Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Kimia Unsur Halogen ini.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari
segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
Kami berharap semoga makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum
ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi
dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi
dari bahasa Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia
juga merupakan golongan paling non-logam.
Halogen merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam
keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Konfigurasi elektron halogen
adalah ns2np5atau pada kulit terluar adalah tujuh elektron, dan halogen kekurangan satu elektron
untuk membentuk struktur gas mulia yang merupakan kulit tertutup. Atom halogen mengeluarkan
energi bila menangkap satu elektron. Jadi, perubahan entalpi reaksi X(g) + e → X-(g) bernilai negatif.
Konfigurasi elektron atom unsur halogen dapat dilihat pada tabel.
Golongan halogen terdiri atas fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin. Astatin bersifat
2. Wujud halogen
Fluorin (F) dan klorin (Cl) berbentuk gas pada suhu kamar
Bromin berupa zat cair yang mudah menguap pada suhu kamar
^^^Warna:
Fluor (F) = kuning muda
Larutan iodin dalam pelarut tak beroksigen (ex = CCl4) = merah ungu
4. Kelarutan halogen
Halogen merupakan unsur nonpolar, sehingga paling mudah larut dalam senyawa nonpolar
seperti CCl4. Namun, kelarutan halogen berkurang dalam air, tapi diikuti reaksi. Reaksi dengan
air yang dahsyat hanya terjadi pada fluorin:
2F2 + H2O —> HF + O2 ; menghasilkan asam fluorida (HF)
B. Sifat kimia
Unsur fluor merupakan unsur paling reaktif karena memiliki jari-jari yang kecil
Halogen memiliki kulit terluar sebanyak 7 elektron
Halogen merupakan unsur nonlogam paling reaktif karena memerlukan 1 tambahan
elektron untuk mencapai kestabilan atom. Kereaktifannya menurun dari F ke I
Energi ionisasi dan afinitas elektron halogen sangat tinggi, itulah sebab mengapa halogen
bersifat reaktif
Memiliki energi disosiasi ikatan yaitu mengubah molekul halogen menjadi atom-atomnya.
Sifat ini menurun hingga unsur iodin, tapi fluor ke klorin turun drastis namun klorin hingga
iodin naik
Halogen memiliki sifat nonpolar, makanya gaya London bekerja pada unsur ini sehingga
titik leleh dan didihnya meningkat dari F ke I.
Keelektronegatifan halogen sangat tinggi dan berada pada unsur Fluor (F), menurun hingga
iodin (I)
1. Kelarutan Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor
selain larut juga bereaksi dengan air.
2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I-
karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) KI3(aq) Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam
pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
2. Kereaktifan Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti
keberadaan halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi
kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin
mudah menarik elektron. Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan halogen juga
dipengaruhi oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin
mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. Dengan melihat data
keelektronegatifan dan energi ikat halogen, dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari atas
ke bawah semakin berkurang.
a. Kereaktifan fluor dan klor Pada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna atau
agak kekuning-kuningan dan klorin juga berupa gas dengan warna hijau pucat. Keduanya
sama seperti oksigen dapat membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-
logam aktif akan terbakar pada salah satu gas inidengan cara membebaskan panas dan
cahaya. Reaktifitas fluor lebih besar dibandingkan dengan klor, yang dapat dibuktikan
dengan terbakarnya bahan-bahan biasa termasuk kayu dan plastic apabila berada dalam
keadaan atmosfer fluor.
b. Kereaktifan brom Brom pada suhu kamar merupakan cairan minyak berwarna merah tua
dan mempunyai tekanan uap yang sangat tinggi. Brom cair merupakan salah satu
reagensia laboratorium umum yang paling berbahaya, karena efek uap itu terhadap mata
dan saluran hidung. Hanya 0,1 ppm bisa ditoleransi tanpa efek yang membahayakan.
Cairan ini njuga dapat menimbulkan luka bakar yang parah, bila mengenai kulit.bromin
kuran greaktif bila dibandingkan dengan Klor.
c. Kereaktifan iodium Iodium dapat menguap pada temperature biasa, membentuk gas
berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Kristal iodine dapat melukai kulit.
Sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lender.iodin kurang reaktif jika
dibandingkan dengan Klor.
d. Kereaktifan astatin Astatine dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl),
tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur
halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.
A. Di Laboratorium
Pembuatan senyawa halogen untuk skala laboratotium bisa dilakukan dengan cara
mengoksidasi senyawa halida dengan MnO2 atau KmnO4 dalam asam (H2SO4pekat).
X- + MnO4 + H+ → X2 + Mn2+ + H2 O
Cl2 : Mereaksikan suatu halida dengan H2so4 encer dan Mn02
Cl2 + I- 2Cl - + I2
B. Skala industri
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam fluorida(HF). Sebagai bahan baku untuk mendapatkan
HF diperoleh dari fluorspar(CaF2) yang direaksikan dengan H2SO4 pekat. HF yang diperoleh
dicampur dengan KHF2 cair(bebas air), ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai
1000. Wadah untuk reaksi elektrolisis terbuat dari logam monel(campuran Cu dan Ni),
campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentuk akan
mengoksidasinya. Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2 di katoda dan gas F2 di anoda.
Wadahnya menjadi katode, sedangkan anodenya adalah grafit.
Pembuatan Klorin(Cl2)
Pembuatan klorin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara reaksi redoks dan
dengan cara elektrolisis.
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion klorida. Sebagai
oksidator dapat digunakan MnO2(batu kawi), KMnO4, K2CrO7, atau CaOCl2.
Contoh:
MnO2(s) + 2H2SO4(aq)+ 2NaCl(s) Na2SO4(aq)+MnSO4(aq)+2H2O(l)+Cl2(g)
CaOCl2(aq) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + 2HCl(aq) CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)
2KMnO4(s) + 16HCl(aq) 2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)
2) Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida pekat
dengan mengguanakan elektrode inert(tidak ikut bereaksi) dan menggunakan diafragma.
Sebagai elektrode dipakai grafit.
Pembuatan Bromin juga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara reaksi redoks
dan dengan cara elektrolisis.
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan menggunakan
electrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya :
MgBr2(aq) Mg2+(aq) + 2Br-(aq)
Katode (-) : 2 H2O (l) + 2e- H2(g) + 2OH-(aq)
Anode (+) : 2 Br-(aq) Br2(l) + 2e-
MgBr2(aq) + 2H2O(l) Mg2+ (aq) + 2OH-(aq) + Br2(l) + H2 (g)
Mg(OH)2(aq)
Pembuatan Iodin ( I2 )
Iodin dapat dibuat dengan dua cara, baik di laboratorium ataupun dalam industry. Cara
tersebut adalah dengan cara redoks dan dengan cara elektrolisis.
2) Cara elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrosis larutan garam pekat NaI dengan menggunakan
electrode inert. Persamaan reaksinya
2 NaI(aq) 2Na+(aq) + 2I-(aq)
Katode (-) : 2 H2O (l) + 2e- H2(g) + 2 OH-(aq)
Anode (+) : 2I-(aq) I2(s) + 2e-
Redoks: 2NaI(aq) + 2 H2O (l) 2Na+(aq) + 2 OH-(aq) + I2(s) + H2(g)
Kesimpulan
Daftar Pustaka
http://adventurechem.blogspot.com/2012/01/halogen.html
http://indahnuramalia6.blogspot.com/2013/11/kimia-gas-halogen-golongan-vii.html
http://membuattugassekolah.blogspot.com/2016/08/unsur-unsur-halogen-kimia-unsur-halogen.html
http://semogabermanfaat8.blogspot.com/2014/09/makalah-halogen-pengertian-halogen.html