Anda di halaman 1dari 3

2018

MATERIAL TOPMIX
(BETON BERPORI)
ILMU DAN BAHAN BANGUNAN
TUTI ASTRIATY NUR
MUH RIANSYAH PRATAMA
IRFAN ISHAK
MATERIAL TOPMIX (BETON BERPORI)

Salah satu masalah yang timbul ketika melakukan pengerasan permukaan


tanah adalah masalah drainase. Jika permukaan tanah ditutup secara penuh dengan
beton atau aspal, akan timbul masalah jika hujan turun. Ya, genangan air. Solusi untuk
masalah genangan air adalah dengan merancang daerah yang diperkeras
permukannya, dengan menyediakan jalan air dan sistem buangan atau peny mrapan
air.

Beton berpori Topmix (Topmix Permeable concrete) dirancang untuk menjadi


penutup permukaan dengan sifat super penyerap yang memungkinkan air merembes
melaluinya. Tidak menimbulkan genangan air di permukaan. Sebuah solusi terkini
untuk mengatasi banjir, khususnya di daerah perkotaan.

Disamping sebagai solusi untuk mengatasi masalah


banjir, Tamac (pengembang Topmix) mengatakan penerapan bahan ini juga akan
memberikan dampak yang besar di bidang keamanan jika diaplikasikan di jalan untuk
menggantikan aspal. Penggunaan aspal di jalan, – meskipun dengan sistem drainase
yang bagus, yang dapat mencegah adanya denangan air, – tetap memiliki resiko.
Karena aspal tidak bisa menyerap air saat terjadi hujan, sehingga aliran air akan tetap
ada. Apalagi jika terjadi hujan yang cukup deras. Beton berpori Topmix diciptakan,
salah satunya untuk mengatasi masalah tersebut. Menghilangkan adanya aliran dan
genangan air. Jika terjadi hujan, air yang mencapai permukaan jalan (dengan material
beton berpori Topmix) akan langsung ‘diminum‘ oleh permukaan jalan. Air akan
langsung merembes masuk ke dalam tanah.

Untuk mengoptimalkan fungsi penyerap air dari Topmix, perlu dibuat sistem
drainase di bawah tanah dengan menggunakan bahan kerikil dan pendukung sistem
drainase berupa pipa pipa air. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan daya serap air,
sehingga berapapun jumlah air yang jatuh ke permukaan akan tetap terserap.

Tarmac mengklaim, beton berpori tidak hanya mengatasi masalah genangan air.
Ketika musim panas, materi ini juga lebih dingin, tidak sepanas aspal atau beton biasa.

Beton berpori dari penelitian Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/ JUNI 2013/97
belum memenuhi syarat untuk penggunaan sebagai perkerasan jalan normal. Karena
kuat tekan beton berpori tidak memenuhi target kuat tekan minimal bata beton yang
disyaratkan dalam SNI 03-0691-1996 yaitu sebesar 8,5 MPa dan Kuat lentur beton
berpori tidak memenuhi kuat lentur yang disyaratkan dalam SNI 1991 sebesar 3,78
Mpa untuk perkerasan jalan normal. Untuk pengunaan sebagai bahu dan trotoar
dapat diaplikasikan.

Anda mungkin juga menyukai