Anda di halaman 1dari 3

SUMMARY

Kerangka Konseptual Laporan Keuangan


Oleh :
Putri Realvani Sandra
19/441395/EK/22413

A. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan pelaporan menjadi dasar kerangka konseptual pelaporan keuangan. Tujuan


pelaporan keuangan adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan
kepada pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan ekonomi. Laporan
keuangan tidak didesain untuk tidak menunjukkan nilai entitas pelapor tetapi menyediakan
informasi untuk membantu investor saat ini dan investor potensial dalam mengestimasi
nilai entitas pelapor. Informasi mengenai sifat dan jumlah sumber daya ekonomi entitas
dan klaim dapat membantu pengguna untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
keuangan entitas pelapor.
Sebagian besar, laporan keuangan didasarkan pada estimasi, pertimbangan,
dan model daripada gambaran yang tepat. Informasi mengenai kinerja keuangan entitas
pelapor membantu pengguna untuk memahami imbal hasil yang telah dihasilkan entitas
dari sumber daya ekonominya.

B. Karakteristik Kualitatif Karakter keuangan

Laporan keuangan akan menjadi berguna ketika memiliki karakteristik kualitatif


fundamental dan karakteristik kualitatif peningkat, dimana karakteristik kualitatif
fundamental berisikan relevansi dan representasi tepat. Relevansi adalah informasi
keuangan yang mampu membuat perbedaan dalam keputusan yang diambil oleh pengguna.
Informasi keuangan mampu membuat perbedaan dalam keputusan jika memiliki nilai
prediktif, nilai konfirmasi, atau keduanya. Sedangkan representasi tepat yaitu laporan
keuangan yang dapat dipercaya dan sesuai antara yang terjadi dengan yang dilaporkan.
Agar dapat menunjukkan representasi tepat dengan sempurna, tiga karakteristik yang harus
dimiliki yaitu lengkap, netral, dan bebas dari kesalahan.
Lengkap berarti menyajikan seluruh informasi agar pengguna dapat memahami
fenomena yang digambarkan. Netral diartikan sebagai tidak bias atau tidak diarahkan,
dimana laporan keuangan tidak memihak pihak manapun. Representasi tepat tidak berarti
akurat dalam segala hal. Bebas dari kesalahan berarti tidak ada kesalahan atau kelalaian
dalam mendeskripsikan fenomena, dan proses yang digunakan untuk menghasilkan
informasi yang dilaporkan telah dipilih dan diterapkan tanpa ada kesalahan dalam
prosesnya.
Proses penerapan karakteristik kualitatif yaitu yang pertama identifikasi fenomena
ekonomi yang memiliki potensi berguna bagi pengguna informasi. Kedua, identifikasi jenis
informasi yang paling relevan. Ketiga, menentukan apakah informasi tersebut dapat
direpresentasikan secara tepat atau tidak.
Karakteristik kualitatif peningkat berisikan keterbandingan, keterverifikasian,
ketepatwaktuan, dan keterpahaman yang meningkatkan kegunaan informasi dan
direpresentasikan secara tepat. Keterbandingan bukan berarti seragam. Agar informasi
dapat dibandingkan, hal yang serupa harus terlihat serupa dan hal yang berbeda harus
terlihat berbeda. Selain itu, keterverifikasian membantu meyakinkan pengguna bahwa
informasi merepresentasikan fenomena ekonomi secara tepat sebagaimana mestinya.
Pelaporan informasi keuangan yang relevan dan merepresentasikan secara tepat apa
yang direpresentasikan membantu pengguna untuk membuat keputusan dengan lebih
percaya diri. Hal ini menghasilkan fungsi pasar modal yang lebih efisien dan biaya modal
yang lebih rendah bagi perekonomian secara keseluruhan.

C. Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Unsur-unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan


dalam laporan posisi keuangan adalah aset, liabilitas, dan ekuitas. Sedangkan unsur-unsur
yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan
beban. Aset dapat diartikan sebagai sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan
mengalir ke entitas. Liabilitas yaitu kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi. Ekuitas diartikan sebagai hak residual atas aset entitas
setelah dikurangi seluruh liabilitas.
Definisi penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan
(gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal
dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen,
royalti, dan sewa. Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul
dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
Pengakuan aset yaitu dimana aset diakui dalam laporan posisi keuangan jika
kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan aset
tersebut mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal. Pengakuan liabilitas
berarti liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan jika terdapat kemungkinan besar
bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur
dengan andal. Pengakuan penghasilan dapat diartikan jika penghasilan diakui dalam
laporan laba rugi ketika kenaikan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan
kenaikan aset atau penurunan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Pengakuan beban diartikan ketika beban diakui dalam laporan laba rugi ketika
penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau
kenaikan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Pengukuran elemen-elemen
keuangan memiliki dasar dasar sebagai berikut :
1. Biaya historis : Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang
dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh asset tersebut pada saat perolehan.
2. Biaya kini : Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang seharusnya
akan dibayarkan jika aset yang sama atau setara aset diperoleh sekarang.
3. Nilai terealisasi/penyelesaian : Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara
kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan
normal.
4. Nilai sekarang (presen t value) : Aset dicatat sebesar arus kas masuk neto
masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang
diekspektasikan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.

Konsep modal keuangan yang dianut digunakan oleh entitas dalam penyusunan
laporan keuangan. Pemilihan konsep modal yang tepat bagi entitas didasarkan pada
kebutuhan pengguna laporan keuangannya. Konsep modal menciptakan dua konsep
pemeliharaan, yaitu pemeliharaan modal keuangan dan pemeliharaan modal fisik.
Pemeliharaan modal keuangan yaitu laba hanya diperoleh jika jumlah finansial awal
periode lebih besar daripada jumlah finansial akhir periode. Kemudian pemeliharaan
modal fisik diartikan dengan laba hanya diperoleh jika produktifitas fisik pada akhir
periode lebih besar dari produktifitas fisik di awal periode. Jadi, laba merupakan jumlah
residual yang tertinggal setelah beban (termasuk penyesuaian pemeliharaan modal, kalau
ada) dikurangkan pada penghasilan. Jika beban melebihi penghasilan, maka jumlah
residualnya merupakan kerugian.

Anda mungkin juga menyukai