Anda di halaman 1dari 9

Pembagian Jasa Pelayanan di RS Pemerintah

Senin, 09 April 2012


Remunerasi INACBGS di Rumah Sakit Pemerintah/swasta

Pembagian jasa pelayanan di rumah sakit atau biasa disebut dengan INSENTIF
adalah kebijakan pimpinan RS dalam pemberian insentif kepada seluruh karyawan RS,
sebenarnya bukan hal mudah tetapi juga bukan hal yang amat sangat sulit. Memang
benar kalau dikatakan sangat kompleks dan berpotensi menimbulkan konflik antar
karyawan, juga penurunan kinerja serta ketidakpuasan antara kayawan dengan
pimpinan RS. Kondisi ini sebenarnya sudah banyak dialami di beberapa RS di
Indonesia khusunya di rumah sakit Pemerintah. Bisa dikatakan bahwa setiap kali
membagi jasa pelayanan selalu membuat galau para karyawan bahkan dianggap
kurang berpihak pada karyawan kecil. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan terus
menerus sampai pada tahap yang kondusif artinya bagaimana mengurangi
kesenjangan pendapatan antar karyawan itu sendiri. Melalui upaya dan kebijakan yang
mencerdaskan, selalu mencari solusi terbaik dan tidak berlindung pada alasan klasik
(belum tersedianya regulasi pemerintah secara rinci) mungkin akan lebih baik.
Melalui artikel pendek ini izinkan saya memberikan sedikit tips/pengalaman saya
membagi jasa pelayanan di RS Pemerintah.
disusun oleh max.mulyadi HP.082137520341

Pedoman Membagi Jasa Pelayanan INA-CBGs/Umum


(Revisi thn 2017 tentang Remunerasi Jasa Pelayanan) Di RS Pemerintah

METODE YANG DIGUNAKAN


MENGGABUNGKAN PERHITUNGAN :

 Indeks Poin
 Prosentase Langsung
 Prosentase tidak langsung
 Bobot Pendapatan
 Kebersamaan

PELAKSANAAN REMUNERASI (FAKTOR YANG BERPENGARUH)

 Kebijakan.
 Kesepakatan.
 Input data (cepat dan valid)
 Rumus-rumus
 Nilai rasa, kepantasan
 Seni dan improvisasi
 Penyempurnaan terus menerus sampai pada tahap yg ideal

Siapkan terlebih dahulu :


A. Data kepegawaian
B. Penilaian indeks poin (tabel dan blangko)
C. Pedoman menyusun bobot pendapatan.
D. Pedoman memisahkan income/klaim INACBGs (menjadi jasa pelayanan, jasa medik, jasa
paramedik dan jasa lainnya).
E. Rumus-rumus pembagian
F. Data pendapatan tindakan dari masing2 dokter (by name).
G. Data pendapatan dari masing2 ruangan/instalasi/unit penghasil
H. Data total pendapatan rumah sakit (termasuk jasa farmasi/obat)
I. Kebijakan lainnya.

LANGKAH-LANGKAH PEMBAGIAN JS PELAYANAN (JASPEL)

I. INPUT : REGULASI RS/KEBIJAKAN/DATA

 Kebijakan ttg % induk Pembagian Jasa (misal opr.RS 60% dan JP 40%).
 Kebijakan ttg % input jasa direktur, wakil direktur, dan pejabat lainnya Kebijakan
ttg % input jasa medik (PIJM), dan nakes
 Kebijakan ttg standar pendapatan minimal (SPM) seluruh pegawai
 Kebijakan ttg % KBS (ratio jml pegawai dgn Jml JP terpenuhi)
 Penilaian indeks poin, Daftar kepegawaian
 arif RS.
 Total Klaim BPJS, Umum
 Volume/Jenis/Nilai Pelayanan BPJS dan Umum

A. INPUT PROSENTASE INDUK JASA PELAYANAN


1. Jasa pelayanan : 35% - 40% dari total klaim
2. Direktur : 5% - 8% dari Jaspel
3. Kebersamaan : 10% - 20% dari jaspel
4. Tenaga Medis : Total Income medis x 51% : Jaspel x 100%
(jangan di campur dengan yang lain)
5. Persentase input jasa medis dan tenaga lainnya lihat tabel dibawah

B. PERSENTASE INPUT JASA MEDIS (PIJM)DAN TENAGA LAINNYA

Jenis Tindakan RS UP MDK LL


pemeriksaan 0,45 0,55 0,51 0,35
visite 0,45 0,55 0,51 0,35
konsultasi 0,45 0,55 0,55 0,30
Tindakan non operatif 0,50 0,50 0,45 0,35
askep 0,35 0,65 0,00 0,75
Tindakan medis di ruangan 0,50 0,50 0,45 0,35
USG 0,56 0,44 0,50 0,25
RO 0,55 0,45 0,40 0,45
ECG 0,50 0,50 0,44 0,30
EEG 0,56 0,44 0,48 0,30
laborat 0,56 0,44 0,22 0,40
obat 0,92 0,08 0,15 0,60
ambulan 0,40 0,60 0,00 0,75
pengantar 0,40 0,60 0,00 0,75
rehab medik 0,48 0,52 0,35 0,40
konsultasi gizi 0,40 0,60 0,00 0,75
HD 0,50 0,50 0,40 0,40
pengemudi 0,45 0,55 0,00 0,75
anestesi 0,45 0,55 0,50 0,35
psikologi 0,35 0,65 0,55 0,10
gigi 0,45 0,55 0,50 0,30
observasi 0,60 0,40 0,40 0,35
ct.scan 0,50 0,50 0,40 0,45
Pemeriksaan RJ 0,45 0,55 0,51 0,10
Tindak Medik gigi 0,45 0,55 0,50 0,20
Konsultasi RJ 0,45 0,55 0,55 0,10
partus normal 0,40 0,60 0,40 0,40
partus patologis 0,50 0,50 0,50 0,35
patologi anatomi 0,50 0,50 0,50 0,10
Tindak Medik RJ 0,50 0,50 0,55 0,10
otopsi 0,45 0,55 0,50 0,40
endoscopy 0,50 0,50 0,50 0,20
operasi 0,50 0,50 0,51 0,30
LL 0,50 0,50 0,50 0,35
Jenis Tindakan RS IBS %JP
Operasi Appendix 56% 44%
a. Operator 100% 28%
b. dr. anestesi 33% 9%
c. Perawat 25% 7%
158% 44%
Jenis Tindakan RS IBS %JP
Operasi SC 56% 44%
a. Operator (dr. Obsgyn) 100% 25%
b. dr. anestesi 33% 8%
c. dr. anak 15% 4%
d. Perawat 25% 6%
173% 44%
Ket. Mohon dipahami semua pihak (sangat sensitif), prosentase di atas sbg bahan
menghantar pada sistim bobot.

C. INPUT BOBOT PENDAPATAN (BP) PENERIMA JASPEL

Kebijakan Bobot pendapatan penerima jasa pelayanan dan nilai bobot lainnya ditetapkan
sebagai berikut :
1. Nilai bobot 1 dihitung dari sisa alokasi langsung dibagi jumlah pegawai yang mendapatkan
remunerasi;
2. Bobot pendapatan direktur dihitung dari total jasa pelayanan dikalikan 5% - 6% dibagi
nilai bobot 1 ditambah minimal 15 poin;
3. Bobot pendapatan masing-masing wakil direktur dihitung dari total jasa pelayanan
dikalikan 2% dibagi nilai bobot 1 ditambah minimal 10 poin;
4. Bobot pendapatan masing-masing kabid atau manager dihitung dari total jasa remunerasi
dikalikan 1,4% dibagi nilai bobot 1 ditambah minimal 5 poin ;
5. bobot pendapatan masing-masing kasubid/sub manager/ koordinator dihitung dari total
jasa remunerasi dikalikan 0,65% dibagi nilai bobot 1 ditambah minimal 2,5 pon;
6. bobot pendapatan masing-masing dokter spesialis dihitung dari jumlah income masing-
masing dokter dikalikan 50% dibagi nilai bobot 1 ditambah minimal 10 poin;
7. bobot pendapatan masing-masing dr. Umum dan dokter gigi dihitung dari jumlah income
masing-masing dokter umum atau dokter gigi dikalikan 50% dibagi nilai bobot 1 ditambah
minimal 5 poin;
8. Bobot pendapatan masing-masing apoteker, setara dengan rata-rata bobot pendapatan
dokter umum ditambah minimal 2 poin;
9. Bobot pendapatan masing-masing perawat /bidan /penunjang medik, dihitung dari
income perawat/bidan/penunjang medik dibagi nilai bobot 1 ditambah minimal 1,5 poin
dikalikan jumlah pegawai dalam unit kerjanya atau dengan cara perhitungan bobot
lainnya;
10. Bobot pendapatan masing-masing staf farmasi setara dengan rata-rata bobot perawat
ditambah 1 poin atau dengan cara perhitungan bobot lainnya;
11. Bobot pendapatan staf admin atau tenaga lainnya, minimal 1,25 poin ditambah minimal 0,
5poin dikalikan jumlah pegawai dalam unit kerjanya atau dengan cara perhitungan bobot
lainnya; dan
12. bobot tambahan masing-masing tenaga fungsional/ tenaga non fungsional atau tenaga
lainnya yang mendapat tugas khusus di luar tugas pokok dan fungsinya atau tugas khusus
lainnya:
a. minimal 0,4 poin; dan
b. maksimal 2 poin.

D. INPUT INDEKS POIN

JABATAN SINGK N PROFESI SINGK N


Staf Admin STA 0,65 Staf Admen STA 0,75
Staf Khusus STK 1,25 Staf Khusus STK 1,44
Staf Fungsional STF 1,25 Perawat Trampil PT 1,44
Kepala Ruangan KARU 1,90 Perawat Ahli PA 2,14
Kepala Instalasi KAIN 2,50 Dr. Umum DU 2,14
Staf Medis Umum SMU 2,50 Dr. Gigi DG 2,14
Staf Medis Gigi SMG 2,50 Apoteker APT 2,14
Apoteker APT 2,50 Staf Madya STM 2,14 kasubid
Kasubid KASUB 2,50 Dr. Spesialis DS 2,86
Apoteker Ahli APTA 3,13 Dr. Gigi Spesialis DGS 2,86
Staf Medis Spesialis SMS 3,13 Apoteker Ahli APTA 2,86
Staf Medis Gigi Sp SMGS 3,13 Staf Utama STU 2,90 kabid
Kabid KABID 3,13 Dr. Sub Spesialis DSS 3,58
Staf Medis Sub Sp SMSS 3,75 Senior Manajer SM 4,30
Wadir WADIR 4,38 Top Manajer TM 5,00
Dir DIR 5,00
PENDIDIKAN SINGK N GOLONGAN SINGK GOL IDPJK
Sekolah Dasar SD 0,84 GOL. I I 1,25 1,00
SLTP SLTP 1,68 GOL. II II 2,50 1,00
SLTA SLTA 2,50 GOL. III III 3,75 1,05
Diploma I D1 2,90 NORMA NORMA 3,75 1,00
Diploma III D3 3,34 GOL. IV IV 5 1,15
Diploma IV D4 3,75 FINAL FINAL 5 1,15
Sarjana S1 3,75
Pasca Sarjana S2 4,58
Doktor S3 5,00
STATUS SINGK N RISIKO SINGK N
Wiyata Bakti WB 1,68 Ringan RNG 1,25
Kontrak KON 3,34 Sedang SDG 2,50
Tamu TAMU 3,34 Cukup Tinggi CT 3,75
Tetap TETAP 5,00 Tinggi TNG 5,00
KOMPETENSI SINGK N BEBAN KERJA SINGK N
Kurang KRG 1,25 ringan RNG 1,25
Cukup CKP 2,50 sedang SDG 2,50
Standar STD 3,75 cukup berat CB 3,75
Profesional PRO 5,00 berat BRT 5,00

E. INPUT DATA KEPEGAWAIAN


CONTOH PENGISIAN DATA KEPEGAWAIAN
Nama Pendi Ms. Kerja Unit Kerja Tugas
Jabatan Status Ket.
Karyawan dikan (thn) (utk Prwt/Staf) Tambahan
Ali Karu S1 8 Tetap Ruang Anak
Budi STF S1 9 Tetap ICU Komper
Cici STK D3 5 Tetap Keuangan Tim Remune
Dedi STF D4 7 kontrak IGD
Edi STF D4 10 Tetap IBS
Fahri STF D3 11 tetap Laborat

F. INPUT DATA PELAYANAN INACBS, UMUM

Nama Dokter Jenis Tindakan Lokasi VOL Nilai 100% JML


Dr. Agus, Sp.B Pemeriksaan Poli Bdh 100 20.000 2.000.000
Dr. Agus, Sp.B Visite R. Bedah 50 25.000 1.250.000
Dr. Agus, Sp.B TM Kecil R. Bedah 15 50.000 750.000
Dr. Agus, Sp.B TMO Besar IBS 10 500.000 5.000.000
Dr. Agus, Sp.B TMO Khusus IBS 5 1.000.000 5.000.000

II. PROSES I : MENYUSUN POLA PEMBAGIAN JASA (PPJ)

A TOTAL KLAIM 100%


B OPERASIONAL RS 60% AXB
C JASA PELAYANAN 40% AXC
D DIREKTUR 5% CXD 5% - 9%
E JASA MEDIK X% Sesuai PIJM, hsl perhitungan
F KBS 15,0% CXF Ratio terpenuhi
G SISA ALOKASI JASA Y% C-D-E-F
H JML PEGAWAI
I NILAI BB1 H:I
N BBT 1 Rata2 BP JML Nama Inst/ Inc. SPM BP TTL BP
JP/org I SDM Unit/Bag/Jab Awal II BPII III

III. PROSES MENCARI NILAI BOBOT 1

Sisa alokasi jasa


Nilai Bobot 1 =
Jumlah pegawai

1. Masukkan alokasi jasa jasa direktur dan pejabat lainnya ke Pola Pembagian Jasa
2. Masukan hasil perhitungan PIJM ke pola pembagian jasa  tentukan persentase yang
didapat.
3. Masukan prosentase KBS dan nilainya
4. Hitung sisa alokasi jasa pelayanan (TTLJP – JPPJBT – JM - KBS = N)
5. Hitung nilai bobot 1 ( sisa alokasi dibagai jml pegawai)

IV. PROSES MENCARI BOBOT PENDAPATAN

Income awal per orang


Bobot Pendapatan I =
N Bobot 1

1. Masukan nominal jasa pejabat (dir, wakil dan lainnya), tentukan bobot pendapatannya
2. Masukkan nominal Jasa Medis (JM) per orang, tentukan nilai bobot per orang
3. Masukkan nominal Jasa Pelayanan unit kerja, tentukan nilai bobot per orang,
4. Masukkan nominal Jasa Pelayanan non nakes/admin, tentukan nilai bobot per orang,
bilamana mengalami kesulitan lakukan pengisian langsung pada bobot pendapatan per
orang.

V. Proses mencari BP I (Pendapatan awal : NBB1)


VI. Proses mencari BP II (NBB1+SPM)
VII. Proses mencari BP III {(hasil IP per org : (JPII :TTL BP II)}
VIII. Proses mencari BP IV (BP II + BP III)
IX. Proses Penilaian Indeks Poin
1. Buat form penilaian kepegawaian

Parameter Penilaian IP JML


No Nama Pegawai
A B C D E F G H I IP

2. Buat tabel penilaian indeks poin


3. Tentukan parameter penilaian dan nilai indeksnya
4. Tentukan parameter yang menjadi bahan penjumlahan
5. Tentukan parameter yang akan menjadi bahan perkalian atau pengurangan
6. Lakukan pengisian form indeks poin semua pegawai, dapatkan hasilnya

X. HASILPEMBAGIAN JASA

1. Buat form daftar penerima jasa pelayanan

No Nama Jabatan BP Jaspel Pajak Terima Tanda T.

2. Masukkan nama penerima jasa pelayanan


3. Masukkan nilai bobot pendapatan
4. Masukkan nilai jasa yang diterima
5. Masukkan % pajak
6. Hitung jasa yang diterima
CONTOH HASIL REMUNE
NO NAMA BP Jaspel Pajak Terima Tanda T.
1 AMIR 3,90 2.643.173 132.159 2.511.015
2 BUDI 3,55 2.405.550 120.277 2.285.272
3 CACA 2,88 1.951.538 0 1.951.538
4 DEDI 2,86 1.938.312 0 1.938.312
5 EDI 2,86 1.938.312 0 1.938.312
CONTOH MENENTUKAN BOBOT PENDAPATAN II

Diketahui, TTLJP : 500.000.000


ALO PJBT : 25.000.000
ALO LAINNYA : 40.000.000
ALO JM 225.000.000
Alokasi JP I : 210.000.000 (sisa)
Jml Pegawai : 300 orang
NBB1 : 700.000
X% Direktur : 5%

1. BP Direktur (5% x TTL JP)


Convert ke BP = (X% x Total JP : NBB 1) + 15 poin
(5% x 500.000.000) : (210.000.000 : 300) + 15 poin
25.000.000 : 700.000 35,71 Poin 15 poin 50,71 poin 35.500.000
SPM BPII
2. BP dokter
diketahui Income dr. Amir, Sp.PD 21.000.000
Covert ke bobot = (Income : NBB 1) + 10
21.000.000 : 700.000 30 Poin 10 poin 40 poin 28.000.000
SPM BPII
Arti alokasi langsung dokter = % alokasi bagi seluruh dokter
Rumus = income seluruh dokter / TTJP x 100%
misal income seluruh dokter 240.000.000
Total Jaspel 500.000.000
maka % alokasi seluruh tng medis = 240/500X100% 48,00%

3. BP Prwt/org
diketahui income Ruang Mawar 21.000.000
jumlah perawat Ruang Mawar 12 orang
Convert ke bobot = income Ruang Mawar : NBB1 : Jml Prwt + 1,5 poin
21.000.000 : 700.000 30
12
2,5 Poin 1,5 poin 4,0 poin 2.800.000
BBT/Org SPM BPII

PERMASALAHAN YANG SERING DIHADAPI


BUTUH SOLUSI/WISE
(dengan pedoman teknis ini)
1. Penghargaan bagi direktur (top manager)
2. Penghargaan bagi manager (grade : Keu // Pelay // TU)
3. Grade : Pegawai tetap // Pegawai tidak tetap
4. Income : Dokter Tetap // Dokter Tamu
5. Grade : Dr. Spesialis banyak pasien // dr. Sp. Kurang pasien
6. Grade : Dr. Spesialis banyak asisten // dr. Spesialis sedikit asisten
7. Income dr. Laborat // jml jenis pemeriksaan
8. Grade : Perawat IGD // Perawat IBS //Perawat ICU // Perawat Perinatologi // Perawat
VIP // Perawat Rawat inap // Perawat Poliklinik
9. Grade : Perawat Instrumen // perawat Anestesi
10. Grade : Perawat rawat inap (karu, waka, staf keperawatan)
11. Grade : Resiko tinggi (petugas laundry // staf lainnya)
12. Apakah para karu perlu dibuatkan kotak JP tersendiri?
13. Income Apoteker
14. Income Analis farmasi
15. Kelebihan jam kerja (misal analis farmasi masuk pagi pulang jam 4 sore)
16. Tugas tambahan di luar tupoksi (misal chase manager, PPI, PMKP, Satpam mendorong
pasien, Tim Remun)
17. Grade : Staf keuangan // staf admen // staf kepegawaian // staf umum
18. Income : Staf rekam medis
19. Penghargaan pegendali BPJS (Kualitas dokumen, Verifikasi, coder, dll)
20. dll
selamat bekerja

Anda mungkin juga menyukai