Oleh :
Nim : 1702622010283
Prodi Akuntansi
2019
1. Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur pengendalian
dalam operasi transaksi siklus pengeluaran. Kelima kategori tersebut antara lain :
Berbagai aspek resiko diatas akan mempengaruhi strategi audit siklus penggajian dan
personalia, oleh karena itu hal – hal yang harus dipertimbangkan adalah :
c. Saldo hutang gaji pada akhir tahun kadang kala tidak material.
Pada saat audit di perusahaan yang bisa dikatakan ada hubungannya dengan manufaktur
seperti perkebunan dan pabrik rokok, biasanya auditor melakukan auditnya dengan berbagai cara
salah satunya adalah “surprise payroll payoff” atau pembayaran gaji mendadak yang tiba – tiba.
Auditor melakukan hal seperti ini dikarenakan untuk mencegah terjadinya pembayaran upah
pada pegawai yang tidak masuk atau pegawai fiktif. Ini merupakan prosedur dimana masing –
masing pegawai harus menerima dan menandatangani ceknya atau slip pemberitahuan lama kerja
dan hasil ( mengacu pada pegawai perkebunan dan pabrik rokok ) di depan penyelia dana
auditor. Pembayaran gaji secara tiba – tiba seringkali mahal dan dalam beberapa kasus bahkan
menyebabkan masalah dengan serikat pekerja, tetapi hal tersebut hanya satu – satunya cara untuk
mendeteksi kecurangan ( Fraud ). Dengan begitu auditor lebih cepat mengetahui ada tidaknya
kecurangan yang terjadi pada sistem penggajian dan pengupahan.
2. Saya sebagai auditor menyikapi situasi tersebut yaitu dengan merekomendasikan pembagian
tugas harus mempertimbangkan biaya dan manfaat pengendalian , jika seorang karyawan dapat
merangkap 2 pekerjaan sekaligus, maka akan lebih efisien dan seharusnya pembagian tugas
cukup melihat 4 pedoman , yaitu :
• Alasan untuk tidak mengijinkan staf yang kadang-kadang atau permanen memegang aktiva
(custody) untuk mencatat adalah untuk melindungi perusahaan
dari penggelapan.
yang besar orang tersebut mengeluarkan aktiva untuk kepentingan pribadi dan menyesuaikan
catatan untuk menghilangkan tanggungjawab.
• Kalau staf kasir menerima uang tunai dan bertanggungjawab dalam pencatatan
data untuk penerimaan kas dan penjualan, ada kemungkinan kasir menerima uang dari pelanggan
dan menyesuaikan akun pelanggan dengan tidak mencatat penjualan atau dengan mencatat ke
sebelah kredit ke perkiraan fiktif.
• Contoh lain tidak memadainya pemisahan fungsi custodian mencakup distribusi pembayaran
gaji oleh petugas penyiapan data gaji dan pengelolaan catatan persediaan oleh petugas gudang.
• Pemisahan ini diperlukan untuk mencegah orang yang menyetujui transaksi, memiliki kendali
atas aktifa tersebut.
• Contoh 1 : orang yang sama seharusnya tidak diizinkan menyetujui faktur pembelian dan juga
menandatangani pembayaran tagihan.
pegawai seharusnya tidak dilakukan oleh orang yang bertanggungjawab atas pembayaran gaji.
• Otorisasi transaksi dan penanganan aktiva oleh orang yang sama meningkatkan
• Kalau dalam tiap departmen atau divisi dalam organisasi bertanggungjawab untuk membuat
catatan dan laporan bagiannya, ada kecenderungan hasilnya memihak (bias) untuk memperbaiki
kinerja yang dilaporkan.
• Untuk menjamin agar informasi tidak memihak, pembukuan biasanya ada di departemen
tersendiri dibawah kontroller.
Catatan :
a. Secara alamiah, luas pemisahan tugas sangat tergantung kepada ukuran organisasi. Pada
banyak perusahaan kecil adalah tidak praktis untuk memisahkan tugas seluas yang dianjutkan di
atas
b. Struktur organisasi suatu perusahaan harus menyediakan pemisahan tugas yang memadai,
meskipun tetap tidak mendorong efisiensi operasi dan komunikasi yang efektif. Pemisahan tugas
sangat bervariasi di berbagai organisasi, tetapi 4 yang menjadi kepentingan khusus (auditor)
adalah sebagai berikut :
• Pemegang uang tunai, mencakup penerimaan dan pengeluaran, adalah tanggungjawab treasury.
ukuran organisasi.
Auditor juga perlu memahami metode pengendalian manajemen yang meliputi ada
tidaknya forecast penjualan, anggaran penjualan dan penilaian kinerja, dan anggaran kas. Auditor
perlu memperhatikan ada tidaknya sistem pengendalian manajemen yang menggunakan
anggaran sebagai alat pemotivasi dan penilai kinerja manajemen. Penaksiran risiko ini perlu
dipertimbangkan oleh auditor tentang kondisi – kondisi yang berpengaruh pada risiko yang ada
yaitu :
a. Perubahan dalam lingkungan operasi terutama kaitannya dengan transaksi siklus pendapatan.
c. Menerapkan sistem informasi yang baru yang berpengaruh terhadap pengendalian intern
perusahaan.
d. Pertumbuhan yang pesat terkait dengan operasional perusahaan yang semakin meluas yang
pada akhirnya akan meningkatkan risiko yang ada.
Auditor dapat merancang program audit untuk mencapai tingkat risiko deteksi yang dapat
diterima untuk masing – masing asersi. Dalam pelaksanaan pengujian substantif piutang dagang,
auditor terutama mengandalkan bukti yang diperoleh melalui konfirmasi yang diperoleh
langsung dari pelanggan, dan menelaah dokumentasi yang dilakukan dalam organisasi klien.
Prosedur yang digunakan untuk memverifikasi keakuratan dalam neraca saldo dan menentukan
kesesuaian dengan jumlah yang ada di dalam buku besar berkaitan erat dengan keakuratan
matematis dan klerikal komponen asersi penilaian dan alokasi yaitu prosedur inisial.
Penghitungan kembali data – data keuangan klien biasanya dilakukan untuk menentukan
keakuratan matematis.
4. Cara saya sebagai auditor untuk memeriksa atau mengecek kebenaran item akun asset tetap
yang digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit di bank yaitu terlebih dahulu kita
harus memahami apa itu vouching. Vouching adalah hal inti dalam audit yang mengacu pada
inspeksi bukti dokumenter oleh auditor untuk mendukung dan memperkuat transaksi. Vouching
melibatkan verifikasi transaksi yang dicatat dalam pembukuan dengan memeriksa otorisasinya
dan bukti dokumen yang menjadi dasar sebuah entri dibuat. Hal ini juga termasuk
mengkonfirmasikan dan memeriksa apakah jumlah yang telah dinyatakan dalam voucher
tersebut diposting ke rekening yang tepat yang akan mengungkapkan sifat transaksi ketika itu
dimasukkan dalam laporan akhir.
Vouching dapat dianggap sebagai esensi atau hal yang paling penting dari audit, karena
keberhasilan suatu audit tergantung pada akurasi vouching yang dilakukan. Tujuan utama dari
vouching adalah untuk menemukan bahwa transaksi yang dicatat dalam pembukuan dicatat
dengan benar dan mereka berada diurutan yang tepat dan diotorisasi dengan benar.
a. Pelajari dan evaluasi internal control atas asset tetap. Dalam hal ini biasanya auditor
menggunakan Internal Control Questionnaires ( ICQ ).
b. Minta kepada klien Top Schedule serta Supporting Schedule asset tetap, yang berisikan : saldo
awal, penambahan serta pengurangan – pengurangannya dan saldo akhir, baik untuk harga
perolehan maupun akumulasi penyusutannya.
c. Periksa footing dan cross footingnya dan cocokkan totalnya dengan General Ledger atau Sub –
Ledger, saldo awal dengan Working Paper tahun lalu.
d. Vouched penambahan serta pengurangan asset tetap. Untuk penambahan asset tetap, selain
diperhatikan otorisasi dan kelengkapan supporting document, harus dilihat apakah penambahan
tersebut sudah tercantum di anggaran. Untuk pengurangan asset tetap harus diperiksa Journal
Entry nya.
e. Periksa fisik dari aset tetap dan perhatikan kondisinya apakah masih dalam keadaan baik atau
sudah rusak.
f. Pemeriksaan bukti pemilikan asset tetap. Contoh dalam hal ini harus dicocokkan nomor mesin,
chasis, dan nomor polisi kendaraan yang tercantum di BPKB dan STNK dengan yang terdapat
di kendaraan. Perhatikan juga apakah surat – surat tanah, gedung, kendaraan atas nama
perusahaan.
g. Pelajari dan periksa apakah Capitalization serta Depreciation Polici – nya konsisten dengan
tahun sebelumnya ( misal perhitungan menggunakan Straigh Line Method ).
h. Analisis perkiraan repair dan maintenance. Harus diperhatikan kemungkinan klien untuk
memperkecil laba dengan mencatat Capital Expenditure sebagai Revenue Expenditure.
i. Periksa kecukupan Insurance Coverage, dalam artian jangan sampai terlalu kecil atau terlalu
besar. Jika terlalu kecil ada bahaya bahwa jika terjadi kebakaran, ganti rugi perusahaan asuransi
tidak mencukupi untuk membeli asset tetap ( misalkan gedung atau mesin ) yang baru sehingga
mengganggu kegiatan operasi perusahaan tentang penilaian cukup tidaknya Insurance Coverage
tersebut adalah atas dasar jumlah yang mendekati harga pasar.
k. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank, untuk memeriksa
apakah ada asset yang dijadikan jaminan atau tidak.
l. Periksa apakah ada Commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk membeli atau menjual
asset tetap.
m. Untuk Construction In Progress, kita periksa penambahannya dan apakah ada Construction In
Progress yang harus ditransfer ke asset tetap.
n. Jika ada asset yang diperoleh melalui leasing, periksa lease agreement dan periksa apakah
Accounting Treatment – nya sudah sesuai dengan standar akuntansi leasing.
p. Periksa penyajian asset tetap dalam laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan
SAK/ETAP/IFRS, baik di posisi keuangan, di laba rugi, dicatatan atas laporan keuangan maupun
di lampiran asset tetap.