Dosen Pengampu
Drs. Amru Nasution, M.Kes.
Disusun Oleh
ANDRYAN CHAN IMMANUEL SIMBOLON (180522027)
STEVANI TRINITATI SINTAMARITO. S (180522039)
PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
ABSTRAK
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.3. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1.2.3. Norma 8
Pembangunan Manusia 15
Pembangunan Sosial 16
Pembangunan Ekonomi 17
ii
2.4.4. Keterkaitan Antara Modal Sosial dan
Pembangunan Politik 18
3.1. Kesimpulan 20
3.2. Saran 20
DAFTAR PUSTAKA iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan konsep modal sosial.
2. Menguraikan unsur dan komponen modal sosial serta jenis modal sosial.
3. Menguraikan peran modal sosial.
4. Menguraikan implikasi modal sosial dalam pembangunan.
5. Menguraikan tantangan pembangunan modal sosial.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
ditukar, tetapi dapat ditukar terkait dengan aktivitas-aktivitas tertentu.
Bentuk modal tertentu yang bernilai untuk memudahkan beberapa
tindakan bisa jadi tidak berguna atau merugikan orang lain. Tidak seperti
modal lainnya, modal sosial melekat pada struktur relasi di antara orang
dan kalangan orang.
3
Dari pandangan beberapa ahli tentang konsepsi modal sosial di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa modal sosial adalah : (1)
sekumpulan sumberdaya aktual dan potensial; (2) entitasnya terdiri-dari
atas beberapa aspek dari struktur sosial, dan entitas-entitas tersebut
memfasilitasi tindakan individu-individu yang ada dalam struktur
tersebut; (3) asosiasi-asosiasi yang bersifat horisontal; (3) kemampuan
aktor untuk menjamin manfaat; (4) informasi; (5) norma-norma; (6) nilai-
nilai; (7) resiprositas; (8) kerjasama; (9) jejaring.
4
kepercayaan antar manusia menurut Lawang (dalam Damsar,2009)
ada tiga hal yang saling terkait, yaitu :
5
Adanya jaminan tentang kejujuran dalam komunitas dapat
memperkuat rasa solidaritas dan sifat kooperatif dalam komunitas.
Selain itu dengan rasa saling percaya antara mereka yang
bekerjasama, semakin berkurang resiko yang ditangung dan
semakin kurang pula biaya (uang atau sosial) yang dikeluarkan.
6
sumber pengetahuan yang menjadi dasar utama dalam
pembentukan kepercayaan strategik. Media yang paling ampuh
untuk membuka jaringan adalah pergaulan dalam pengertian umum
dengan membuka diri lewat media cetak atau elektronik dalam
pengertian terbatas seperti pergaulan.
7
tatanan dan makna pada kehidupan sosial (Powel dan Smith-Doer
1994; 365, dalam Damsar).
2.1.2.3. Norma
Pada suatu entitas sosial tertentu norma tidak dapat
dipisahkan dari jaringan dan kepercayaan. Jika struktur jaringan itu
terbentuk karena pertukaran sosial yang terjadi antara dua orang,
sifat norma kurang lebih sebagai berikut : Norma itu muncul dari
pertukaran yang saling menguntungkan, (Blau 1963, Fukuyama
1999 dalam Lawang, 2004). Artinya, jika didalam pertukaran itu
keuntungan hanya dinikmati oleh salah satu pihak saja, pertukaran
sosial selanjutnya pasti tidak akan terjadi. Jika dalam pertukaran
pertama keduanya saling menguntungkan, akan muncul pertukaran
8
yang kedua, dengan harapan akan memperoleh keuntungan pula
(Homans 1974, dalam Lawang, 2004). Dari beberapa kali
pertukaran prinsip saling menguntungkan dipegang teguh, oleh
karena itu muncul norma dalam bentuk kewajiban sosial, yang
intinya membuat kedua belah pihak merasa diuntungkan melalui
pertukaran itu, dengan cara demikian hubungan pertukaran itu
diperoleh.
9
2. Resiprocity
Kecenderungan saling tukar kebaikan antar individu dalam suatu
kelompok selalu mewarnai modal sosial. Seorang individu atau bahkan
lebih dari suatu kelompok memiliki semangat membantu yang lain
tanpa mengharapkan imbalan seketika. Ini didasari oleh adanya nuansa
altruism (semangat untuk membantu dan mementingkan kepentingan
orang lain).
3. Trust
Trust atau rasa percaya merupakan suatu bentuk rasa ingin untuk
mengambil risiko dalam hubungan sosial yang didasari oleh rasa
percaya bahwa orang lain akan melakukan sesuatu sesuai yang
diharapkan dan akan bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling
mendukung dan tidakmerugikan diri dan kelompoknya.
4. Norma Sosial
Adalah aturan-aturan yang dibuat dengan harapan bisa ditaati dan
diikuti oleh anggota masyarakat pada suatu kelompok sosial tertentu.
Contohnya adalah cara menghormati perbedaan pendapat, cara hidup
sehat, dll.
5. Nilai
Suatu ide yang ada sejak terdahulu yang diyakini kebenarannya
dan dirasa penting oleh sekelompok masyarakat. Contohnya: kerja
keras, kompetisi, harmoni, dll.
6. Tindakan yang Proaktif
Tindakan proaktif merupakan kemauan yang kuat dari anggota
untuk terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.
Contohnya: kerja bakti memberishkan lingkungan, ronda, dll.
10
anggota. Setiap kebaikan diharapkan akan dikembalikan, dan mereka
yang dapat memberikan bantuan diharapkan untuk melakukannya
ketika diminta. Bentuk pertukaran menimbulkan modal sosial untuk
anggota kelompok yang telah melakukan banyak kebaikan tanpa
mengumpulkan bantuan timbal balik sebagai balasannya. Kebaikan
yang tak terbalaskan menciptakan kewajiban yang memungkinkan
anggota memberikankebaikan untuk meminta bantuan dari orang-
orang yang diwajibkan untuk dia. Kewajiban yang belum dibayar
tersebut diperoleh dalambentuk modal sosial yang dapat anggota
gunakan.
11
5. Appropriable Social Organizations (organisasi sosial sepadan)
Organisasi sosial biasanya diciptakan untuk mengatasi masalah
tertentu, dan setelah masalah itu teratasi, organisasi sering terus ada
melalui pendefinisian kembali tujuannya. Dengan demikian, sebuah
organisasi yang dikembangkan untuk satu tujuan dapat disesuaikan
untuk tujuan lain. Ini merupakan salah satu bentuk modal sosial yang
bisa digunakan.
6. Intentional Organizations (organisasi yang disengaja)
Bentuk modal sosial ini terjadi ketika individu bergabung bersama-
sama untuk menciptakan sebuah organisasi yang akan menguntungkan
mereka secara langsung. Bentuk modal sosial memajukan kepentingan
orang-orang yang berinvestasi di dalamnya langsung dan organisasi
sosial yangdapat disesuaikan untuk tujuan lain.
12
sosial yang ada dalam masyarakat. Misalnya: Hubungan antara elite
politik dengan masyarakat umum.
13
(2) Coordinating activities. Perilaku yang tidak terkoordinasi
atau petualangan yang dilakukan oleh para agen ekonomi, dapat pula
menyebabkan kegagalan pasar. Merujuk pada pengalaman proyek-
proyek, tampaknya perilaku dimaksud muncul sebagai akibat kurangnya
kekuatan institusi sosial baik formal maupun informal dalam rangka
mengatur kesepakatan secara adil. Institusi-institusi dimaksud dapat
mengurangi perilaku petualangan melalui pengembangan kerangka kerja
dalam mana para individu dapat saling berinteraksi sehingga
memperkuat rasa saling percaya di antara para anggota.
14
yang diperlukan adalah pandangan yang seimbang terhadap peran dari
pusat (negara) dan institusi – institusi pada aras lokal.
15
kehidupan rakyatnya. Modal sosial dapat meningkatkan kesadaran
individu tentang banyaknya peluang yang dapat dikembangkan untuk
kepentingan masyarakat. Dalam konteks pembangunan manusia, modal
sosial mempunyai pengaruh yang besar sebab beberapa dimensi
pembangunan manusia sangat dipengaruhi oleh modal sosial antara
lain, kemampuan untuk menyelesaikan kompleksitas berbagai
permasalahan bersama, mendorong perubahan yang cepat di dalam
masyarakat, menumbuhkan kesadaran kolektif untuk memperbaiki kualitas
hidup dan mencari peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan.
Hal ini terbangun oleh adanya rasa saling mempercayai, kohesifitas,
tindakan proaktif, dan hubungan internal-eksternal dalam membangun
jaringan sosial didukung oleh semangat kebajikan untuk saling
menguntungkan sebagai refleksi kekuatan masyarakat. Situasi ini akan
memperbesar kemungkinan percepatan perkembangan individu dan
kelompok dalam masyarakat tersebut. Bagaimanapun juga kualitas
individu akan mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat itu
berarti pembangunan manusia paralel dengan pembangunan sosial.
16
Berkembangnya modal sosial di tengah masyarakat akan
menciptakan suatu situasi masyarakat yang toleran, dan merangsang
tumbuhnya empati dan simpati terhadap kelompok masyarakat di luar
kelompoknya. Hasbullah (2006) memaparkan mengenai jaringan-
jaringan yang memperkuat modal sosial akan memudahkan saluran
informasi dan ide dari luar yang merangsang perkembangan kelompok
masyarakat. Hasilnya adalah lahirnya masyarakat peduli pada berbagai
aspek dan dimensi aktifitas kehidupan, masyarakat yang saling memberi
perhatian dan saling percaya. Situasi yang mendorong kehidupan
bermasyarakat yang damai, bersahabat, dan tenteram.
17
dunia usaha. Investor asing akan tertarik untuk menanamkan modal usaha
pada masyarakat yang menjunjung nilai kejujuran, kepercayaan, terbuka
dan memiliki tingkat empati yang tinggi. Modal sosial, berpengaruh kuat
pada perkembangan sektor ekonomi lainnya seperti perdagangan, jasa,
konstruksi, pariwisata dan lainnya.
18
pembangunan. Kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,
keterbukaan pemerintah pada masyarakat, adanya komitmen dan
keinginan yang kuat antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk
membangun, serta adanya partisipasi aktif masyarakat dalam
pembangunan akan mendorong terciptanya pembangunan sistem
pemerintahan yang baik dimana akuntabilitas dan transparansi
pemerintahan berimbang dengan akses dan kontrol masyarakat
terhadap pemerintahan. Hal ini juga dapat mendorong demokrasi tumbuh
dari bawah dan memungkinkan pembangunan politik tidak hanya pada
aras pusat tapi juga aras lokal.
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah dijelaskan tentang Pembangunan
Modal Sosial, simpulan pembahasan ini sesuai dengan tujuan dari penulisan
makalah, yaitu:
1. Modal sosial merupakan sumberdaya sosial yang dapat dipandang
sebagai investasi untuk mendapatkan sumberdaya baru dalam
masyarakat. Oleh karena itu modal sosial diyakini sebagai salah satu
komponen utama dalam menggerakkan kebersamaan, mobilitas ide,
saling kepercayaan dan saling menguntungkan untuk mencapai
kemajuan bersama, khususnya pembangunan. Konsep inti dari modal
sosial adalah kepercayaan/trust (kejujuran, kewajaran, sikap egaliter,
toleransi, dan kemurahan hati), jaringan sosial/social networks (parisipasi,
resiprositas, solidaritas, kerjasama), dan norma (nilai-nilai bersama, norma
dan sanksi, aturan-aturan).
2. Unsur modal sosial menurut Hasbulah dalam Supono adalah partisipasi
dalam suatu jaringan, resiprocity, trust, norma sosial, nilai, dan tindakan
yang proaktif. Jenis-jenis modal sosial menurut Woolcock adalah social
bounding (perekat sosial), social bridging (jembatan sosial), dan social
linking (hubungan/jaringan sosial).
3. Peran modal sosial
4. Implikasai modal sosial berpengaruh terhadap pembangunan manusia,
sosial, ekonomi, dan plitik
5. Tantangan pembangunan modal sosial
3.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan tentang Pembangunan Modal
Sosial, penulis memberikan beberapa saran, yaitu:
20
DAFTAR PUSTAKA
iv