Anda di halaman 1dari 5

Lita

dan Ety | Otomikosis Auris Dekstra pada Perenang

Otomikosis Auris Dekstra pada Perenang



Lita Marlinda, Ety Aprilia
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Otomikosis adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur yang superficial pada pinna dan meatus
auditorius eksternus. Pasien laki-laki, usia 23 tahun datang ke Rumah Sakit Provinsi dr. H. Abdul Moeloek dengan keluhan
gatal pada liang telinga kanan sejak 6 hari yang lalu, dirasakan terus-menerus, sampai mengganggu aktivitas sehari-
hari.Pasien mengatakan beberapa kali membersihkan telinga kanannya dengan cotton bud dan terkadang mengorek telinga
menggunakan jari tangan. Pasien juga mengeluhkan terasa penuh di liang telinga kanan, nyeri telinga kanan, dan
pendengaran menurun. Pasien merupakan seseorang atlit renang, pasien beraktifitas renang 3-4 hari seminggu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan liang telinga kanan sempit, tampak hiperemis, terdapat debris berwarna putih, edema (+),
serumen (+). Membran timpani dekstra sulit dinilai dikarenakan terdapat edema pada kanalis aurikularis dekstra.
Penatalaksanaan pasien dengan membersihkan debris pada liang telinga kanan, Klotrimazol 10 gr salep 2x1, Setirizin tab 10
mg 1x1 (malam hari), Kalium diklofenak tab 50mg 2x1, dan edukasi pasien untuk tidak membersihkan telinga, tidak
berenang selama pengobatan.

Kata kunci: debris putih, infeksi fungi, otomikosis

Otomycosis of Right Ear Canal on A Swimmer

Abstract
Otomycosis is an ear infection caused by a fungus, or a superficial fungal infection on the pinna and external auditory
meatus. Male patients, aged 23 years came to Provincial Hospital dr. H. Abdul Moeloek with complaints of itching in the
right ear canal since 6 days ago, it was felt constantly, to interfere with daily activities. Patients say several times cleaned
his ear with a cotton bud and sometimes scraped the ears using his fingers. Patients also complained feels full in the right
ear canal, right ear pain, and hearing loss. The patient is a person swimming athlete, patient activity 3-4 days a week
swimming. On physical examination found the right ear canal narrow, looked hyperemia, there are white debris, hyphae
(+), edema (+), wax (+). Dekstra tympanic membrane is difficult to assess because there edema in the auricular canal
dekstra. The management of patients with cleaning debris on the right ear canal, Clotrimazole 10 g of ointment 2x1, 1x1
Cetirizine 10 mg tab (night), Potassium diclofenac 50mg tab 2x1, and patient being educated for not cleaning the ears, do
not swim during treatment.

Keywords: fungal infection, otomycosis,white debris

Korespondensi: Lita Marlinda, S.Ked, alamat Jln. Untung Suropati no. 5, Labhuan Ratu, Bandarlampung, HP 081274792093,
e-mail litamarlinda@rocketmail.com


Pendahuluan yang tinggi sekitar 70-80% dengan suhu udara
Otomikosis adalah infeksi telinga yang sekitar 15-300 C. Faktor predisposisi dari
disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur otomikosis adalah infeksi telinga kronis,
yang superficial pada pinna dan meatus penggunaan minyak, obat tetes telinga, steroid,
auditorius eksternus.Mikosis ini menyebabkan renang (telinga basah merupakan predisposisi
adanya pembengkakan, pengelupasan infeksi jamur), infeksi jamur lain yang ada di
epitel superficial, adanya penumpukan dalam tubuh seperti dermatomikosis atau
debris yang berbentuk hifa, disertai supurasi vaginitis, status immunocompromised,
dan nyeri. Spesies yang paling sering adalah kekurangan gizi pada anak-anak dan perubahan
Aspergillus flavus (42,4%), A. niger (35,9%), A. hormonal menimbulkan infeksi seperti yang
fumigatus (12,5%), A. candidus (7,1%), A. terlihat selama menstruasi atau kehamilan 1,3
terreus (1,6%), dan Paecilomyces variotii (0,5% Meskipun otomikosis jarang mengancam
).1,2 Otomikosis dapat dijumpai di berbagai nyawa, tetapi menjadi tantangan untuk pasien
wilayah di dunia, umumnya prevalensi dan dokter karena membutuhkan perawatan
otomikosis terkait dengan wilayah demografis jangka panjang dan tindak lanjut, dan kendala
dengan tingkat kelembaban yang tinggi di tingkat kekambuhan yang tinggi.3,4
daerah tropis dan subtropis. Negara tropis dan
subtropis mempunyai derajat kelembaban

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|67


Lita dan Ety | Otomikosis Auris Dekstra pada Perenang

Kasus (-), fistula (-), tidak terdapat massa. Pada liang


Pasien laki-laki, usia 23 tahun datang ke telinga kanan sempit, tampak hiperemis,
poli telinga hidung tenggorokan (THT) RSUD terdapat debris berwarna putih, hifa (+), edema
Dr. H. Abdul Moeloek dengan keluhan gatal (+), serumen (+). Liang telinga kiri dalam batas
pada liang telinga kanan sejak 6 hari yang lalu. normal. Membran timpani dekstra sulit dinilai
Keluhan gatal pada liang telinga kanan dikarenakan terdapat edema pada kanalis
dirasakan pasien terus-menerus, sampai aurikularis dekstra. Membran timpani sinistra
mengganggu aktivitas sehari-hari dan warna putih mutiara, reflek cahaya (+) arah jam
membuat pasien sering terbangun pada 7, perforasi (-), bulging/retraksi (-).
malam hari. Pasien mengatakan beberapa kali Pasien mendapatkan penatalaksanaan
membersihkan telinga kanannya dengan pembersihan debris pada liang telinga kanan
cotton bud dan terkadang mengorek telinga pasien dengan larutan normal salin, pemberian
menggunakan jari tangan. Pasien yang klotrimazol 10 gr salep digunakan dua kali
merupakan atlet renang, beraktifitas renang sehari, setirizin tablet 10 mg satu kali sehari,
3-4 hari seminggu. Keluhan gatal pada liang pada malam hari bila terasa gatal, dan
telinga kanan diawali masuknya air pada pemberian kalium diklofenak tablet 50 mg dua
telinga pasien saat pasien berenang pada 14 kali sehari. Pasien diberikan edukasi untuk tidak
hari yang lalu. Sesaat setelah pasien mengorek telinga dengan cotton bud atau alat
merasakan air masuk ke telinganya, pasien lainnya selama pengobatan, tidak boleh
memasukkan sebagian air kolam renang ke kemasukkan air pada telinga yang sakit, tidak
dalam telinga kanannya untuk mencoba boleh berenang selama pengobatan, penyakit
mengeluarkan air yang masuk ke telinga dapat berulang sehingga pasien harus menjaga
sebelumnya. liang telinga agar dalam kondisi kering dan tidak
Pasien juga mengeluhkan terasa penuh lembab. Jika pasien merasa ada cairan yang
di liang telinga kanan, nyeri telinga kanan, dan keluar dari telinga atau telinga kemasukan air,
pendengaran menurun. Nyeri telinga kanan gunakan tisu yang telah dipotong dan dibentuk
dirasakan terus-menerus dan dirasakan meruncing ujungnya, dimasukkan ke dalam
memberat setelah pasien membersihkan liang telinga untuk menyerap cairan.
berulang kali telinganya yang terasa gatal
dengan cotton bud. Pasien juga mengeluhkan
telinga kanan terasa penuh. Riwayat keluar
cairan dari dalam telinga, riwayat telinga
berdenging, dan riwayat demam pada pasien
disangkal. Pasien mengaku belum pernah
mengalami penyakit telinga sebelumnya.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit darah
tinggi dan kencing manis. Riwayat operasi
pada telinga, hidung ataupun tenggorokan
disangkal, dan pasien belum pernah berobat
untuk mengatasi keluhannya. Gambar 1. Hifa dan debris pada liang
Pada pemeriksaan fisik didapatkan telinga kanan pasien
kesadaran komposmentis, tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 78x/menit, suhu 36.50C Pembahasan
dan laju pernapasan 16x/menit. Status Otomikosis adalah infeksi telinga yang
generalis didapatkan kepala, leher, toraks, disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur yang
abdomen, dan ekstremitas dalam batas superficial pada kanalis auditorius
normal. Pada status lokalis THT didapatkan eksternus.Infeksi telinga ini dapat bersifat akut,
pada telinga luar bentuk normal, daun telinga dan subakut, dengan tanda khas adanya
tidak terdapat deformitas (-), nyeri tarik (-), inflamasi, rasa gatal, dan ketidaknyamanan.
warna kulit sama dengan sekitarnya, edema (- Mikosis ini menyebabkan adanya
), pada preaurikular warna kulit sama dengan pembengkakan, pengelupasan epitel
sekitar, nyeri tekan tragus (-), fistula (-), superficial, adanya penumpukan debris yang
edema (-), abses (-), pada retroaurikular tidak berbentuk hifa, disertai supurasi dan nyeri.
tampak hiperemis (-),nyeri tekan (-), benjolan Pada 80% kasus otomikosis disebabkan

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|68



Lita dan Ety | Otomikosis Auris Dekstra pada Perenang

oleh Aspergillus, diikuti dengan Candida dirasakan adalah keluhan rasa gatal, otore
sebagai penyebab kedua tersering pada (keluar cairan dari telinga), otalgia (sakit pada
otomikosis. Spesies Aspergillus yang paling telinga), dan tinnitus. Gejala gangguan
sering ditemukan adalah Aspergillus niger, pendengaran pada kasus otomikosis biasanya
sementara spesies jamur lain yang umum disebabkan oleh adanya akumulasi dari debris
dijumpai pada otomikosis adalah mikotik dalam liang telinga. Maka hal ini sesuai
Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus, Aspe dengan gejala yang ditemukan pada pasien.7,8
rgillus terreus, Candida albicans, dan Candida Pada pemeriksaan fisik, didapatkan pada liang
parapsilosis. 1,2,4,5 telinga kanan sempit, tampak hiperemis,
Faktor predisposisi terjadinya terdapat debris berwarna putih, hifa (+), edema
otomikosis meliputi ketiadaan serumen, (+), serumen (+). Membran timpani dekstra sulit
kelembapan yang tinggi, peningkatan dinilai dikarenakan terdapat edema pada
temperatur, dan trauma lokal yang kanalis aurikularis dekstra.Telinga kiri dalam
biasanya sering disebabkan oleh kapas telinga batas normal. Pemeriksaan fisik pada pasien
dan alat bantu dengar. Serumen sendiri otomikosis akan ditemukan adanya debris
memiliki pH yang berkisar antara 4-5 berwarna putih, kehitaman, atau membran abu-
yang berfungsi menekan pertumbuhan abu yang berbintik-bintik di liang telinga.
bakteri dan jamur. Olahraga air misalnya Bercak karena Aspergillus niger cenderung
berenang dan berselancar sering dihubungkan berwarna gelap kehitaman dan Candida
dengan keadaan ini oleh karena paparan ulang albicans berwarna putih. Dapat ditemukan pula
dengan air yang menyebabkan keluarnya pertumbuhan hifa berfilamen yang berwana
serumen, dan keringnya kanalis auditorius putih dan panjang dari permukaan kulit.
eksternus. Bisa juga disebabkn oleh adanya Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
prosedur invasif pada telinga.5-7 pasien didiagnosis otomikosis.9,10
Gejala yang dapat ditemui biasanya Pemeriksaan penunjang lain adalah kultur
berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang debris dari liang telinga dengan menggunakan
telinga, tetapi sering pula tanpa keluhan. media Saboraud’s dextrose, dan dieramkan
Menurut penelitian Ho, et al. dari 132 kasus pada suhu kamar. Koloni akan tumbuh dalam
otomikosis didapati persentase masing-masing satu minggu berupa koloni filamen berwarna
gejala otomikosis seperti pada tabel 1. putih. Dengan mikroskop tampak hifa-hifa lebar
dan pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan
Tabel 1. Presentase Gejala Otomikosis sterigma dan spora berjejermelekat pada
Simptom Jumlah Pasien Persentase permukaannya.4,8
(n) (%)
Otalgia 63 48
Otorrhea 63 48
Gangguan 59 45
pendengaran
Rasa penuh 44 33
Gatal 20 23
Tinitus 5 4 Gambar 2. Gambaran jamur pada pemeriksaan KOH
14
Perbesaran 400x.
Berdasarkan hasil anamnesis
didapatkan pasien laki-laki, 23 tahun, dengan
keluhan gatal pada liang telinga kanan sejak 6
hari yang lalu, dirasakan terus-menerus,
sampai mengganggu aktivitas sehari-hari dan
membuat pasien sering terbangun pada
malam hari. Pasien juga mengeluhkan terasa
penuh di liang telinga kanan, nyeri telinga Gambar 3. Biakan jamur pada Agar Saboraud.
14

kanan, dan pendengaran menurun. Pada


anamnesa pasien dengan otomikosis biasanya Diagnosa pasti otomikosis ditegakkan
akan didapatkan keluhan gangguan dengan pemeriksaan penunjang yang cukup
pendengaran. Selain itu gejala lain yang sering sederhana, yaitu dengan memeriksa sampel

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|69


Lita dan Ety | Otomikosis Auris Dekstra pada Perenang

debris atau swab bercak pada kaca preparat risiko. Tindakan pembersihan liang telinga bisa
yang difiksasi dengan larutan KOH 15% - 30%. dilakukan dengan berbagai macam cara antara
Selanjutnya dilihat melalui mikroskop dan lain dengan lidi kapas/kapas yang dililitkan pada
akan tampak hifa lebar, berseptum, kadang aplikator, pengait serumen, atau suction.
dapat ditemukan spora kecil jamur dengan Beberapa penulis mempercayai bahwa yang
diameter 2-3 U.8 terpenting dari terapi otomikosis adalah
Terapi efektif pada pasien dengan mengetahui jenis agen penyebab infeksi
kolonisasi kronis Aspergillus pada kanalis tersebut sehingga terapi yang tepat dapat
akustikus eksternus adalah dengan kombinasi diberikan.11-13
antara pembersihan debris dan anti jamur Umumnya baik bila diobati dengan
topikal. Keuntungan anti jamur topikal yaitu pengobatan yang adekuat. Pada saat terapi
aplikasi lokal, konsentrasi yang diinginkan dari dengan antijamur dimulai, maka akan
obat pada permukaan kulit akan dicapai tak dimulai suatu proses resolusi
lama setelah aplikasi, dan konsentrasi yang (penyembuhan) yang baik secara
lebih tinggi dari anti jamur tersebut pada imunologis. Bagaimanapun juga, resiko
lokasi yang terinfeksi. Pasien otomikosis kekambuhan sangat tinggi, jika faktor yang
dengan membran timpani yang intak dapat menyebabkan infeksi sebenarnya tidak
menggunakan formulasi anti jamur antara dikoreksi dan fisiologi lingkungan normal dari
lain, salep, gel, dan krim. Ketika membran kanalis auditorius eksternus masih
timpani perforasi, obat-obat ini tidak boleh terganggu.11,13
digunakan karena partikel kecil dari krim,
salep, atau gel dapat menyebabkan Simpulan
peradangan, dengan perkembangan jaringan Otomikosis adalah infeksi yang
granulasi di telinga tengah. Obat topikal anti disebabkan oleh jamur baik bersifat akut, sub
jamur yang soluble (obat tetes telinga atau akut, maupun kronik yang terjadi pada liang
strip kasa diresapi dengan solution) sebagai telinga luar. Gejala dari otomkosis berupa
pengobatan membran timpani perforasi gatal, nyeri pada telinga, keluarnya sekret,
sangat dianjurkan,yang harus sampai berkurangnya pendengaran. Faktor
dipertimbangkan agar tepat memilih obat anti predisposisi yang menyebabkannya meliputi
jamur topikal, antara lain ; larut dalam air, ketiadaan serumen, kelembapan yang tinggi
risiko rendah ototoksik, efek alergi rendah karena saling beraktifitas dalam air seperti
setelah pemberian berulang, obat anti mikotik berenang dan penggunaan kortikosteroid
spektrum luas dengan efek lokal yang baik dan antimikroba pada infeksi sebelumnya.
terhadap ragi dan jamur, cocok untuk aplikasi Spesies yang paling banyak menyebabkan
pada pasien anak dan tersedia di pasaran.11-13 infeksi ini adalah dari genus Aspergillus dan
Terapi anti jamur spesifik terdiri dari Candida. Pengobatan pada otomikosis selain
nistatin adalah antibiotik makrolida poliena dengan terapi obat yang adekuat, perlu
yang menghambat sintesis sterol pada diperhatikan juga hygiene dari liang telinga itu
membran sitoplasma. Azoles adalah agen sendiri, mengurangi kelembapan dan faktor-
sintetis yang mengurangi konsentrasi faktor predisposisinya.
ergosterol merupakan sterol penting dalam
membrane sitoplasma normal. Klotrimazol Daftar Pustaka
yang paling banyak digunakan sebagai azol 1. Barati B, Okhovvat SAR, Goljanian A,
topikal tampaknya menjadi salah satu agen Omrani MR. Otomycosis in Central Iran: a
terapi yang paling efektif dalam otomikosis clinical and mycological study. Iranian Red
dengan bunga efektifitas 95-100%. Klotrimazol Crescent Med J. 2011;13(12):873-76.
memiliki efek bakterisid dan hal ini 2. MahmoudabadiAZ, Masoomi SA,
merupakan keuntungan bila terdapat infeksi Mohammadi H. Clinical and mycological
campuran dari bakteri dan jamur.11-13 studies of otomycosis. Pak J Med Sci.
Prinsip penatalaksanaan pada pasien 2010;26(1):187-190.
otomikosis adalah pengangkatan jamur dari 3. Ho T, Vrabec JT, Yoo D, Coker NJ.
liang telinga, menjaga agar liang telinga tetap Otomycosis: clinical features and
kering serta bersuasana asam, pemberian treatment implications. Otolaringol Head
obat anti jamur, serta menghilangkan faktor Neck Surg. 2006; 135(5):787-91.

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|70



Lita dan Ety | Otomikosis Auris Dekstra pada Perenang

4. Vennewald I, Nat R, Klemm E. 10. Anwar K, Gohar MS. Otomycosis:clinical


Otomycosis: diagnosis and treatment. features, predisposing factors and
Clin Dermatol. 2010; 28(2):202–11. treatment implications. Pak J Med Sci.
5. Drake RL, Vogl W, Mitchell AWM. Ear 2014; 30(3):564-7.
anatomy. Dalam: Henry G. Gray’s 11. Munguia R, Daniel SJ. Ototopical
anatomy for student. Philadelphia: antifungals and otomycosis. Int J Ped
Elsevier; 2014. Otorhinolaryngol. 2008; 72(4):453-9.
6. Prasad SC, Kotigadde S , Shekhar M, 12. Philip A, Thomas R, Job A, Sundaresan VR,
Thada DN, Prabhu P, et. al. Primary Anandan S, Albert RR. Effectiveness of 7.5
otomycosis in the Indian subcontinent: percent povidone iodine in comparison to
predisposing factors, microbiology, and one percent clotrimazole with lignocaine in
classification. Int J Microbiol. 2014; the treatment of otomycosis. ISRN
7. Bailey BJ, Johnson JT, Newlands SD. Otolaryngol. 2013;
Dalam: Calhoun KH, Curtin HD, Deskin 13. Halawa AS, Khan MA, Alrobaee AA,
RW, editors. Head and neck surgery- AlShobailii AH. Otomycosis with perforated
otolaryngology. Philadelphia: Lippincott tympanic membrane: self medication with
W, Wilkins; 2006. hlm. 122. topical antifungal solution versus
8. Lalwani, Anil K. Current Diagnosis and medicated ear wick. Int J Health Sci. 2012;
treatment otolaryngology head & neck 6(1):73–7.
surgery. Edisi ke-2. New York: McGrawhill 14. Wahyuningsih R, Eljannah SM, Mulyati.
Lange; 2008. Identifikasi candida spp. dengan medium
9. Liston SL, Duvall III AJ. embriologi, kromogenik. Indonesian J Med Assoc.
anatomi dan fisiologi telinga. Dalam: 2012; 62(3):
Boies. Buku ajar penyakit tht. Edisi ke-6.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
1997. hlm. 27-31.



























J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|71

Anda mungkin juga menyukai