Pip Profesionalisme Guru
Pip Profesionalisme Guru
Oleh :
0
KATA PENGANTAR
Puji yukur kehadirat Allah SWT , karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah Pengantar Ilmu Pendidikan dengan tema
Profesionalisme Guru dengan baik dan sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan .
Ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengantar
Ilmu Pendidikan, yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian makalah
ini.
Makalah Profesionalisme Guru disusun dalam upaya menunjang serta
meningkatkan proses belajar mengajar , sehingga diharapkan mencapai hasil yang
maksimal .
Demikian makalah Profesionalisme Guru penulis susun dengan sebaik
mungkin. Semoga bermanfaat untuk kita semua . Mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini , untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam upaya meningkatkan
mutu makalah kami selanjutnya .
1
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar.....................................................................................................1
Daftar Isi..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.....................................................................................................3
Rumusan Masalah................................................................................................3
Tujuan..................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
Guru Adalah Seorang Pembelajar........................................................................4
Karakteristik Guru Sebagai Seorang Pembelajar.................................................5
Tugas Guru Sebagai Seorang Pembelajar............................................................5
Peran Guru Sebagai Seorang Pembelajar...........................................................6
Profesionalisme Guru...........................................................................................8
Guru Profesional .................................................................................................11
Profesionalisme Dibangun Oleh Unsur Kompetensi...........................................13
Tugas Profesional ................................................................................................15
Kriteria Guru Profesional.....................................................................................15
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................17
Daftar Pustaka......................................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai ikhtiar untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional seperti yang telah
diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat
dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undang-undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Oleh sebab itu guru
dituntut agar terus mengembangkan kapasitas dirinya sesuai dengan
perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan
masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas
dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional
maupun internasional.
Namun pada kenyataanya, banyak ditemui menjadi guru seperti pilihan profesi
terakhir. Kurang bonafide, jika sudah tidak ada lagi pekerjaan yang maka profesi
sebagai guru yang menjadi pilihan. Bahkan guru ada yang dipilih secara asal,
yang penting ada yang mengajar. Padahal guru adalah operator sebuah kurikulum
pendidikan.Ujung tombak pejuang pemberantas kebodohan. Bahkan guru adalah
mata rantai dan pilar peradaban dan benang merah bagi proses perubahan dan
kemajuan suatu masyarakat atau bangsa.
3
1.3 Tujuan
Tujuan pengambilan tema Profesionalisme Guru dalam makalah ini yaitu untuk
menambah wawasan penulis dan pembaca dalam memahami :
1.3.1 Guru sebagai pembelajar
1.3.2 Karakteristik guru sebagai seorang pembelajar
1.3.3 Tugas guru sebagai seorang pembelajar
1.3.4 Peran guru sebagai seorang pembelajar
1.3.5 Profesionalisme Guru
1.3.6 Tugas profesional guru
1.3.7 Kriteria Guru profesional
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dengan nilai-nilai social yang berkembang pada masyarakat sekitar, agar kelak
peserta didik dapat mengaplikasikan segala pengalaman belajar yang ia terima
kepada masyarakat sekitarnya.
6
2.3.2 Tugas pembelajar dalam bidang kemanusiaan
Seorang pembelajar harus dapat memotivasi anak didiknya dalam belajar,
selain itu harus dapat menjadi sahabat atau kawan belajar baginya. Bukan
malah menjadi musuh yang menakutkan untuk anak didiknya, sebab biasanya
ketika pembelajar mampu menarik perhatian anak didiknya, disaat itulah ada
peluang besar untuk memanipulasi kegiatan belajar menjadi kegiatan yang
menyenangkan. Jadi seorang pembelajar harus mampu menyajikan materi
belajar sebaik mungkin, sehingga menarik perhatian para peserta didik.
7
Gambar 1 Bagan Tugas Guru Sebagai Pembelajar
T
Menjadi orangtua kedua
U
G
A Auto pengertian:
S homoludens
Kemanusian homopuber
homosapiens
Tranformasi diri
Autoidentifikasi
8
didik. Selain itu harus mampu dan terampil dalam menjelaskan materi ajarnya
dengan cara yang professional, sehingga peserta didik dapat menerima,
memahami, dan menguasai ilmu pengetahuan sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Untuk menjadikan proses pembelajaran lebih terarah, maka seorang pemelajar
harus mampu merumuskan kurikulum, satuan pelajaran, dan racangan
pelaksaan pembelajaran, yang akan menjadi pendomannya dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
9
d. Sebagai elevator
Seperti yang kita ketahui segala sesuatu hal dapat dikatan sudah sesuai atau
belum dengan diadakannya evaluasi. Begitu pula dengan pendidikan, adanya
evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai oleh peserta didik ataupun
pendidinya. Dengan adanya evalusi, pembelajar dapat mengetahui
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran, penguasaan peserta didik
terhadap materi yang telah disajikan, serta ketepatan atau keefektifan metode
belajar yang digunakan. Hasil dari evaluasi inilah yang akan menjadi umpan
balik yang akan dijadiakan titik tolk utntuk memperbaiki dan meningkatkan
proses belajar mengajar selanjutnya untuk memperoleh hasil yang lebih
optimal.
10
perkembangan ilmu pengetahuan. Jadi selain berperan sebagai ilmuwan,
pembeljar juga berperan sebagai pelajar.
c. Orang tua, yaitu mewakili orang tua murid di sekolah dalam memberi
pendidikan kepada anaknya. Pembelajar merupakan orangtua siswa di
sekolah.
d. Teladan, artinya pembelajar harus mampu menjadi teladan yang baik bagi
peserta didiknya.
e. Pencari keamanan, maksudnya senatiasa memberikan rasa aman bagi
peserta didiknya. Dalam hal ini menjadi tempat berlindung dan bernaung.
11
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada
jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. Guru professional akan
tercermin dalam penampilan pelaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan
keahlian baik dalam materi maupun metode pembelajaran. Keahlian yang dimiliki
oleh guru profesional adalah keahlian yang diperoleh melalui suatu proses
pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan secara khusus. Keahlian tersebut
mendapat pengakuan formal yang dinyatakan dalam bentuk sertifikasi, akreditasi,
dan lisensi dari pihak yang berwenang (dalam hal ini pemerintah dan organisasi
profesi).
Guru yang profesional adalah orang yang memilki kemapuan atau keahlian
khusus dalam bidan keguruan (pembelajaran) sehingga ia mampu melakukan
tugas dan fungsinya sebagai seorang pembelajar dengan kemampuan maksimal.
Atau dengan kata lain pemelajar profesional adalah orang yang terdidik dan
terlatih dengan baik dan memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya, artinya
seorang pembelajar telah memperoleh pendidikan formal serta menguasai
berbagai strategi dalam kegiatan belajar mengajar,selain itu pemelajar yang
profesional juga harus menguasai landasan-landasan pendidikan yang tercantu
dalam kompetensi.
Salah satu kewenangan guru adalah menghadapi peserta didiknya, untuk itu ia
harus memiliki kemampuan dan memiliki standar, dengan prinsif mandiri
(otonom) atas keilmuannya. Jadi untuk berprofesi sebagai seorang guru perlu
adanya kekuatan pengakuan formal melalui tiga tahap; yakni; sertifikasi;
regristrasi dan lisensi.
a. Sertifikasi adalah pemberian sertifikat yang menunjukkan kewenangan
seseorang anggota seperti ijasah tertentu.
Menteri Pendidikan akan mengeluarkan peraturan menteri nomor 18 tahun 2007
yang berisi kebijakan mengenai sertifikasi guru. Berdasarkan peraturan tersebut,
sertifikasi dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio yaitu pengakuan atas
pengalaman professional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan
dokumen yang mendeskripsikan: kualifikasi akademik, pendidikan dan
pelatiahan, pengalaman mengajar, perencanan dan pelaksanaan pembelajaran,
12
penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengenbangan
profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, penglaman organisasi dibidang
kependidikan dan social, dan penghargaan yang relevan dengan bidang
pendidikan.
b. Regritasi mengacu kepada suatu pengaturan di mana anggota diharuskan
terdaftar namanya pada suatu badan atau lembaga
c. Lisensi adalah suatu pengaturan yang menetapkan seseorang memperoleh izin
dari yang berwajib untuk menjalankan pekerjaanya.
13
ii. Berinteraksi dengan masyarakat
c. Kompetensi teknis/keterampilan
Kompetensi yang harus dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan atau
kegiatan.
i. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan untuk siswa yang mengalami
kesulitan belajar dan utnuk siswa yang memiliki kelainan (berkebuuhan
khusus)
ii. Melaksanakan administrasi sekolah
iii. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan mengajar
d. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional meliputi hal-hal :
i. Menguasai landasan pendidikan, yang meliputi :
Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat, sebagai pusat kebudayaan
dan pendidikan.
Mengenal prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam
proses belajar mengajar.
i. Menguasai bahan pengajaran
Menguasaibahan pengajaran dan kurikulum pendidikan dasar dan
menengah
Menguasai bahan pengayaan
ii. Menyusun progaram pengajaran
Menetapkan tujuan pembelajaran
Memilih dan mengembangkan bahan pelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Memilihdan mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat
Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai
Memilih dan memanfaatkan sumber belajar dengan tepat
iii. Melaksanakan program pengajaran
Menciptakan suasana belajar yang kondusif
Mengatur ruang belajar (sarana dan prasarana)
14
Mengatur interaksi belajar mengajar
iv. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
15
Seseorang guru mempunyai kemampuan keterampilan dasar yang dibutuhkan
dari pekerjaan dan menjadi konsentrasi keahliannya. Misalnya, seorang dosen
Teknologi Pendidikan harus mampu dan terampil dalam menggunakan media
pembelajaran, khusunya dalam menggunakan media yang berbasis high
technology.
c. Kompetensi kontekstual
Seorang guru memahami landasan sosial, ekonomi, budaya profesi dan
menjaga kelestarian lingkungan hidup yang dikerjakan sesuai konsentrasi
keahliannya
d. Kompetensi adaptif
Seorang guru mempunyai kemampuan penyesuaian diri dengan kondisi yang
berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi
seorang guru harus dapat menyesuaikan dirinya dengan perkembangan
IPTEK, sehingga tidak gagap teknologi.
e. Kompetensi interpersonal
Seorang guru harus mampu menyampaikan informasi dengan efektif, agar
penerima ddapat menangkap tinformasi yang telah disampaikan dengan baik.
16
BAB III
PENUTUP
17
DAFTAR PUSTAKA
Menyenangkan.Bandung:MLC
http://geografi.upi.edu/?mod=article/view/12
Rosdakarya
18