Anda di halaman 1dari 6

1.

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah


a. Penurunan curah jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel
b. Gangguan pertukaran gas sehubungan dengan peningkatan tekanan kapiler paru.
c. Kelebihan cairan sehubungan dengan peningkatan tekanan vena pulmonalis.
d. Intoleransi aktivitas sehubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan
pemenuhan O2.
e. Potensial kerusakan integritas kulit sehubungan dengan edema dan imobilitas.
f. Ansietas sehubungan dengan penyakitnya.
3. Rencana Asuhan Keperawatan

Nama : Tn. R Tan


Umur : 64 tahun Tan
No.Medrec: Diag

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1 Penurunan curah Tupan : 1. Istirahatkan fisik dan 1. Dengan istirahat dapat
jantung sehubungan Setelah dilakukan mental. menghemat energi klien.
dengan disfungsi perawatan selama 2. Dengan mengobservasi
ventrikel,ditandai 5 hari curah 2. Observasi dan catat TTV klien, perawat dapat
dengan : jantung terpenuhi TTV setiap 6 jam. mengetahui keadaan
Ds : dan ventrikel dapat umum klien.
Do : berfungsi dengan 3. Auskultasi bunyi 3. Untuk mengetahui
 Nadi 120 x/menit baik. jantung dan suara perkembangan bunyi
 Bunyi gallop Tupen : paru tiap 4 jam. jantung dan suara paru
diatrial dan Setelah diberikan serta untuk memantau
ventrikel perawatan selama 4. Pasang infuse keadaan klien.
 Urine output 50 cc 24 jam fungsi dextrose 5 % 4. Dengan memberikan
 Keringat dingin ventrikel adekuat. infuse dextrose pada klien
 Akral dingin Dengan criteria : 5. Pasang kateter urine untuk menambah energi
 Tampak kebiruan  Nadi normal 60 pada klien.
disekitar mukosa – 100 x/menit 6. Amati tanda – tanda 5. Memantau intake output
mulut dan kuku –  Urine output 1 – perfusi jaringan klien, serta membantu
kuku jari tangan 2 cc/kgBB/jam seperti kelembaban eliminasi klien.
dan kaki klien.  Bunyi jantung kulit, warna kulit. 6. Dengan mengamati tanda
 Hasil ronsen normal – tanda perfusi jaringan
adanya kongesti  Keringat tidak maka dapat memantau
vaskuler dingin 7. Kolaborasi keadaan klien sehingga
pulmonal.  Akral tidak pemberian obat meminimalkan terjadinya
dingin digitalis (dobujek 1 perfusi jaringan.
 Tidak ada tanda ampul 7 mikron & 7. Digitalis dapat
– tanda lanoxin 1 meningkatkan
kebiruan. ampul,selanjutnya kontraktilitas jantung.
tablet 3x1).
8. Kolaborasi 8. Analgetik dapat mengatasi
pemberian obat nyeri.
analgetik (morfin 3
mikron) 9. Dengan mengamati efek
9. Amati pengaruh negatif maka dapat
negatif (efek mengantisifasi kejadian
samping) pemberian yang buruk seperti
obat : pusing, mual takutnya syok.
dan muntah

2 Gangguan pertukaran Tupan : 1. Tinggikan tempat 1. Mengurangi tekanan


gas sehubungan Setelah dilakukan tidur bagian kepala abdominal pada diafragma
dengan peningkatan perawatan selama 30 – 45 oC (posisi dan memungkinkan
tekanan kapiler paru. 5 hari pertukaran semi fowler) pengembangan toraks dan
Ditandai dengan : gas adekuat. ekspansi paru yang
Ds : Tupen : maksimal.
Do : Setelah dilakukan 2. Berikan /pasang O2 2. Membantu memenuhi
 Gelisah perawatan selama sesuai dengan order 5 kebutuhan oksigen klien.
 Respirasi 32 24 jam pertukaran liter/menit binasal 3. Membantu pemenuhan
x/menit gas adekuat. canule. kebutuhan oksigen.
 Suara nafas Dengan criteria : 3. Bimbing pasien
crackles  Klien tidak melakukan nafas 4. Mengetahui
 Batuk – batuk gelisah dalam. perkembangan nafas
 Nafas cepat dan  Respirasi 4. Observasi terhadap klien.
dangkal normal 24 suara nafas setiap 6
 Terpasang O2 5 x/menit jam. 5. Dengan memberikan diet
liter/menit binasal  Sura nafas 5. Berikan klien cair dapat
canule normal makanan cair. meringankan/menghemat
 EKG  Tidak ada batuk tenaga klien. Karena bagi
menunjukkan  Tidak terpasang klien mengunyah adalah
takhikardi dan O2 suatu pekerjaan yang
disritmia melelahkan.

3 Kelebihan cairan Tupan : 1. Catat intake output 1. Untuk mengetahui adanya


sehubungan dengan Setelah dilakukan setiap hari dan jika ketidak seimbangan cairan
peningkatan tekanan perawatan selama memungkinkan tubuh.
vena pulmonalis. 5 hari cairan tubuh timbang BB. 2. Dengan diet rendah garam
Ditandai dengan : dalam batas – batas 2. Berikan klien maka tidak akan banyak
Ds : normal. makanan sesuai air yang terikat oleh
Do : Tupen : dietnya yaitu diet garam / meminimalkan
 Terdapat edema Setelah dilakukan rendah garam. pembentukan edema.
paru perawatan selama 3. Kalium mempertahankan
 Terdengar bunyi 24 jam cairan 3. Berikan suplemen cairan serta elektrolit yang
crackles dalam tubuh dalam kalium sesuai normal.
batas – batas program pengobatan. 4. Mengetahui seberapa
normal. Dengan 4. Amati edema apakah parah edemanya,
criteria : ada peningkatan atau edemanya
 Tidak ada suara penurunan. meningkat/menurun.
nafas tambahan 5. Klien terpasang 5. supaya tidak terjadui
 Edema infus, awasi dengan kekurangan cairan /
berkurang atau kuat tetesan infus kelebihan cairan.
Tidak terjadi sesuai dengan
edema program. 6. Furosemid meningkatkan
6. Kolaborasi ekskresi cairan.
pemberian diuretik
(furosemid 4 x 2
ampul)

4 Intoleransi aktivitas Tupan : 1. Pasang NGT 1. Untuk memberikan nutrisi


sehubungan dengan Setelah dilakukan pada klien dan untuk
ketidakseimbangan perawatan selama 2. Berikan aktivitas memantau intake output
antara kebutuhan dan 5 hari kebutuhan secara bertahap klien.
pemenuhan O2. dan pemenuhan O2 sesuai kemampuan 2. Agar klien tidak kaget.
ditandai dengan : seimbang. pasien : duduk, Dan untuk menghemat
Ds : Tupen : bergeser ditempat energi yang digunakan
Do : Setelah dilakukan tidur, berdiri, oleh klien.
 Pasien nafas cepat perawatan selama berjalan.
dan dangkal 24 jam kebutuhan 3. Observasi nadi dan 3. Memantau keadaan klien,
 Respirasi 32 dan pemenuhan O2 respirasi pasien takutnya klien terlalu cape
x/menit seimbang. Dengan setelah melakukan sehingga TTV nya tidak
 Nadi 120 x/menit criteria : aktifitas diatas. normal.
 TD 80/60 mmHg  Pasien nafas
normal
 Respirasi
normal 24
x/menit
 Nadi normal 60
– 100 x/menit
 TD normal

5 Potensial kerusakan Tupan : 1. Ganti posisi pasien di 1. Meminimalkan terjadinya


integritas kulit Setelah dilakukan tempat tidur setiap 2 lecet/kerusakan integritas
sehubungan dengan perawatan selama jam sekali : miring kulit.
edema dan 5 hari gangguan kiri – kanan,
imobilitas. Ditandai integritas kulit terlentang. 2. Meminimalkan terjadinya
dengan : tidak terjadi. 2. Lakukan massage lecet/kerusakan integritas
Ds : Tupen : daerah yang tertekan kulit.Dan supaya tidak
Do : Setelah dilakukan dan menonjol. gatal–gatal.
 Edema paru perawatan selama 3. Berikan latihan 3. Agar sendi klien tidak
 Klien berkeringat 24 jam tidak terjadi pergerakan sendi. kaku.
dingin gangguan integritas 4. Berikan bantalan 4. Meminimalkan terjadinya
 Akral teraba kulit. Dengan pada daerah yang lecet/kerusakan integritas
dingin criteria : menonjol. kulit.
 Klien bedrest  Kulit utuh, tidak 5. Pelihara kuku pasien 5. Dengan kuku pasien yang
 Klien tidur dengan terdapat iritasi. jangan sampe panjang maka, pada saat
posisi semi fowler  Warna kulit panjang dan kotor. klien merasa gatal dan
alami, tidak ada menggaruk akan melukai.
kemerahan dan Oleh karena itu kukunya
gatal. 6. Pelihara kebersihan harus pendek dan bersih.
 Kulit hangat kulit dengan 6. Supaya tidak terjadi gatal
(intac) meminimalkan – gatal.
kontak dengan urine,
keringat.
7. Alat tenun 7. Supaya klien terasa
pertahankan tetap nyaman dan klien tidak
bersih, kering dan akan gatal – gatal.
rapih. 8. Dapat mengetahui
8. Amati kulit dari perkembangan klien.
penurunan integritas
kulit seperti kulit
kering, kemerahan,
gatal – gatal.
6 Ansietas sehubungan Tupan : 1. Kaji rasa cemas klien 1. Mengetahui tingkat
dengan penyakitnya. Setelah dilakukan 2. Berikan kesempatan kecemasan pada klien.
Ditandai dengan : perawatan selama klien untuk 2. Agar klien merasa lega
Ds : 5 hari kecemasan mengungkapkan rasa dan tidak ada ganjalan
Do : hilang. cemas. dalam hatinya serta dapat
 Kesadaran Tupen : mengurangi rasa
compos mentis Setelah dilakukan 3. Berikan cemasnya.
 Klien tampak perawatan selama penjelasan/informasi 3. Menurunkan tingkat
gelisah sekali 24 jam kecemasan mengenai : kondisi kecemasan klien dan
hilang atau penyakitnya, memberikan pengetahuan
berkurang. Dengan makanan yang pada klien tentang
criteria : dipantang dan penyakitnya.
 Klien tampak alasannya, program
relax perawatan dan
 Dapat istirahat pengobatan yang
dan tidur tanpa akan dilakukan,
keluhan. hubungan istirahat 4. Untuk mengetahui apakah
 Pasien dengan kondisi klien mengerti / paham
kooperatif penyakitnya. terhadap apa yang telah
dengan program 4. Berikan kesempatan diinformasikan.
perawatan dan pada klien untuk
pengobatan. menjelaskannya
 Pengetahuan kembali penjelasan
pasien tersebut.
meningkat
tentang
penyakit, tanda
– tanda, kondisi
yang dialami,
serta komplikasi
yang mungkin
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai