Anda di halaman 1dari 5

Kesan dan Pesan Mewakili Wisudawan/wati Periode I Lulusan Tahun 2013

Posted on August 24, 2013by Integrassi


Segala puji dan syukur hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sebab oleh karena
kasihNyalah akhirnya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam kondisi yang sehat dan
dipenuhi rasa bangga dan bahagia untuk mengikuti pelantikan wisudawan/wisudawati
sarjana pendidikan periode I lulusan tahun 2013, dan semoga penyertaan Tuhan yang selalu
menaungi kita hingga acara ini selesai.

Berada di depan Bapak/Ibu di mimbar yang menurut saya begitu prestisius saat ini adalah
merupakan sebuah kehormatan tersendiri buat saya. Namun, saya mewakili rekan-rekan
sekalian dalam menyampaikan untaian kesan pesan selama mengikuti pendidikan di IKIP
Gunungsitoli bukan berarti saya satu-satunya yang terbaik, kami semua merupakan bagian
dari lulusan terbaik yang pernah dihasilkan oleh institut tercinta IKIP Gunungsitoli. Oleh
sebab itu, segala hal yang berkenan yang akan saya sampaikan nantinya itu merupakan
suara kami bersama dan hal-hal yang kurang berkenan adalah ocehan saya sendiri.

Bapak/Ibu Saudara/I yang saya hormati,

Kami yang berada di antara Bapak/Ibu saat ini merupakan sebagian dari ribuan manusia
yang tidak meragukan kualitas dari institut tercinta IKIP Gunungsitoli. Kurang lebih 4 tahun
lamanya kami menjadi bagian dari keluarga besar IKIP Gunungsitoli , menempuh pendidikan,
berjuang keras menimba ilmu yang menguras konsentrasi, tenaga, waktu serta materi. Ada
banyak pengalaman yang dibumbui dengan suka, duka, pahit dan manis yang kami rasakan
selama menjadi bakal output berkualitas di lembaga IKIP Gunungsitoli. Namun pendidikan
formal yang kami jalani telah membentuk kami menjadi individu yang cendekia, sementara
menjadi bagian dari komunitas kampus yang dipenuhi oleh beragam asal, agama, budaya
dan karakter juga secara tidak langsung telah mengasah kepekaan rasa dan menempa kami
menjadi makhluk sosial.
Bapak/Ibu Saudara/I yang saya hormati,

Selama menempuh pendidikan di bangku perkuliahan, begitu banyak hal yang kami
dapatkan. Oleh karena itu, kami menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Bapak/Ibu Dosen yang dengan dedikasi tinggi telah mencurahkan
tenaga, waktu bahkan materi dalam upaya membina dan mendidik kami serta bersedia
berbagi ilmu dan pengalaman berharga agar kami menjadi lulusan yang berguna bagi
masyakarat, menjadi lulusan yang bermoral Pancasila, bersemangat kerakyatan, mandiri,
berbudaya, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan yang tertuang
dalam visi IKIP Gunungsitoli.

REPORT THIS AD
Bapak/Ibu serta hadirin yang berbahagia,,,

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua kami
yang juga telah rela banting tulang, mengorbankan tenaga, waktu juga materi bahkan kerap
meneteskan air mata hanya untuk melihat kami menjadi orang yang berpendidikan.
Terimakasih Bapak/ Ibu,,, Hari ini, Bapak dan Ibu melihat hasil jerih payah selama kurang
lebih 4 tahun lamanya. Namun kami berjanji tidak akan pernah berhenti untuk membuat
orangtua kami bahagia dan bangga, mohon dukungan doa selalu agar penyertaan Tuhan
senantiasa mengiringi setiap langkah ke depan untuk menggapai hari-hari yang cerah.

Bapak/Ibu serta hadirin yang berbahagia,,,

Menjadi calon pendidik adalah sebuah pilihan yang luar biasa namun sekaligus menjadi
pilihan tersulit. Sekarang ini tidak sedikit guru yang hanya mau menggurui tetapi tidak mau
digurui. Mari belajar seolah akan hidup untuk selamanya, mari bertindak karena dunia tidak
melihat dari mana kita berasal tapi dunia melihat apa yang bisa kita berikan. Zaman yang
semakin berkembang menuntut kita untuk lebih mengasah pikiran, kreativitas dan
keterbukaan untuk siap berbagi dalam upaya membentuk generasi yang tangguh dan
bermoral. Tugas dan fungsi kita tidak hanya terbatas untuk bidang akademis tetapi lebih
dari itu yakni membentuk pribadi yang berkarakter.

Mari bersama-sama mempertahankan dan menjaga wibawa, martabat serta citra institut
tercinta IKIP Gunungsitoli, mari menunaikan Tri Darma Perguruan Tinggi dan mengibarkan
bendera serta panji kebesaran almamater di tengah-tengah masyarakat. Memang, akan
sangat banyak kendala yang kita hadapi seiring dengan perkembangan yang ada, namun jika
ada keinginan dan keberanian yang tinggi kita pasti bisa melaluinya. Ada sebuah kutipan
yang mengatakan : Change may be immortal but not the strongest, artinya perubahan
mungkin bersifat kekal tapi bukan yang terkuat. Keinginan yang kuatlah yang memiliki kuasa
untuk mengubah segala sesuatu menjadi sebuah peluang.
Akhir kata, mari bersama-sama bergandengan tangan melakukan berbagai misi untuk
mewujudkan sebuah visi yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Maju terus IKIP
Gunungsitoli.

Demikian kesan pesan yang dapat saya sampaikan, atas perhatian saya ucapkan
terimakasih. “Yaahowu”.

By : Integrasi Anugerah Bate’e, S.Pd.


Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Swt. Yang telah memberi karunia kepada
kita semua sehingga dapat hadir pada acara ini yakni Wisuda Angkatan LXXX Universitas
Tadulako.
Izinkan saya mewakili teman-teman wisudawan-wisudawati angkatan 80 Universitas
Tadulako untuk mengungkapkan rasa yang ada pada diri kami.
Hadirin sekalian yang saya hormati.
Hari ini adalah hari kami, para wisudawan-wisudawati ke-80 Universitas Tadulako. Hari
dimana tali toga kami dipindahkan ke sebelah kanan. Hari penyematan kami sebagai alumni
Universitas Tadulako. Hari berbahagia karena kami telah melangkah dan melalui suatu
proses.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun kami lalui selama berada di
Universitas Tadulako. Terima kasih kami ucapkan kepada Rektor beserta Wakil Rektor
Universitas Tadulako yang telah memberi kesempatan untuk kami mengambil sampai
menyelesaikan studi di kampus ini. Banyak kesan yang takkan terlupa dan akan menjadi
kenangan dalam hidup kami selamanya. Tak bisa dipungkiri Universitas Tadulako telah
mengukir kami menjadi insan-insan intelektual dan bermartabat. Banyak hal yang berubah,
dari diri kami dan universitas tercinta ini. Teringat saat pertama kali memasuki kampus ini,
kami disebut sebagai maba alias mahasiswa baru. Kepala pelontos, rambut kepang dan
pakai pita sesuai usia. Layaknya seorang anak yang baru belajar mengenal, kami selalu
dituntun senior untuk membiasakan diri di dunia kampus. Kampus yang akan menjadi
bagian dari hidup kami di tahun-tahun mendatang. Ketika perkuliahan dimulai, suasana
kelas terasa dan perbedaan muncul. Sistem yang dianut dunia kampus ternyata cukup
berbeda dengan sekolah kami sebelumnya. Pembelajaran dengan mahasiswa sebagai
pusatnya membuat kami lebih banyak berdiskusi daripada menerima materi secara
langsung dari dosen pada saat di kelas. Sehingga hal ini membuat kami semakin matang
dalam berpikir. Lalu, setahun kemudian kami naik level menjadi senior. Menjadi senior
artinya kami telah memiliki adik tingkat yang menuntut kami untuk lebih dewasa. Dewasa
dalam berfikir, berkata, dan bertindak.
Rekan-rakan sekalian, wisudawan-wisudawati yang berbahagia.
Pastinya organisasi tak luput dari perjalanan dunia kita sebagai mahasiswa. Seperti sebuah
slogan, organisasi utama, pendidikan no.1. Saya yakin ada dilema di dalamnya. Namun
bersyukurlah, telah memiliki pengalaman dalam menapaki keduanya. Karena keduanya akan
sangat penting untuk masa depan anda ke depan.

Hadirin sekalian yang saya hormati.


Hari ini menandakan sebuah proses telah kami lalui dan proses lain masih akan menunggu.
Proses adalah kendaraan untuk mencapai puncak. Sedang puncak adalah tempat dimana
kami bisa berdiri dan mengatakan kami bisa. Namun, tak hanya ada satu puncak di bumi ini
banyak puncak yang menanti kami datang menaklukannya. Saudaraku, wisudawan-
wisudawati saya ingin mengatakan bahwa jangan pernah berhenti untuk berproses karena
puncak yang sebenarnya menunggumu.

Hadirin sekalian yang berbahagia.


Keberhasilan kami tentunya tidak lepas dari peran serta dosen-dosen kami di program studi
dan jurusan, serta fakultas masing-masing. Membagi ilmu dan pengalaman yang mereka
miliki kepada kami adalah hal mulia yang takkan kami sia-siakan. Waktu mengajar yang tak
kenal lelah membuat keadaan berbalik, dimana kami sendiri yang merasa kelelahan. Dengan
motto ‘Saya berhasil jika mahasiswa saya berhasil’ memicu kami untuk melakukan yang
terbaik. Terima kasih kami ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Dekan, Wakil Dekan,
Ketua Program Studi dan Dosen-dosen serta staf dan pegawai di lingkungan studi kami.
Terkhusus kepada dosen pembimbing kami, terima kasih atas segala bimbingan, arahan, dan
motivasi hingga membuat kami tetap semangat dalam menyelesaikan tugas akhir.

Bertahun-tahun kami lalui di kampus ini. Pastinya susah, senang, sedih, tawa dan haru,
hanya beberapa rasa dari yang kami rasakan saat berstatus sebagai mahasiswa Tadulako.
Kami tumbuh di kampus ini bersama teman-teman seangkatan, kakak dan adik angkatan.
Telah melalui proses junior dan senior, kami memiliki cita, cinta, dan persahabatan di antara
kawan sejawat. Berjalan bersama selama masa studi kami di Universitas Tadulako,
memberikan kesan yang amat dalam di kampus ini. Terima kasih sahabat kami untuk setiap
langkah yang kita iringi bersama dalam suka maupun duka. Rekan-rekan wisudawan-
wisudawati yang saya banggakan, simpanlah hal itu dan jadikan ia sebagai salah satu kisah
terindah dalam hidup kita. Buanglah konflik apapun yang pernah anda alami selama di
Universitas Tadulako, dan anggap itu hanya sebagai cerita di masa lalu.

Hadirin yang berbahagia.


Seorang anak takkan pernah hadir di muka bumi tanpa adanya orang tua. Setiap waktu
orang tua selalu berusaha berada di sekitar anaknya. Di waktu kecil, kami selalu dituntun
saat belajar berjalan, disuapi ketika makan, dan dibersihkan saat buang kotoran. Waktu
berlanjut, mereka kemudian menyekolahkan kami, mengantar kami ke sekolah, dan
menemani kami hingga pulang sekolah. Semua itu dilakukannya agar kami bisa berguna bagi
bangsa dan negara. Ketika mengingat kembali masa itu tak terhitung kesabaran,
pengorbanan, dan perjuangan mereka demi kami. Tetapi, apa yang kami lakukan? malah
kami yang selalu melakukan kesalahan dan membuat hati mereka sakit. Dengan ini
terimalah maaf kami ayah,ibu, walaupun kami tahu kalian telah lama memaafkan kesalahan
kami. Entah kata apa yang pantas mewakili semua jasa ayah dan ibu berikan kepada kami.
Kami hanya bisa mengatakan terima kasih dari hati kami yang paling dalam untuk mu ayah
dan bunda kami. Terima kasih atas kasih sayang, cinta, dan motivasi yang selalu tercurah
dari bibir kalian dan terdengar dari suara kalian. Dan hari ini berbanggalah ayah,ibu di hari
yang sangat istimewa bagi kami. Terima kasih telah mengantar kami ke pintu gerbang ini.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Hari ini adalah hari dilantiknya kami menjadi seorang yang memiliki gelar dalam pendidikan
formal. Sekaligus mengarahkan kami pada tanggung jawab besar sebagai alumni Universitas
Tadulako. Universitas terbesar di Sulawesi Tengah. Suatu kebanggan bagi kami telah mampu
menyelesaikan studi di Universitas Tadulako. Universitas Tadulako Kaulah almamater kami.
Akan kami pegang prasatya alumni, akan kami jaga nama besarmu, dan akan kami
harumkan namamu. Selamat telah menghasilkan banyak manusia intelektual. Jaya-jayalah
selalu Universitas Tadulako. Cetaklah terus insan-insan terbaik bangsa.
Demikian yang dapat saya sampaikan.Tak ada gading yang tak retak.
Mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam berucap. Karena tidak ada manusia yang
sempurna. Wabillahi Taufik Wal hidayah. Wasslamualaikum. Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai