penugasan pada unit kerja
tertentu seperti wakil kepala madrasah, wali kelas, kepala atau staf tata
usaha termasuk pengaturan/pembagian mata pelajaran dan jam mengajar
bagi tiap-tiap guru pada madrasah yang bersangkutan.
c. Actuating: Pengarahan penggerakan dan pelaksanaan termasuk pemberian
motivasi kepada semua staf dan guru, yakni pimpinan memberikan
bimbingan pelaksanaan tugas baik yang dilakukan oleh kepala madrasah
maupun yang dilakukan oleh supervisor dalam rangkaian pelaksanaan
supervise pada madrasah.

2
ibid
3
ibid

3
d. Controlling: Pengawasan dilakukan kepada guru dan pegawai tata usaha
dengan mengatur kehadirannya di madrasah, pelaksanan dan
penyelesaian tugas masing-masing serta pengaturan waktu kedatangan
dan pengaturan waktu pulang meninggalkan madrasah.
2. Manajemen Kesiswaan Pendidikan Islam.
Dalam penyelenggaraan pendidikan komponen komponen seperti: tenaga
pendidik, sarana prasarana, alat pembelajaran diarahkan dan ditujukkan untuk
kepentingan siswa Karena itu mereka harus dilibatkan secara aktif dan tepat,
tidak hanya dalam proses belajar mengajar tetapi juga dalam kegiatan lainya,
Oleh karena itu, siswa atau peserta didik adalah sasaran utama dalam
penyelenggaraan pendidikan.4
Ukuran keberhasilan suatu pendidikan dalam menjalankan fungsi dan
tugas pokoknya teletak pada sejauh mana keberhasilan dalam pembinaan
kesiswaan. Keberadaan siswa disesuaikan dengan daya tampung dan daya
dukung perlengkapan terutama ruang belajar. Kemampuan tenaga ahli yang
professional untuk mengadakan pembinaan terhadap siswa, baik pembinaan
dengan pendekatan intra, ko, maupun membinaan melalui pendekatan
ekstrakurikuler sangat lah diperlukan. Oleh karena itu, agar pembinaan siswa
terlaksana sebagaimana mestinya, perlu mengaplikasikan fungsi-fungsi
manajerial dalam bidang kesiswaan, yaitu:5
a. Fungsi perencanaan dalam bidang kesiswaan terutama dalam penerimaan
siswa baru, yang berkaitan dengan daya tampung dan daya dukung
perlengkapan serta kemampuan pembinaan oleh sekolah.
b. Fungsi pengorganisasian dalam bidang kesiswaan dilakukan dengan
mengelompokkan siswa-siswa tersebut kedalam kelas atau kelompok
belajar dan ke dalam jurusan sesuai bakat, minat, dan kemampuannya.
Selain itu, pengorganisasian dalam bidang ini terutama pembentukan
kepengurusan dalam organisasi intra sekolah, organisasi keolahragaan,
keagamaan, kesenian, kepramukaan dan oraganisasi lainnya.

4
ibid
5
ibid

4
Pengelompokan siswa pada suatu kelompok tertentu yang didasarkan
keunggulan atau kekurangan/kelemahan yang dialami oleh peserta didik,
seperti kelompok khusus bagi mereka kemampuan belajar diatas rata-rata
pada kelas unggulan atau kelompok khusus bagi mereka yang mengalami
kesulitan belajar atau mereka yang mengalami tingkah laku tidak normal
atau mereka yang mengalami cacat fisik/mental pada umumnya adalah
suatu kebijakan yang tidak tetap bagi perkembangan anak secara
keseluruhan apalagi bila ditinjau dari aspek sosiologi anak. Langkah
yang tepat yang dilakukan dalam menghadapi peserta didik yang
mengalami kekurangan, kelemahan adalah dengan memberikan
bimbingan khusus yang dilakukan bekerjasama guru dengan orang tua
peserta didik atau kerjasama antara sekolah dengan masyarakat melalui
lembaga sosial masyarakat. Pembauran antara mereka yang memiliki
kelebihan dengan mereka yang memiliki kekurangan/kelemahan dibawah
bimbingan guru, akan menimbulkan saling interaksi antara mereka,
saling pengertian dan dapat menarik hikmah kehidupan dari padanya
yang pada hakekatnya akan saling menguntungkan.
c. Fungsi memberi dorongan: Pelaksanaan fungsi ini dalam bidang
kesiswaan difokuskan kepada upaya pembinaan siswa dalam berbagai
jenis kegiatan seperti kegiatan dalam organisasi kesiswaan, keolahragaan,
kesenian, kepramukaan dan organisasi lainnya dalam memberikan
motivasi kepada mereka agar dapat melakukan kegiatan itu secara
optimal, mendorong mereka agar selalu belajar dengan tekun serta
berusaha mengambil manfaat secara optimal dari berbagai kegiatan untuk
kepentingan diri siswa.
d. Fungsi pengawasan terhadap siswa adalah tugas seluruh komponen
pengelola sekolah terutama guru dan wali kelas. Pengawasan ditujukan
kepada penegakan kedisiplinan, sikap dan prilaku masing-masing siswa.
Hasil pengawasan ini menjadi bahan utama dalam melakukan penilaian
terhadap siswa.

5
3. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam
Pengelolaan dan implementasi kurikulum pada suatu madrasah adalah
suatu hal yang prinsip karena pelaksanaan kurikulum merupakan suatu tugas
yang paling pokok, paling utama dan esensial dibandingkan dengan tugas-
tugas penting lain. Tujuan institusional madrasah dapat dicapai bila telah
tercapai lebih dahulu tujuan kurikulum pada institusi tersebut. Pencapaian visi
madrasah melalui misi dapat terwujud bila seperangkat kurikulum dapat
tercapai yakni dengan tercapainya target kurikulum dan daya serap peserta
didik pada tingkat yang telah ditentukan.6
Kegiatan proses belajar mengajar adalah kegiatan pokok di madrasah dan
merupakan pelaksanaan tugas pokok madrasah sebagai sebuah organisasi
pendidikan. Melalui kegiatan belajar mengajar guru/pendidik mentrasfer ilmu
pengetahuan, nilai budaya, nilai social dan nilai agama kepada siswa. Maka
aplikasi fungsi-fungsi manajerial dalam bidang ini adalah:7
a. Fungsi perencanaan
1) Menjabarkan GBPP menjadi analisis mata pelajaran.
2) Menghitung hari kerja efektif dan jam pelajaran efektif untuk setiap
mata pelajaran, hari libur, hari untuk ulangan dan hari tidak efektif.
3) Menyusun Prota dan Promes.
4) Program satuan Pelajaran.
5) Rencana Pengajaran.
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Pembagian tugas mengajar dan tugas-tugas lain perlu dilaksanakan
secara merata sesuai dengan bidang keahlian dan minat guru.
2) Menyusun jadwal pelajaran dan diupayakan guru mengajar maksimal
5 hari perminggu, sehingga ada satu hari tidak mengajar untuk
pertemuan.
3) Menyusun jadwal kegiatan perbaikan dan pengayaan.
4) Menyusun jadwal kegiatan ekstrakurikuler.

6
ibid
7
ibid

6
5) Menyusun jadwal penyegaran guru.
c. Fungsi Memberi Dorongan
Tugas utama kepala sekolah yakni melakukan supervisi untuk membantu
guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan cara ini
guru merasa didampingi, sehingga bisa meningkatkan semangat kerja.
d. Fungsi Pengawasan
1) Kepala sekolah perlu mengingatkan para guru bahwa evaluasi
memiliki tujuan ganda, yaitu untuk mengetahui pencapaian tujuan
pembelajaran khusus dan mengetahui kesulitan siswa.
2) Hasil evaluasi harus benar benar dimanfaatkan guru untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran.
4. Manajemen Keuangan Pendidikan Islam
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan (Depdiknas Ditjen
Dikdasmen, 2000). Manajemen keuangan sekolah merupakan rangkaian
aktifitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.8
Keuangan dan pembiayaan merupakan sumber daya yang secara
langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal
tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi manajemen berbasis sekolah
(MBS), yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan
pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya agar
dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang
tercapainya tujuan pendidikan.

8
ibid

7
Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar
dapat dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu9
a. Pemerintah, baik dari pusat, daerah, maupun kedua-duanya.
b. Orang tua atau peserta didik, dan
c. Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.
Dalam penyelenggaraan pendidikan pada madrasah, keberadaan
keuangan sangat diperlukan. Sumber keuangan yang diharapkan membiayai
kegiatan penyelenggaraan pendidikan meliputi dana APBN, APBD, bantuan
dari majelis madrasah (komite madrasah), dan sumber lainnya yang sah dan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Suatu tuntutan
manajemen pendidikan modern bahwa lembaga pendidikan formal seperti
madrasah memiliki rencana anggaran setiap tahun, baik berupa rencana
pendapatan/penerimaan maupun rencana belanja/pengeluaran, sehingga
program kegiatan di madrasah disusun dengan memperhatikan unsur
pembiayaan, agar program kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
Pengelolaan keuangan pada madrasah perlu implementasi fungsi-fungsi
manajerial, diantaranya:10
a. Fungsi Perencanaan
Menginventarisir melalui diskusi tentang program kegiatan madrasah
pada tahun yang akan datang, baik kegiatan itu rutin maupun pembangunan,
yang realistis yang dapat dikerjakan dan dapat dibiayai. Program kegiatan
bukan daftar keinginan yang susah dilaksanakan atau bahkan sulit
memperoleh dana untuk membiayai program itu. Program kegiatan madrasah
adalah suatu kebutuhan yang dapat dilaksanakan dan mampu dalam
pembiayaan.
b. Fungsi pengorganisasian
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan. Rumusan program
kegiatan tersebut ditetapkan berdasarkan saran/pendapat/pertimbangan dari
semua unsur yang terkait seperti majelis madrasah, dewan guru, kepala tata

9
ibid
10
ibid

8
usaha bahkan dari pimpinan OSIS di madrasah yang bersangkutan.
Keikutsertaan semua pihak yang terkait dalam proses penyusunan dan
penetapan program kegiatan itu dimaksudkan selain untuk memperluas dan
memperkaya sumber informasi, juga dimaksudkan untuk meningkatkan peran
serta semua komponen madrasah dalam pelaksanaan program kegiatan itu.
c. Fungsi Memberi Dorongan
Menetapkan besarnya anggaran yang diperlukan pada setiap sector
kegiatan serta sumber biayanya. Langkah keempat, melakukan analisis setiap
butir program kegiatan, dengan menyusun skala prioritas.
d. Fungsi Pegawasan
Menetapkan suatu program kegiatan yang defenitif berdasarkan
pertimbangan ketersediaan anggaran dan tingkat urgensi satuan program itu.
Keenam, mensosialisasikan program kegiatan itu dan sumber dana
pembiayaan kepada seluruh komponen madrasah termasuk majelis madrasah.
5. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur serta
menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi
pada proses pendidikan secara optimal dan berarti. Kegiatan pengelolaan ini
meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan,
inventarisasi, penghapusan, serta penataan.11
Perlengkapan dalam satu tool of manajement pendidikan dan madrasah
yakni material. Penyelenggaraan pendidikan di madrasah tidak akan
terlaksana dengan baik tanpa perlengkapan pendidikan. Manajemen
perlengkapan meliputi berbagai komponen, seperti tanah dan halaman
madrasah, gedung kantor dan ruang belajar, funiture kantor dan ruang belajar,
perpustakaan, laboratorium, perlengkapan olah raga dan keterampilan,
fasilitas dan perlengkapan pembelajaran, fasilitas untuk keperluan surat
menyurat dan fasilitas data dan informasi termasuk elektronik. Perlengkapan
madrasah secara rinci dikemukakan sebagai berikut:12

11
ibid
12
ibid

9
a. Perlengkapan fasilitas, yakni ruang kantor dengan segala kelengkapannya
baik mobile, mesin maupun alat elektronik lainnya. Ruang ini digunakan
untuk kegiatan ketatausahaan, termasuk didalamnya ruang kepala
madrasah.
b. Perlengkapan pelaksanaan tugas pokok (pembelajaran) yang meliputi
ruang belajar, moboler pembelajaran sepert kursi, meja, papan tulis
(whiteboard), dengan alat bantu pembelajaran, misalnya elsidi, micro
teaching dan alat peraga lainnya.
c. Perlengkapan penunjang pembelajaran yang meliputi ruang perpustakaan,
buku-buku, laboratorium dengan segala perlengkapannya, serta ruang
bahasa (laboratorium bahasa) dan fasilitas yang ada didalamnya.
d. Perlengkapan lingkungan yang meliputi halaman dan pagar, pohon-pohon
pelindung yang dapat menciptakan suasana lingkungan madrasah yang
sejuk, serta penataan taman yang dapat mewujudkan rasa keindahan, rapi
dan bersih pada lingkungan dan halaman madrasah.
Maka aplikasi fungsi-fungsi manajerial dalam bidang sarana prasarana
ini adalah:
a. Fungsi perencanaan
1) Menginventarisir melalui pengajuan pengadaan sarana prasarana
pada tahun yang akan datang, seperti : pengadaan transportasi, alat
elektronik, serta pembangunan sarana ibadah,
2) Menyusun kebutuhan sarana prasarana setiap bulan seperti alat
kantor dan kebutuhan dalam proses belajar mengajar
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Membentuk team pelaksanaan perawatan preventive di sekolah.
2) Membuat daftar sarana prasarana termasuk perawatan yang ada di
sekolah.
3) Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan dan fasilitas
sekolah.

10
c. Fungsi Memberi Dorongan
1) Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan
pada masing-masing bagian sekolah.
2) Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan
kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran
dalam merawat sarana prasarana sekolah.
d. Fungsi Pengawasan
1) Mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana
prasarana
2) Menyebarkan informasi tentang program perawatan sarana prasarana
untuk seluruh warga sekolah.

B. Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Pendidikan Islam


Pendidikan yang diyakini sebagai salah satu upaya dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup manusia ini, pada intinya bertujuan untuk
memanusiakan manusia, mendewasakan, serta merubah perilaku, serta
meningkatkan kualitas menjadi lebih baik. Pada kenyataannya, pendidikan
bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan sebagai suatu sistem yang
didalamnya mengandung elemen-elemen yang beraneka ragam dan saling
berkaitan serta kegiatan-kegiatan yang dinamis dan penuh tantangan.
Pendidikan tidaklah statis. Itulah sebabnya, pendidikan senantiasa
memerlukan upaya perbaikan dan peningkatan sejalan dengan semakin
tingginya kebutuhan dan tuntutan kehidupan masyarakat. Dan ketika kita
berbicara tentang perbaikan dan peningkatan pendidikan, maka sekolah
sebagai sentral dan wadah pendidikan adalah salah satu elemen penting yang
harus mendapatkan perhatian secara lebih serius dan bersungguh-sungguh.
Dalam hal ini, sekolah sebagai institusi (lembaga) pendidikan yang
merupakan wadah tempat proses pendidikan dilakukan, memiliki sistem yang
kompleks dan dinamis.13

13
http://rithalemmontea.blogspot.com/2015/05/prinsip-manajemen-pendidikan-islam.html

11
Dalam kegiatannya, sekolah adalah tempat yang bukan hanya sekedar
tempat berkumpul guru dan murid, melainkan berada dalam satu tatanan
sistem yang rumit dan saling berkaitan. Oleh karena itu, sekolah dipandang
sebagai suatu organisasi yang membutuhkan pengelolaan. Lebih dari itu,
kegiatan inti organisasi sekolah adalah mengelola sumber daya manusia
(SDM) yang diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, serta pada gilirannya lulusan sekolah
diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan bangsa.
Selanjutnya sekolah juga dipandang sebagai suatu organisasi yang didesain
untuk dapat berkontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas hidup bagi
masyarakat suatu bangsa. Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia serta peningkatan derajat sosial masyarakat bangsa,
sekolah sebagai institusi pendidikan perlu dikelola, dimenej, diatur, ditata,
dan diberdayakan, agar sekolah dapat menghasilkan produk atau hasil secara
optimal.14
Prinsip-prinsip inilah yang membedakan manajemen pendidikan pada
umumnya dengan manajemen pendidikan Islam. Mengenai prinsip-prinsip
manajemen pendidikan Islam maka secara terperinci beberapa diantara
prinsip dasar manajemen pendidikan Islam jika diterapkan dalam konteks
persekolahan dapat diuraikan sebagai berikut :15
1. Ikhlas
Mengelola sekolah pada hakikatnya adalah sebuah kepercayaan dan
tugas dari Allah Swt. Sering kali dalam aplikasinya kita menghadapi beban
tugas yang tidak sebanding dengan materi yang diperoleh. Jika kita berprinsip
materialistis, tentu yang akan terjadi adalah tidak optimalnya pekerjaan yang
dilakukan, sebab kita akan selalu membandingkan apa yang kita kerjakan
dengan apa yang kita peroleh. Dalam hal ini, keikhlasan adalah sebuah
prinsip yang akan mendorong kita untuk berbuat yang terbaik meski apa yang
kita peroleh tidak sebanding dengan materi duniawi yang didapatkan, sebab

14
ibid
15
ibid

12
kita yakin bahwa apa yang kita lakukan semata-mata sebagai wujud ibadah
dan semata-mata mengharap keridhoan Allah Swt.
Konsekwensi logis jika sebuah sekolah dipimpin oleh seorang manajer
yang memiliki prinsip ikhlas karena Allah, maka niscaya sekolah itu akan
mendapatkan perlakukan manajerial terbaik yang mampu dilakukan oleh
manajer tersebut, dan hal ini tentu akan berdampak kepada kualitas sekolah
tersebut ke depannya.
2. Jujur
Salah satu sifat yang dimiliki Rasulullah SAW yang dibawa sejak
sebelum masa kenabian adalah jujur. Jujur menjadi identitas Muhammad
SAW yang menjadikannya dikenal dan dipercaya oleh seluruh masyarakat
Arab pada waktu itu. Tentu hal ini menjadi uswah bagi kita sebagai umatnya,
betapa kejujuran kemudian menjadi modal untuk memimpin umat. Jika kita
berkaca pada realita manajerial saat ini, maka kejujuran adalah sesuatu yang
sangat mahal.
Dalam konteks persekolahan, kejujuran menjadi prinsip yang sangat
penting dimiliki oleh pimpinan sekolah. Seorang pimpinan sekolah memiliki
kedermawanan untuk menetapkan banyak kebijakan sekolah, termasuk
kebijakan dalam anggaran. Dalam konteks ini, peluang untuk merekayasa
data dan melakukan kecurangan sangat terbuka lebar. Namun jika memiliki
prinsip kejujuran, maka tentunya sebesar apapun peluang untuk melakukan
perilaku kebohongan, tentu tidak akan dilakukan. Konsekwensi bagi sekolah
yang dipimpin oleh seorang manajer yang jujur tentu sekolah itu akan
mendapatkan hak sesuai dengan peruntukan yang diberikan kepadanya.
Program-program pemerintah yang saat ini banyak berpihak kepada
pengembangan kualitas sekolah tentu akan tepat sasaran dan peningkatan
kualitas pendidikan yang diharapkan akan menjadi sebuah keniscayaan dan
tidak akan banyak mengalami kebocoran dana atau penyalahgunaan
wewenang.

13
3. Amanah
Dalam ajaran Islam, jabatan merupakan sebuah amanah yang harus
dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban ini tidak hanya di dunia saja
kepada manusia, namun juga di akhirat kelak kepada Allah SWT. Amanah
artinya kepercayaan, maka seseorang yang diberi amanah adalah orang yang
mendapatkan kepercayaan untuk memegang suatu tugas tertentu.
Dalam konteks persekolahan, jabatan pimpinan sekolah adalah sebuah
amanah. Seorang pemimpin sekolah atau guru yang memiliki prinsip bahwa
pekerjaan atau tugasnya itu adalah sebuah amanah, maka dia tentu akan
berusaha melaksanakan kepercayaan tersebut sesuai dengan tugas dan
kewenangan yang diberikan kepadanya. Penyelewengan atau penyalahgunan
terhadap tugas dan wewenang yang diembankan kepadanya mengindikasikan
bahwa orang tersebut adalah orang yang tidak amanah. Dengan demikian,
sekolah yang dihuni oleh orang-orang yang amanah dengan sendirinya akan
mendapatkan sebuah kultur kehidupan dimana semua orang berpegang dan
bekerja sesuai dengan tugas dan kewenangannya, dan hal ini tentu akan
berdampak signifikan terhadap kualitas sekolah tersebut. Segala jenis
program yang dibuat sekolah tentu akan relative lebih mudah untuk
diwujudkan.
4. Adil
Salah satu prinsip dasar yang penting dalam manajemen pendidikan
Islam adalah adil. Menurut Abuddinnata keadilan adalah istilah yang
digunakan untuk menunjukkan pada persamaan atau bersikap tengah-tengah
atas dua perkara. Keadilan ini terjadi berdasarkan keputusan akal yang
dikonsultasikan dengan agama. Adil sering diartikan sebagai sikap moderat,
obyektif terhadap orang dalam memberikan hukuman, sering diartikan pula
dengan persamaan dan keseimbangan dalam memberikan hak orang lain
tanpa ada yang dilebihkan atau dikurangi.
Dalam konteks persekolahan, keadilan sering kali menjadi hal yang
sangat sensitif dan sangat rentan menimbulkan konflik manakala
ketidakadilan itu tidak terwujud. Pemberian gaji/tunjangan sampai pemberian

14
tugas/wewenang dan tanggung jawab adalah diantara bagian manajemen
persekolahan yang memiliki peluang melahirkan ketidakadilan. Oleh karena
itu, dalam manajemen pendidikan islam, keadilan harus menjadi prinsip dasar
yang dimiliki oleh seorang pemimpin di dalamnya. Sebuah sekolah yang
memiliki pemimpin yang adil di dalamnya, akan memiliki kultur sekolah
yang kondusif bagi pengembangan kualitas didalamnya.
5. Tanggung jawab
Dalam prinsip manajemen pendidikan Islam, tanggung jawab terhadap
amanah yang diembankan merupakan salah satu prinsip penting dalam
membangun manajemen yang positif. Lepas tangan terhadap tanggung jawab
akan melahirkan hasil ketidakpastian program yang ingin dicapai.
Dalam konteks persekolahan, pemimpin yang bertanggung jawab akan
menjadi ujung tombak keberhasilan program pendidikan didalamnya. Betapa
tidak, keseluruhan tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk mencapai
program dan cita-cita ideal yang diinginkan terletak pada pemimpin sebagai
motor penggeraknya. Oleh karena itu, prinsip bertanggung jawab terhadap
tugas dan amanah yang diembankan haruslah menjadi salah satu prinsip dasar
yang dipegang oleh setiap manajer. Demikianlah beberapa prinsip-prinsip
manajemen pendidikan Islam yang akan sangat ideal jika dimiliki dan
dipegang oleh setiap manajer muslim.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Yang dimaksud adalah pengelolaan komponen mutlak harus ada dalam
proses pendidikan islam. Proses pendidikan akan berhenti total bila
salah satu komponen tersebut tidak ada.
2. Pendidikan yang diyakini sebagai salah satu upaya dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup manusia ini, pada intinya bertujuan untuk
memanusiakan manusia, mendewasakan, serta merubah perilaku, serta
meningkatkan kualitas menjadi lebih baik.

16
Daftar pustaka
http://tunailmu.blogspot.com/2016/10/manajemen-komponen-komponen-
pendidikan.html
http://rithalemmontea.blogspot.com/2015/05/prinsip-manajemen-
pendidikan-islam.html

17

Anda mungkin juga menyukai