Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
YUNI RATNASARI
P1337420919034
A. Data Demografi
1. Klien / Pasien
Inisial klien : An. F
Tanggal lahir : 6 januari 2019 / 1 th 2 bln
Agama : Islam
Alamat : Bugen, Telogosari Wetan
Diagnosa Medis : GEDS
2. Orang Tua / Penanggung Jawab
Ibu
Nama : Ny. P
Umur : 32 tahun
Hub. Dengan klien : Ibu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Bugen, Telogosari Wetan
Ayah
Nama : Tn. E
Umur : 35 tahun
Hub. Dengan klien : Ayah
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Bugen, Telogosari Wetan
B. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan An F mengalami Diare lebih dari 7 kali.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
Ibu klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit An F mengalami
diare lebih dari 10 kali dengan konsistensi cair tanpa ampas, muntah dan
badan panas sejak hari minggu tanggal 02 februari 2020. Kemudian karena
diare tak kunjung sembuh keluarga membawa klien ke RSUD
Wongsonegoro. Sesampainya di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang
klien mendapatkan tindakan pemberian injeksi ondansetron 4mg,
paracetamol sirup 120mg, dan zink 20mg. Hasil pemeriksaan TTV di IGD
didapatkan RR 25 kali/menit, Nadi 162 kali/menit, suhu 38,7ºC. Kemudian
dokter menyarankan untuk klien dirawat di ruang nakula PICU. Kemudian
klien di bawa ke nakula 4 pada tanggal 03 Februari 2020 pukul 01.00 WIB.
Kemudian pada pukul 14.00 setelah dilakukan pengkajian didapatkan data
RR : 24 kali/menit, Nadi 158 kali/menit, Suhu 37,9ºC ibu klien mengeluh
masih diare lebih dari 10 kali. di PICU klien mendapat pemberian injeksi
ondansetron 4mg, paracetamol sirup 120mg, dan zink 20mg.
2. Riwayat Keperawatan Dahulu
a. Riwayat Ibu : riwayat kehamilan P2A1. Usia kehamilan 40 minggu. Ibu
mengatakan bahwa sebelum melahirkan sudah mengalami kontraksi pada
hari sebelumnya. Lalu ibu memeriksakan kandungannya ke bidan
kemudian hasil pemeriksaa bidan bahwa ibu sudah mengalami
pembukaan dan melahirkan di bidan dekat rumahnya.
b. Riwayat bayi : tempat lahir di bidan dekat rumahnya secara normal. Jenis
kelamin perempuan berat lahir 2700 gram, panjang badan 48 cm. Saat ini
lingkar kepala 31, lingkar lengan 6.5 cm, lingkar dada 32 cm. nilai apgar
score by A adalah 10 (kondisi baik). An. F pernah dirawat di RS Panti
Wilasa Citarum sekitar tahun 2018 karen diare dan panas.
D. Riwayat Klien
1. Riwayat Kehamilan
ANC : Ibu klien mengatakan rutin memeriksakan kehamilanya ke bidan
dekat rumahnya ( lebih dari 4x). Riwayat penggunaan obat – obatan : Ibu
rajin minum tablet Fe dengan nilai Hb yang normal.
2. Riwayat Persalinan
Usia gestasi : 38 minggu
BB lahir : 2700 gram
Jenis Persalinan : Normal
Apgar score : 10
3. Riwayat Alergi
Tidak ada alergi pada ibu klien maupun anak K
E. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan anaknya sudah diimunisasi lengkap yaitu
- Hepatitis B
- Polio I , II , III , IV
- DPT I , II , III,
- BCG
- Campak
F. Riwayat Tumbuh Kembang
1. Motorik halus
Klien dapat mencoret coret kertas saat di beri pensil tanpa bantuan
dan petunjuk, dan klien dapat membuat garis panjang.
2. Motorik kasar
Ibu klien mengatakan bahwa klien dapat menaiki sepeda roda tiga,
klien juga dapat melepar bola saat di kasih bola, klien dapat melompat, klien
dapat mencuci tangan.
3. Bahasa
Klien dapat menyebutkan nama binatang dan mama bapa.
4. Perkembangan social
Klien dapat menyebutkan nama, klien dapat bermain dengan temannya.
Pengkajian SDIDTK
a. Riwayat Pertumbuhan
BB saat lahir : 2700kg
BB sebelum sakit : 11 kg
BB saat sakit : 10 kg
Panjang badan : 90 cm
Lingkar Kepala : 40 cm
Lingkar lengan atas : 11 cm
Lingkar dada : 38 cm
b. Pengkajian KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
Hasil pemeriksaan KPSP dimana terdapat 10 pengkajian pada An.F
didapatkan hasil bahwa An.F tidak mengalami gangguan atau sesuai umur
dengan hasil jawaban “YA” 10 point pada gerak halus, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian, dan gerak kasar.
c. Pengkajian Tes Daya Dengar (TDD)
Hasil pemeriksaan TDD dimana terdapat 3 pengkajian pada An. F
didapatkan hasil bahwa An.F tidak mengalami gangguan pendengaran.
Dengan hasil jawaban “YA” 3.
G. Pola Asuh
Klien diasuh oleh kedua orangtuanya dengan kasih sayang, pasien sangat
dekat dengan ibunya dan selama sakit selalu minta ditemani ibunya. Namun,
saat dirumah ibu klien mengatakan anak memiliki kebiasaan makan yang di
tumpahkan di lantai dan memungutinya. Ibu klien juga mengatakan membiarkan
anaknya memakan makanan yang ada di lantai karena kalau dilarang anak akan
menangis.
H. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien
dan tidak ada yang menderita penyakit kronis seperti TBC, DM, HT, dan
Penyakit Jantung.
- Genogram
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Laki-laki (Klien)
a. Kebutuhan Cairan
100cc/Kg BB
Diketahui berat badan anak 10 kg. Maka kebutuhan cairan dalam 24 jam
adalah
= 100 cc/kgbb (100 x 10)
= 1000 cc/ 24 jam
Rumus IWL Anak dalam 24 jam : 25 % dari kebutuhan cairan / hasil
kebutuhan cairan x 0.25
Diketahui berat badan anak 10 kg. Maka kebutuhan cairan dalam 24 jam
adalah 1000 cc / 24 jam.
IWL = 1000 x 0.25 = 250 cc / 24 jam
Total cairan masuk/input :
Infus : 360 cc
ASI : 150 ml/hari
Diit tim saring : 100 cc
Total = 610 cc
Total cairan keluar / output:
Urine : 250 cc
Feses (lembek) : 250 cc
Total = 500 cc
maka balance cairan = intake cairan – output cairan
= 610 cc – 750 cc = - 140 cc.
J. Pemeriksaan Head to Toe
1. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis (GCS = E 4, M 6,V5)
2. Kepala : Rambut berwarna hitam, rambut tebal, tidak ada luka di bagian
kepala, tidak ada hydrocephalus dan kelainan lainnya.
3. Wajah : Tampak lelah dan tidak ada kelainan bentuk pada wajah, tampak
konjungtiva anemis, mata cekung.
4. Hidung : Tampak hidung tidak ada kelainan, tidak ada luka/lesi, tidak
terdapat perdarahan, pernafasan cuping hidung (-), secret (-)
5. Telinga : Telinga luar tidak terdapat luka, tidak terdapat cairan atau darah
yang keluar dari telinga.
6. Mulut dan Tenggorokan : Membran mukosa bibir tampak kering.
7. Leher : Leher tampak simetris, tidak ada kelainan/luka/jejas di leher.
8. Thorak :
Inspeksi : Tidak terdapat jejas pada bagian thorak, retraksi dada (-)
Auskultasi : tidak terdengar bunyi napas tambahan
9. Abdomen :
Inspeksi : tidak terdapat luka/jejas pada bagian abdomen
Auskultasi : peristaltic usus ± 10 x/menit
10. Ekstremitas : Terpasang infus di ekstremitas bagian kiri dengan cairan infus
RL 30 cc/jam, tidak ada pembengkakan/oedema pada esktremitas inferior
dekstra dan sinistra. Kekuatan otot ekstremitas dekstra dan sinistra superior
dan inferior = 5
11. Kulit : Tidak terdapat lesi & ruam kemerahan di bagian kulit badan, turgor
kulit kembali < 2 detik, kulit kering, CRT < 2 detik, akral teraba hangat.
K. Pengkajian Resiko Jatuh
SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY
Parameter Kriteria Nilai Skor
Usia < 3 tahun 4
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
≥ 13 tahun 1 1
Laki-laki 2 2
Jenis kelamin Perempuan 1
Diagnosis neurologi 4
Diagnosis Perubahan oksigenasi (diagnosis 3 3
respiratorik, dehidrasi, anemia,
anoreksia, sinkop, pusing, dll
Gangguan perilaku/psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan kognitif Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1 1
Faktor lingkungan Riwayat jatuh/bayi diletakan di tempat 4
tidur dewasa
Pasien menggunakan alat bantu/bayi 3
diletakan dalam tempat tidur
bayi/perabot rumah
Pasien diletakan pada tempat tidur 2 2
Area diluar rumah sakit 1
Pembedahan/sedas Dalam 24 jam 3
i/anestesi Dalam 48 jam 2
>48 jam atau tidak menjalani 1 1
pembedahan/sedasi/anestesi
Penggunaan Penggunaan multiple: sedative, obat 3
medika mentosa hipnosis, barbiturate, fenotiazi,
antidepresan, pencahar, diuretik,
narkose
Penggunaan salah satu obat diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya/tidak ada 1 1
medikasi
Jumlah skor 11
2. Program Terapi
- Infus
RL 30 cc/Jam
- Obat
Paracetamol Syrup 3x3/4 Sendok teh
Zink 1x20mg
Ondansentron 1mg extra
Lbio 2x1 sendok.
N. Daftar Masalah
No Tanggal Data Fokus Etiologi Masalah
1. Senin, 03 DS : Kehilangan Kekuarangan
februari Ibu klien mengatakan Cairan Aktif Volume
2020 An. F BAB lebih dari 7 Cairan
kali dengan konsistensi
cair.
DO :
Klien tampak lemas,
Bibir kering , mata
tampak cekung.
Hasil pemeriksaan
laboratorium
Natrium 135 (L)
mmol/L
2. Senin, 03 DS: Proses Penyakit Hipertermi
februari Orang tua klien
2020 mengatakan anaknya
demam sejak hari senin.
DO:
An. F terlihat lemes
Menangis
Suhu: 37.9oC
Akral hangat
3. Senin, 03 DS : Kurang terpapar Defisit
februari Ibu klien mengatakan informasi Pengetahuan
2020 tidak tahu kenapa
anaknya bisa diare.
Ibu klien mengatakan
anak sering diare.
DO :
Klien tampak bingung
kenapa anak bisa diare
terus.
O. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan Kehilangan cairan aktif
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
P. Rencana Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
1. Senin, 03 Kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan Observasi YRS
februari 2020 cairan berhubungan keperawatan selama 3x24 jam a. Identifikasi kemampuan pasien
dengan kehilangan diharapkan tidak terjadi kekurangan dan keluarga menerima
cairan aktif cairan dengan kriteria hasil : informasi.
a. Asupan cairan meningkat b. Monitor status hidrasi (frekuensi
b. Kelembaban membran mukosa nadi, kekuatan nadi, akral,
meningkat kelembapan mukosa bibir,
c. Dehidrasi menurun turgor kulit)
d. Mata cekung membaik c. Monitor berat badan harian
e. Turgor kulit membaik Nursing (Terapeutik)
a. Catat intake output dan hitung
balance cairan 24 jam.
b. Berikan asupan cairan sesuai
kebutuhan
c. Berikan cairan intravena.
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan gejala
dehidrasi
b. Anjurkan tidak hanya minum air
saat haus (ASI)
c. Anjurkan memperbanyak minum
d. Anjurkan memperbanyak
mengonsumsi buah yang
mengandung banyak air
(semangka, pepaya)
e. Ajarkan cara pemberian oralit
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan
elektrolit (IV)
2. Senin, 03 Hipertermi Setelah dilakukan asuhan Observasi YRS
februari 2020 berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam a. Identifikasi penyebab hipetermia
Proses penyakit diharapkan demam dapat berkurang (dehidrasi, terpapar lingkungan
dengan kriteria hasil : panas, penggunaan inkubator).
a. Suhu tubuh membaik b. Monitor suhu tubuh.
b. Takikardi menurun c. Monitor kadar elektrolit.
c. Takipnea menurun d. Monitor haluan urine
d. Akral dingin e. Monitor komplikasi akibat
hipertermia.
Nursing (Terapeutik)
a. Sediakan lingkungan yang
dingin
b. Longgarkan atau lepaskan
pakaian
c. Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
d. Berikan cairan oral
e. Kompres hangat
f. Berikan oksigen jika perlu.
Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit.
3. Senin, 03 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Observasi YRS
februari 2020 berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam a. Kaji tingkat pengetahuan
kurang terpapar diharapkan pengetahuan orang tua keluarga.
informasi bertambah dengan krieria hasil : Nursing
a. Keluarga menyatakan telah a. Memberikan edukasi tentang
memahami tentang penyakit penyakit yang dialami anak.
yang diderita anak. Edukasi
b. Keluarga mampu melaksanakan a. Jelaskan tanda dan gejala
prosedur penatalaksanaan yang dehidrasi
telah dijelaskan tenaga b. Anjurkan tidak hanya minum air
kesehatan. saat haus (ASI)
c. Keluarga mampu menjelaskan c. Anjurkan memperbanyak minum
kembali apa yang telah d. Anjurkan memperbanyak
dijelaskan oleh tenaga mengonsumsi buah yang
kesehatan. mengandung banyak air
(semangka, pepaya)
e. Ajarkan cara pemberian oralit.
Q. Catatan Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Implementasi Respon TTD
1. Senin, 03 Kekurangan Volume a. Memonitor status hidrasi DS : YRS
februari 2020 Cairan berhubungan (frekuensi nadi, kekuatan Ibu klien mengatakan anak hari ini
dengan Kehilangan nadi, akral, kelembapan masih BAB, dan rewel.
cairan aktif mukosa bibir, turgor kulit) DO :
Klien tampak menangis,
Nadi : 135 kali/menit
Suhu : 37.9ºC
Akral hangat, mukosa bibir kering,
turgor <2 detik.
Urine : 250 cc
Feses (lembek) : 250 cc
Total = 500 cc
maka balance cairan = intake cairan –
output cairan = 610 cc – 750 cc
= - 140 cc.
DS :
c. Memonitor berat badan
Ibu klien mengatakan An.K BB 12 kg
DO :
Saat ditimbang BB anak K 12kg.
Tidak tampak penurunan BB.
DS :
b. Memonitor Suhu tubuh.
Ibu klien mengatakan anaknya rewel.
DO :
S : 37.9ºC
Anak tampak nangis ketika diukur
suhu tubuh.
DS :
c. Melonggarkan dan melepas Ibu klien mengatakan anaknya rewel
baju klien DO :
Klien tampak menangis saat
melonggarkan dan membuka baju
klien.
Melepas baju klien dibantu oleh ibu
klien.
DS :
d. Memberikan kompres hangat
Ibu klien mengatakan anaknya rewel
DO :
Anak tampak mau dilakukan kompres
hangat di daerah lipatan leher
meskipun hanya sebentar.
Anak tampak menangis.
Kompres hangat dibantu oleh ibu
klien.
Suhu : 37.6ºC
3. Senin, 03 Defisit pengetahuan a. Mengkaji tingkat pengetahuan DS : YRS
februari 2020 berhubungan dengan keluarga. Ibu klien mengatakan anak sudah 2
kurang terpapar kali diare dan di bawa ke RS
informasi Ibu klien mengatakan tidak tahu
penyebab dari diare anak.
Ibu klien mengatakan anak
mempunyai kebiasaan makan yang di
tumpahkan dilantai.
DO :
Anak dan ibu tampak makan tanpa
cuci tangan terlebih dahulu.
Anak makan makanan yang jatuh di
kasur.
b. Memberikan edukasi tentang DS :
penyakit yang dialami anak. Klien mengatakan sedikit paham
tentang penyebab anak diare.
Klien mengatakan sedikit mengerti
tentang penjelasan perawat.
DO :
Klien tampak mengerti tentang
penjelasan perawat.
Klien bertanya kepada perawat tentang
ciri-ciri dehidrasi.
4 Selasa, 04 Kekurangan Volume a. Memonitor status hidrasi DS : YRS
februari 2020 Cairan berhubungan (frekuensi nadi, kekuatan nadi, Ibu klien mengatakan BAB sudah
dengan Kehilangan akral, kelembapan mukosa berkurang hari ini BAB 2 kali.
cairan aktif bibir, turgor kulit) DO :
Klien tampak tidur.
Nadi : 130 kali/menit
Suhu : 37ºC
Akral dingin, mukosa bibir masih
kering, turgor <2 detik.
Urine : 250 cc
Feses (lembek) : 150 cc
Total = 500 cc
maka balance cairan = intake cairan –
output cairan = 750 cc – 400 cc
= 250 cc.
DS :
c. Memonitor berat badan
Ibu klien mengatakan An.F BB 12 kg
DO :
Saat ditimbang BB anak F 12kg.
Tidak tampak penurunan BB.
d. Berkolaborasi pemberian obat DS :
zink Ibu klien mengatakan mendapat obat
zink dari tenga kesehatan dan selalu
meminumkan ke anak tiap pagi 1 hari
sekali.
DO :
Ibu klien tampak meminumkan obat
zink ke an. F
5. Selasa, 04 Hipertermi a. Mengidentifikasi penyebab DS : Ibu klien mengatakan An. F diare YRS
februari 2020 berhubungan dengan hipetermia (dehidrasi, hari ini sudah berkurang hanya 2 kali.
Proses penyakit terpapar lingkungan panas, DO :
penggunaan inkubator). Anak tampak menonton video di HP.
diare konsistensi cair.
Urine : 200 cc
Feses (lembek) : 50 cc
Total = 250 cc
maka balance cairan = intake cairan –
output cairan = 550 cc – 250 cc
= 300 cc.
DS :
d. Berkolaborasi pemberian Ibu klien mengatakan mendapat obat
obat zink zink dari tenga kesehatan dan selalu
meminumkan ke anak tiap pagi 1 hari
sekali.
DO :
Ibu klien tampak meminumkan obat
zink ke an. F
8. Rabu, 05 Hipertermi a. Mengidentifikasi penyebab DS : YRS
februari 2020 berhubungan dengan hipetermia (dehidrasi, Ibu klien mengatakan An. F diare hari
Proses penyakit terpapar lingkungan panas, ini sudah berkurang hanya 1 kali.
penggunaan inkubator). DO :
Anak tampak menonton video di HP.
diare konsistensi cair.
DS :
Ibu klien mengatakan anaknya sudah
tidak demam.
b. Memonitor Suhu tubuh.
DO :
S : 36.6ºC
Anak tampak sedang menyusu di
ibunya.
DS :
b. Memberikan edukasi tentang Klien mengatakan sudah paham
penyakit yang dialami anak. tentang penyebab anak diare.
Klien mengatakan mengerti tentang
penjelasan perawat.
DO :
Klien tampak mengerti tentang
penjelasan perawat.
Klien bertanya tentang cara
pembuatan oralit dirumah.
A. Catatan Perkembangan
No Tanggal Diagnosa SOAP TTD
1. Senin, 03 februari Kekurangan Volume Cairan S: YRS
2020 berhubungan dengan Ibu klien mengatakan anak hari ini masih BAB, dan rewel.
Kehilangan cairan aktif Ibu klien mengatakan anak diare lebih dari 10
kali.
Ibu klien mengatakan anak minum banyak ditambah ASI.
Ibu klien mengatakan An.K BB 10 kg
O:
Intake
Infus : 360 cc
ASI : 150 ml/hari
Diit tim saring : 100 cc
Total = 610 cc
Total cairan keluar / output:
Urine : 250 cc
Feses (lembek) : 250 cc
Total = 500 cc
maka balance cairan = intake cairan – output cairan = 610 cc
– 750 cc= - 140 cc.
Saat ditimbang BB anak K 10kg.
Tidak tampak penurunan BB
A :Masalah belum teratasi